Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"In vitro shoot explants of white ginger and red ginger are irradiated by two different techniques....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Asnawi
"Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
iradiasi sinar gamma pada karakteristika kimia dan fisika vitamin D, minyak jagung dan campuran keduanya dengan dosis radiasi 0,10,20 dan 30 kGy dan penyimpanan 0,1,2 dan 3 bulan. Penyimpanan untuk minyak jagung dilaksanakan pada suhu kamar (29 ± 2 0C), sedang untuk vitamin D dan campurannya disimpan ditempat yang sejuk (± 15°C).
Parameter yang diuji untuk minyak jagung meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeks bias, metil ester asam lemak dengan kromatografi Cairan-gas, kadar vitamin D . dengan spektrofotometer, titik lebur vitamin D dengan " Differential Thermal Analyzer " kestabilan vitamin D dan campurannya dengan kromatograf I cairan- cairan tekanan tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bilangan iod, bobot
jenis, indeks bias dan metil ester asazu lemak dan minyak jagung tidak dipengaruhi.dosis radiasi dan penyimpanan. Iradiasi sampai 30 kGy memberikan pengaruh terhadap bilangan asam minyak jagung dan menurunkan kestabilan camnpuran. Penyimpanan member ikan pengaruh terhadap b ilangan penyabunan dan bilangan asam minyak jagung. Titik lebur, kadar dan kestabilan vitamin D menurun karena iradiasi sampai 30kGy dan penyimpanan saiapai 3 bulan.

Studies on effect of irradiation by gamma rays on
chemical and physical characteristics of vitamine D, corn
oil and their mixture with radiation dose 0,10,20.and 30 kGy
respectively and storage for 0,1,2 and 3 months have been
done. Corn oil was stored at room temperature (29 ± 2°C)
while vitamine D and the mixture were in a cool place
(.± 15°C).
The parameter studied were acid value, saponification
value, iod value, 'density, refraction index, fatty acid metil
ester of corn oil with Gas Liquid Chromatography; vitamine
•D assays with Spectrophotometre; melting 'point of vitamine
D with Differential Thermal Analyzer where stability
of vitamine D and the mixture by High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained, didn't show any influence of
radiation dose and storage periode towards iod value, density,
refraction index and fatty acid meti1 ester of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy affected the acid value of
corn oil and decreased the mixture stability, while storage
periode changed saponification and acid value of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy and storage until 3 months reduced
melting point, stability and concentration of vitamine
D.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Kusuma
"ABSTRAK
Kitosan merupakan salah satu polimer alam yang bersifat polielektrolit kationik sehingga mempunyai reaktifitas kimia yang tinggi dan sangat efektif berinteraksi dengan molekul bermuatan negatif. Dengan sifat fisika dan kimia yang dimilikinya, salah satu aplikasi kitosan adalah sebagai membrane (lapisan tipis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan monomer asam akrilat pada larutan kitosan yang kemudian diiradiasi dengan sinar gamma pad a dosis 10 kGy. Pengujian film kitosanasam akrilat meliputi uji fraksi gel (padatan tidak larut) dengan metode ekstraksi soxlet, kuat tarik dengan alat tensile strength, penentuan gugus fungsi dengan spektrofotometer FT-IR dan analisis termal dengan DSC. Berdasarkan hasil penelitian dengan dosis iradiasi 10 kGy menunjukkan terjadi peningkatan sifat fisik film kitosan yang terbentuk. Penambahan monomer asam akrilat yang optimal adalah pada konsentrasi 3,5% dengan sifat film yang diperoleh sebagai berikut : fraksi gel sebesar 66,89%, kekuatan tarik sebesar 14.275,70 kg/cm2 dan titik leleh sebesar 246,06 °C."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hadi Suprayitno
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrohma
"Kebutuhan kedelai setiap tahun semakin meningkat, namun produksi kedelai dalam negeri belum mencukupi. dalam hal ini perlu adanya ektensifikasi tanaman kedelai pad lahan marginal yang kurang produktif. diantaranya lahan pasang surut yang mempunyai kemasaman tanah yang tinggi dengan demikian harus didapatkan muatan kedelai yang dapat tumbuh dan berproduksi di tanah masam melalui mutasi buatan yaitu dengan bantuan sinar radio aktif sinar gamma."
Palembang: Kopertis wilayah II Palembang, 2007
507 MANDIRI 9:3 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Harahap
"ABSTRAK Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk pengawetan makanan, sterilisasi peralatan kesehatan, pemuliaan tanaman, dan hidrologi. Penggunaan sinar gamma memiliki risiko tinggi, sehingga diperlukan dosimeter. Indikator sinar gamma yang dibuat dari ekstrak Brassica oleraceae (B.o) mengandung antosianin yang sensitif terhadap pH, suhu, enzim, cahaya, dan sinar ultraviolet. Energi sinar gamma membuat degradasi warna ekstrak B. setelah divariasikan menjadi pH 2, pH 7, dan pH 9. Polivinil alkohol (PVA) digunakan sebagai matriks untuk meningkatkan sensitivitas indikator. Kertas Whatman dibuat menjadi matriks selain PVA. Indikator telah dibuat dari ekstrak B.o., campuran ekstrak B.o. dan PVA, plastik dari campuran ekstrak B., dan PVA, serta film kertas dari ekstrak B., dan kertas. Hasil karakterisasi menunjukkan sensitivitas yang berbeda ketika terkena sinar gamma hingga 40 kGy. Warna indikator memudar setelah disinari oleh sinar gamma. Pengaruh pH dan PVA pada ekstrak B. membuat respons yang berbeda dari masing-masing indikator. B. Respons indikator ekstrak pH 2-PVA memudar pertama setelah terkena dosis 25 kGy. Stabilitas warna semua indikator dalam kondisi penyimpanan yang berbeda dengan suhu, kelembaban dan pencahayaan menghasilkan indikator yang stabil dalam kondisi kritis dan suhu 5 ° C sementara indikator film berada dalam kondisi normal dan suhu kamar.
ABSTRACT Gamma ray radiation can be used for food preservation, sterilization of health equipment, plant breeding, and hydrology. The use of gamma rays has a high risk, so a radosimeter is needed. The gamma ray indicator made from Brassica oleraceae (B.o) extract contains anthocyanin which is sensitive to pH, temperature, enzymes, light, and ultraviolet light. Gamma ray energy makes the color degradation of extract B. after being varied to pH 2, pH 7, and pH 9. Polyvinyl alcohol (PVA) is used as a matrix to increase the sensitivity of the indicator. Whatman paper is made into a matrix other than PVA. Indicator has been made from extract B.o., mixture of extract B.o. and PVA, plastic from a mixture of B. extract, and PVA, as well as paper films from extract B., and paper. The characterization results show different sensitivity when exposed to gamma rays of up to 40 kGy. The indicator color fades after being illuminated by gamma rays. The effect of pH and PVA on extract B. makes a different response from each indicator. B. Response indicator extract 2-PVA pH fades first after being exposed to a dose of 25 kGy. The color stability of all indicators in different storage conditions with temperature, humidity and lighting produces a stable indicator in critical conditions and a temperature of 5 ° C while the film indicator is in normal condition and room temperature

 

Keywords: Indicator; gamma-ray; Brassica oleraceae; PVA

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarti
"ABSTRAK
Untuk mempelajari pengaruh radiasi pada kemandulan ngengat F-1-radiasi hama kubis Plutella xyiostella L, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan sinar gamma. Radiasi sinar gamma dengan dosis 50, 75, 100, 125 dan 150 Gy dari Irradiator 60Co tipe gamma cell 220 diberikan kepada kepoinpong jantan berumur 3 - 4 han. Ngengat jantan Yang terbentuk dari kepompong radiasi tersebut kemudian dikawinkan dengan ngengat betina normal. Dari hasil perkawinan tersebut diperaleh ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi). Melalui perkawinan antara ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi) dengan ngengat normal tenlihat adanya fenomena kemandulan baik pada ngengat jantan inaupun ngengat betina F-1-radiasi. Dosis-dosis radiasi yang diberikan kepada kepompong jantan inenyebabkan keinandulan pada ngengat jantan F-1-radiasi berturut-turut sebesar 16,63%, 34,86%, 64,07%, 67,03% dan 72,42%, serta keniandulan pada ngengat betina F-1-radiasi berturut-turut sebesar 14,21%, 23,26%, 49,68%, 55,69% dan 58,14%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Vanadia Tariz
"Senyawa yang terkandung pada beras dapat mengalami kerusakan akibat proses pascapanen dan penyimpanan. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas beras adalah dengan pemaparan sinar gamma. Beras berpigmen diketahui memiliki kandungan flavonoid dan karotenoid yang lebih tinggi dibandingkan beras non-pigmen. Iradiasi sinar gamma diketahui dapat memengaruhi senyawa yang terkandung pada beras, salah satunya flavonoid dan karotenoid. Pada penelitian ini, delapan varietas beras berpigmen, yaitu Cempo merah, Seblang Banyuwangi merah, Jatiluwih merah, Bronrice, Botanik, Hariku, Jatiluwih hitam, dan Seblang Banyuwangi hitam diiradiasi sinar gamma dosis 2, 5, 10, 20, dan 30 kGy. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kadar flavonoid dan karotenoid pada beras sebelum dan setelah diiradiasi sinar gamma. Hasil yang diperoleh menunjukkan setiap beras berbeda dosis iradiasi yang paling memengaruhinya. Pemberian iradiasi dosis 2 kGy menurunkan kadar flavonoid pada varietas Seblang Banyuwangi merah dan Jatiluwih merah; dosis 10 kGy pada varietas Bronrice, Botanik, dan Hariku; dan dosis 20 kGy pada varietas Cempo merah dan Jatiluwih Hitam. Pemberian dosis iradiasi 5 kGy menaikkan kadar karotenoid pada varietas Seblang Banyuwangi hitam; dosis 10 kGy pada varietas Cempo merah dan Jatiluwih merah; serta dosis 20 kGy pada varietas Seblang Banyuwangi merah dan Bronrice. Pemberian dosis iradiasi 20 kGy menurunkan kadar karotenoid varietas Hariku dan dosis 30 kGy menurunkan karotenoid pada varietas beras Botanik dan Jatiluwih Hitam.

Post-harvesting and poor storage can have a large impact on rice contents Physics methods such as gamma irradiation can be used to prevent nutrient losses and improve quality of rice. Gamma irradiation pass through the rice grain and can generate changes in flavonoid and carotenoid contents. Flavonoid and carotenoid contents of pigmented rice were higher than in non-pigmented rice. The test used the rice from eight varieties, Cempo merah, Seblang Banyuwangi merah, Jatiluwih merah, Bronrice, Botanik, Hariku, Jatiluwih hitam, and Seblang Banyuwangi hitam were irradiated with 2, 5, 10, 20, and 30 kGy doses gamma rays. The study was conducted to analyze the levels of flavonoids and carotenoids in rice before and after gamma irradiation. Data showed different each rice varieties has different irradiation doses that affected it the most. Irradiation dose of 2 kGy degrade flavonoid levels in Seblang Banyuwangi merah and Jatiluwih merah; dose of 10 kGy in Bronrice, Botanik, and Hariku; and dose 20 kGy in Cempo merah and Jatiluwih hitam. Dose of 5 kGy enhance carotenoids levels in Seblang Banyuwangi hitam; dose of 10 kGy in Cempo merah and Jatiluwih merah; and dose of 20 kGy in Seblang Banyuwangi merah and Bronrice. Dose of 20 kGy is also known degrade carotenoid levels in Hariku; and dose of 30 kGy degrade carotenoid levels in Botanik and Jatiluwih hitam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3   >>