Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanif Fajar
"Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai banyak warga yang berprofesi sebagai nelayan. Saat ini, nelayan mengalami kendala pada sistem distribusi produk hasil tangkapannya. Nelayan mengalami kerugian karena kondisi ikan hasil tangkapan mengalami penurunan kualitas saat distribusi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknoologi yang dapat mengatasi masalah tersebut. salah satru teknologi yang sesuai adalah sistem pendingin absorpsi yang dapat menjaga suhu tempat penyimpanan ikan agar kualitas ikan hasil tangkapan dapat terjaga. Teknologi absorpsi memiliki kelebihan lebih ramah lingkungan karena refrigerant yang digunakan adalah ammonia yang tidak merusak lapisan ozon sebagaimana refrigerant CFC yang banyak digunakan. Energy yang digunakan pada alat ini memanfaatkan gas buang dari kendaraan bermotor sehingga mendorong upaya konservasi energy. Pengujian dilaksanakan dengan membuat beberapa desain guna memperoleh desain optimal dengan hasil pendinginan yang efektif. Pengujian dilakukan dengan memerikan beban udara dan beban air. Dengan pengujian dicari nilai Coefficient of Performance dari sistem yang telah dibuat. Dari hasil eksperimen, didapatkan nilai COP sistem DAR yang digunakan sebesar 0.81 untuk beban udara 50,5L dan air 0.5L, serta 0.36 untuk beban udara sebesar 51L.

Indonesia is an archipelagic nation which has many residents who work as fishermen. Currently, fishermen have constraints on product distribution systems catch. Fishermen suffered losses because of the condition of the fish that has decreased in its quality while of the distribution. Therefore, we need a technology that can resolve the issue. One of appropriate technology is absorption refrigeration system that can keep the storage temperature of fish in order to keep the quality of the fish to be maintained. Absorption technology has advantages because it is more environmentally friendly. Its refrigerant is ammonia which does not damage the ozone layer such as CFCs which is widely used refrigerant. Energy used in this appliance comes by utilizing exhaust gas from motor vehicles that promote energy conservation efforts. Tests carried out by making some design in order to obtain an optimal design with effective cooling results. Testing is done by describing the air loads and loads of water. By the testing, the value Coefficient of Performance of systems that have been made would be known. From the experimental results, obtained DAR system gives COP value of 0.81 used for 50.5L of air load and 0.5L of water, and 0.36 for 51L of air load."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mitia Intansari
"ABSTRAK
Telah dibuat suatu alat yang digunakan untuk mensimulasikan sistem pendinginan
pada mesin kendaraan bermotor untuk menguji performa cairan radiator.
pembuatan alat ini menggunakan sebuah simulator mesin yang terbuat dari
alumunium yang terdapat heater didalamnya yang berfungsi untuk memanaskan
cairan radiator yang lewat ke dalam simulator mesin tersebut heater disini
mempunyai daya sebesar 1000 watt, 220 volt radiator sebagai pendingin dan
rotary meter untuk mengtahui debit alir dan sensor untuk mengukur suhu pada
cairan yaitu Termokopel tipe k yang ditempatkan pada simulator mesin,
pengendalian dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler untuk untuk
mengendalikan suhu mesin agar tetap rendah dan program LabVIEW melalui
komunikasi data serial.Lab VIEW merupakan data temperatur yang nantinya akan
ditampilkan ke layar berupa grafik, dan dapat di simpan dalam bentuk file excel

ABSTRACT
Has been made a tool that used by simulation cooling system at motor
vehicle machine to test performa radiator fluid. this tool making uses a machine
simulator that made of alumunium that existed heater inside that to heat radiator
fluid that pass into machine simulator referred [as] heater here have power as high
as 1000 watts, 220 radiator volts as [the] cooler and rotary metre for mengtahui
debit flows and censor to measure temperature at fluid that is Termokopel type k
that placed at machine simulator, operation is conducted by using microcontroller
for to control machine temperature in order to remain to be low and program
LabVIEW pass by data communication serial.Lab VIEW is temperature data in
the future will be presented to [screen/sail] [of] have the shape of graph, and can
keep in the form of file excel"
Lengkap +
2009
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Mulyono
"Dalam kehidupan sehari-hari sistem pendingin dapat dijumpai dengan mudah, baik dalam skala kecil maupun skala besar diberbagai bidang. Asmar [1] telah memodelkan sistem pendingin dua-tingkat dengan dua buah temperatur beban dan menggunakan propylene sebagai fluida-kerja. Kinerja sistem pendingin berkaitan erat dengan tekanan dan volume fluida-kerja yang digunakan sehingga dengan mengaturnya dapat diperoleh proses pendinginan yang efesien dengan temperatur yang dapat dipertahankan tetap.
Dalam penelitian ini dibahas tentang perancangan pengendali fuzzy untuk mengendalikan volume refrigrant, tekanan dan temperatur pada sistem pendingin dua tingkat. Perancangan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB versi 7.0 dan membandingkannya dengan hasil pengendalian Propotional Integrator (PI) ditinjau dari besarnya integral kuadrat error (ISE), settling time (ts), over shoot (OS) dan steady state error (SSE). Dari hasil simulasi diperoleh bahwa kinerja pengendalian fuzzy lebih baik daripada pengendali PI.

In daily life, small or big scale refrigeration system can be found easily in many sectors of application. Asmar[1] has presented a models of two-stage refrigeration system with two load temperature using propylene as the working fluid. Refrigeration system performance is tightly related with its pressure and the working fluid volume in use. Therefore with pressure and working fluid volume are controlled. The refrigeration process can be working efficiently and its working temperature may be maintained constant.
In this research, we design a controller system using fuzzy logic for refrigerant volume control, pressure control and temperature control on two-stage refrigeration system. The design and simulation of the system with a fuzzy controller is done using MATLAB version 7 software. The result are compared with that using Proportional Integral (PI) controller, using performance criteria base on Integral of square of error (ISE), settling time (ts), overshoot (OS) and steady state error (SSE). From simulation result, it can be seen that the fuzzy logic controller performance is better than proportional integrator (PI) controller performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budiyono
"Penelitian ini untuk mengembangkan Adsorber sebagai komponen penting pada sistem pendinginan adsorpsi menggunakan karbon aktif yang nantinya dapat diterapkan untuk pembuat es pada kapal nelayan. Penggunaan adsorber sebagai pembuat es ini nantinya akan mengurangi penggunaan formalin sebagai pengawet ikan hasil tangkapan yang sudah dilarang saat ini. Fluida refrigeran yang digunakan dalam penelitian ini adalah methanol dengan kadar 98%. Methanol merupakan refrigeran yang aman untuk lingkungan walaupun methanol sangat mudah terbakar. Penelitian ini nantinya akan menganalisa system pendingin menggunakan karbon aktif dan memberikan usulan solusi pemecahan masalah dari adsorber untuk pengembangan adsorber lebih lanjut.

The research is developing adsorber as main component in adsorption refrigeration system that used activated carbon, later it can be applied on fishing boat?s ice maker. The main idea is to reduce formalin as preservative for fish that lately forbidden. 98% consentration methanol is used as refrigerant. Methanol considered safe for environment even though it is highly flameable. Later the research analyze the activated carbon-cooling system and to give possible solution for problems in adsorber system for continous improvement."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Abdussalam
"Kendaraan listrik telah banyak diproduksi dan dikonsumsi oleh berbagai negara karena berbagai manfaat dan keunggulannya. Kendaraan listrik dinilai dapat menjadi solusi dari permasalahan lingkungan yang ada. Selain itu, konstruksi dan permesinan yang lebih sederhana membuat kendaraan listrik lebih mudah untuk diproduksi secara mandiri. Dengan begitu. Kendaraan listrik dapat dijadikan sebagai titik awal pengembangan teknologi otomotif nasional. Pemerintah juga telah mencanangkan program Mobil Listrik Nasional (MOLINA) untuk pengembangan produksi kendaraan bertenaga listrik dalam negeri. Dari banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh kendaraan listrik, ada beberapa masalah baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh kendaraan bertenaga motor pembakaran dalam. Salah satu masalahnya adalah sistem pendingin udara (AC) yang berpotensi mengkonsumsi energi dengan persentase lebih besar. Untuk itu, pengembangan teknologi otomotif perlu diimbangi dengan pengembangan teknologi sistem pendingin udara. Pada penulisan skripsi ini, dilakukan penelitian untuk pengembangan teknologi sistem pendingin udara khusus bus bertenaga listrik. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan distribusi temperatur udara dalam kabin bus dan menguji kinerja sistem pendingin udara yang diberi tambahan heat pipe. Kegiatan simulasi dilakukan dengan menggunakan metode simulasi CFD, yaitu simulasi fluida yang dilakukan dengan bantuan komputer. Sebelum melakukan simulasi CFD, dilakukan pengambilan data lapangan untuk menentukan nilai parameter yang akan di-input pada simulasi. Dan setelah simulasi dijalankan, hasil dari simulasi dibandingkan dengan data lapangan dengan titik-titik indikator temperatur yang telah ditentukan. Sementara itu pada kegiatan pengujian sistem pendingin udara, dilakukan perbandingan kinerja sistem pendingin sebelum dan sesudah ditambahkan perangkat heat pipe. Kinerja yang dibandingkan adalah masing-masing kapasitas pendinginan yang dihasilkan. Pada kegiatan simulasi CFD, dihasilkan simulasi yang lebih dingin 1,8 °C dari pada kondisi lapangan. Sedangkan pada kegiatan pengujian, dihasilkan kesimpulan bahwa kinerja sistem pendingin yang diberi tambahan heat pipe 21% lebih baik daripada yang tidak.

Recently, electric vehicles are widely used globally. Electric vehicles offer many benefits such as their environmental friendly technology and the opportunities to developed local automotive industry. However, they has a problem on air conditioning system especially on a high percentage of power consumption. Therefore, it is fundamental to develop the air conditioning system as well. On this paper, researches are conducted in order to develop electric bus air conditioning efficiency. The first research was conducted by simulating air temperature distribution inside the bus environment. It’s preceded by collecting the data of an actual air conditioner’s air flow and temperature. Then the simulation was conducted using computer fluids dynamic method. The simulation showed that the cabin temperature is lower than the actual temperature by 1.8 °C. The second research was testing bus air conditioner units with and without heat pipe enhanced. The result showed that bus air conditioner with heat pipe enhanced performed better than one without heat pipe enhanced by 21%.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Remon Lapisa
"ABSTRAK
Upaya mengurangi konsumsi energi pada bangunan komersial bervolume besar menjadi salah satu fokus penelitian di Perancis saat ini, mengingat konsumsinya 24,1% dari total energi untuk seluruh bangunan di Perancis. Salah satu cara yang banyak dikembangkan adalah penempatan Lanterneau (jendela atap) yang berfungsi sebagai sumber pencahayaan alami, saluran ventilasi udara dimusim panas yang bisa menjadi sumber pendinginan gratis (free cooling) dan sebagai sumber energi surya gratis yang ditransmisikan oleh kaca lanterneau yang transparan. Pada penilitian ini, dengan menempatkan lanterneau 2,43% dari total luas permukaan atap, energi listrik untuk lampu berkurang sebesar 12,25 kWh/m2.an (59,6% dari kebutuhan). Disamping itu, kita bisa membuang energi kalor dari interior bangunan pada musim panas sebesar 6,9kWh/m2.an, yang seharusnya diredam oleh sebuah sistem pendingin (Air conditioner).

Abstract
Efforts to reduce energy consumption in commercial buildings are large-volume became one focus of research in France today, because 24.1% of total energy consumption for all buildings in France, used by commercial buildings. One way that often is the placement Lanterneau developed on the roof of the building, which serves as a source of natural lighting, natural ventilation channel in the summer (as free cooling), and the media transmit solar energy through a transparent glass layer. In this study, by placing lanterneau 2.43% of the total surface area of the roof, electrical energy for lighting was reduced by 12.25 kWh/m2.an (59.6% of needs). On the other hand, we can evacuate the heat energy from the interior of the building, in the summer by 6.9 kWh/m2.an, which should be done by a cooling system (air conditioner)."
Lengkap +
2011
T30425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikar Maulana
"Penurunan Tekanan dalam sistem pendingin merupakan salah satu faktor yang penting. Penurunan tekanan yang rendah dalam sistem pendingin dapat mengurangi space dari sistem pendingin. Pada penurunan tekanan rendah, koefisien perpindahan kalor akan meningkat dan membutuhkan luas penampang pada evaporator lebih kecil untuk menyerap besar kalor yang sama, sehingga ukuran dimensi sistem pendingin dapat dibuat lebih compact dan dapat menghemat ruang dalam kapal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena didih alir dari refrijeran R-290 dan R-22 dengan menganalisa penurunan tekanan serta penggambaran pola aliran pada pipa konvensional. Kemudian dibandingkan dengan persamaan yang telah diberikan peneliti sebelumnya.
Hasilnya adalah refrijeran kenvensional R-22 memiliki nilai penurunan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan refrijeran alami R-290. Sedangkan perbandingan nilai penurunan tekanan eksperimen dengan nilai penurunan tekanan prediksi pada fluida kerja R-22 yang paling mendekati nilainya adalah korelasi Lockhart dan Martinelli (1949). Sedangkan pada fluida kerja R-290, nilai penurunan tekanan prediksi yang paling mendekati adalah Lockhart dan Martinelli (1949).

Pressure drop in the cooling system is one of the important factors. Low pressure drop in the cooling system can reduce the size of the cooling system. At low pressure drop, heat transfer coefficient will increase and require cross-sectional area at the evaporator to absorb less of the same heat, so that the volume of the cooling system can be made more compact and can save space in the ship.
The purpose of this study is to investigate the phenomenon of flow boiling refrigerant R-290 and R-22 by analyzing the pressure drop and flow patterns in the portrayal of the conventional pipe. The result will be compared with the equation given earlier researchers.
The result is conventional refrigerant R-22 has a higher pressure drop compared with the natural refrigerant R-290. The comparison of experimental pressure drop with pressure drop’s correlation prediction in refrigerant R-22 closest valie is correlation Lockhart and Martinelli (1949). While the working fluid R-290, the value of the pressure drop is predicted that most closely Lockhart and Martinelli (1949).
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Qahari
"Untuk memindahkan panas dari satu media ke media lain di perlukan suatu mekanisme yang di sebut alat penukar kalor (heat exchanger). Panas dapat menimbulkan masalah bagi beberapa perangkat kerja dalam perindustrian. Oleh karena itu di butuhkan sistem perpindahan panas untuk memindahkan atau menyerap panas yang tidak di inginkan dari perangkat kerja tersebut. Contohnya penggunaan chiller atau mini chiller untuk menyerap panas dari perangkat kerja yang memerlukan sistem pendinginan untuk perangkat kerja tersebut. Chiller ini bekerja dengan prinsip mekanisme refrigerasi atau pendinginan dengan menggunakan fluida penyerap panas (refrigeran) yang menyerap panas melalui media alat perpindahan panas berupa evaporator. Refrigeran yang digunakan dalam sistem refrigerasi banyak jenisnya, dan yang digunakan dalam sistem chiller ini adalah jenis R22 atau R134a yang relatif lebih ramah lingkungan.
Untuk memperoleh tingkat efisiensi yang maksimum dalam proses perpindahan panas yang terjadi, diperlukan desain alat perpindahan panas yang efektif untuk jenis penggunaan dan kapasitas panas yang ingin di serap. Oleh karena itu dalam merancang sebuah sistem pendingin, desain evaporator harus sesuai dan dapat menyerap panas dalam jumlah di harapkan. Dalam perancangannya, semua bagian dalam sistem pendingin ini harus memiliki korelasi yang sesuai dan memenuhi kriteria masing-masing, dimana evaporator-kompresor-kondenser-katup ekspansi, harus memiliki karakteristik yang sesuai antar satu alat dengan alat yang lainnya. Agar sistem dapat bekerja dengan efisien dan performa yang maksimal.

To removing heat from one medium to another one is needed some mechanism instrument that‟s called heat exchanger. The heat‟s sometime makes some problem for each instrument part on industrial equipment parts. Therefore it‟s needed a system of heat transfer to removing or absorbs the heat that unneeded from those equipment parts. For examples is chiller or mini chiller to absorbing heat from equipment which needed cooling treatment. This chiller worked with refrigeration mechanism principle. Which use a heat absorbing fluid (refrigerant) that absorbed on heat transfer medium, the medium is evaporator. Refrigerant which use for refrigeration are many type, but several from them still give a bad effect for the environment if there had a leak in the system. Some familiar type of refrigerant is R134a or R22, which friendlier for the environment.
To gain a high efficiency on heat transfer process, is needed an effective heat exchanger equipment design. Those design specifically for uses and heat capacity which is will be absorbed. So, to design a system of refrigeration, evaporator design should be appropriate and can to absorbing expect of heat capacity. To design all parts of refrigeration system must be have an appropriate correlation and comply with a request from all equipment. Which evaporator-compressor-condenser-expansion valve should be having an appropriate characteristic with another part on this system. In order to efficient and maximum perform work of system.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syifai
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki temperatur udara rata-rata sebesar 27-33 °C dengan kelembaban udara yang cukup tinggi bahkan dapat mencapai 90%. Temperatur dan kelembaban udara yang tinggi ini berpengaruh kepada kinerja turbin gas PLTG-PLTG di Indonesia, salah satunya adalah di PLTG yang terletak di daerah Gilimanuk, Bali. Semakin tinggi temperatur inlet turbin, akan semakin menurun daya output yang dihasilkannya. Standar temperatur udara masuk kompresor yang ditetapkan oleh pabrik pembuat turbin adalah 15 °C dengan kelembaban udara 60% sesuai dengan kondisi ISO. Untuk negara-negara subtropis seperti negara-negara di eropa hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena temperatur udara ambient rata-rata mereka yang rendah, efisiensi turbin di negara tersebut hanya akan jauh berkurang ketika musim panas. Namun bagi negara tropis, seperti Indonesia tentunya hal tersebut akan menjadi masalah, karena temperatur dan kelembaban udara negara kita yang tergolong tinggi. Maka untuk mengoptimalkan kinerja turbin gas dan meningkatkan daya output turbin perlu diadakan pengkajian mengenai pemasangan sistem pendingin pada PLTG tersebut. Skripsi ini membahas mengenai pemilihan sistem pendingin yang paling cocok untuk diterapkan di PLTG Gilimanuk yang beroperasi 24 jam, selain itu penulis juga akan menghitung kapasitas dari peralatan-peralatan pendingin tersebut, seperti: Kapasitas Chiller, kapasitas pompa, desain thermal energy storage, desain cooling coil dan pemilihan refrigeran. Selain itu akan dianalisis pula besarnya kenaikkan daya output ketika sudah dipasang sistem pendingin.

ABSTRACT
Indonesia is a tropical country with an average air temperature of 27-33 °C. Indonesia also has high humidity which can even reach 90%. From this aspects , It can affect the performance of gas turbine power plants like in the Gilimanuk power plant. The higher turbine inlet air temperature will decrease the power output of turbine. According to the ISO condition, the standard of inlet air temperature to the compressor specified by the manufacturer is 15 °C with 60% of humidity. For subtropical countries maybe it does not matter because they have low ambient temperature, except summer. But for the tropical countries, such as Indonesia of course it will be a problem, because the temperature and humidity of the tropical country is high. So to optimize and improve power output of gas turbine, there should be any review of the installation of the cooling system at the power plant. This essay discusses the selection of the most suitable cooling system to be applied in a Gilimanuk power plant which operates 24 hours, and the author also will calculate the capacity of the cooling equipment, such as: Chiller capacity, chilled water pump capacity, the design of thermal energy storage, cooling coil design and the selection of refrigerants."
Lengkap +
2014
S55446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>