Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel Wojtyla
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan Component Expected Shortfall (CES) sebagai ukuran risiko sistemik yang berbasis data pasar dan termasuk dalam kategori ukuran distribusi probabilitas. CES menangkap risiko tail dari sistem keuangan secara agregat dan dapat mendekomposisi volatilitas, korelasi, ekspektasi tail, dan bobot dari institusi keuangan. CES mengkuantifikasi kontibusi absolut risiko sebuah bank terhadap sistem keuangan secara umum. Semakin besar kontribusi CES(%) maka semakin berdampak sistemik bank tersebut. Dengan demikian CES menjadi ukuran hibrida yang mengkombinasikan paradigma Too Big To Fail dan Too Interconnected Too Fail. Unit analisis dalam penelitian ini adalah sistem perbankan Indonesia, dimana Indonesia merupakan salah satu emerging economy dengan sistem keuangan multi bank. Bank sebagai sebagai sebuah sistem yang fragile terekspos terhadap risiko bank run secara natural yang kemudian dapat berevolusi menjadi bank panics yang pada akhirnya memicu efek contagion. Atas hal tersebut regulator seharusnya memiliki klasifikasi yang jelas mengenai Systemically Important Financial institutions (SIFI) untuk pengaturan dan pengawasan secara intensif. Berdasarkan aplikasi empiris CES menghasilkan kluster SIFI yang relatif stabil dengan ranking yang berubah-ubah. Pada period krisis persentase CES cenderung meningkat. Selain itu ditemukan bahwa risiko sistemik pada sistem perbankan Indonesia sangat terkonsentrasi dan didominasi oleh 5 (lima) bank besar yang berkontribusi pada lebih dari 80% (delapan puluh persen) total risiko sistem perbankan. Konsentrasi risiko juga meningkat sepanjang krisis keuangan global pada September 2008. Sebagai uji robustness penelitian ini menggunakan variasi bobot dengan total aset, total ekuitas, dan total loan. Hasilnya adalah kluster SIFI yang relatif signifikan dibandingkan dengan pengukuran dengan bobot kapitalisasi pasar.
This research proposes Component Expected Shortfall (CES) as a market based systemic risk measurement in probability distribution measures class. CES captures tail risk of the aggregate financial system and decomposes its volatility, correlation, tail expectations, and weight of the bank. CES quantifies absolute, not marginal, contribution of a bank to the risk of financial system. The larger contribution (CES%) the more systemically important the institution. Thus CES becomes a hybrid measure which combine Too Big To Fail and Too Interconnected Too Fail paradigms. Research subject is Indonesian Banking System, as one of the emerging economy with multi-bank financial system. Bank as a fragile system have inherent natural "bank run" risk which can evolve into bank panics triggered by contagion effect. Accordingly regulator should have obvious classification of Systemically Important Financial institutions (SIFI) in order to intensively regulate and monitor financial system. Based on empirical application, CES measure produces relatively stable SIFI cluster with changing ranking within the SIFI cluster. In crisis period CES percentage tend to incline. Furthermore systemic risk in Indonesian Banking System is very concentrated, dominated by five big banks which contributes to more than 80% (eighty percent) of total risk of the banking system. Concentration ratio also increase as the financial turmoil waive the whole banking system in September 2008. As robustness test, this research use various weighting scheme using total assets, total equities, and total loans as weights of the firm. The result show relatively consistent SIFI cluster compared to market capitalisation weight.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggayasti Hayu Anindita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran risiko sistemik dengan menggunakan metode network analysis untuk mendapatkan peringkat SIFI bank-bank di Indonesia. Dengan menggunakan data penempatan antar bank periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, secara empiris ditemukan bahwa interkoneksi pasar uang antar bank semakin meningkat. Namun demikian kondisi yang signifikan berbeda terjadi pada tahun 2013, di mana pola interkoneksi jaringan antar bank mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dilihat dari nilai degree centrality, bank-bank yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta nasional cenderung bersifat in-degree. Kondisi yang berbeda ditunjukkan oleh bank swasta asing, di mana sebagian besar cenderung bersifat out-degree. Selain itu, bank yang memiliki nilai betweenness centrality yang tinggi cenderung akan memiliki nilai closeness centrality yang tinggi pula.
ABSTRACT
This study aimed at measuring systemic risks using network analysis method to obtain the SIFI rating of banks in Indonesia. Using the 2011 2015 interbank placement data, it is empirically found thon interbank money market interconnection increased. However, a significantly different condition was found in 2013 in which the interbank network interconnection pattern went downwards compared to the previous year. From the degree centrality score, government owned and national private banks tend to be in degree while foreign private banks tend to be out degree. In addition, bank with higher betweenness centrality score will have higher closeness centrality score as well.
2017
T48258
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library