Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geneva: UICC, 1980
362.296 GUI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Octora
"Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di instansi pendidikan menarik untuk dilihat pelaksanaannya karena perlu adanya kebijakan yang memberikan perlindungan kepada perokok pasif. Penelitian ini membahas tentang implementasi kebijakan KTR UI khususnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan KTR UI di FISIP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dengan kebijakan KTR UI di FISIP. Hasil penelitian ini adalah implementasi kebijakan KTR UI di FISIP tidak berjalan baik disebabkan stakeholders tidak serius dalam menjalankan kebijakan ini. Diperlukan konsistensi dari pemimpin dalam penerapan sanksi kepada pelanggar dan peningkatan kerjasama dari seluruh warga FISIP. Keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan kebijakan juga diperlukan agar mahasiswa mengetahui dengan jelas mengenai kebijakan KTR UI.

The implementation of non-smoking area policy in education institutions is interesting to look, because the implementation itself should give protection for passive smokers. The aim of this study discusses the implementation of policies KTR UI, especially in Social and Political Science Faculty (FISIP). The purpose of this study was to analyze the implementation of KTR UI regulation especially in FISIP. The method of research approach used in this study is a qualitative approach to data collection techniques with interviews and observations. The interview was conducted with the relevant parties with the policy of KTR UI in FISIP. The results of this study is the implementation of policy KTR UI in FISIP not running well caused stakeholders has not been a serious applied. It is required the consistency of a leader in the application of sanctions to offenders and also necessary to increase the cooperation of the entire community FISIP. The involvement of students in the implementation of the necessary policies are required so that students clearly know the KTR UI policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S61084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carr, Allen
[Place of publication not identified]: Opus, 2010
362.296 CAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulkifli Amin
"ABSTRAK
The smoking habit give many bad effects, especially in health and economy aspect. In Indonesia, most people still have this habit. Quit smoking is beneficial. Clinicians have an important role in helping patients to quit their smoking habit. "
Bandung : Interna Publishing (Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam), 2016
CHEST 3:4 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Apriani Oendari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui praktik memberi nasihat berhenti merokok dan faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik tersebut. Survei cross sectional dilakukan pada Mei – Juni 2013 terhadap 65 dokter umum Puskesmas di Jakarta Pusat. Dilakukan pula exit-interview pada 212 pasien. Hasil penelitian menunjukkan 72,3% dokter sering atau selalu memberi nasihat berhenti merokok. Faktor yang berhubungan dengan praktik tersebut adalah lama berprofesi sebagai dokter, sikap dokter, dan jumlah pasien per hari. Untuk mengoptimalkan pelayanan berhenti merokok di Puskesmas, perlu dipertimbangkan kapasitas dokter yang melayani, keterlibatan dokter-dokter yang lebih muda, dan beriringan dengan upaya peningkatan sikap positif dokter terhadap kebijakan pengendalian rokok.

The objectives of this study are to explore general physician (GP)’s practice towards smoking cessation advice and its corresponding factors. Cross sectional survey was conducted to 65 GPs working at Public Health Centres (PHC) at Central Jakarta during May and June 2013. Information from 212 patients was also obtained through exit-interview. Most (72,3%) GPs often or always give advice to their smoker patients. Years of practice, attitudes, and amount of patients per day are those which correspond significantly with practice. To optimize smoking cessation service in PHC, we need to consider GPs capacity, engage younger GPs, and, concurrently, raise GPs positive attitude towards tobacco control policy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Ananda Rianto
"Berbagai penelitian menemukan adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan adanya gangguan jiwa. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena efek buruk yang ada dari kedua hal tersebut. Untuk mencoba mencegah hal ini, peneliti meneliti hubungan antara tingkat kebiasaan merokok dengan gejala psikopatologi. Populasi mahasiswa Universitas Indonesia dipilih untuk menyamakan latarbelakang subjek dan peran mahasiswa sebagai masa depan bangsa. Penelitian cross-sectional dilakukan dengan memberi kuesioner tentang tingkat kebiasaan merokok dan munculnya gangguan psikopatologi dengan menggunakan SCL90 kepada 100 subjek penelitian dengan convenience sampling. Kemudian dibandingkan nilai total SCL 90 antara perokok ringan dan sedang dengan perokok berat. Jumlah perokok ringan adalah 30 (30%), perokok sedang 52 (52%),dan perokok berat 18 (18%). Dari seluruh responden didapatkan 62 orang memilki psikopatologi yang bermakna. Hasil uji chi-square antara tingkat kebiasaan merokok ringan-sedang dengan gejala psikopatologi yang didapatkan hasil tidak bermakna dengan p > 0,05 (p 0,534). Tidak didapatkan hubungan signifikan antara tingkat kebiasaan merokok dengan gejala psikopatologi yang ada saat ini. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian lain yang serupa dan yang dilakukan di masyarakat. Pada penelitian juga didapatkan dimensi psikopatologi terbanyak adalah dimensi tambahan diikuti obsesif-kompulsif. Masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami hubungan yang ada pada variabel.

Many researches show that there is a relationship between smoking and mental illness. This is a bad thing, because both of it can give bad effect to people's life. That is why to prevent this, researcher want to know whether there is correlation between the rate of smoking and psychopathology symptom. Student of University of Indonesia is chosen so the subject will have same background and the fact that university student have an integral role for the future of this country. Cross-sectional research does with giving questionnaire address the rate of smoking and psychopathology symptom using SCL90 to 100 subject with convenience sampling. Then researcher compares SCL90 total score between light-medium smoker and heavy smoker. Amount of light smoker is 30 (30%), medium smoker is 52 (52%), and heavy smoker is 18 (18%). From the respondent, there 62 student who have significant psychopathology symptoms. From chi-square test shown correlation between rate of smoking and psychopathology symptom is not significant with p > 0.05 (p: 0.534). There is no significant relation between rate of smoking and psychopathology symptom in this research. This result is not same with other similar researches. The most common psychopathology dimension found is additional and obsessive-compulsive dimension. There still needed further research to know the relation between variables.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Lesmana Putra
"Kecemasan adalah perasaan subjektif seperti rasa waswas, takut, atau antisipasi dan terdapat kewaspadaan dan sikap menghindar dari keadaan yang membuat cemas. Cemas merupakan respon psikologis primer terhadap stress. Kebiasaan merokok sendiri merupakan kegiatan yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit mematikan tertinggi di dunia dan mempunyai efek terhadap berbagai sistem di tubuh. Kecemasan dan kebiasaan merokok memiliki hubungan timbal balik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecemasan dengan tingkat kebiasaan merokok. Penelitian dilakukan pada mahasiswa di Universitas Indonesia, Depok pada bulan Juni 2013 hingga bulan Juli 2013.
Penelitian dilakukan dengan disain crosss-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa yang telah setuju mengikuti penelitian. Jumlah subyek penelitian adalah 97 mahasiswa. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai kebiasaan merokok mahasiswa, dan Zung?s Self Rating Anxiety Scale.
Hasil penelitian menunjukkan 53% mahasiswa memiliki kecemasan dan 53% mahasiswa merupakan perokok berat. Analisis bivariat terhadap kecemasan dan tingkat kebiasaan merokok subyek menunjukkan hasil p=0,983. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara antara tingkat kebiasaan merokok dan cemas. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan mengingat lebih dari setengah responden memiliki kecemasan.

Anxiety is a subjective feeling like anxious, afraid or anticipation for situation that make anxious. Smoking is one risk factor for deadly disease and has effect on many different systems in our body. Anxiety and smoking have a connection. This research is conducted to find out whether there is a connection between smoking and anxiety. This research was conducted on university of Indonesia?s students in June to July 2013.
This research design's is cross-sectional. The data is gathered by giving approved students a questionnaire which they would fill in. The number of subjects of this research is 97. The questionnaire is filled with question about students smoking behavior and Zung?s Self Rating Anxiety Scale.
The results shows that 53% students had anxiety and 53% students was a heavy smoker. The bivariat analyst between anxiety and students smoking behavior showed p=0,983. The score showed that there is no relationship between anxiety and the smoking heavyness. Nevertheless, further research need to be conducted because more than half respondent have anxiety.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Herdiana
"Latar Belakang: Banyaknya jemaah haji Indonesia dengan kebiasaan merokok yang bisa menyebabkan gangguan faal paru. Gangguan faal paru tersebut bisa berupa obstruktif, restriktif, dan campuran. Belum ada penelitian tentang gambaran faal paru pada jemaah haji perokok di Indonesia.
Tujuan: Mendapatkan karakteristik dan gambaran faal paru serta hubungan antara perilaku merokok dengan gambaran faal paru jemaah haji perokok pada jemaah haji embarkasi Jakarta-Pondok Gede tahun 2012.
Metode: Disain studi adalah potong lintang pada jemaah haji perokok pada saat menjalani pemeriksaan kesehatan haji di Puskesmas Kecamatan dan Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Penilaian perilaku merokok berdasarkan Indeks Brinkman dan penilaian gambaran faal paru berdasarkan pemeriksaan spirometri. Analisis bivariat menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.
Hasil: Pada studi ini didapatkan 209 subjek jemaah haji perokok. Karakteristik jemaah haji perokok umumnya laki-laki (99,5%), usia < 60 tahun (78,0%), IMT kategori lebih (63,2%), tidak disertai komorbid (68,9%), pendidikan kategori tinggi (75,1%), Indeks Brinkman kategori sedang (53,1%). Gambaran faal paru masuk kategori restriktif 51,2%, obtruktif 8,6%, campuran 8,1%, dan normal 32,1%. Penelitian ini tidak menunjukan hubungan bermakna antara perilaku merokok dengan gambaran faal paru pada kelompok kategori Indeks Brinkman sedang-berat dibandingkan kelompok kategori Indeks Brinkman ringan (p=0,925).
Simpulan: Karakteristik jemaah haji perokok umumnya laki-laki, usia < 60 tahun, IMT kategori lebih, tidak disertai komorbid, pendidikan kategori tinggi, Indeks Brinkman kategori sedang. Gambaran faal paru umumnya masuk kategori restriktif. Penelitian ini tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan gambaran faal paru pada kelompok kategori Indeks Brinkmansedang-berat dibandingkan kelompok Indeks Brinkman ringan.

Background: There are many of Indonesian pilgrims who have smoking habits. Smoking can cause pulmonary function disorder. Pulmonary function could be normal, obstructive, restrictive, or mixed. Previous studies had showed a close association between smoking behavior and respiratory tract diseases. There is no research about pulmonary function on smoking Indonesian pilgrims.
Aims: To obtain characteristics of pulmonary function and the association between smoking behavior with pulmonary function on smoking Indonesian pilgrims at Jakarta-Pondok Gede embarkation in 2012.
Method: This was a cross-sectional study on smoking Indonesian pilgrims during Hajj health checkup at the health center and embarkation District of Jakarta-Pondok Gede. Assessment of smoking behavior based on Brinkman index and pulmonary function assessment based on spirometry screening using spirometry. Bivariate analysis using Kolmogorov-Smirnov.
Result: This study got 209 subjects of smoker pilgrims. Subjects are generally male (99.5%), < 60 years (78.0%), overweight (63.2%), no comorbidity (68.9%), high education level (75.1%), medium Brinkman index (53.1%). Pulmonary functions are categorized as restrictive 51.2%, obtructive 8,6%, mixed 8,1%, and normal 32,1%. This study showed no significant association between smoking behavior with pulmonary function in the medium-heavy Brinkman index group than the light Brinkman Index group (p = 0.925).
Conclusion: Subjects are generally male, < 60 years, overweight, no comorbidity, high education level, medium Brinkman index. Pulmonary functions are generally categorized as restrictive. This study showed no significant association between smoking behavior with pulmonary function in the medium-heavy Brinkman index group than the light Brinkman Index group.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bandar Seri Begawan: State Mufti's Office, Prime Minister's Office Brunei Darussalam, 2014
297.14 BRU c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>