Found 2 Document(s) match with the query
Wita Tiatanudatar
"Latar Belakang : Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) menyebabkan proses pembelajaran beralih dari metode luring (2017) ke daring (2019). Tujuan : Menilai kepuasan mahasiswa kedokteran gigi antara kelas online dan offline di skill lab SSC Universitas Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif potong lintang dengan menggunakan kuesioner online yang terdiri dari 6 kategori dan 19 pernyataan. Sebanyak 133 responden berpartisipasi dalam penelitian ini. Perbedaan kepuasan dianalisis menggunakan uji Pearson Chi-square dan Mann-Whitney. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kelas luring (2017) setuju dengan pernyataan yang diberikan dalam 6 kategori. Lebih dari 50% peserta mempunyai kepuasan positif terhadap skills lab luring. Sebaliknya, kelas daring (2019) menunjukkan variasi jawaban yang lebih banyak, dengan lebih dari 40% peserta puas dengan kelima kategori dan lebih dari 11% tidak setuju dengan kategori keenam. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada 5 kategori: tujuan pembelajaran, materi kelas, relevansi isi, penyampaian perkuliahan, serta fasilitas dan lingkungan. Namun pada kategori pengetahuan dosen tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p≥0,05). Kesimpulan : Sebagian besar mahasiswa merasa puas dengan skills lab SSC luring. Berbeda dengan skills lab daring, mereka lebih cenderung menjawab dengan jawaban yang beragam, sehingga menyebabkan perbedaan statistik. Kesenjangan ini mungkin timbul dari cara mahasiswa dan dosen berinteraksi secara berbeda di skills lab luring dan daring. Oleh karena itu, pelaksanaan skill lab luring dan daring memberikan kepuasan yang berbeda karena adanya lima kategori yang menekankan pada pembelajaran praktik.
Background : The Coronavirus Disease (COVID-19) pandemic caused the learning process to be shifted from offline (2017) to online (2019) methods. Aim : Assess dental students’ satisfaction between online and offline classes in the SSC skills lab at the Universitas Indonesia. Methods : This study used cross-sectional descriptive analysis using an online questionnaire comprising 6 categories and 19 statements. A total of 133 respondents participated in this research. Differences in satisfaction were analysed using the Pearson Chi-square and Mann-Whitney tests. Results : The result shows that most offline classes (2017) agreed with the statements given in 6 categories. More than 50% of the participants had positive satisfaction with the offline skills lab. Conversely, online classes (2019) shows more variation in answer, with more than 40% of the participants satisfied with all five categories and more than 11% disagreed with the sixth category. There is a significant difference (p<0,05) in 5 categories: learning objectives, class materials, content relevance, lecture delivery and style, and facility and environment. However, the lecturer knowledge category shows no significant difference (p≥0,05). Conclusion : Most students were satisfied with the SSC offline skills lab. In contrast with the online skills lab, they were more likely to answer with various answers, which leads to statistical differences. This discrepancy may arise from how students and instructors interact differently in the offline and online SSC skills lab. Therefore, the implementation of online and offline skills labs provides different satisfaction due to five categories that emphasize to practical learning."
Depok: Fakultas kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Clara Dorothy Stephannie Eirene
"Latar Belakang: Pendidikan dokter gigi di Indonesia terbagi menjadi 2 program pendidikan, yaitu program sarjana dan program profesi. Dalam program sarjana, pembelajaran IKGA dilakukan dengan metode pembelajaran problem-based learning dan skills lab. Pada program profesi kompetensi IKGA dicapai dengan melakukan keterampilan klinis dan pendalaman teori, dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan program sarjana. Diperlukan kepercayaan diri dalam diri mahasiswa dalam melakukan pekerjaan klinis. Kepercayaan diri dapat dibangun dari berbagai hal, salah satunya adalah kompetensi. Tujuan: Menganalisis hubungan antara metode pembelajaran Ilmu Kedokteran Gigi Anak pada program sarjana dan kepercayaan diri mahasiswa program profesi FKGUI saat di klinik. Metode: Data diambil secara daring dengan studi cross-sectional pada 95 mahasiswa program profesi FKGUI Angkatan masuk 2016 menggunakan alat ukur kuesioner dengan 22 pertanyaan, mengenai demografi, metode pembelajaran, dan kepercayaan diri mahasiswa. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi spearman menggunakan SPSS. Hasil: Terdapat hubungan bermakna dan kuat (p = 0,001; r = 0,602) antara metode pembelajaran IKGA pada program sarjana dengan kepercayaan diri mahasiswa program profesi saat di klinik. Ditemukan juga hubungan yang bermakna dan sedang antara masing-masing metode pembelajaran dengan kepercayaan diri mahasiswa program profesi (p = 0,001; r PBL = 0,536; r SL = 0,489). Kesimpulan: Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara metode pembelajaran IKGA pada program sarjana dengan kepercayaan diri mahasiswa program profesi saat di klinik dan hubungan yang sedang antara masing-masing metode pembelajaran (problem-based learning dan skills lab) dengan kepercayaan diri mahasiswa program profesi saat di klinik.
Background: Dental education in Indonesia is divided into 2 educational programs, it is undergraduate programs and professional programs. In the undergraduate program, pediatric dentistry learning methods are carried out using problem-based learning and skills lab methods. In the professional program, pediatric dentistry competence is achieved by carrying out clinical skills and theoretical activities, with the knowledge and skills obtained from the undergraduate program. Self-confidence is needed in students doing clinical work. Confidence can be built from various things, one of which is competence. Objective: To analyze the correlation between the learning method of Pediatric Dentistry in the undergraduate program and the confidence of students of the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia professional program in the clinic. Methods: Data was taken online with a cross-sectional study on 95 students of the Faculty of Dentistry, Universitas Indonesia professional program class of 2016 using a questionnaire with 22 questions, regarding demographics, learning methods, and student self-confidence. Data analysis was performed with the Spearman correlation test using SPSS. Results: There is a significant and strong correlation (p = 0.001; r = 0.602) between the pediatric dentistry learning method in undergraduate programs and the confidence of professional program students while in the clinic. There was also a significant and moderate correlation between each learning method and professional program students' self-confidence (p = 0.001; r PBL = 0.536; r SL = 0.489). Conclusion: In this study, it was found that there was a strong correlation between pediatric dentistry learning methods in the undergraduate program with professional program student confidence in clinics and a moderate correlation between each learning method (problem-based learning and skills lab) and professional program student confidence in clinics."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library