Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyadi Akbar
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan meningkatnya volume timbulan limbah ikan, maka diperlukan suatu teknologi pengolahan limbah yang efektif, mudah diterapkan, dan murah. Salah satu cara pengolahan limbah ikan adalah dengan proses fermentasi. Produk fermentasi limbah ikan disebut silase ikan. Silase pada penelitian ini akan dibuat dengan cara biologi (fermentasi) dan kimiawi. Proses biologi dilakukan dengan penambahan bakteri asam laktat dan molase yang divariasikan komposisinya (10%, 15%, dan 25%). Sedangkan proses kimiawi dilakukan dengan penambahan asam formiat 3%. Tujuan dari penelitian adalah untuk menginvestigasi kualitas silase yang dihasilkan dengan penambahan molase maupun dengan penambahan asam formiat. Penelitian menggunakan wadah anaerobik yang berisi campuran limbah ikan dengan berat 10 kg dan waktu pengamatan selama 40 hari. Hasil penelitian menunjukkan kualitas silase mempunyai nilai pH berkisar antara 3,79-4,42; kadar air berkisar 75,9-81,7%; kadar abu berkisar 7,0-8,5%; kadar lemak berkisar 1,0-1,2%; kadar protein berkisar 9,5-10,7% dan jumlah bakteri berkisar 3,1x106-7,2X106. Kualitas silase yang dihasilkan dari penambahan asam formiat lebih baik dibandingkan dengan penambahan molase (10%, 15%, dan 25%).
ABSTRACT
With increasing volumes of fish waste generation, we need a waste treatment technology that is effective, easy to implement, and inexpensive. Fish waste fermentation is the answer. Fish waste fermentation product called fish silage. Silage in this study will be made by biologically (fermentation) and chemically. Biological process carried out by the addition of lactic acid bacteria and molasses with varied composition (10%, 15%, and 25%). While the chemical process carried out by the addition of formic acid 3%. The aim of this study was to investigate the quality of silage produced with the addition of molasses or with the addition of formic acid. This research using anaerobic container, which contains a mixture of fish waste with a weight of 10 kg and a 40-day observation period. The results showed, pH values ranging from 3,79 to 4,42; water content ranged from 75,9 to 81,7%; ash content ranged from 7,0 to 8,5%; fat content ranged from 1,0 to 1,2%; protein content ranged from 9,5 to 10,7% and the number of bacteria ranged 3,1x106 to 7,2X106. Silage quality from the addition of formic acid is better than the addition of molasses ( 10 % , 15 % , and 25 % )
2015
T44509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fauziah
Abstrak :
Sebanyak enam strain Lactobacillus plantarum diteliti untuk menguji kemampuan antifungi terhadap kapang yang tumbuh pada silase. Suspensi sel L. plantarum strain DSK3, DR162, dan DP142 yang diisolasi dari dadih, strain 1A2 diisolasi dari tapai, strain TSD10 diisolasi dari kotoran sapi dan strain 1BL2 diisolasi dari buah strawberi memiliki kemampuan antifungi terhadap Aspergillus fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), dan Penicillium sp.(2), namun tidak memiliki kemampuan antifungi terhadap jamur merah dan jamur putih dengan metode double layer agar well diffusion. Supernatan L. plantarum yang diendapkan dengan amonium sulfat 60% pada pengujian paper disc assay menunjukkan kemampuan antifungi pada L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, dan 1BL2 terhadap A. fumigatus, namun tidak menunjukkan kemampuan antifungi terhadap Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), dan Penicillium sp.(2). Suspensi sel semua strain L. plantarum menghasilkan zona hambat total terhadap A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(2) dan zona hambat parsial terhadap Penicillium sp.(1). Ekstrak supernatan L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, dan 1BL2 menghasilkan zona hambat parsial terhadap A. fumigatus. ......Six strains of Lactobacillus plantarum were assayed to detect anti-fungi against moulds in silage. Cell suspension of L. plantarum strains DSK3, DR162, and DP142 which were isolated from dadih, strain 1A2 isolated from tapai, strain TSD10 isolated from dung and strain 1BL2 isolated from strawberry showed anti-fungi against A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(1), Penicillium sp.(2), but there was no anti-fungi against red and white moulds in double layer agar well diffusion method. Supernatant of L.plantarum was precipitated with 60% ammonium sulfate. Supernatant extract of L. plantarum strain DSK3, 1A2, DR162, TSD10, and 1BL2, assayed with paper disc method, showed anti-fungi against A. fumigatus. There was no anti-fungi against Aspergillus sp., Penicillium sp.(1) and Penicillium sp.(2). Cell suspension of L. plantarum produced a total inhibition zone of A. fumigatus, Aspergillus sp., Penicillium sp.(2) and a partial inhibition zone of Penicillium sp.(1), whereas the supernatant extract of L. plantarum produced partial inhibition zone of A. fumigatus.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Yulistiani
Jakarta: Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, 2017
630 IJAS 18:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library