Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nettleford, Rex M.
Caribbean: The Institute of Jamaica, 1962
301.24 NET c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Kawai
"Korea Selatan adalah sebuah negara yang belakangan ini mencapai kemajuan teknologi yang signifikan dan mendapat perhatian dari seluruh dunia. Dibantu dengan perkembangan teknologi dalam bidang kesehatannya yang pesat, Korea Selatan mengembangkan suatu teknik pembedahan baru yakni teknik bedah kecantikan. Dari yang mulanya hanya berupa operasi rekonstruksi medis untuk memperbaiki wajah yang cacat, teknik baru ini berubah menjadi ajang mempercantik diri. Teknik bedah kecantikan ini pun perlahan-lahan mulai populer dilakukan dan berubah menjadi semacam tren di kalangan masyarakat terutama di antara kaum wanita, karena hal ini menaikkan prestise dan gengsi mereka di kalangan masyarakat dan juga menambah rasa percaya diri mereka. Karena terlalu marak dilakukan, lambat laun tren ini berubah menjadi gaya hidup, bahkan menjadi semacam keharusan dan menimbulkan tekanan mental bagi kalangan yang tidak melakukannya. Pada akhirnya fenomena ini mengubah masyarakat secara keseluruhan dalam bidang sosial dan budaya. Metode penelitian jurnal ini adalah metode kualitatif yang berpusat pada observasi data. Jurnal ini akan membahas mengenai perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Korea Selatan dikarenakan fenomena bedah kecantikan ini, yakni munculnya rasa obsesi pada penampilan, objektifikasi seksual atas wanita, budaya lookism dan budaya konsumerisme.Korea Selatan adalah sebuah negara yang belakangan ini mencapai kemajuan teknologi yang signifikan dan mendapat perhatian dari seluruh dunia. Dibantu dengan perkembangan teknologi dalam bidang kesehatannya yang pesat, Korea Selatan mengembangkan suatu teknik pembedahan baru yakni teknik bedah kecantikan. Dari yang mulanya hanya berupa operasi rekonstruksi medis untuk memperbaiki wajah yang cacat, teknik baru ini berubah menjadi ajang mempercantik diri. Teknik bedah kecantikan ini pun perlahan-lahan mulai populer dilakukan dan berubah menjadi semacam tren di kalangan masyarakat terutama di antara kaum wanita, karena hal ini menaikkan prestise dan gengsi mereka di kalangan masyarakat dan juga menambah rasa percaya diri mereka. Karena terlalu marak dilakukan, lambat laun tren ini berubah menjadi gaya hidup, bahkan menjadi semacam keharusan dan menimbulkan tekanan mental bagi kalangan yang tidak melakukannya. Pada akhirnya fenomena ini mengubah masyarakat secara keseluruhan dalam bidang sosial dan budaya. Metode penelitian jurnal ini adalah metode kualitatif yang berpusat pada observasi data. Jurnal ini akan membahas mengenai perubahan sosial dan budaya yang terjadi di Korea Selatan dikarenakan fenomena bedah kecantikan ini, yakni munculnya rasa obsesi pada penampilan, objektifikasi seksual atas wanita, budaya lookism dan budaya konsumerisme.

South Korea is a nation that has reached a significant techonogical progress and has gained world?s attention recently. They develop aesthetic surgery as a new medical technique, helped by its rapid development in medical sector. In the beginning, this new technique supposed to be a medical reconstruction surgery for facial deformity; however it slowly turns into a way to beautify face. This new technique slowly became popular and turns to a new trend for the society, especially for women because it helps them to increase prestige and their pride, as well as their confidence. Because of its frequent use, this new trend turns to a lifestyle, and even as an obligation and causes mental pressure to people who not doing it. In the end, this phenomenon changes the whole society socially and culturally. The research method used in this journal is the qualitative method focused on data observation. This journal was intended to explain about social and cultural changes that happen in South Korea caused by this aesthetic surgery phenomenon, namely obsession of appearance, sexual objectification of women, lookism and consumerism."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maswardi
"Pembangunan kesehatan di Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat fertilitas dan mortalitas, serta mampu meningkatkan angka harapan hidup, sehingga stuktur usia penduduk di suatu negara mulai bergeser menjadi semakin tingginya prosentase penduduk lanjut usia dibanding anak-anak dan remaja. Peningkatan ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik fisik, mental, psiko sosial, dan ekonomi. Untuk itu lansia memerlukan perhatian khusus sesuai dengan keberadaannya.
Perubahan sosial yang terjadi memerlukan penyesuaian-penyesuaian yang kadangkala melahirkan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Salah satu aspek kehidupan masyarakat Minangkabau yang cenderung berubah adalah pergeseran pola kehidupan dari keluarga luas (extended family), ke bentuk keluarga inti (nuclear family). Pergeseran ini berpengaruh terhadap pola penyantunan lansia. Sebagai indikator terjadinya perubahan pola penyantunan terhadap lansia adalah dengan semakin diminatinya keberadaan panti werdha dalam masyarakat Minangkabau yang kita kenal dengan konsep keluarga luas dan kolektivitas yang tinggi.
Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan tipe studi kasus, untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang fenomena penyantunan lansia di panti werdha dalam masyarakat Minangkabau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan lansia disantuni di panti, latar belakang sosiodemografi, aspek ekonomi dan merantau terhadap penyantunan di panti, serta untuk mengetahui hubungan sosial antara sesama lansia, dengan pengasuh, dan dengan keluarga. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi. Populasi adalah lansia yang disantuni di panti (80 orang) dari populasi ini diambil 11 orang informan. Informan penelitian ini adalah lansia yang disantuni di panti, pengurus panti, pengasuh, dan keluarga lansia.
Hasil analisis penelitian menyimpulkan empat faktor penyebab lansia disantuni di panti. Pertama, dari komposisi keluarga, tidak mempunyai anak sama sekali/semua anak sudah meninggal, atau punya anak laki-laki saja. Kedua, kesulitan ekonomi/keterlantaran. Ketiga, konflik keluarga. Keempat, sebagai ekses dari tradisi merantau dimana melemahnya hubungan kekerabatan dengan keluarga yang akan menyantuni.
Komunikasi dan interaksi sosial sesama lansia berlangsung cukup baik dan dalam batas kewajaran. Konflik yang terjadi sesama lansia disebabkan masalah kebersihan kamar/wisma, kecurigaan, perasaan iri atau dengki, dan perilaku teman yang kurang baik. Bila mengalami masalah para lansia berkonsultasi dengan teman, pengasuh, keluarga, dan dipendam sendiri, teman kurang berperan untuk menolong mengatasi permasalahan yang dialami lansia.
Hubungan sosial dengan pengasuh cukup harmonis. Pelayanan pengasuh berupa pelayanan kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, keamanan, dan pelayanan bimbingan psikologis. Tindakan pengasuh yang kurang menyenangkan bagi lansia adalah sering dipindah wismakan, mempekerjakan lansia, kesulitan memberikan asuhan karena pengasuh masih muda, dan kekakuan dalam memberikan pelayanan.
Hubungan sosial dengan keluarga sudah terputus, terputusnya hubungan disebabkan konflik keluarga. Ditemukan juga hubungan sosial dengan keluarga masih berlangsung, tetapi dengan intensitas dan kualitas yang sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada keluarga untuk memberikan perhatian dan kepedulian terhadap lansia yang disantuni di panti. Kepada pimpinan panti, untuk mengadakan pelatihan pekerjaan sosial bagi pengasuh panti, dan lebih meningkatkan supervisi atau pengawasan. Kepada pengasuh untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lansia di panti, lebih luwes dan tidak kaku dalam memberikan pelayanan, serta lebih proaktif dalam memberikan pengasuhan. Kepada petugas administrasi diharapkan dapat mengisi data para warga binaan secara lengkap.

Analysis the Phenomenon of Elderly People Handout at Panti Werdha in Minangkabau Society (A Case Study at Panti Werdha "Sabai Nan Aluih", Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, 2002)The development of health in Indonesia has successfully decreased fertility and mortality level, and been able to increase living-hope rate, so that the structure of the inhabitant's age in a country starts to move to a high percentage of old-aged inhabitants compared to that of children and teenagers. The increase influences various aspects of life physically, mentally, psycho-socially, and economically. Therefore, old-aged people need special attention appropriate with their existence.
Social changes that happen need adoptions which sometimes cause social problems in people. One of the aspects of Minangkabau society that tends to become different is the change of extended family life pattern to nuclear family life pattern. This change effects on the pattern of old-aged people handout. The indicator of the pattern change is a high interest of panti werdha existence in Minangkabau society, known as extended family concept and high collectivity.
The research used qualitative method with case study type as to get further information about old-aged people hand-out phenomenon at panti werdha in Minangkabau society. The objective of the research is to find out what factors that cause old-aged people being handed-out at the panti, socio demography background, economy aspects, home-leaving aspect, and social relation among old-aged people, between old-aged people and their nursemaid, and between old-aged people and their family. The data is collected by thorough interviews, participation observation, and documentation study. The population is the old-aged people who have need handed-out at the panti (80 people), eleven people of whom were taken as informer. The informers of the research are old-aged people handed-out at the panti, the management of the panti, the nursemaids, and the old-aged people's families.
The result of the research concludes that there are four factors that cause why old-aged people are being handed-out at the panti. First, it can be seen from family composition; without any children/all children died, or with only one son. Second, economy difficulty/neglection. Third, family conflict. Fourth, it is caused by home-leaving traditions that weaken relative relationship with the family who will hand out.
Communication and social interaction amongst old-aged people run well and still inside the fittingness. Conflicts that happen amongst old-aged people are caused by the room cleanliness, suspiciousness, jealousy, and bad friend behavior. If the old-aged people have problems, they consult with their friends, nursemaid, family, and they keep with themselves. Friends, how ever, have fewer roles to help overcoming their problems.
Social relation with the nursemaids is quite harmonic. The nursemaid service are such as health service, self-sanitary & environmental sanitary, security, and psychological guidance service. The uncomfortable behavior of the nursemaids is moving the old-aged people to another room often, employing them, having difficulty of taking care because the nursemaid is still young and giving service stiffly.
Social relation with the family has been cut off, caused by a family conflict. This research also found that social relation still goes on but with low intensity and quality.
Based on the research, it is suggested that the family gives attention and care to old-aged people handed-out at the panti. The head of the panti should hold training for Social Workers for the nursemaids. The head of the panti should also improve their supervision or controlling. The nursemaids should participate in old-aged people's activities/events at the panti, they should be more flexible and not stiff while giving the service, more pro-active while taking care of the old-aged people. The administration staff should fill the data of the panti inhabitant completely."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 4468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arham
"Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh fenomena perkembangan gerakan pemikiran Islam yang cukup fenomenal pada dekade terkhir ini, yaitu gerakan pemikiran yang diusung oleh orang-orang yang mengatasnamakan intelektual muslim generasi baru yang kemudian populer dengan sebutan gerakan pemikiran Islam liberal. Gugusan pemikiran yang berpayung modernisme dan liberalisme ini telah merambah pada berbagai kalangan termasuk kalangan akademisi, mahasiswa, dan aktivis kajian di berbagai tempat yang mulai menjadikan wacana ini sebagai paradigma baru pemikiran Islam.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diajukan dalam tesis ini adalah tentang keabsahan pandangan aliran Islam liberal tentang keontentikan sumber hukum Islam ditinjau dari hukum Islam dan sejarahnya, pendapat mereka tentang penerapan hukum Islam di Indonesia, dan relevansi pandangan aliran Islam Liberal tentang penerapan hukum Islam di Indonesia tersebut ditinjau dari hukum Islam dan Sosiologi Hukum. Munculnya pemikiran Islam liberal di Indonesia tidak bisa lepas dari pengaruh dan perkembangan pemikiran Islam liberal secara global.
Dengan dasar kebebasan, aliran Islam liberal banyak memunculkan pendapat-pendapat terkait ajaran Islam yang bertentangan dengan ajaran Islam sendiri. Terkait sistem hukum Islam, mereka mengkritisi keotentikan dan otoritas Al Qur'an dan As Sunnah sebagai sumber utama hukum Islam. Aliran Islam liberal juga tidak mengakui adanya sistem hukum Islam dalam kehidupan bernegara. Sehingga, mereka menolak dengan keras setiap ide dan upaya penerapan syariat Islam di Indonesia, dan menganggapnya sebagai suatu hal yang sulit bahkan mustahil untuk direalisasikan.
Dengan menganalisa dari sudut pandang hitoris dan Hukum Islam, pendapat kalangan Islam liberal tentang sumber hukum Islam dan hukum Islam di atas, sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Demikian juga baik dari sudut pandang hukum Islam maupun soiologi hukum, sesungguhnya banyak faktor yang memberikan peluang penerapan hukum Islam di Indonesia. Namun demikian, tetap diperlukan proses-proses dan faktor-faktor yang mendukung untuk dapat merealisasikannya secara efektif dan optimal.

This thesis writing is set with a background of phenomenon of Islamic thinking spread in the last decade, which is as well known as a new generation of Moslem intellectuals which is popularly referred to as Network of Liberal Islamic Thinking. This movement which has its root on modernism and liberalism has encroached almost all level of society including academicians, university students, and activists who look it up as a new paradigm of Islamic thinking.
Based on the background above, I have formulated questions regarding this matter in this thesis as to whether Islamic Liberal Network's view on the authenticity of Islamic laws is justifiable in terms of Islamic law and its history, the network's view on the implementation of Islamic law in Indonesia, and relevance of the network's outlook in line with the implementation of Islamic law in the perspective of Islamic law and law sociology. The emergence of liberal Islamic thinking has been heavily influenced by the spread of liberal Islamic thinking on global level.
On behalf of freedom, liberal Islamic thinking movement has brought up many opinions about Islamic teachings that are controversial to the Islamic teachings themselves. As for Islamic laws, it has criticized the authenticity and authority of Al Qur'an and As-Sunnah as the main sources of Islamic laws. Islamic liberal thinking refuses to recognize the existence of Islamic law system in state life. Hence, it strongly rejects any idea and effort to uphold the implementation of Islamic las in Indonesia , and it tends to see it as something impossible to realize.
Based on the analysis of Islamic law and its history, Islamic Liberal Thinking Network's view on Islamic law and sources of Islamic law in such a manner is unjustifiable. Nor it is in the perspective of Islamic law and law sociology. There many factors that can make the implementation of Islamic law in Indonesia possible; nevertheless, its takes phases to make it real effectively and optimally.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T28669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sutji Rahaju Shinto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Memberikan gambaran tentang ketahanan masyarakat dalam merawat pengetahuan tentang Tradisi dan Ritual Berladang serta pengetahuan tentang varietas padi lokal di Desa Tumbang Habangoi, Kecamatan Petak malai, Kabupaten Katingan tengah.
Berangkat dari pandangan Berkes tentang Pengetahuan tradisional dan ketahanan dari segala bentuk perubahan sosial yang ada. Masyarakat Habangoi sudah membuktikan tentang ketahanan mereka dalam mempertahankan tradisi dan ritual berladang mereka, yang menghasilkan pengetahuan tentang banyak sekali varietas padi lokal.
Hasil dari penelitian ini adalah, hingga saat ini para peladang masih melakukan ritual berladang dengan ritual dan tradisi yang lengkap. Padi yang masih diingat dan ditanam oleh para peladang sejumlah 64 paroy dan 16 pulut. Hal in menunjukkan bagaimana para peladang tetap berusaha menjalankan tradisinya meski berbagai perubahan sosial menggempur mereka. Agama/kepercayaan tradisional masyarakat menjadi kunci penting untuk ketahanan tradisi dan ritual berladang. Usaha maksimal tetap di lakukan, namun harapan agar pihak lain bisa membantu melestarikan pengetahuan masih diharapkan oleh para peladang.

ABSTRACT
This study aims to provide a description of the knowledge about the swidden Tradition and knowledge of local rice varieties in Tumbang Habangoi Village, Petak malai Subdistrict, Katingan Regency, Central Kalimantan.
Departing from Berkes's view of traditional Knowledge and the resilience of all forms of social change. The Habangois have proved their resilience in maintaining their farming traditions and rituals, which resulted in the knowledge of many local rice varieties.
The results of this study are, until now the cultivators are still doing farming process with complete rituals and traditions. Rice that is still remembered and planted by the cultivators of 64 paroy and 16 pulut. This shows how the cultivators continue to work on their traditions despite the various social changes that have struck them. The traditional religion / beliefs of society have become an important key to the survival of tradition and ritual farming. The maximum effort remains to be done, but the hope that others can help preserve knowledge is still expected by the cultivators."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library