Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya
"Pertumbuhnn kapasitas apartemen terutama di kota-kata besur yang semakin Pesat mengakibatkan peningkatan tingkat persaingan antar pengembung apartemen. Hal ini memaksa para pengembang untuk menawarkan berbagi fitur-fitur dan teknologi terbaru yang menjadi kelebihan bagi apartemennya. Salah satu teknologi yang dicoba ditawarkan oleh pangembang apartemen adalah teknologi Smart Home yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan para pengguna. Hal ini sangat beralasan karena sebagin besar peminat apartemen adalah para profesional muda yang sudah terbiasa dengan kemudahan yang didapatkan dari teknologi. Smart Home didefinisikan sebagai rumah "pintar" yang mampu mengkoneksikan dan mengatur berbagai alat perlengkapan rumah sehingga dapat diatur secara terpusat dalam suatu panel kontrol sesuai dengan preferensi pengguna. Panel kontrol Smart Home yang akan digunakan adalah panel kontrol dengan layar sentuh (touch screen) yang memberikan berbagai kelebihan. Untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan kebutuhan dan ergonomis di Indoneéa, perlu dilakukan perancangan user interface pada panel kontrol Smart Home di apatemen. Dalam melakukan peracangan, pertama akan dilakukan perancangan awal berdasarkan produk-produk Smart Home yang dapat dikontrol melalui panel kontrol serta penambahan ide dan berbagai fungsi yang sesuai. Kemudian, dilakukan pengumpulan data kebutuhan pengguna (User Requirements) dengan melakukan focus grup discussior: (FGD) dan interview kepada responden yang sesuai dengan target pasar, yaitu eksekutif muda yang berumur antara 25-45 tahun. Selunjutnya, mengumpulkan data ergonomi untuk menentukan ukuran dan jarak antar tombol, ukuran dan tipe huruf serta warna yang akan digunakan pada perancangan graphical user interface selanjutnya. Hasil dari perancangan user interface akan dilakukan uji coba pada responden dengan melakukan usability test. Dari hasil usability test akan dilakukan perbaikan desain apabila diperlukan. Dengan melakukan tahap-tahap perancangan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan perancangan user interface pada panel koulrol Smart Home dengan layar sentuh (louch screen) yang user-friendly, mudah digunakan, sesuai dengan kehidupan eksekutif muda yang dinamis dan memenuhi semua kebutuhan aktivitas di apartemen.

The increasing growth of the capacity of apartments, especially in large cities, has caused an increase of the competition amongst apartment developers. This fact has compelled developers to introduce a variety of features and latest technologies which become the advantage of the apartments. One of the technologies which has been tried to be offered by developers is the Smart Home technology which aims to bring ease to the lives of the apartment users. This is very reasonable because most of the people who are interested in living in an apartment are young professionals who are used to living with easiness in life, gained from technology. Smart Home is defined as a "smart" home which is able to connect and control several house appliances so that they can be centrally controlled in a control panel, adjusted to the user`s preference. The Smart Home panel control used is a touch screen monitor which offers many benelits. To obtain a design suitable to the needs and ergonomics in Indonesia, a user interface design for the Smart Home panel control for apartments is needed. The first step of the design is a preliminary design based on the Smart Home products which can be controlled by the control panel while adding ideas and other suitable functions. Then, a user requirements data collection is conducted through focus group discussion (FGD) and interviews to respondents who are the market target, specifically young executives aged between 25-45 years. The next step is collecting ergonomics data to determine the measurements and spaces between push buttons, the measurements and types of fonts, and the colors which will be used at the next step of the graphical user interface design. The results of the user interface design will be tested to respondents by performing a usability test. Based on the results of the usability test, improvements on the design will be done, if needed. Through these design Steps, this research aims to result in a user interface design for a Smart Home control panel, equipped with a user-friendly touch screen, may to use, which is suitable to the dynamic lives of young executives and which is able to fulfill all the requirements of activities in an apartment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Haryadi Pratomo
"Internet of things (IoT) menggunakan sensor dan aktuator pintar untuk mendapatkan data dan menggunakannya untuk analitik real-time guna memanfaatkan data tersebut dan meningkatkan efektivitas manufaktur dan proses industri. Sementara itu, Node-RED adalah alat pemrograman untuk menyambungkan perangkat keras, API, dan layanan online. Dengan menggunakan alat pemrograman ini kita dapat membuat sistem kerja yang menghubungkan semua sensor, aktuator, dan penerima data lainnya ke database dan data yang disimpan dapat digunakan untuk dianalisis untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Node-RED juga dapat membuat antarmuka untuk memantau semua data secara real-time di sistem untuk menjadikan semuanya terpusat dengan menggunakan alat pemrograman ini untuk memudahkan mendeteksi kesalahan dalam sistem, Node-RED juga memiliki cukup banyak banyak plugin untuk menambahkan lebih banyak variasi fungsi yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Keamanan dalam jaringannya juga dapat dirancang dan diimplementasikan untuk menambah perlindungan lebih pada integritas sistem dari data itu sendiri. Otomasi yang digunakan dalam industri dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi ini dan membuatnya lebih efektif dan membuat kontrol kualitas lebih mudah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi Node-RED sebagai sistem pada IOT di bidang atau kasus tertentu untuk mendapatkan hasil yang dapat dibandingkan dengan menggunakan sistem lain. riset ini difokuskan untuk menganalisis keefektifan dan kesulitan pembuatan Smart Home System yang dibuat dengan menggunakan Node-red sebagai basisnya.

The internet of things (IoT) uses smart sensors and actuators to get the data and use it for real-time analytics to take advantage of the said data and enhance manufacturing and industrial processes' effectiveness. While Node-RED is a programming tool for wiring together hardware devices, APIs, and online services. Using this programming tool we can create a working system that connects all the sensors, actuators, and other data receivers to the database and stored data can be used to be analyzed to get the desired outcome. Node-RED can also create an interface to monitor all the data in real-time in the system to make everything to be centralized by using this programming tools to make it easier to detect an error in the system, Node-RED also has quite a lot of plugins to add more variety function to use to get the desired result. A security in its network can also be designed and implemented it to add more protection to the system integrity of the data itself. The automation used in the industry can be improved by using this technology and making it more effective and making quality control easier. This research is carried out to analyze the implementation of Node-RED as a system on IOT in a specific field or case to get the result that can be compared by using the other system. This research is focused on analyzing the effectiveness and the difficulty of making Smart Home System that’s made using Node-red as its base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ramadhani
"Era smart home sudah dimulai. Presentase penduduk Indonesia di masa yang akan datang yang didominasi oleh kelompok usia produktif menjadi potensi pasar dari industri smart home. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dirancang dan dibuat suatu sistem smart home yang meminimalkan peran pengguna. Sistem Smart Home ini merupakan sistem yang mengembangkan teknologi smart home yang telah ada, dimana sistem akan menghidupkan AC dan lampu ketika pemilik rumah memasuki radius tertentu dari rumah. Walaupun begitu, sistem ini juga dapat mengontrol AC dan lampu secara manual.
Sistem ini dirancang menggunakan Arduino Mega dan GSM Shield dengan Aplikasi Android sebagai interface yang dapat diakses oleh user. Pada pengujian didapatkan bahwa delay sistem pengendali manual sebesar 8 detik dengan standar deviasi sebesar 3,3 detik. Nilai ini dikatakan cukup baik bila dibandingan dengan delay produk sejenis Leviton DZS15 yang memiliki delay berkisar 5-10 detik. Namun nilai ini dikatakan cukup buruk bila dibandingkan produk sejenis GE 12722 Z-Wave Wireless Lighting Control yang memiliki delay berkisar 0,5 detik. Perbedaan delay ini dapat disebabkan perbedaan teknologi yang digunakan dimana GE 12722 Z-Wave menggunakan teknologi Z-Wave sedangkan dalam penelitian ini digunakan teknologi GPRS.
Delay pada pengendali otomatis memiliki nilai yang hampir sama dengan rata-rata sebesar 10,27 detik dengan standar deviasi sebesar 0,4 detik. Nilai yang hampir sama ini mengindikasikan baiknya performa sistem yang didukung oleh tempat pengujian yang terletak di lingkungan outdoor. Waktu instruksi yang dibutuhkan Arduino Mega mulai dari membangun koneksi, mengambil data dari server dan merubah state sebesar 6001,7 ms. Pengujian aplikasi android berdasarkan fungsi utama dan tampilan antarmuka mendapatkan nilai dari 10 responden sebesar 79,86%. Nilai ini mengindikasikan bahwa responden puas dengan fungsi utama sistem tapi sebaliknya kurang puas dengan tampilan antarmuka aplikasi android.

The era of smart home has just begun. The percentage of Indonesians will be dominated by productive populations in the future which will be an enormous market fot smart home industry. This research, furthermore, aims to develop and create a smart home system to minimize the user role. This smart home is a system developing an existing smart home technology which will switch the AC and lamps on whenever the owner is at specific radius from the house. Nevertheless, this system also can control the AC and lamps manually.
This system is designated by Arduino Mega and GSM Shield with an accessible android interface. The experiment obtained the manual control delay system was 8 seconds with standart deviation was 3.3 seconds. This delay value is quite good when compared to similar product, Leviton DZS15, which delay range was from 5-10 seconds. However, the value is quite bad when compared to similar product, 12 722 GE Z-Wave Wireless Lighting Control, which delay approximately 0.5 seconds. This delay differences can be due to the differences in technology used in the devices. The 12722 GE Z-Wave used the Z-Wave technology, while this study used GPRS technology.
Automatic control delay has values nearly equal to the average of 10.27 seconds with a standart deviation of 0.4 seconds. This similar values indicates the good performance was supported by outdoor testing environment. The instruction time needed by Arduino Mega from initiating the connection, collecting data from server and altering the state was 6001.7 ms. The test for android application based on main function and user interface was 79.86% from 10 respondents. This value indicates that respondets were satisfied with the main function of the system, however they were unsatisfied with the Android interface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Sari
"ABSTRAK
Layanan Smart Home merupakan sebuah produk perusahaan telekomunikasi yang terbilang cukup baru di Indonesia. Smart Home sendiri adalah sebuah hunian yang dilengkapi dengan ICT sehingga peralatan di rumah dapat dikendalikan, dipantau, dan dikontrol dari jarak jauh melalui aplikasi pada perangkat seperti smart phone dan komputer.Penetrasi layanan Smart Home di Indonesia tahun 2018 terbilang cukup rendah yaitu 1,1 . Tetapi, jika dilihat dari penetrasi internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 dan penjualan IoT yang terus meningkat, Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi layanan Smart Home.Penelitian diawali dengan mengetahui persepsi masyarakat terhadap layanan Smart Home. Model yang digunakan adalah VAM Value-based Adoption Model yang memiliki dua variabel utama yaitu Benefit dan Sacrifice. Selanjutnya, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode SEM Structural Equation Modelling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memenuhi syarat C.R > 1.96 dan P di bawah 0,5, sehingga memiliki pengaruh paling signifikan terhadap minat masyarakat mengadopsi layanan Smart Home adalah Technicality dan Perceived of Value.

ABSTRACT
Smart Home service is a product of telecommunication company which is quite new in Indonesia. Definition of Smart Home is a home equipped with ICT allowing appliances monitored and controlled remotely through an application on devices such as smart phone and computer.Smart Home service penetration in Indonesia is low enough with 1.1 . percentage However internet penetration in Indonesia reached more than 50 and IoT Smart Home components sales keeps increasing making Indonesia a potential market for Smart Home service.The purpose of this research is to analyze the adoption of Smart Home service in Indonesia. First step of the study is defining public perception about Smart Home service by using VAM Value based Model Does . VAM has two main variables, Benefit and Sacrifice. The next step is processing the data collected using SEM Structural Equation Modelling . The results showed variables qualified by the given condition C.R 1.96 and P 0,5, which means that the most significant variables to Smart Home Adoption Intention are Technicality and Perceived of Value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Akbar
"Smart Home merupakan salah satu IoT yang sedang berkembang pesat akhir-akhir ini. Sudah banyak perusahaan yang sedang menerapkan konsep tersebut pada berbagai perumahan yang sedang dibangun. Konsep teknologi tersebut sebenarnya adalah memastikan privasi dan kemanan dari pemilik rumah agar tidak bisa disadap dengan mudah. Permasalahan dari teknologi tersebut terdapat pada cara membangun koneksi jaringan yang aman dari perangkat baru yang akan terhubung kedalam sistemnya dan memastikan hanya pengguna yang telah terdaftar yang dapat mengakses data dalam sistem tersebut. Named Data Network (NDN) merupakan salah satu solusi yang sangat bagus untuk mengimplementasikan struktur keamanan dari jaringan Smart Home. NDN mengamankan suatu konten dan menyediakan konteks penting dalam hal keamanan, pendekatan ini memungkinkannya decoupling of trust dalam data dari trust terhadap host dan server, memungkinkannya trust serta beberapa mekanisme komunikasi skalabilitas secara radikal, misalnya caching otomatis untuk mengoptimalkan bandwidth dan berpotensi dapat memindahkan konten secara bersamaan ke beberapa jalur tujuan (multiple path). Keamanan NDN dapat difokuskan pada Kontrol Akses Konten (Control Access Control) dan keamanan infrastruktur (Infrastructure Security). Aplikasi dapat melakukan kontrol akses ke data dengan menggunakan enkripsi dan mendistribusikan enkripsi data (data encryption) kunci sebagai data NDN yang telah dienkripsi. Pada penyerangan sistem menggunakan Flooding Attack, terjadi packet loss dengan rata-rata lebih dari 40%. Sehingga NDN memiliki kemanan yang cukup, tetapi hasil yang didapat menunjukkan adanya kemungkinan penyerangan dalam sistem NDN.

Smart Home is one of the IoT that has been growing rapidly. Many companies are applying the concept to various housing under construction. The concept of technology is actually ensuring the privacy and security of homeowners so they cannot be easily tapped. Problems with these technologies are found in how to build secure network connections from new devices that will be connected to the system and ensure that only registered users can access data in the system. Named Data Network (NDN) is a very good solution for implementing the security structure of the Smart Home network. NDN secures content and provides an important context in terms of security, this approach allows decoupling of trust in data from trust against hosts and servers, enables trust and several communication scalability mechanisms radically, such as automatic caching to optimize bandwidth and potentially being able to move content simultaneously to several destination paths (multiple paths). NDN security can be focused on Content Access Control (Infrastructure Security). Applications can control access to data by using encryption and distributing key data encryption (data encryption) as encrypted NDN data. In a system attack using Flooding Attack, packet loss occurs with an average of more than 40%. Therefore the NDN has sufficient security, but the results obtained indicate the possibility of attack in the NDN system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Siswanto
"Abstrak
Penggunaan konsep rumah cerdas dalam bidang sekuriti meningkat cukup signifikan akhir-akhir ini. Salah satu bidang yang menjadi perhatian adalah penggunaan teknologi biometric sidik jari untuk system otentikasi, misalnya otentikasi untuk masuk kedalam rumah. Paper ini bertujuan untuk menjelaskan sebuat prototype baru untuk otomasi dan keamanan pintu rumah yang mengkombinasikan teknologi biometric sidik jari dan arduino. Diharapkan sistem ini membantu meningkatkan keamanan dan kenyaman para penghuni rumah dengan instalasi yang mudah dan biaya yang murah. Sistem ini secara otomatis mengontrol (buka atau tutup) pintu berdasarkan sidik jari pengguna yang telah didaftarkan dalam basis data di mikrokontroler Arduino. Sistem utamanya terdiri dari mikrokontroler arduino, sensor sidik jari dan doorlock system."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2018
607 JPPI 8:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Reynaldo Nathanael
"Layanan smart home merupakan layanan yang terdiri dari perangkat yang saling berkomunikasi yang memberikan banyak manfaat bagi pemilik rumah. Layanan smart home telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Indonesia diprediksi menjadi salah satu pasar layanan smart home dengan pendapatan sampai 1.316 juta dolar pada tahun 2024. Namun, adopsi penggunaan layanan smart home di Indonesia diprediksi hanya memiliki tingkat penetrasi sekitar 1% di tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor adopsi yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan layanan smart home. Hasil kuesioner dengan responden yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dianalisis dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan pengujian hipotesis melalui Structural Equation Modeling (SEM). Model penelitian menambahkan tiga variabel yang dapat mempengaruhi masyarakat di dalam menggunakan layanan smart home, yaitu risk, trust, dan attractiveness of alternatives. Berdasarkan pengujian hipotesis terdapat tujuh hipotesis yang diterima dan empat hipotesis yang ditolak. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Jabodetabek dalam menggunakan layanan smart home adalah performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, attractiveness of alternatives, dan behavioral intention.

Smart home service is a service that consists of devices that communicate with each other that provides many benefits for homeowners. Smart home services have been developed by several companies in Indonesia. Indonesia is predicted to become one of the smart home service markets with revenues of up to 1.316 million dollars by 2024. However, the adoption of the use of smart home services in Indonesia is predicted to only have a penetration rate of around 1% in 2020. This study aims to analyze the factors of adoption that affect people in the use of smart home services. The results of the questionnaire with respondents living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) were analyzed using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) method by testing hypotheses through Structural Equation Modeling (SEM). The research model adds three variables that can influence people in using smart home services, namely, risk, trust, and attractiveness of alternatives. Based on hypothesis testing, there are seven hypotheses that were accepted and four hypotheses that were rejected.The analysis shows that the factors that influence the Jabodetabek people in using smart home services are performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, the attractiveness of alternatives, and behavioral intention."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Gan
"Semakin berkembangnya zaman, perkembangan teknologi semakin maju dan memberikan banyak manfaat di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan internet yang memiliki banyak keuntungan bagi kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi tersebut dibuktikan dengan adanya layanan smart home bagi mereka yang memiliki kemampuan secara ekonomi. Di kawasan Nordik sendiri, khususnya Swedia dan Finlandia penerapan smart home ini sudah diterapkan, namun tidak semua masyarakat Swedia dan Finlandia mampu memiliki rumah impian ini. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan studi literature dan dijelaskan secara deskriptif. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui analisa kebijakan dan Analisa keuntungan dan biaya dalam konteks energi yang terbarukan serta bagaimana implementasinya pada penggunaan smart home di Swedia dan Finlandia. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih banyak keuntungannya dibandingkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan sehingga pengimplementasian smart home sudah banyak dilakukan di Kawasan Nordic khususnya di Swedia dan Finlandia. Penerapan smart home ini dilakukan pada rumah-rumah modern dan masyarakat yang memiliki sosial ekonomi yang menengah keatas. Pengimplementasian smart home ini memberikan manfaat yang sangat banyak, contohnya adalah meminimalisir kebakaran, memperbaiki kualitas udara, mendeteksi karbon monoksida dan keamanan sistem. Pencahayaan otomatis, penguncian tanpa kunci dan pemrograman jarak jauh melalui telepon seluler menciptakan antusiasme pada masyarakat.

With the advent of the time, technological developments continue to improve and provide numerous benefits stemming from a wide range of industries. One of them is the advancement of the internet, which has numerous benefits for daily living. The emergence of smart home services exemplifies how this technological advancement affect daily activities for the adopters. While this smart home has been introduced in Nordic countries , not all citizen can afford it. This  thesis aims at analysing policies determine how the smart home is used in Sweden and Finland using a benefit-cost analysis. The study adopts qualitative research that involves  data collection through a review of the literature, interview and presented them descriptively.  The finding of this study reveal that smart home adoption has been widespread in Nordic countries particularly in Sweden and Finland. The devices  has been used in modern homes and predominantly adopted by people at the middle and upper socioeconomic classes. The adoption of this smart home deliver numerous  benefits, including fire prevention, improved air quality, carbon   monoxide detection and system security. The community was excited by automatic lighting, keyless locking and remote programming via cell phones. The thesis differentiates the nature of smart home adoption. It has challenges  for Sweden related to the relatively higher costs than the benefits it can bring whereas in Finland the benefits it higher than the cost."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendra
"Sebuah tempat tinggal yang cerdas diharapkan dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penghuninya. Akan tetapi, masih banyak perangkat pada rumah cerdas masih memakai protokol yang berbeda-beda, akibatnya banyak perangkat yang tidak dapat saling bekerja sama. Perbedaan protokol dapat menyulitkan pengguna rumah cerdas untuk mengendalikan perangkat. Perbedaan protokol juga menyebabkan ketidaknyamanan dalam pemilihan produk. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tugas akhir ini dikembangkan sebuah perangkat konversi yang menerjemahkan protokol-protokol yang dipakai oleh perangkat rumah cerdas menjadi protokol yang lebih universal seperti UPnP. Pengembangan kali ini hanya terbatas kepada menerjemahkan protokol Z-Wave menjadi UPnP. Penulis berhasil mengimplementasikan perangkat konversi dengan sebuah Raspberry Pi.

A smart home is expected to provide security, comfort, and convenience for its occupants. However, many devices in smart home still use different protocols, consequently many devices can‟t cooperate with each other. Protocol differences can create difficulties for smart home user to controls devices. Protocol differences also cause discomfort in product selection. To solve these problems, this thesis developed a convertion device that translates the protocols used by smart home devices into more universal protocols like UPnP. This development is limited to only translate Z-Wave to UPnP protocol. Author successfully implemented the convertion device with a Raspberry Pi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roselina Petty
"Smart home merupakan suatu konsep hunian yang memanfaatkan teknologi yang telah dikembangkan untuk dapat berkomunikasi antar perangkat dan dengan penghuni baik secara internal maupun eksternal bangunan. Penerapan teknologi smart home masih belum banyak diterapkan pada hunian di Indonesia karena adanya penambahan biaya di awal saat memasukkan teknologi tersebut ke dalam hunian sehingga muncul persepsi bahwa hunian smart home lebih mahal jika dibandingkan dengan hunian konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain konseptual hunian konvensional menjadi hunian berkonsep smart home menggunakan pendekatan Value Engineering sehingga dapat memberikan nilai tambah dari segi kenyamanan, kemudahan, keamanan, efisiensi, dan inovasi dengan mempertimbangkan nilai ekonomi bangunan. Studi literatur, studi Value Engineering, dan analisa initial cost dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui inovasi pemanfaatan teknologi dapat mewujudkan bangunan hunian yang responsif dengan penambahan biaya awal sebesar 10-15% dari bangunan konvensional namun mampu meningkatkan kualitas hidup peghuninya dan penambahan biaya tersebut dapat kembali setelah pemanfaatan teknologi selama 6-10 tahun melalui efisiensi energi dari sistem teknologi cerdas yang digunakan.

A smart home is a design concept that utilizes technology development that uses some connected devices which can communicate between devices and with residents both internally and externally in the building. The application of smart home technology is still not widely applied to residences in Indonesia because of the additional initial costs when incorporating this technology into a residence, resulting in the perception that smart home residences are more expensive when compared to conventional residences. This research aims to develop the conceptual design of a conventional residence into a smart home concept using a Value Engineering approach so that it can provide added value in terms of comfort, convenience, security, efficiency, and innovation by considering the economic value of the building. Literature studies, Value Engineering studies, and initial cost analysis were carried out to achieve research objectives. The research results show that through innovation in the use of technology, responsive residential buildings can be created with additional initial costs of 10-15% compared to conventional buildings but they are able to improve the quality of life of the occupants and alsp these additional costs can be returned after using technology for 6-10 years through energy efficiency when intelligent technology system used.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>