Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riezditya Andara Rachmad
"Perkembangan telmologi yang lelah dicapai saai ini membaa! mamzsia membutuhlcan material yang memililri karakrerisiik yang baik secara ekonomis. Komposit merupakan salah satu marerial yang memiliki krireria seperri rersebut diaras. Material ltomposii merupakan maferial yang memiliki dua atau lebih lcomponen berbeda yang dilcombinasikan meiyadi marerial bam dengan si/at yang lebih balk. Metal Matrikskompsit merupakan salah satu jenis komposit yang mulai dikembanglfan di dalam indusfri. Paduan Al-SIC pada AMC membual material Al-SiC memiliki si/Ez! ringan karena memilild densilas yang rendah sesuai dengan matrilfs Al, kelruatan luluh Jung relalyqebih linggi dari AL kelferasan yang ringgi, ketahanan aus yang besar, kerangguhan _vang ringgi_ dan lcerahanan korosi yang balk.
Pada penelilian pembuatan material metal matrilnr komposif Al-SiC menggunakan prioses meralurgi serbulc derzan kamposisi 82% serbuk Aluminum dan 18% Serbuk SiC dengan werllng agen! 1% Mg dan 1% Zinc .S'reara!e_ Bahan dimixing .velama 20 menit agar homogen dan dilanjutkan dengan proscs kompaksi dengan gaya relran sebesar 75000 M Kemudian dilakukan proses sinrering pada bakalan dengan remperatur simer 625°C Variabel yang digunakan adalah perbedaan waktu sintering yairu 30 menil, 60 menir, 90 menir, 120 menir, dan 150 menit. Serelah itu dilakukan pengujian swf mekanis pada marerial anrara lain pengulmran densilas dan porosiras marerial, pengujian kekerasan, pengujian lcelcuaran tekan, dan pengamaran sirukrur mikro marerial.
Hasil pcnelirian yang didapar adalah sgfar mekanis maierial Hcekerasan dan kelcuafan rekan) meninglrar dari walcru sinier 30 menit hingga 120 menir. Hal ini disebalakan densitas material yang meninglcai dan porosiras yang berlrurang. Sedangkan pada wakru sinrer 150 menit si/'al melcanis material menuran lcarena densiras menurun dan jamiah porosiras bertambah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S41551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josiah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan penguat Mikro-SiC pada komposit matriks aluminium. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. Aluminium seri 3 ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan difabrikasi melalui metode pengecoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 3, 5, 7, hingga 10% Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5%wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit, Strontium sebanyak 0,04 %untuk merubah morfologi dari fasa eutektik silikon yang terbentuk menjadi bentuk yang halus sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis dan TiB 0.15wt% sebagai penghalus butir. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka kekerasan komposit akan bertambah, kekerasan ini akan diimbangi oleh sifat ulet yang dimiliki oleh matriks ADC12 hingga titik optimum. Titik optimum yang didapat berada pada titik dimana nilai ketangguhannya tertinggi yaitu pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 %vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 236 Mpa dan kekerasannya mencapai 46 HRB.

ABSTRACT
This research is performed to identify and recognize the effect from the addition of SiC reinforce on the metal composite with aluminium as the matrix. Aluminum is preferred since it has good mechanical performance, its lightweight, low melting temperature and easy to cast. Aluminium alloy series three ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be fabricated through stir casting process where stirring is performed mechanically with a stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. Then, 1, 3, 5, 7 to 10%Vf SiC was added to each of the composite, the addition of 5%, 0,04%wt strontium, and 0,15%wt TiB were believed to enhance wettability, modify the silicon eutectic phase, and acts as the grain refiner respectively. The result obtained in this research showed increase in hardness ADC12 composite with higher SiC content. Hereby, it is believed that strengthening and weakening factors from reinforce particle and metal matrix could neutralize the effect of each other until the optimum point and thus, the composite containing 3% (volume fraction) SiC exhibits the maximum toughness, with tensile strength and hardness value of 236 MPa and 46 HRB respectively. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Arslan
"ABSTRAK
Telah dilakukan suatu studi pembuatan partikular komposit AlMgSil/SiC atau Al(6061)/SiC dan partikular komposit Al/SiC atau Al(1100)/SiC dengan menggunakan metode metalurgi serbuk dan proses solid-state sintering, dengan cara menambahkan serbuk silikon karbida (SiC) mulai dari 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% berat kedalam serbuk alumunium magnesium silikon (AlMgSil) atau paduan A1(6061) dan serbuk alumunium murni atau paduan Al(1100). Dengan pemberian tekanan 300 kg/cm' dan 400 kg/cm' pada alat pres, disinter pada temperatur 590°C yang ditahan pada temperatur tersebut selama 1 jam dan dituakan pada temperatur penuaan/aging 170°C selama 12 jam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa partikular komposit AlMgSi IISiC atau A1(6061)1SiC memiliki densitas yang lebih rendah dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dihandingkan dengan partikular komposit AI/SiC atau A1(1100)ISiC memiliki densitas yang lebih tinggi dan tingkat kekerasan lebih rendah. Penelitian ini dilakukan di PPSM BATAN Serpong dan di Lab. Keramik P3FT-LIPI Serpong.

ABSTRACT
A Study On The Synthesis And Charachterisation Of Al(6061)/Sic Particulate Composite
A Study on the synthesis of AlMgSil/SiC or Al(6061)/SiC particulate composite and Al/SiC or Al(1 100)ISiC particulate composite has been carried out with addition 0%, 5%, 10%, 15% and 20% weight of SiC to AI(6061) powder and to Al(1100) powder. Powder metallurgy technique is used with solid-state sintering process. The pressing pressure for making these composite are 300 kg/cm' and 400 kg/cm', sintering temperature at 590°C which is holded along 1 hour and age at temperature 170 °C along 12 hour. The result of this research is that the Al(6061)/SiC particulate composite has lower density and higher hardness grade compare to Al(1100)ISiC which has higher density and lower hardness grade. This research carry out in FPSM-RATAN and Ceramic Lab. of P3FT-LIPI Serpong."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Juliandhika T. S.
"Metal Matrix Composites (MMC) merupakan salah satu contoh material lanjut yang terus berkembang khususnya yang berbasis logam aluminium. MMC memiliki sifat-sifat yang haik yang merupakan perpaduon dari sifat mekonis logam sebagai matriks dan keramik sebagai penguatnya. Sifat mekanis yang beruhah antara lain kekerasan, ketahanan aus, ketahanan fatik, ketahanan korasi, nilai resistivitas dan lain-lain. Metal Matrix Composites At-SiC pada penelitian ini dibuat menggunakan metodik PRIMEX (Pressureless Metal Infiltration) otau infiltrasi logam tanpa tekanan yang dipatenkan oleh Ltmxide. Ingot aluminium jenis AC2B (sebagai matriks) pada temperatur proses 750'C, 800'C, 9011'C, 1OO1'C, 11O1'C alam melebur dan terinfiltrasi ke dalam serbuk lepas SiC (sebagai reiriforcement), yang berada pada suatu tray. Waktu tahan yang diberikan selama 10 jam dengan kodar Mg I WAiwt, untuk setiap temperatur proses. Serbuk magnesium ber:fongsi sebagai wetting agent agar /erjadi pembasahan antar muka logam-keramik. MMC Al~SiC hasil dari proses PRIMEX ini menunjukkan perubahan yang baik.Peningkalan temperaJur firing menyebabknn kenaikan densilas dan kekerasan sedangkan porosilas dan Juju aus menurun. sehingga sifol mekanis lvi.MC Al-SiC dari liap-tiap lemperatur firing terus membaik. Dari strukturmikro yang diamali, lerlilwt bahwa distribusi SiC semakin banyak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Retno Putri
"Rem adalah komponen vital dalam kendaraan yang berfungsi mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Brake shoe yang diperoleh oleh industri umum saat ini terbuat dari besi cor, yang memiliki densitas dan gesekan tinggi yang menyebabkan terjadinya percikan selama pengereman. Dalam penelitian ini dipelajari mengenai sifat mekanik dan mikrostruktur ADC12 dengan komposit SiC mikro untuk menggantikan besi cor dalam pembuatan sepatu rem untuk kereta. Komposit dibuat dengan metode pengecoran aduk dan ditambahkan kandungan Ti 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 dan 0.5 wt. TiB bertindak sebagai penghalus butir yang meningkatkan sifat mekanik secara signifikan karena butir menjadi lebih halus dan seragam. Sepuluh persen berat Magnesium ditambahkan untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit tersebut. Beberapa pengujian yang dilakukan untuk mengkarakterisasi material komposit adalah: OES, XRD, OM, SEM, dan pengujian merusak seperti tarik, kekerasan, keausan, danimpak. Hasilnya, komposisi optimum ditemukan pada komposit ADC 12/SiC dengan menambahkan 0.15 wt TiB yang menghasilkan UTS sebesar 136 MPa, kekerasan sebesar 53 HRB, laju aus sebesar 0.99 mm3/s, dan harga impak sebesar 0.097 J/mm2.

Brake is a vital component in a vehicle that works on reducing speed and stopping the vehicle. Brake shoe obtained by common industries is currently made of a cast iron, which has a high density and a high friction that caused sparks during braking. The mechanical properties and microstructure of the ADC12 with micro SiC composites to replace cast iron in the making of brake shoe for train have been studied in this work. The composites were made with stir casting method and were added Ti content of 0.04, 0.06, 0.15, 0.3 and 0.5 wt. TiB act as grain refiners that improve the mechanical properties significantly because the grain becomes finer and more uniform and 10 wt Magnesium was added to improve the wettability of the composites. Several test were conducted to characterize the material OES, XRD, OM, SEM, and destructive test such as tensile, hardness, wear, and impact. As the result, the optimum composition was found by adding 0.15 wt of TiB which results 136 MPa in Ultimate Tensile Strength UTS , 53 HRB in hardness, 0.99 mm3 s in wear rate, and 0.097 J mm2 on impact testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Ariati Mochtar
"Dalam penelitian ini telah dicoba untuk menambahkan partikel SiC dari 0 sampai 12,98% volume ke dalam tuangan paduan logam Aluminium-Silikon untuk meningkatkan sifat mekanis paduan tersebut. Pembuatan campuran ini adalah dengan metode pengecoran, yakni menggunakan dapur krusibel dan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam. Dalam pengamatan yang dilakukan, didapat hasil bahwa dengan meningkatnya prosentase partikel SiC, didapat sifat mekanis bahan yaitu kuat tarik dan kekerasannya yang meningkat. Juga pengamatan jejak keausan dan hasil perhitungan laju keausan menunjukkan bahwa semakin tinggi prosentase SiC yang ditambahkan dalam campuran mempunyai titik optimal yaitu pada 11,25% volume SiC dimana pada penambahan partikel SiC dalam prosentase yang lebih besar lagi sifat mekanisnya akan turun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
T83
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjokorda Gde Tirta Nindhia
"Pahat bubut yg terbuat dr bhn keramik khususnya bhn alumina(AL2O3) yg diperkuat whisker SiC, memiliki kelebihan dibandingkan dng pahat bubut konvensional.Krn kekerasan & ketahanannya terhadap suhu tinggi menyebabkan pahat bubut yg terbuat dr bhn keramik lebih tahan aus dan dpt dioperasikan pd kecepatan tinggi.Penelitian ini bertujuan menggunakan bhn bauksit (AL2O3,2H2O) sbg bhn pembuatan bubut ,untuk mengatasi harga alumina yg tinggi .Penguatan dilakukan ddngan menggunakan whisker SiC & proses sintering dilakukan dlm kondisi pressureless.Produk yg dihasilkan memiliki ketangguhan retak 2.003 Mpa.m1/2, porositas 0,0706% & kekerasan 9 skala mohs. Produk berfungsi dengan baik saat digunakan dlm proses pembubutan"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
JUTE-XVI-1-Mar2002-32
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Zulfia
"Pembuatan komposit matriks logam Al-SiC dapat dilakukan dengan metode infiltrasi tanpa tekanan (PRIMEX). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ingot alumunium AC2B sebagai matrik dan 50%Vf serbuk SiC sebagai penguat yang dicampur dengan 10%wt Mg sebagai wetting agent.
Waktu tahan dan suhu pemanasan pada penelitian ini divariasikan untuk melihat pengaruh waktu tahan dan suhu pemanasan terhadap sifat mekanik dari komposit Al-SiC. Waktu tahan yang digunakan adalah 2, 5, 8, 10, dan 12 jam sedangkan suhu pemanasan yang digunakan 750, 800, 900, 1000, dan 1100°C. Komposit yang diperoleh dianalisa baik sifat mekanis seperti densitas, porosital, kekerasan, laju aus dan metalography.
Lamanya waktu tahan dan meningkatnya suhu pemanasan menghasilkan sifat mekanis yang lebih baik dari komposit logam Al/SiC tersebut, dan ditemukan bahwa kondisi optimum untuk mendapatkan sifat mekanis yang baik adalah pada kondisi waktu tahan 10 jam dan suhu pemanasan 1000°C.

Effect of Firing Temperature and Holding Time on Characterization of Al/SiC Metal Matrix Composites Produced by Pressureless Infiltration. The production of Al-SiC metal matrix composite can be carried out by pressureless metal infiltration processs (PRIMEX). The experiment was conducted using aluminium AC2B ingot as a matrix and 50%Vf SiC powder as a reinforcement which is mixed with 10% Mg powder for wetting agent.
The variables of this experiment are holding time and firing temperature to investigate the effect of these conditions on mechanical properties of Al-SiC metal matrix composites. Holding time was conducted for 2,5,8,10,12 hours and firing temperatures was 750, 800, 900, 1000, 1100°C respectively.. The composites produced are analysed both mechanical properties and metalography such as densities, porosities, hardness, as well as wear rate.
The results showed that the longer holding time and increasing firing temperature will increase mechanical properties of Al-SiC metal matrix composites, and it is found that the optimum mechanical properties at 1000°C for 10 hour."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanda Ramadhan Susilo
"Komposit merupakan material yang sedang dikembangkan yang terdiri dari dua material atau lebih untuk meningkatkan sifat mekanis. Komposit magnesium merupakan material yang cocok untuk dijadikan kerangka kendaraan karena magnesium memiliki nilai densitas yang paling rendah dibandingkan dengan logam lainnya sehingga dapat dihasilkan kerangka kendaraan yang ringan dengan sifat mekanik yang baik. Pada penelitian ini,komposit diciptakan dengan mencampurkan magnesium sebagai matriks dan mikro SiC sebagai penguat dengan penambahan fraksi volume sebesar 2, 4, 6 dan 8 %vf. Proses fabrikasi komposit magnesium ini adalah pengecoran aduk. Hasil dari penelitian ini menunujukkan bahwa dengan penambahan penguat partikel mikro SiC akan meningkatkan sifat mekanis komposit,yaitu kekerasan kekuatan dan tahan aus. Penambahan partikel penguat mikro SiC yang menghasilkan komposit magnesium paling baik yaitu dengan penambahan fraksi volume 8%vf yang menghasilkan nilai kekerasan sebesar 83 HB dan laju keausan sebesar 0,002015706 mm3/m. Peningkatan sifat mekanis pada komposit magnesium disebabkan oleh pengecilan ukuran butir dan mekanisme penguatan Orowan.

Composite is a material that being developed which consists of two or more materials to improve mechanical properties. Magnesium composite is a suitable material to be used as a vehicle body structure because magnesium has the lowest density value compared to other metals so that a lightweight body structure can be produced with good mechanical properties. In this study, composites were created by mixing magnesium as a matrix and SiC particles as reinforcement with the addition of a volume fraction of 2% vf, 4% vf, 6% vf, and 8% vf. This magnesium composite fabrication process is stir casting. The results of this study show that the addition of SiC micro particles will improve the mechanical properties of composites, such as hardness and wear resistance. The addition of SiC micro-reinforcing particles that produced the best magnesium composite was by adding an 8% vf volume fraction which produced a hardness value of 83 HB and a wear rate of 0.002015706 mm3/m. Increased mechanical properties in magnesium composites caused by reduced grain size and Orowan strengthening mechanism.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>