Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Aini
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana jejaring sosial dalam manajemen pengetahuan sosial bermain mengimplementasikan program digitalisasi UMKM. Penelitian sebelumnya menjelaskan hal itu manajemen pengetahuan memiliki peran penting dalam mengembangkan organisasi atau perusahaan, serta digitalisasi bisnis di UMKM (Nonaka, 1995; Nguyen, 2011; Choochote, 2012;). Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini lebih fokus pada aspek sosial manajemen pengetahuan atau yang kemudian disebut manajemen pengetahuan sosial yang berfokus pada peran jejaring sosial di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendalam metode wawancara dan observasi lapangan menggunakan Kelompok UKM Belimbing sebagai objek penelitian. Dalam tulisan ini, diskusi tentang jejaring sosial berfokus pada ikatan jaringan yang termasuk ikatan kuat, ikatan lemah, dan lubang struktural.
Temuan dalam tulisan ini menjelaskan perbedaan dalam penerapan pengetahuan digitalisasi UMKM berdasarkan posisi dan ikatan jejaring sosial yang mereka miliki. UMKM dengan ikatan lemah lebih baik mampu menerapkan pengetatan digitalisasi bisnis lebih efisien daripada pelaku UMKM dengan ikatan yang kuat karena keanekaragaman sumber daya pengetahuan mereka, yang mendukung teori Granovetter (1973) tentang kekuatan ikatan lemah. Sedangkan di diskusi lubang struktural, penelitian ini menemukan bahwa lubang struktural sebenarnya berada di individu dengan ikatan kuat yang merupakan kritik terhadap teori lubang struktural Burt (1922) dan Granovetter (1973) yang menjelaskan bahwa lubang struktural umumnya pada individu dengan ikatan lemah.

This study aims to see how social networks in social knowledge management play implementing the MSME digitalization program. Previous research explains that knowledge management has an important role in developing organizations or companies, as well as digitizing businesses in MSMEs (Nonaka, 1995; Nguyen, 2011; Choochote, 2012;). In contrast to previous research, this research focuses more on the social aspects of knowledge management or what is later called social knowledge management that focuses on the role of social networks in it. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and field observations using the Starfruit UKM as the research object. In this paper, discussions about social networking focus on network ties which includes strong bonds, weak bonds, and structural holes.
The findings in this paper explain the differences in the application of MSME digitalization knowledge based on their social networking positions and ties. MSMEs with weak ties are better able to apply business digitization tightening more efficiently than MSMEs with strong ties because of the diversity of their knowledge resources, which supports Granovetter's (1973) theory of the strength of weak ties. Whereas in the discussion of structural holes, this study found that structural holes are actually in individuals with strong bonds which is a critique of the theory of structural holes Burt (1922) and Granovetter (1973) who explain that structural holes are generally in individuals with weak ties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Yuli Puspitasari
"ABSTRAK
Gumuk pasir adalah bentang alam yang unik karena biasanya bentang alam seperti ini adanya di wilayah yang beriklim gurun, namun di Indonesia yang beriklim tropis memiliki bentang alam seperti ini. Selain itu di Indonesia, Gumuk Pasir Parangtritis adalah satu-satunya di Asia Tenggara. Secara ekologis, Gumuk pasir penting untuk mencegah intrusi air laut, meminimalisir dampak terjadinya gempa dan tsunami. Dari keunikan dan fungsi ekologis tersebut, pemerintah merencanakan untuk menjadikan gumuk pasir sebagai wilayah konservasi. Wilayah konservasi haruslah bebas dari bangunan-bangunan yang tidak berkepentingan dalam upaya konservasi. Namun, di gumuk pasir Parangtritis banyak penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Hal ini dikarena masyarakat Parangtritis belum paham mengenai pentingnya gumuk pasir. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya dan berkurangnya luasan gumuk pasir. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu sosialisasi untuk menyamakan persepsi mengenai pentingnya gumuk pasir agar pemanfaatan di gumuk pasir harmonis sesuai dengan fungsinya, sehingga keberlanjutan gumuk pasir dapat tercipta. Peran pemerintah dalam membentuk kebijakan dan mengawasi kebijakan tersebut harus lebih optimal dan efektif.

ABSTRACT
Sand dunes landscape is unique because it is usually the existence of such landscapes in the temperate regions of the dessert, but in tropical Indonesia has a landscape like this. Also in Indonesia, Parangtritis sand dunes are the only one in South East Asia. Ecologically, the sand dunes are important to prevent the intrusion of sea water, minimizing the impact of the earthquake and tsunami. From the uniqueness and the ecological function, the government is planning to make a sand dune conservation are. Conservation region should be free of buildings that are not interested in conservation. However, in the sand dunes Parangtritis many land uses that are not in accordance with their distribution. This is caused Parangtritis people do not understand the importance of sand dunes. This can cause damage and loss of sand dune area. Therefore we need some socialization to make the perception of the importance of sand dunes sand dunes in order to use in harmony according to function, so that sustainability can create sand dunes. The role of government in shaping policy and oversee the policy must be optimal and effective."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T38765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Lisa Firstia
"Library and Information Science dikenal sebagai Ilmu praktis yang lebih mengedepankan filsafat terapan, namun Luciano Floridi melihat kedekatan yang kuat antara Filsafat Informasi dan Library and information of science (LIS). Filsafat Informasi dilihat memiliki potensi menjadi fondasi teoritis dari Library and Information Science (LIS) sebab menyediakan pemahaman sistematis tentang konsep dasar yang berkaitan dengan Ilmu pengetahuan, Perpustakaan, dan Informasi melalui pemahaman terhadap sifat, nilai, dan tujuan dalam praktik kepustakawanan itu sendiri. Penulis menggunakan hermeneutic method sebagai pisau analisis untuk menjembatani pemikiran Luciano Floridi dengan relevansi kondisi LIS pada masa saat ini. Melalui sumber-sumber tulisan maupun interpretasi pihak ketiga atas perspektif Luciano Floridi terhadap hubungan LIS dan Filsafat Informasi sebagai data acuan, penulis mencoba mengambil simpul atas pergeseran yang terjadi tentang esensi kelimuan LIS dengan hadirnya potensi Filsafat Informasi.

Library and Information Science is known as a practical science that prioritizes applied philosophy, but Luciano Floridi sees a strong affinity between Information Philosophy and Library and information of science (LIS). Information philosophy is seen as having the potential to become the theoretical foundation of Library and Information Science (LIS) because it provides a systematic understanding of the basic concepts related to Science, Library and Information through an understanding of the nature, values and goals of librarianship practice itself. The author uses the hermeneutic method as an analytical tool to bridge Luciano Floridi's thoughts with the relevance of the current LIS condition. Through written sources and third party interpretations of Luciano Floridi's perspective on the relationship between LIS and Information Philosophy as reference data, the author tries to draw conclusions about the shifts that have occurred about the essence of LIS scholarship with the presence of the potential for Information Philosophy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library