Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Rahma Hidayat
"ABSTRAK
Proses penuaan dan masalah kesehatan perkotaan dapat menyebabkan penurunan fungsi kardiovaskuler pada lansia. Hipertensi merupakan salah satu contohnya. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah risiko kerusakan fungsi kardiovaskuler diakibatkan hipertensi melalui teknik relaksasi: slow deep breathing di Panti Sosial Trena Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Intervensi slow deep breathing dilakukan selama 10 menit dengan diiringi musik serta dilaksanakan selama 4 minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa tekanan darah klien kelolaan dan resume mengalami penurunan. Pemberi pelayanan di panti dapat menerapkan intervensi slow deep breathing sebagai upaya dalam mengatasi hipertensi.
ABSTRACT
The aging process and urban problems can lead to decreased cardiovascular function. Hypertension is an example. This paper aims to analyze the nursing care of older people with risk of damage cardiovascular function caused by hypertension through slow deep breathing. Slow deep breathing performed for 10 minutes with accompanied by music and held 4 weeks. This paper shows that there is a decrease blood pressure of the three clients. The Nurse in nursing home can replace intervention of slow deep breathing as an effort to overcome hypertension."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pius A.L. Berek
"Slow deep breathing (SDB) adalah tindakan nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan darah pasien hipertensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas SDB terhadap penurunan tekanan darah pasien hipertensi primer. Metode penelitian ini menggunakan desain Randomized Clinical Trial dengan pretest dan post test control group. Sampelnya 142 responden, meliputi 33 responden kelompok rendah garam (RG), 37 responden kelompok SDB, 39 responden kombinasi kelompok SDB dan RG; dan 33 responden kelompok kontrol. Sampel diambil dengan cara randomisasi.
Hasil penelitian menunjukan penurunan tekanan darah secara bermakna terutama pada kelompok SDB. Tekanan darah sistolik menurun 28,59 mmHg (P value=0,002) dan tekanan darah diastolik 16,92 mmHg (P value=0,007). Analisis dengan uji Tukey diketahui tekanan darah sistolik yang berbeda secara bermakna yaitu antara SDB dan kelompok kontrol (P value=0,001). Tekanan darah diastolik yang berbeda secara bermakna, yaitu: RG dan SDB-RG (P value=0,046); RG dan kelompok kontrol (P value=0,003); SDB dan SDB-RG (P value=0,038) serta SDB dan kelompok kontrol (P value=0,005). Penelitian ini merekomendasikan penerapan SDB untuk membantu menurunkan prevalensi hipertensi sehingga meminimalkan komplikasi yang mungkin timbul.

Slow deep breathing is a nonpharmacology therapy to reduce blood pressure in patients with primary hypertension. The purpose of this study was to determine the effectiveness of slow deep breathing exercise to reduce blood pressure in patients with primary hypertension in Atambua East Nusa Tenggara. The method of this research was a quantitative research: a randomized clinical trial design with pretest and post test control group. The sample was 142 respondents, which consisted of 33 respondents in the lower salt (RG) group, 37 respondents in the slow deep breathing (SDB) group, 39 respondents in the combination of SDB-RG group; and 33 respondents in the control group. The method of sampling used a randomization.
The results showed that there were differences in the reduction of systolic blood pressure in SDB group for 28.59 mm Hg and diastolic blood pressure for 16.92 mmHg. The result of Anova analysis showed that there was a significant decrease on average of systolic blood pressure (p = 0.002) and diastolic blood pressure (p = 0.007). Further analysis by Tuckey test of systolic blood pressure found that between SDB group and control group were significantly different, however the other groups was not significant. (P = 0.001). After undergoing further Tukey analysis we found that the systolic blood pressure of four groups has significant differences. The SDB and controlling groups have P value=0,001 differences. RG and the controlling groups have P value=0,003 differences. SDB and SDB-RG groups have P value=0,038 differences. And SDB and controlling groups have P value=0,005 differences. This research would like to suggest applied non-pharmacological actions particularly toward SDB groups in order to decrease the prevalence of hypertension. This will minimize consequences caused by this problem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29384
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iif Afifatunnisa
"Lansia merupakan kelompok individu dengan usia lebih dari 60 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka fungsi sistem-organ tubuh akan semakin menurun karena adanya perubahan struktur anatomi dan fisiologi pada jaringan tubuh. Salah satu sistem yang mengalami penurunan fungsi yaitu sistem kardiovaskular yang akan berdampak pada meningkatnya tekanan darah lansia. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah adalah slow deep breathing, yaitu teknik napas dalam yang dilakukan secara perlahan. Penulisan manuskrip ini bertujuan untuk menganalisis hasil intervensi keperawatan latihan slow deep breathing terhadap perubahan tekanan darah pada lansia di Kabupaten Cilacap. Intervensi latihan slow deep breathing dilakukan pada tiga lansia dengan posisi semi fowler atau high fowler dan lansia melakukan pernapasan dengan frekuensi napas 6 kali per menit, 4 detik inspirasi dan 6 detik ekspirasi, selama 15 menit setiap dua kali sehari selama 2 minggu. Hasil analisis terhadap latihan slow deep deep breathing pada lansia menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sekitar 0 – 20 mmHg dan 0 – 10 mmHg pada diastolik. Latihan slow deep breathing merupakan intervensi yang sederhana dan aman sehingga diharapkan lansia dapat memasukannya ke dalam aktivitas harian untuk membantu mengontrol tekanan darah.

Elderly is a group of individuals with the age of more than 60 years. With increasing age, the function of the body's organ systems will decrease due to changes in the anatomical and physiological structures of body tissues. One system that has decreased function is the cardiovascular system which will have an impact on increasing the blood pressure of the elderly. One of the non-pharmacological therapies that can be done to help lower blood pressure is slow deep breathing, which is a slow deep breathing technique. The purpose of writing this manuscript is to analyze the results of nursing interventions with slow deep breathing exercises on changes in blood pressure in the elderly in Cilacap Regency. The slow deep breathing exercise intervention was carried out on three elderly people in a semi-fowler or high fowler position and the elderly breathed with a respiratory rate of 6 times per minute, 4 seconds of inspiration and 6 seconds of expiration, for 15 minutes twice a day for 2 weeks. The results of the analysis of slow deep deep breathing exercises in the elderly showed a decrease in systolic blood pressure of about 0-20 mmHg and 0-10 mmHg in diastolic. Slow deep breathing exercise is a simple and safe intervention so it is hoped that the elderly can incorporate it into daily activities to help control blood pressure. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mylynda Puteri
"Tekanan darah tinggi atau hipertensi dikenal sebagai silent killer di Indonesia. Salah satu cara mengontrol tekanan darah adalah mengurangi faktor risiko yang menyebabkan peningkatan tekanan darah, salah satunya pengelolaan stress. Stress dapat diatasi dengan aplikasi panas dan teknik relaksasi. Kombinasi rendam kaki air rebusan jahe dan slow deep breathing dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Intervensi dilakukan selama 6 kali dalam 2 minggu yang dibagi menjadi 3 hari dalam seminggu selama 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 38 mmHg dari 160 mmHg menjadi 116 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 6,3 mmHg. Sedangkan, penurunan tekanan darah diastolik sebesar 26 mmHg dari 94 mmHg menjadi 78 mmHg dengan rerata penurunan sebesar 4,3 mmHg. Faktor keberhasilan penurunan tekanan darah pada klien didukung oleh faktor lainnya. Saran terkait hasil studi kasus ini, penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan waktu intervensi yang lebih lama, serta memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti pola makan, aktivitas fisik, kepatuhan obat, faktor lingkungan, dan tingkat keparahan hipertensi klien.

High blood pressure or hypertension is known as a silent killer in Indonesia. One of the techniques for controlling blood pressure is to reduce the risk factors that cause increased blood pressure, one of which is stress management. Stress can be managed by applying heat and relaxation techniques. The combination of soaking feet in boiled ginger water and deep breathing can slowly lower blood pressure in hypertensive patients. The intervention was carried out 6 times in 2 weeks which was divided into 3 days a week for 15 minutes. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 38 mmHg from 160 mmHg to 116 mmHg with an average decrease of 6.3 mmHg. While the decrease in diastolic blood pressure was 26 mmHg from 94 mmHg to 78 mmHg with an average decrease of 4.3 mmHg. The success factor in lowering blood pressure in clients is supported by other factors, such as the starting point of hypertension classification in clients, diet, physical activity, medication compliance, environmental factors, and time factors for implementing the intervention. Suggestions related to the results of this case study, further research can be carried out with a longer time intervention, as well as considering other supporting factors such as diet, physical activity, drug availability, environmental factors, and the severity of the client's hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jeferson Margasaputra Muchlis
"Hipertensi sering disebut sebagai “Silent Killer” karena banyak penderitanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Prevalensi hipertensi pada usia ≥ 15 tahun di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 638.178 penduduk. Sementara itu, prevalensi hipertensi pada usia ≥ 15 tahun di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran sebanyak 598.983 penduduk (Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, 2023). Penanganan hipertensi memerlukan penanganan farmakologi dan non farmakologi. Makalah ini berfokus pada teknik non-farmakologis, khususnya teknik relaksasi slow deep breathing. Teknik relaksasi ini dimaksudkan untuk menimbulkan keadaan relaksasi pada tubuh yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas teknik relaksasi slow deep breathing dalam mengobati pasien dengan hipertensi. Intervensi dilakukan dalam empat sesi yang masing-masing berlangsung selama 15 menit, dengan pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah setiap sesi. Implementasi intervensi juga didukung oleh pendidikan kesehatan dan kepatuhan terhadap pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,75 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2 mmHg setelah intervensi. Studi tersebut merekomendasikan intervensi relaksasi slow deep breathing dapat efektif diterapkan secara mandiri di rumah.

Hypertension is often labeled as the "Silent Killer" because many of those affected exhibit no clear symptoms. The prevalence of hypertension at the age of ≥ 15 years in Indonesia based on a doctor's diagnosis was 638,178 people. Meanwhile, the prevalence of hypertension at the age of ≥ 15 years in Indonesia based on measurement results was 598,983 people (Health Development Policy Agency, 2023). Hypertension treatment requires both pharmacological and non-pharmacological treatments. This paper focuses on non-pharmacological techniques, specifically the slow deep breathing relaxation technique. This relaxation technique is intended to induce a state of relaxation in the body that can help lower blood pressure. The purpose of this study was to analyse the effectiveness of slow deep breathing relaxation technique in treating patients with hypertension. The intervention was conducted in four sessions lasting 15 minutes each, with blood pressure measurements taken before and after each session. Implementation of the intervention was also supported by health education and medication adherence. The results showed an average reduction in systolic blood pressure by 3.75 mmHg and diastolic blood pressure by 2 mmHg after the intervention. The study recommended that slow deep breathing relaxation intervention can be effectively implemented independently at home. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Sibulo
"Peningkatan prevalensi hipertensi primer menjadi penyebab timbulnya gagal jantung, jantung koroner, gagal ginjal, dan stroke. Penatalaksanaan hipertensi primer dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh terapi kombinasi slow deep breathing dan handgrip exercise terhadap perubahan tekanan darah pada klien hipertensi primer. Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain the nonrandomized control group pretest-posttest dengan jumlah keseluruhan responden 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan yang signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi p value

Increased in the prevalence of primary hypertension causes of heart failure, coronary heart disease, kidney failure, and stroke. The management of primary hypertension should be include the non pharmacological therapy. The purpose of this study to identify the effect of combination therapy of slow deep breathing and handgrip exercise to reduce blood pressure in primary hypertension patients. The study design was a quasi experimental design with the nonrandomized control group pretest posttest design recruited 30 respondents. The results showed that there was significant changes in systolic and diastolic blood pressure after intervention in the intervention group p value
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Cahyo Sepdianto
"ABSTRAK
Slow deep breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien hipertensi primer yang
dapat menurunkan tekanan darah dan tingkat kecemasan. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer
setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol di Puskesmas Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Metodologi penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi-Experimental Pretest-Posttest
Control Group. Sampel penelitian terdiri dari 56 responden, 28 responden menjadi
kelompok intervensi dan 28 responden menjadi kelompok kontrol. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan
penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan ratarata
tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor
tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan
yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat
kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p = 0,000,  = 0,05).
Penelitian ini menyimpulkan latihan slow deep breathing dapat menurunkan secara
signifikan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer di Puskesmas
Kepanjen Kidul dan Sukorejo Kota Blitar. Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan
keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. Rekomendasi dari penelitian ini adalah
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kondisi
pasien yang lebih kompleks serta melihat perubahan pada tanda-tanda vital yang lain
seperti denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

ABSTRACT
Slow deep breathing is a non pharmacological intervention for patients with primary
hypertension. The intervention can reduce blood pressure and anxiety level. The purpose of
this study was to identify the reduction of blood pressure and anxiety level of patients with
primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control
groups at Puskesmas Kepanjen Kidul and Sukorejo Blitar. This research utilized a Quasi-
Experimental Pre – post test Control Group design. There were 56 respondents participated
in the study, consisted of 28 subjects for each group; intervention and control groups using
a purposive sampling method. The result showed that there was a decrease of 9.9 mm Hg in
the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention.
Further result demonstrated that there was a significant reduction of the average systolic
and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p=0.00,
=0.05). The findings revealed that the slow deep breathing exercise decreased the blood
pressure and anxiety level in patients with primary hypertension at Kepanjen Kidul and
Sukorejo Blitar. Therefore, the slow deep breathing exercise could be applied as one of the
independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Anyhow, a further research with larger number of samples, involving more variables to
examine such as pulse and respiration rate, and also in patients with more complex
condition is recommended."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarwoto
"Slow deep breathing (SDB) merupakan teknik pernapasan dengan frekuensi bernapas kurang dari 10 kali permenit dan fase inhalasi yang panjang. Latihan slow deep breathing dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak dan dapat menurunkan metabolisme otak sehingga kebutuhan oksigen otak menurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan SDB terhadap nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen pre post test dengan kelompok kontrol terhadap 21 responden kelompok intervensi dan 21 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan tindakan SDB pada hari pertama 3 kali dan pada hari kedua 1 kali masing-masing selama 15 menit.
Hasil penelitian diperoleh ada perbedaan yang bermakna rerata intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan latihan SDB (p=0,000, α = 0,05. Terdapat hubungan jenis kelamin dengan intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan (p= 0,046), tetapi tidak ada hubungan antara usia dan suku responden terhadap intensitas nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan (berturut-turut p= 0,079 dan p=0,834; α = 0,05). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah SDB dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan dengan nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan.

Slow deep breathing (SDB) is a breathing technique with breathing frequency of less than 10 times per minute and a long phase of inhalation. Slow Deep Breathing exercises relaxation can increase the supply of oxygen to the brain and may decrease the metabolism of the brain so the brain needs of oxygen will decrease. The purpose of this study to determine the effect of SDB relaxation of headache in patients with acute mild head injury. The study design was quasiexperimental pre-post test with a control group of 21 respondents intervention group and control group. The intervention group is given SDB intervention on the first day 3 times and on the second day of rehearsals SDB 1 each for 15 minutes.
The results obtained there are significant differences in mean intensity of headache pain in patients with acute mild head injury between the intervention group and control group after exercise SDB (p= 0.000; α = 0.05). There is a relationship of sex with pain intensity in patients with acute head injury lightheadedness (p= 0.046), but there was no association between respondent?s age and ras with the intensity of acute headache in patients with mild head injury (perspectively p = 0,079 and p=0,834; α = 0,05). Recommendation of this study is SDB can be applied as a nursing intervention with acute headache in patients with mild head injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septyana Eka Putri
"Hipertensi dan proses penuaan menjadi dua hal yang saling berkaitan pada sistem kardiovaskular lansia. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah perfusi perifer akibat hipertensi melalui teknik rendam kaki menggunakan air hangat dan slow deep breathing di Panti Sosial Tresna Werdha X Kota Jakarta Timur. Intervensi rendam kaki menggunakan air hangat dan slow deep breathing dilakukan selam 15 menit selama 7 hari. Perendaman kaki dilakukan menggunakan air hangat dengan suhu 38- 40 derajat celcius. Sementara itu, slow deep breathing dilakukan sebanyak 6 kali permenit dengan fase inspirasi 5 detik dan fase ekspirasi 5 detik. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dengan rerata penurunan tekanan darah sebesar 1.28 mmHg dan diastolik sebesar 1 mmHg. Perawat di panti diharapkan dapat menerapkan kombinasi intervensi rendam kaki dan slow deep breathing sebagai intervensi dalam mengatassi hipertensi secara nonfarmakologi.

Hypertension and the aging process are two interrelated things in the cardiovascular system of the elderly. This scientific work aims to analyze nursing care for the elderly with peripheral perfusion problems due to hypertension through foot soaking techniques using warm water and slow deep breathing at the Tresna Werdha X, East Jakarta City. The foot soak intervention using warm water and slow deep breathing was carried out for 15 minutes for 7 days. Foot soaking is done using warm water with a temperature of 38-40 degrees Celsius. Meanwhile, slow deep breathing is performed 6 times per minute with an inspiration phase of 5 seconds and an expiration phase of 5 seconds. The results of this scientific work show a decrease in blood pressure in the elderly with hypertension with an average decrease in blood pressure of 1.28 mmHg and diastolic by 1 mmHg. Nurses in nursing homes are expected to be able to apply a combination of foot soaking and slow deep breathing interventions as non-pharmacological interventions in overcoming hypertension.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Gita Apriani Br
"Pendahuluan Fatigue dan gangguan tidur masalah yang sering terjadi pada anak dengan kanker selama menjalani pengobatan. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat menurunkan fatigue dan gangguan tidur adalah slow deep breathing dan sleep hygiene education. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas slow deep breathing dan sleep hygiene education terhadap fatigue dan gangguan tidur pada anak usia sekolah dengan kanker. Metode Penelitian eksperimental desain quasi experiment pendekatan nonrandomized pretest and posttest control group. Responden anak usia sekolah dengan kanker berjumlah 36 anak, terdiri dari kelompok kontrol (n=18) dan kelompok intervensi (n=18). Kelompok intervensi diberikan slow deep breathing dan sleep hygiene education sedangkan kelompok kontrol dengan perawatan rutin. Penilaian skala fatigue menggunakan instrumen skala FOA-A dan gangguan tidur dengan skala GATIA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor fatigue antara kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,001); adanya hubungan karakteristik dengan skor fatigue, yaitu jenis kanker (p value=0,024), stadium kanker (p value=0,001), jenis pengobatan (p value=0,001), dan gangguan tidur (p value=0,002); sedangkan tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dan lama pengobatan dengan skor fatigue. Rekomendasi penelitian yaitu penerapan slow deep breathing dan sleep hygiene education karena mudah dilakukan, nyaman, murah dan tidak berisiko membahayakan dalam menurunkan fatigue dan gangguan tidur pada anak.

Introduction Fatigue and sleep disorders often occurs in children with cancer. One of the non-pharmacological interventions that can reduce fatigue and sleep disorders is slow deep breathing and sleep hygiene education. The purpose of the study was to identify the effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education. Purpose of the study was identify effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education to fatigue and sleep disorders in school age children with cancer. Methods Experimental research design quasi experiment approach nonrandomized pre-post test control group. School age children respondents with cancer totaled 36 children consisting of control groups (n=18) and intervention groups (n=18). Intervention group was given slow deep breathing and sleep hygiene education while control groups with routine care. Fatigue scale assessment using FOA-A scale instruments and sleep disorders with GATIA scale. Results research shows that there is differences in fatigue scores between intervention and control groups (p value=0.001); there is a characteristic relationship with fatigue score cancer type (p value=0.024), stage of cancer (p value=0.001), type of treatment (p value=0.001) and sleep disorders (p value=0.002); whereas there is no relationship age, sex, and long treatment with fatigue score. Recommendations research application of slow deep breathing and sleep hygiene education are easy to do, convenient, cheap and not risk harmful in reducing fatigue and sleep disorders in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>