Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Adanya perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian dan Iahan kosong menjadi kawasan perumahan mengakibatkan meningkatnya Koefisien Dasar Bangunan (KDB). Dengan meningkatnya KDB mengakibatkan meningkatnya pula Koefisien Run-off serta mengecilnya Koefisien infiltrasi.

Dengan terjadinya peningkatan koetisien Run-off maka pada saat musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi akan menyebabkan terjadinya barnir dalam waktu yang relatif singkat. Bila hal ini terjadi dan tidak tersedianya Saluran Drainasi yang mempunyai kapasitas daya tampung yang cukup memadai akan mengakibatkan luapan disekitar saluran darainasi dan luapan pada tempat-tempat yang mempunyai elevasi yang Iebih rendah dari Muka Air Banjir. Upaya mengurangi meningkatnya koefisien run-off dan memperbesar koefisien infillrasi salah satunya adalah dengan membuat Sumur resapan

Perubahan KDB dilingkungan Perumahan Bintaro Jaya pada saat ini nampaknya menjadi penyebab terjadinya banjir di bagian hilir perumahan ini sehingga diperlukan studi untuk malakukan Evaluasi Sistem Saluran Drainasi yang ada.

Studi ini meliputi perhitungan kapasitas disain untuk 5 dan 10 tahun dan membandingkannya dengan kapasitas drainasi eksisting, serta menghitung sistem drainasi dengan sumur resapan yang memenuhi kriteria hidrologi dan hidrolika yang sesuai sebagai salah satu upaya memperbesar infiltrasi dan mengurangi koefisien run-off.

Hasil studi dan cvaluasi menghasilkan kapasitas saluran eksisting Qeks sebesar = 44-041 M3/del pada Tilik Pcngamatan II A Sub catchman area 20, 2a di segmen penampang Titik S| s/d Sm. Nilai ini Iebih besar dari Debit domestik maksimum Q65 = 26.096 M3/det dan Qdm = 30.047 M3/det sehingga saluran eksisting yang ada masih aman untuk menampung debit banjir dengan periode ulang 5 Tahun dan 10 Tahun.

Sedangkan pada Titik Pengamatan H B Sub catchman area 20, 2a, 2b di segmen penampang S21 s/d S29 yang kapasitas saluran eksistingnya Qeks = 36.033 M3/det dan debit banjir rencana Qdj = 32.4l5 M3/det serta Qam = 37.323 M3/del, artinya saluran eksisting masih aman untuk menampung debit banjir dengan untuk periode ulang 5 tahun tetapi tidak mampu dan aman untuk menampung debit disain 10 tahun.

Agar saluran eksisting pada segmen ini tetap aman dan mampu untuk menampung debit disain yang direncanakan, salah satu alternatifnya adalah membuat sumur resapan. Sumur resapan dibuat dengan ukuran 1.20 x 1.20 M2 dengan kedalaman berpariasi sesuai dengan besar kecilnya tipe bangunan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevi Notosagoro
Abstrak :
Kota Depok sebagai kota satelit dari ibukota Jakarta, sekarang ini sudah harus menanggung beban atau ekses dari pertumbuhan pembagunan yang dilakukannya. Permasalahan terletak pada berubahnya tataguna lahan kota Depok yang pada awalnya merupakan daerah pertanian menjadi pemukiman dan tempat-tempat komersial. Selain itu terdapat juga saluran irigasi yang dialih fungsikan menjadi saluran drainase tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi pada wilayah cakupannya. Sehingga saat musim hujan tiba, masalah klasik yang selalu terjadi adalah masalah banjir/ genangan yang terjadi di beberapa tempat di kota Depok. Genangan di Kota Depok pada umumnya merupakan genangan yang disebabkan oleh debit maksimum yang terjadi akibat limpasan air hujan tidak dapat dialirkan oleh saluran drainase. Perubahan tataguna lahan kota Depok, tidak dikuti dengan perubahan sistem drainase untuk mengatasi masalah limpasan permukaan yang terjadi Karena itu dibutuhkan suatu alternatif sistem drainase perkotaan yang sesuai dan terintegrasi berdasarkan peninjauan aspek strukturnya untuk menanggulangi permasalahan yang ada di Kota Depok. Perencanaan alternatif sistem drainase dilakukan dengan menganalisis debit maksimum limpasan dan kapasitas saluran drainase utama untuk mengalirkan limpasan. Untuk mengatasi kelebihan debit limpasan yang terjadi di kota Depok diberikan dua alternatif penyelesaian. Alternatif pertama yaitu perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran drainase yang ada (existing channel) yang terdiri dari tiga tahapan pekerjaan konstruksi yaitu pelebaran badan sungai, pengerukan (dredging of retention basins) dan pembangunan tanggul. Sedangkan alternatif kedua adalah pembangunan saluran bawah tanah. Dalam perencanaan kedua alternatif tersebut digunakan metode rasional untuk menghitung debit banjir maksimum, dan metode yang digunakan untuk menghitung kapasitas saluran drainase berdasarkan rumus Manning. ......Depok as a town of satellite from the capital city of Jakarta, this time has to guarantee burden or excess from the growth of development which is conducted. The problem is in the change of the landuse of Depok which initially represent area of agriculture become commercial place and settlement. Beside that there is also an irrigation channel that displaced function become drainage system without consider the impact that happen in the coverage region. So in the rain season, classic problem that always happened is floods problem/pond that happened in some place in Depok. Pond in the town of Depok generally representing pond which is caused by maximum charge that happened because the overflow from rainwater which cannot be conducted by drainage channel. The change of the landuse of Depok, is not followed with the change of the drainage system to overcome overflow?s from the surface problem that happened. In consequence, it is required an alternative of urban drainage system which is integrated and appropriate based on the sighting of its structure to overcome the problems in Depok. The planning of the alternative is conducted by analyzing maximum overflow?s charge and the main drainage channel capacities to conduct the overflow. To overcome the excess from overflow?s charge that happened in Depok is given two alternative problem solving. The first alternative is repairing and improvement the existing drainage channel capacities which is consist of three construction stages that is river widening, dredging of retention basins, and building of embankment. While the second alternative is building of underground tunnel. In the planning of the alternative is used a rational method to calculate maximum floods charge, and the drainage channel methode based on formula Manning to calculate channel capacities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Khamdani
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Kelapa Gading merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kotamadya Jakarta Utara yang terdiri dari dataran rendah serta rawan dilanda bencana banjir. Salah satu area di Kelapa Gading yang berdampak paling parah akibat bencana banjir adalah di depan Mall Of Indonesia (MOI). Berdasarkan penelitian sebelumnya, dapat diketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah Kelapa Gading disebabkan oleh sistem drainasenya yang masih belum dapat memenuhi debit banjirnya sehingga dapat dikatakan bahwa saluran-saluran tersebut tidak efektif dalam menampung besar debit banjir rencananya (Kusumawardhani 2018). Oleh sebab itu pada penelitian ini dibahas lebih merinci sistem drainase mikro pada wilayah DTA MOI. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi kinerja sistem drainase mikro di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan cara membandingkan antara hasil perhitungan besar debit banjir rencana daerah tangkapan air dengan kapasitas saluran drainasenya menggunakan bantuan aplikasi WinTR-20 dan HEC-RAS. Dari hasil simulasi dengan menggunakan kedua aplikasi tersebut dapat diketahui bahwa semua saluran drainase mikro pada DTA MOI mampu untuk melalukan debit banjir hingga 25 tahunan selain reach 6. Dilakukan pula evaluasi pada tampungan yang menjadi outlet dari saluran drainase pada DTA MOI tersebut dan dapat diketahui bahwa tampungan tersebut tidak mampu untuk menampung debit banjir 10 tahunan dan 25 tahunan. Berdasarkan hal tersebut, maka diberi usulan berupa peningkatan fungsi tampungan tersebut menjadi sistem polder dengan menempatkan dua buah pompa berkapasitas 0.25 m3/s. Dengan adanya sistem polder tersebut, maka banjir pada DTA MOI dapat diatasi hingga periode ulang banjir 25 tahunan.
ABSTRACT
Kelapa Gading Subdistrict is one of the sub-districts located in North Jakarta Municipality which consists of lowland and prone to floods. One of the areas in Kelapa Gading which had the worst impact due to the flood disaster was in front of Mall Of Indonesia (MOI). Based on previous research, it can be seen that one of the causes of flooding in the Kelapa Gading area is caused by the drainage system which still cannot meet its flood discharge so that it can be said that these channels are not effective in accommodating the large amount of flood discharge planned (Kusumawardhani 2018). Therefore, this study discussed more detailed micro drainage systems in the MOI catchment area. The purpose of this study was to evaluate the performance of micro drainage systems in Kelapa Gading, North Jakarta by comparing the results of the calculation of the amount of flood discharge planned by the catchment area with the capacity of the drainage channel using the help of the WinTR-20 and HEC-RAS applications. From the simulation results using these two applications, it can be seen that all micro drainage channels in the MOI catchment are able to carry out a flood discharge of up to 25 years apart from reach 6. Also carried out an evaluation on the reservoir that became the outlet of the drainage channel at the MOI catchment and found it is unable to accommodate 10 annual and 25 annual flood discharges. Based on this, the proposal was given to increase the function of the reservoir into a polder system by placing two pumps with a capacity of 0.25 m3 / s. With the existence of the polder system, the flooding of the MOI catchment can be overcome until the return period is 25 years.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Elkhobar M. Nazeh
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Susanti
Abstrak :
Banjir merupakan salah satu masalah pengelolaan sumber daya air yang masih sering terjadi di Jakarta. Selain dikarenakan topografi daerah yang berada di dataran rendah, banjir juga diakibatkan oleh perubahan tutupan lahan yang terjadi pada daerah tersebut. Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi banjir, salah satunya adalah dengan pembuatan Kanal Banjir Timur. Walaupun demikian, masih terdapat genangan yang terjadi di Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Penelitian ini menyelidiki genangan yang terjadi pada wilayah layanan KBT yang terdapat di Jakarta Timur dan Jakarta Utara serta mencari tahu pengaruh Kanal Banjir Timur terhadap banjir pada wilayah layanan KBT yang terdapat di Jakarta Timur dan Jakarta Utara, dengan menggunakan model HEC-RAS. Simulasi yang dilakukan dengan model HEC-RAS dilakukan dengan dua skenario, yaitu sebelum ada KBT dan setelah ada KBT. Dari simulasi tersebut dihasilkan bahwa Kanal Banjir Timur dapat mengurangi puncak debit banjir yang akan masuk kedaerah layanan KBT sebesar68.8 untuk aliran sunter, 61.67 untuk aliran cakung dan 2.09 untuk aliran blencong. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwabanjir yang masih terjadi pada daerah layanan KBT yang berada diwilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara diakibatkan oleh permasalahan drainase lokal yang terjadi pada daerah tersebut. ......Flood is one of the problems of water resources management which is still common in Jakarta. Besides due to the topography of the area that is in the lowlands, flooding is also caused by changes in land cover that occurs in the area. Various ways by the government to reduce flooding, one of which is by making the Eastern Flood Canal. Nevertheless, there are still puddles that occur in East Jakarta and North Jakarta. This study investigates the inundation that occurred in the Eastern Flood Canal service area at East Jakarta and North Jakarta and find out the influence of Eastern Flood Canal on flooding in the Eastern Flood Canal service area at East Jakarta and North Jakarta using HEC RAS Model. Simulations with HEC RAS Model were perfomed with two scenario, before and after the Eastern Flood Canal. From the simulation it was found that the Eastern flod canal can reduce the peak flow that will enter the eastern flood canal service area of 68.8 for sunter flow, 61.67 cakung flow and 2.09 for blencong flow. From the results it can be concluded that the floods that still occur in the Eastern Flood Canal service area located in the East Jakarta and North Jakarta due to problems of local drainage that occurred in the area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Febriana
Abstrak :
Surabaya merupakan ibukota propinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia. Dengan perkembangan kota Surabaya sekarang ini, saluran irigasi yang ada semakin sedikit keberadaannya. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan tata guna lahan dari persawahan menjadi lahan pemukiman, akibatnya daerah peresapan semakin mengecil dan sebaliknya koefisien pengaliran semakin besar. Wilayah Medokan Semampir merupakan salah satu kawasan penting di Surabaya. Saluran Medokan Semampir merupakan salah satu saluran yang ada di Surabaya Timur dan saluran ini berfungsi sebagai saluran drainase. Total luas sub catchment Medokan Semampir, menurut SDMP (Surabaya Drainage Master Plan), 764.290 Ha. Lama genangan sekitar 2-6 jam dan kedalaman mencapai 10-50 cm. Kondisi seperti ini sangat meresahkan masyarakat, baik yang tinggal di daerah tersebut maupun yang tinggal di luar daerah tersebut bila musim hujan tiba, banyak kerugian materi maupun non materi yang harus ditanggung masyarakat. Mengacu pada keadaan tersebut, analisa dilakukan guna mengetahui seberapa besar pengaruh fluktuasi muka air kali Wonokromo terhadap proses pembuangan tersebut. Apakah berpengaruh sekali sehingga terjadi limpahan air dari saluran Medokan Semampir yang menyebabkan terjadi genangan pada catchment tersebut atau sebaliknya. Analisa yang dihasilkan akan memperlihatkan berapa debit oveflow yang dibuang ketika terjadi banjir di Medokan. Penyelesaian yang digunakan adalah menelusuri tiap reach/segment saluran dari hulu ke hilir. Sehingga nantinya solusi yang didapatkan adalah memperdalam saluran hingga dua pulu persen dari kedalaman eksisting, dan menggunakan parkiran air yang dibuang dengan rumah pompa.
Surabaya is the capital of East Java province and the second largest city in Indonesia. With the development of Surabaya city today, the existing irrigation less existence. This is because the change in land use from paddy fields into residential land, consequently shrinking catchments area and run off coefficient getting raised. Medokan Semampir region is one important area in Surabaya. Medokan Semampir's channel is one channel available in east of Surabaya and these channels serve as drainage channels. Catchments total area of Medokan Semampir 764,290 ha (according to the SDMP). The flood happen approximately 2-6 hours and 10-50 cm depth of reach. This condition is troubling of people either living in the area or who live outside the area when the rainy season, many losses and non-material matter that must be borne by the public. Referring to the situation, the analysis done to find out how big the influence of water level fluctuations Wonokromo time of the disposal process. Does it matter that there was an abundance of water from the channel that causes Medokan Semampir happened puddle in the catchments. Analysis performed using HEC-RAS software where computer programs are specifically designed to analyze the channel system. The resulting analysis will show how debit oveflow discarded during floods in Medokan. Solution used was traced each reach / segment of the upstream channel to downstream. So that later obtained solution is to deepen the channel to twenty percent of the existing depth, and use the discarded water park with a pump house.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Arrie Priyadi
Abstrak :
Faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan juga faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan. Di samping faktor-faktor tersebut mungkin masih banyak faktor-faktor pengaruh lainnya. Akan tetapi, pada penulisan skripsi ini akan difokuskan kepada faktorfaktor pengaruh tesebut.

Penelitian ini menggunakan curah hujan, persentase kendaraan berat dan juga sistem drainase sebagai variabel bebas dan umur jalan sebagai variabel terikat. Analisis yang dilakukan adalah membangun suatu permodelan regresi linear untuk mengetahui tingkat korelasi antara curah hujan, persentase kendaraan berat dan sistem drainase terhadap umur jalan. Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan rata-rata bulanan tahun 2000?2006. Data curah hujan diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi, sedang dan rendah. Disamping itu, data persentase kendaraan berat dilakukan dengan metode traffic counting berdasarkan jam-jam sibuk kendaraan berat pada masing-masing lokasi. Persentase kendaraan berat diklasifikasikan ke dalam kategori tinggi dan rendah. Sedangkan untuk data kondisi sistem drainase dilakukan dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian. Data kondisi sistem drainase diklasifikasikan ke dalam kategori baik dan buruk. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS v.13, yaitu dengan metode regresi linear.

Dari pengolahan data didapatkan hasil berupa tingkat korelasi atau kontribusi variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Tingkat korelasi antara curah hujan terhadap kerusakan jalan tidak terlalu signifikan yaitu bernilai 5,3 %. Untuk korelasi persentase kendaraan berat terhadap kerusakan jalan bernilai 37,9 % dan untuk tingkat korelasi sistem drainase terhadap kerusakan jalan bernilai 42,9 %.
The most influence factors that caused distress of the pavement such as high rainfall factors in Jabodetabek, bad drainage system factors and also heavy vehicle percentage factors. Besides of that, there are a lot of others influence factors that caused distress of the pavement, especially flexible pavement. But, in this research, will be focused on those factors.

This research use rainfall, heavy vehicle percentage and also drainage system as independent variables and influence factor in the age of the pavement as dependent variable. This research presents analysis of construct regression linear modeling to develop level of correlation between rainfalls, heavy vehicle percentage and drainage system to failure of the pavement. Rainfall data are monthly average rainfall between 2002 until 2006. This rainfall data are classified into 3 categories, such as high rainfall level, middle rainfall level and low rainfall level. Besides of that, heavy vehicle percentages data which is used in this research is traffic counting method based on heavy vehicles peak hour in each location. Heavy vehicle percentages are classified into 2 categories such as high percentage and low percentage. Drainage system condition data that used in this research is direct observation to research location. Its also are classified into 2 categories such as good drainage and bad drainage. Tabulation data in this research use software SPSS v.13.0, which is regression linear method.

Data tabulation shows level of correlation or contribution between independent variables and dependent variable. Level of correlation between rainfall and distress of the pavement is not quite significant. That is just only 5,3 %. For level of correlation between heavy vehicle percentage and distress of the pavement is 37,9 %. Besides of that, level of correlation between drainage systems and distress of the pavement is 42,9 %
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35171
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library