Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Mahendra
"Sistem Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) merupakan sistem dengan multi antena yang relatif baru dikembangkan dan menjanjikan kekebalan yang lebih kuat dengan teknik Space-Time Coding. Skema adaptive beamforming dari system smart antenna dapat dipadukan dengan sistem diversitas MIMO Space-Time Block Coding (STBC) untuk meningkatkan kekebalan sistem lebih tinggi lagi untuk lingkungan multi-user dimana terdapat interferensi dengan resource radio yang sama. Skripsi ini memperlihatkan simulasi sistem MIMO-STBC sederhana, yang mengasumsikan adanya Channel State Information (CSI) sempurna, digabungkan dengan smart antenna algoritma referensi temporal untuk memperlihatkan peningkatan unjuk kerja sistem. Unjuk kerja sistem diberikan melalui simulasi menggunakan MATLAB dan dinyatakan oleh korespondensi bit error rate (BER) dengan Signal to Noise Ratio (SNR). Sistem diujikan untuk berbagai konfigurasi antena yaitu 2×2, 3×3, dan 4×4 dengan Orthogonal-STBC yang sesuai menggunakan skema modulasi single carrier sederhana M-ary phase shift keying (PSK) dan quadrature amplitude modulation (QAM) pada kanal Rayleigh. Hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa teknik adaptive beamforming yang dimaksud merupakan teknik yang efektif dalam mengurangi masalah interferensi dalam lingkungan multi-user MIMO. Peningkatan unjuk kerja sistem oleh skema beamforming yang dicapai dari simulasi mencapai nilai sekitar 1 hingga 2 dB dari keadaan tanpa beamforming. Digabungkan dengan konsep diversitas STBC, system dapat menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan jumlah cabang MIMO yang semakin banyak akan meningkatkan unjuk kerja sistem.
Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) system is a relatively new system utilizing multiple antenna promising higher robustness with the Space-Time Coding technique. Adaptive beamforming scheme from the Smart Antenna System can be combined with the MIMO Space-Time Block Coding (STBC) diversity scheme to seek for even higher system robustness in multi-user environment where interferer exist using the same radio resource. This paper presents a simulation of a simple MIMO-STBC system assuming perfect channel state information (CSI) available combined with smart antenna system employing temporal-reference algorithm to seek for and then show improving performance. System performance is shown through simulation with MATLAB and is given by the correspondence of bit error rate (BER) with Signal to Noise Ratio (SNR). System is tested with several antenna configurations, i.e. 2×2, 3×3, and 4×4 employing appropriate Orthogonal-STBC using simple single carrier M-ary phase shift keying (PSK) and quadrature amplitude modulation (QAM) modulation scheme in Rayleigh fading channel. The result shows that the adaptive beamforming is indeed an effective technique for anticipating interference in MIMO multi-user environment. Performance improvement due to beamforming scheme from the simulation achieves up to about 1 to 2 dB from no-beamforming state. Combined with the STBC diversity concept, system is able to show significant performance improvement. It is shown also through the increasing number of MIMO branch employment that also improves the system performance respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Raka Pradana
"Telekomunikasi selalu mengalami perkembangan yang pesat, baik dari sisi teknologi maupun jumlah penggunanya. Namun hal ini juga diikuti dengan permintaan kapasitas yang terus meningkat, sementara spectrum frekuensi yang tersedia juga terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut, smart antenna dengan menggunakan sistem beamforming mulai dikembangkan. Secara mendasar, terdapat dua tipe dari sistem smart antenna, yaitu switched beam dan adaptive array. Sistem switch beam telah banyak dikembangkan karena dalam impelementasinya sederhana dan lebih ekonomis dibandingkan sistem adaptive array. Tidak seperti sistem adaptive array, sistem switch beam hanya terdiri dari beberapa elemen peradiasi, jaringan pembentuk beam, dan RF switch sementara sistem adaptive array membutuhkan operasi dan pemrosesan sinyal yang lebih rumit.
Fokus skripsi ini adalah pada perancangan algoritma untuk sistem pengendali beamforming. Microcontroller diprogram untuk mengendalikan rangkaian switching yang terhubung pada antena susun yang terintegrasi dengan rangkaian butler matriks. Sistem pengendali bekerja dengan melakukan komparasi tegangan analog yang diterima oleh antena terhadap tegangan threshold.
Hasil pemrograman menunjukkan bahwa microcontroller sudah dapat melakukan penghitungan tegangan threshold secara otomatis dan melakukan komparasi nilai input dengan nilai threshold. Hasil keluaran dari microcontroller tersebut berupa nilai digital dengan keluaran sebanyak 4 port sehingga terdapat 15 kombinasi. Hasil algoritma diuji dengan proses integrasi menggunakan antena butler matriks beserta elemen-elemen pendukung ke rangkaian switching.

Telecommunication is always experiencing fast development, both in terms of technology also the number of users. However, it is also followed by increasing of capacity demand, but the available frequency spectrum is also limited. To resolve these problems, a smart antenna that using beamforming system has developed. Smart antenna system has two types, there are switched beam and adaptive array. Beam switch system has been developed because simpler in its implementation and more economical than the adaptive array system. Unlike the adaptive array systems, beam switch system consists of some radiating elements, beamforming network, and RF switches while adaptive array system requires components and signal processing which more complicated.
This research is focusing on the design of algorithms for the beamforming control system. Microcontroller is programmed to control the switching circuit which connected to the antenna array is integrated with the butler matrix circuit. Control systems will compare the analog voltage received by the antenna to the threshold voltage.
The result of programming is shown that the microcontroller is able to calculate the threshold voltage automatically and comparate the input value with the threshold value. The output of the microcontroller is a digital value with 4 ports output so there are 15 combinations. The result of algorithm is tested by integration process using matrix butler antenna and switching circuit supporting elements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library