Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Etik Mahareni
Abstrak :
Sisa Macaca sp. yang ditemukan berasosiasi dengan artefak dalam lapisan hunian mengindikasikan adanya keterkaitan erat antara manusia dengan hewan tersebut. Keduanya menjadi indikator kuat adanya kegiatan perolehan makanan hewani. Spesimen Macaca sp. yang ditemukan pada lapisan berumur Holosen di Situs Song Terus dalam jumlah melimpah dan berasal dari berbagai bagian tubuh. Artefak yang ditemukan pada lapisan yang sama terdiri dari artefak batuan berbentuk serpih, artefak dari cangkang moluska berupa serut dan lancipan, dan artefak dari tulang hewan vertebrata berupa spatula, lancipan dan jarum. Sisa fauna dan artefak yang ditemukan di Song Terus tersebut dapat dianggap sebagai satu himpunan yang dapat menunjukkan adanya kegiatan subsistensi manusia masa lalu, yang salah satu kemungkinannya adalah aktivitas perburuan Macaca. Kegiatan perolehan makanan yang mencakup kegiatan mencari, membagi dan mengolah makanan dapat ditunjukkan oleh temuan sisa Macaca dan artefak yang ditemukan. Kegiatan mencari makanan salah satunya ditunjukkan dengan keberadaan artefak, kegiatan membagi makanan ditunjukkan oleh banyaknya fragmen sisa Macaca yang berasal dari berbagai bagian tubuh yang merupakan basil dari pelepasan bagian tubuh hewan, sedangkan kegiatan mengolah makanan salah satunya ditunjukkan dengan kehadiran tulang terbakar. Manusia penghuni Song Terus kemungkinan membawa hewan Macaca dan tempat perburuan ke dalam gua. Peran manusia dalam proses terakumulasinya sisa Macaca di Song Terus didasarkan pada adanya jejak kultural pada tulang yang bisa diamati, dan mengingat hewan Macaca mempunyai tipe habitat di luar gua. Berdasarkan penghitungan Jumlah Minimal Individu, hewan Macaca yang ditemukan di Song terus berjumlah 48 ekor. Dan pengamatan dan pengukuran terhadap gigi Macaca dapat diketahui bahwa populasi Macaca di Song Terus terdiri dari sekurang_kurangnya dua jenis Macaca yang berbeda. Macaca berasal dari berbagai kelas umur yaitu bayi, remaja, dewasa dan tua, balk jantan maupun betina. Dijumpainya spesimen Macaca diantara spesimen dari spesies lainnya mengindikasikan bahwa pemanfaatan hewan Macaca hanya merupakan salah satu alternatif bahan makanan yang dikonsumsi. Pemanfaat hewan Macaca untuk bahan makanan sampai sekarangpun masih dilakukan oleh beberapa masyarakat _sederhana_ yang ada di Indonesia. Hewan tersebut kebanyakan diperoleh dengan Cara menjerat atau membuat perangkap.
2000
S11848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasman Setiagama
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengkaji segi subsistensi manusia terutama dalam memanfaatkan sumber daya fauna untuk memperoleh sumber protein hewani dan menggunakan sisa-sisa fauna sebagai bahan peralatan subsistensi. Pemanfaatan sumber daya fauna mempunyai fase nutris dan fase pengolahan bahan alat. Fase nutrisi berlangsung ketika hewan diburu, dijagal dan diambil jaringan lunaknya sebagai bahan makanan. Fase pengolahan bahan alat berlangsung setelah fase nutrisi berakhir dengan diperolehnya limbah konsumsi berupa sisa-sisa tulang hewan. Tulang hewan dipergunakan sebagai alat secara langsung (melalui expeditive bone fracturing technology) maupun secara terencana (melalui intensional bone fracturing technology).

Analisis ekofaktual dan analisis khusus dipergunakan dalam mengamati tulang-tulang panjang vertebrata darat khususnya mamalia. Tujuan analisis untuk mendapatkan gambaran perburuan-pengumpulan hewan, teknologi dan morfologi perusakan tulang panjang hewan, dan teknologi alternatif peralatan subsistensi berbahan tulang hewan.

Gambaran perburuan-pengumpulan diperoleh berdasarkan strategi perburuan yang disusun Julian Steward (1979) dengan membagi kategori perburuan hewan air, perburuan hewan kecil dan perburuan hewan besar. Gambaran teknologi dan morfologi perusakan tulang panjang hewan diperoleh berdasarkan analisis pecahan Bonnichsen (1979), teknologi pengubahan tulang Capaldo dan Blumensehine (1994) dan teknologi pengubahan tulang Eileen Johnson (1985). Gambaran penggunaan tulang hewan sebagai bahan peralatan subsistensi berdasarkan analisis khusus dengan menempatkan unsur tajaman sebagai indikator dalam mengamati artefak tulang.

Berdasarkan kategori Steward, fauna Song Terus dibagi menjadi hewan air (ikan, linsang dan kura-kura), hewan kecil (monyet, kelelawar, tikus pohon, tupai, tikes, landak, unggas, rusa dan babi) dan hewan besar (kerbau, karnivora, badak dan gajah). Monyet merupakan hewan yang dominan berdasarkan indikasi kemunculan dan sebaran elemen hewan disusul kelompok ungulata, pengerat, kura-kura darat, unggas, karnivora, kelelawar, tikus pohon, ikan, badak dan gajah. Teknologi dan morfologi perusakan tulang tampak dalam kemunculan ciri-ciri keruakan tulang hewan, yaitu wilayah pemukulan, titik pukul, luka pemukulan, bentuk umum melingkar, bentuk-bentuk tepian pecahan, retakan penyerpihan dan serpih pemukulan. Ciri-ciri tersebut muncul pada fragmen epifisial, fragmen shaft diafisial, fragmen serpih diafisial dan fragmen konsentrasi. Terdapat dua tipe umum tajaman artefak yang dihasilkan dan variasi delapan sub tipe tajaman menunjukkan keragaman artefak alat tulang.
1998
S11736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ruly Fauzi
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji kemungkinan adanya okupasi manusia pada Lapisan Budaya Terus yang memiliki kronologi Pleistosen-Atas (+ 300-60 ribu tahun yang lalu). Lapisan Terus secara umum memiliki karakter sedimentasi sungai sehingga dianggap tidak memungkinkan manusia untuk mengokupasinya. Namun demikian terdapat temuan yang dapat dianggap sebagai indikator okupasi manusia serta suatu lapisan yang menunjukan karakter deposit gua kering. Temuan arkeologis yang dianggap sebagai indikator okupasi manusia dalam penelitian ini berupa artefek rijang dengan kondisi segar, tulang macrofauna yang menunjukkan jejak aktivitas manusia dengan kondisi segar, serta batu terbakar. Sementara itu, temuan yang dianggap merepresentasikan kondisi lantai gua yang kering dan memungkinkan untuk diokupasi manusia yaitu tulang microfauna dan stalagmit...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library