Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Wariki Sutikno
"ABSTRAK
Masalah modernitas individual berimpit dengan masalah faktor manusia dalam pembangunan. Meskipun pada tingkat pendidikan dasar, masalah tersebut terasa amat penting untuk diketengahkan, khususnya sehubungan dengan kenyataan bahwa pendidikan dasa berupakan tingkat pendidikan terakhir bagi sebagian besar anak desa, di samping didalam tujuan pendidikan dasar (bidang nilai sikap) sendiri juga disebutkan pentingnya masalah tersebut. Selain kerkaitan dengan kedua hal di atas, masalah modernitas individual di dalam skripsi ini diketengahkan untuk mencari penjelasan analitik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi modernitas dimaksud. Dengan menggunakan data mentah yang dihasilkan tingkat oleh suatu studi yang dilakukan LPMPM-FISIP UI, skripsi ini diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain menge tahui tingkat modernitas siswa yang di teliti, mengetahui beberapa tema modernitas yang tampak menonjol serta mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat modernitas tersebut. Setelah konsepsi modernitas individual tersebut ditelusuri serta dilakukan analisis terhadap data yang ada dihasilkan beberapa kenyataan antara lain bahwa tingkat modernitas sebagian besar siswa masih berada di bawah nilai rata-rata yang ada. Di samping itu di dalam tema-tema tentang sikap terhadap orang tua, aspirasi, kewajiban kekerabatan, pengalaman baru, dan nilai waktu, nilai modernitas mereka tampak rendah. Nilai modernitas yang tinggi tampak di dalam tema-tema partisipasi, keluarga berencana, media massa, stratifikasi sosial, kedudukan wanita, dan efficacy' serta orientasi kebendaan. Kemudian dari analisis hubungan dua dan tiga dimensi tampak bahwa lingkungan belajar di kelas berhubungan dengan modernitas siswa secara khusus sub-skala inovasi dari lingkungan belajar di kelas ini berhubungan secara signifikan dengan modernitas siswa. Analisis regresi y8ng diharapkan dapat dilakukan di dalam studi ini terpaksa tidak dilakukan sehubungan dengan lemahnya angka korelasi di antara variabel yang diteliti. Skripsi ini diakhiri oleh sebuah diskusi yang berhubungan dengan hasil analisis data di atas serta masalah modernitas individual itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radina Aryanti Putri
"Stunting merupakan salah satu kondisi kekurangan gizi kronis yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar pada anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang dominan pada siswa sekolah dasar kelas 1 di Jakarta Utara Tahun 2016. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross-sectional dengan metode Multistage Sampling. Sampel yang diteliti sebanyak 156 siswa sekolah dasar kelas 1 di Jakarta Utara Tahun 2016 dengan responden yang memberikan informasi penelitian yaitu ibu dari siswa tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2016. Data penelitian diperoleh melalui angket, formulir FFQ, dan pengukuran antropometri. Uji yang digunakan untuk analisis bivariat adalah uji Chi-square dan uji T-independent, sedangkan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19,2% siswa mengalami stunting dan terdapat perbedaan proporsi bermakna antara stunting menurut ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, sanitasi dan kebersihan, pemanfaatan pelayanan kesehatan, suplementasi vitamin A, status imunisasi, pola asuh, pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga dan frekuensi konsumsi makanan sumber zat gizi (protein, vitamin A, zat besi, dan seng). Kemudian, dari hasil analisis regresi logistik didapatkan suplementasi vitamin A sebagai faktor dominan. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dapat melakukan perbaikan gizi siswa sekolah dasar baik melalui pemantauan status gizi berkala, muatan gizi di sekolah, perbaikan sanitasi dan lingkungan. Selain itu, sekolah dapat mendukung kinerja pemerintah melalui program sekolah sehat dan edukasi terhadap orang tua siswa.
......Stunting is a condition of chronic malnutrition that can lower the cognitive abilities and learning achievement of the primary school children. This study aim to reveal the dominant factor of stunting among the first grade primary school children in North Jakarta 2016.This study uses cross-sectional design with multistage sampling method. The samples are 156 primary school children in North Jakarta 2016 and respondents who provide the research information are mother of that primary school children. The study was conducted in March-June 2016. Data of this research collected by questionnaires, FFQ form, and anthropometric measures. Test used for bivariate analysis was Chi-square test and independent T-test, whereas multivariate analysis with multiple logistic regression.
Results of this research showed that 19,2% students were stunting. There are statistically differences proportion of stunting based on exclusive breastfeeding, history of infectious diseases, sanitation and hygiene, health service utilization, vitamin A supplementation, immunization status, nutrition care pattern, mother knowledge of nutrition, family income. and frequency of frequency of consumption food sources nutrition (protein, vitamin A, iron, and zinc). Then, the logistic regression analysis showed that that vitamin A supplementation as a dominant factor of stunting. Based on the results, Indonesian Department of Health and Indonesian Department of Education should improve the nutrition of primary school children through periodic monitoring of nutritional status, increase children knowledge, and improve the sanitation and environment. In addition, the school can support the government's performance through the healthy schools program and educate parents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Eka kurnia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26622
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Prabaningrum
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan transportasi dan pembangunan prasarananya
membuat masyarakat mudah mengakses sarana transportasi dan mempermudah
mobilitas. Namun, perkembangan ini menimbulkan dampak negatif, salah satunya
kebisingan. Pajanan terhadap bising dapat mengakibatkan dampak kesehatan
terutama pada anak-anak, antara lain gangguan fungsi kognitif seperti konsentrasi.
Usia sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan
konsentrasi akibat kebisingan dan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif yang
lain. Beberapa sekolah dasar di Jakarta terletak di pinggir perlintasan kereta api yag
sibuk, dimana siswanya berisiko terpajan kebisingan selama berada di sekolah.
Penelitian ini menganalisis hubungan antara kebisingan dengan konsentrasi siswa di
sekolah dasar negeri di pinggir perlintasan kereta api di Kecamatan Tebet. Penelitian
ini merupakan penelitian cross-sectional dengan 68 responden yaitu siswa kelas 4
dan 5. Penelitian ini mengukur kebisingan di kelas, tes konsentrasi dengan digit span,
dan variabel lainnya yang mempengaruhi konsentrasi anak. Hasil pengukuran
menunjukkan kebisingan ekuivalen adalah 66,84 dBA, melebihi baku mutu KepMen
LH No.48/1996 yaitu 55 dBA untuk wilayah sekolah. Hasil analisis bivariat dan
multivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kebisingan
dengan konsentrasi siswa (p-value=0,78 dan p-value=0,716), namun didapatkan OR
3,285. Meskipun kebisingan dengan konsentrasi siswa tidak berhubungan signifikan,
namun pajanan kebisingan >55 dBA dialami siswa setiap hari di sekolah, dimana
mereka menjadi kelompok rentan mengalami gangguan konsentrasi akibat kebisingan.
Rekomendasi untuk mengurangi dampak kebisingan di sekolah adalah dengan
rekayasa lingkungan dan untuk studi selanjutnya agar mengukur kebisingan di
wilayah tempat tinggal siswa serta mengontrol variabel gangguan psikiatri dan IQ.

ABSTRACT
Nowdays, transportation and its infrastructure has developed rapidly in order
to make people easy to access and to mobilize. However, these developments have a
negative impact, such as noise. Exposure to noise might result in health effects,
especially in children, including cognitive function disorders such as lowering the
concentration. Primary school age is a susceptible group for concentration disorder
which may result disruption of other cognitive functions. Several primary schools in
Jakarta are located near the busiest railway crossing, where students are exposed to
noise during school time. This study analyzes the association between noise and
concentration of students in public elementary schools which located near the edge of
the railway crossing in Tebet. This study is a cross-sectional study with 68
respondents from 4th and 5th graders. This study measured noise in the classroom,
assessing concentration with digit span instrument, and other variables which affect
the concentration. Measurement result shows equivalent noise is 66.84 dBA,
exceeding the standard of KepMen LH No.48 / 1996 which is 55 dBA for school.
Results of bivariate and multivariate analysis showed no significant correlation
between noise with student concentration (p-value = 0,78 and p-value = 0,716),
however it showed odds ratio 3,285. Although noise and concentration was not
significantly correlated, students were experiencing noise exposure> 55 dBA at
school, which may lead the students to became susceptible to disturbance due to noise
exposure. Recommendations for reducing noise impacts in schools are by doing
environmental engineering and for further studies it is recommended to measure noise
in the student's residence area and control the variables of psychiatric disturbances
and IQ."
2017
T48560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Itabiliana
"Calam penelitian oleh Suradijono, S.H. (1998), terhadap sejumlah siswa Sekolah Menengah Obiijm di Jakarta, mengidentifikasi 16 strategi, yaitu : sadar-tahu, evaluasi teks, baca-ulang, pengulangan, tanya-apa, pengartian, tanya-informasi, evaluasi pengetahuan, senjang-masalah, tanya-hipotesa, pengetahuan-baru, verifikasi, parafrase, penyircpulan, elaborasi, dan antisipasi. Perbedaan antara keenambelas strategi belajar ini dapat ditinjau dari peitiahaman bacaannya.
Menurut Perfetti (1989), pemahaman bacaan dibedakan menjadi dua, yaitu mencapai arti teks dan mencapai interpretasi teks. Berdasarkan p^hkiran Perfetti tersebut, Suradijono, S .H. (1999), mengemukakan bahwa strategi-strategi yang terrnasuk dalam mencapai arti teks adalah sadar-tahu, tanya-apa, baca-ulang, pengulangan, evaliaasi teks, pengartian, dan tanya-informasi. Di sini, siswa hanya terfokus pada simbol-sirtibol dalam teks dan kurang inferensial atau dengan kata lain, siswa kurang berusaha mengaitkan apa yang dibacanya dengan apa yang ada di luar teks, yaitu pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan strategi elaborasi, penyimpulan dan antisipasi pemahaitiannya telah mencapai interpretasi teks yang sifatnya lebih luas, tidak hanya terbatas pada simbol-simbol dalam teks dan lebih inferensial. Dalam hal ini, usaha lebih besar dilakukan siswa untuk mengikutsertakan pengetahuan terdahulunya dalam menginterpretasi apa yang dibacanya dalam teks.
Strategistrategi belajar yang lain, tanya-hipotesa, verifikasi, senjangmasalah, pengetahuan-baru, evaluasi pengetahuan dan parafrase digolongkan ke dalam strategi peralihan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam dua kelortpok strategi belajar di atas. Dari penjelasan di atas, nanpak bahwa strategi belajar yang memiliki pemahaman interpretasi teks atau paling tidak strategi peralihan besar perannya untuk keberhasilan pendidikan siswa. Karena itu, alangkah baiknya jika penggunaan strategi-strategi belajar tersebut lebih dominan dibanding strategi yang hanya memiliki pemahaman arti teks. Strategi belajar ini harus diajarkan, bukan bawaan dan tidak bisa ditunggu sairpai siswa dengan sendirinya merrperoleh strategi tersebut karena akan memakan waktu lama sedangkan strategi belajar akan lebih banyak meraberikan keuntungan bagi siswa jika digunakan sedini mungkin dalam jenjang pendidikannya.
Ketika siswa duduk di kelas 6 Sekolah Dasar tarrpaknya merupakan waktu yang paling tepat untuk siswa menerima pengajaran strategi belajar ini karena pada saat ini siswa telah menpunyai kemairpuan raembaca yang balk dan kemampuan raengolah inforrtiasi yang lebih jauh daripada siswa dari kelas-kelas di bawahnya. Selain itu, siswa sebentar lagi akan menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dunana siswa akan berhadapan dengan pelajaran yang lebih banyak dan korpleks lagi. Untuk itu, perlu dicari suatu cara yang dapat mertibantu mengernbangkan strategi belajar siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Reciprocal teaching merupakan metode yang paling mungkin untuk diberikan kepada siswa kelas 6 SD karena metode ini memang disusun untuk siswa grade 1 (Moore, 1991) yang range usianya hairpir sama dengan usia siswa kelas 6 SD.
Penelitian ini bertujuan melihat seberapa jauh pelatihan dengan modul yang disusun peneliti berdasarkan metode reciprocal teaching dapat membantu siswa kelas 6 SD untuk mengernbangkan strategi belajar. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, teoritis dan praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, terutama penelitian mengenai penggunaan metode-metode lain dalam pengembangan strategi belajar. Sedangkan dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat roemberikan sumbangan dalam dunia pendidikan, khususnya sumbangan metode pengajaran yang dapat menbantu siswa kelas 6 SD mengernbangkan strategi belajamya. Sebelum penerapan metode reciprocal teaching dalam pelatihan yang berlangsung sebanyak 8 kali sesi pelatihan, akan dilakukan pretest terhadap subyek dengan menggunakan tehnik think-aloud agar dapat diketahui bagaimana strategi belajar subyek sebelum mendapat metode reciprocal teaching. Tehnik yang sama akan dipakai untuk posttest setelah subyek mendapat metode reciprocal teaching.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dengan modul metode reciprocal teaching telah membantu subyek mengernbangkan strategi belajamya dari dcminansi strategi belajar dengan pemahaman arti teks ke arah doninansi strategi belajar peralihan dan strategi belajar dengan pemahaman interpretasi teks, kecuali strategi antisipasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Nuclea Ivana
"Tawuran pelajar merupakan fenomena yang telah berlangsung lama dan belum juga terselesaikan. Berbagai macam cara dan pendekatan telah dilakukan guna menangani masalah ini. Menurut Mansoer (1998) tawuran sebagai tingkah laku konflik dapat dijelaskan oleh Social Identity Theory (SIT).
Menurut SIT keanggotaan seseorang dalam suatu kelompok tertentu akan berpengaruh terhadap identitas sosialnya, yang kemudian akan mempengaruhi sikap dan prilakunya kepada sesama anggota kelompok (ingroup) ataupun kepada anggota kelompok lain (outgroup) (Abram & Hogg, 1988). Identitas sosial yang positif dapat dipertahankan melalui perbandingan positif dengan kelompok lain, dimana kepada ingroup akan dilekatkan atribut yang positif, sementara pada outgroup akan dilekatkan atribut-atribut yang kurang menyenangkan dan negatif. (Brewer, 1979; Rosenbaum & Holtz, 1985). Pada saat pandangan negatif terhadap suatu kelompok tertentu menjadi sangat kuat, maka hal itu dapat mengarah pada prasangka terhadap kelompok tersebut. (Abram & Hogg, 1988).
Penelitian tentang hubungan identitas sosial dan prasangka antar kelompok memberikan hasil yang berbeda-beda. Secara implisit, SIT menyatakan adanya hubungan antara identitas sosial dan sikap yang positif terhadap ingroup dengan sikap yang negatif terhadap outgroup. (Brewer, 1979; Brown, 1995; Tajfel & Tumer, 1979; Vivian & Berkowitz, 1993; Wilder & Saphiro, 1991). Sementara beberapa penelitian lain menemukan bahwa identitas sosial dan sikap yang positif terhadap ingroup tidak selalu berhubungan dengan sikap yang negatif terhadap outgroup. (Brewer, 1979; Hinkle & Brown, 1990; Kosterman & Feshbach, 1989; Tajfel, Billig, Bundy & Flament, 1971).
Pada kasus tawuran antar sekolah, terdapat pandangan bahwa lokasi sekolah yang berdekatan menyebabkan kemungkinan yang lebih besar untuk munculnya konflik. (Mansoer, 1988). Maka, berdasarkan hal tersebut di atas, dilakukan penelitian untuk melihat hubungan identitas sosial dengan prasangka terhadap sekolah musuh dan bukan sekolah musuh pada sekolah tawuran dalam konteks sekolah yang berdekatan. Penelitian ini dilakukan dengan sampel penelitian siswa dari sekolah yang terlibat tawuran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner identitas sosial, prasangka terhadap sekolah musuh dan prasangka terhadap bukan sekolah musuh. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara identitas sosial dengan prasangka terhadap sekolah musuh, dan tidak adanya hubungan yang signifikan antara identitas sosial dengan prasangka terhadap bukan sekolah musuh.
Adapun saran berkaitan dengan masalah tawuran adalah untuk menurunkan ancaman antar sekolah yang bermusuhan, intervensi pada Basis, menurunkan prasangka antar sekolah dengan melakukan pertemuan damai yang berkesinambungan, serta melakukan penelitian sehubungan dengan intergroup threat guna mengetahui secara empiris pengaruh ancaman tersebut dalam hubungan antar kelompok.
Untuk penelitian mengenai identitas sosial dan prasangka selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian serupa dengan mengambil sampel yang lebih besar, dan lebih bervariasi, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih baik. Hendaknya penyusunan alat ukur dilakukan dengan lebih hati-hati, dan hendaknya penelitian juga dilakukan secara kualitatif guna mendapatkan data yang lebih kaya dan lebih mendalam."
2001
S3039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
"ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam tercapainya sebuah tujuan
proses belajar. Dalam bidang pendidikan, dikenal teori Goa/ Orientation (GO) untuk
menggambarkan performa dan bagaimana anak belajar menghadapi tugas-tugas
akademik di dalam situasi sekolah. GO dapat berupa keinginan untuk bisa
memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, yang disebut dengan
task involved atau berupa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan
penghargaan dari orang lain, yang disebut dengan ego involved. Selain faktor
internal, GO juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain lingkungan
rumah dan lingkungan sekolah. Dalam kaitannya dengan sekolah, metode
pengajaran yang diterapkan di kelas dapat menjadi salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi GO, karena metode pengajaran mempengaruhi
bagaimana guru memberikan materi dan bagaimana situasi dalam kelas itu
berlangsung. Di dalam penelitian ini, metode pengajaran dibagi menjadi belajar
aktif dan belajar pasif. Belajar aktif adalah metode pengajaran yang memberikan
peluang kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar pasif adalah
metode pengajaran yang menempatkan siswa pada peran yang pasif di dalam
proses belajarnya di kelas. Selanjutnya penelitian ini diadakan untuk melihat ada
tidaknya perbedaan GO yang signifikan pada siswa sekolah dasar (SD) yang
mendapatkan metode pengajaran belajar aktif dan belajar pasif.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang
mengukur GO dan diberikan pada dua kelompok subyek, yaitu kelompok belajar
aktif dan belajar pasif. Peneliti menggunakan 44 siswa sekolah dasar Islam (SDI)
Pondok Duta sebagai subyek yang mewakili kelompok belajar pasif dan 34 siswa
SDI Terpadu Fajar Hidayah yang mewakili kelompok belajar aktif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Seluruh subyek
memiliki rentang usia 10-12 tahun atau kelas tinggi SD dimana pada usia tersebut
siswa memiliki GO yang lebih stabil dibandingkan kelas rendah sehingga sudah
dapat dilakukan pengukuran terhadap GO. Perhitungan reliabilitas alat dan T-fesf
dalam penelitian menggunakan program SPSS 10.0.1 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan GO baik task involved maupun
ego involved yang signifikan antara kelompok belajar aktif dan belajar pasif.
Selanjutnya, skor rata-rata dari kedua kelompok menunjukkan bahwa siswa pada
kelompok belajar aktif memiliki skor GO task involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar pasif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar aktif
cenderung memiliki GO task involved daripada kelompok belajar pasif. Sebaliknya,
siswa pada kelompok belajar pasif memiliki skor GO ego involved yang lebih tinggi
daripada siswa pada kelompok belajar aktif. Hal ini berarti siswa pada kelompok
belajar pasif cenderung memiliki GO ego involved daripada kelompok belajar aktif.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran mungkin
menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi GO siswa. Meskipun demikian,
hasil yang diperoleh belum tentu menggambarkan hubungan sebab akibat. Artinya
perbedaan GO yang signifikan antara kedua kelompok tidak benar-benar mutlak
menggambarkan bahwa metode pengajaranlah yang mempengaruhi GO. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini bukanlah penelitian eksperimental yang dapat
memastikan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperhatikan penggunaan bahasa yang
lebih sederhana dan mudah dipahami mengingat subyek adalah siswa SO. Selain
itu, penggunaan sampel yang lebih banyak diperlugan untuk hasil yang lebih baik.
Secara aplikatif, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
sekolah maupun guru untuk menggunakan metode pengajaran belajar aktif
sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik."
2002
S3094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Jannah
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbanyak terjadinya cedera di seluruh dunia. Jumlah korban kecelakaan yang tinggi dikalangan usia pelajar di Indonesia menjadi fenomena yang penting dan harus dipandang secara serius. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan siswa sekolah menengah kejuruan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan. Desain kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian terhadap 93 responden yang diperoleh melalui simple random sampling. Responden berusia 14-19 tahun, 30,1% duduk di kelas X dan 69,9% di kelas XI. Responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 58,1% dan laki-laki 41,9% serta hanya 25,8% responden yang pernah mendapat pelatihan pertolongan pertama sebelumnya. Pengetahuan siswa mengenai pertolongan pertama ternyata masih kurang adekuat. Dari 93 siswa yang dijadikan responden, hanya 36,6% siswa yang sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai pertolongan pertama. Perawat komunitas perlu bekerja sama dengan pihak penyelenggara pendidikan untuk memasukkan pengetahuan pertolongan pertama pada kurikulum sekolah.

Traffic accident is the cause of most injuries occurred in the world. A high number of traffic accident among age students in Indonesia to be an important phenomenon and should be considered seriously. Therefore, this study aimed to obtain information on high school students' knowledge about first aid. The design of quantitative descriptive with cross sectional method is used in this research to 93 respondent by simple random sampling. Respondents aged 14-19 years, 30.1% in class X and 69.9% in class XI, 58.1% female and 41.9% male, and only 25.8% of respondents who had received first aid training before. It has been found that student's knowledge of first aid is not at an adequate level. Result showed that from 93 students, only 36.6% of students who already have a good understanding of first aid. The results of this study serve as an input in improving nursing care to work together with education providers for inserting first aid subject to curriculum."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>