Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Monasari
Abstrak :
ABSTRAK
Bioethanol saat ini banyak dikembangkan untuk penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Pemanfaatan low grade bioethanol merupakan awal mula penelitian ini dilakukan. Berawal dari pembuatan compact distillator pada mesin SI karburator untuk memperoleh high grade bioethanol dengan memanfaatkan gas buang sampai pada penelitian terbaru mengenai penggunaan zat aditif yang dicampurkan pada bahan bakar ethanol dengan bensin untuk mendapatkan performa dan emisi yang lebih baik. Pengujian dilakukan pada mesin SI 125cc pada engine dyno dengan menggunakan 7 variasi bahan bakar diantaranya, E0, E5, E10, E15, E5 aditif, E10 aditif, dan E15 aditif. Hasil pengujian diperoleh bahwa penambahan ethanol umumnya dapat meningkatkan performa motor uji yang dihasilkan, dan dengan penambahan zat aditif oxygenated cyclohexanol pada beberapa variasi bahan bakar dihasilkan kenaikan torsi dan daya yang dihasilkan. Sama halnya dengan performa, emisi gas buang CO dan HC pun mennurun akibat pengunaan ethanol sebagai campuran bahan bakar, dan sebaliknya nilai CO2 meningkat oleh karena molekul ndash;OH yang terkandung dalam campuran bahan bakar dengan aditif akan bereaksi dengan CO. CO2 juga dinilai sebagai salah satu indikator pembakaran yang sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh zat aditif terhadap performa dan emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor uji.
ABSTRACT
Bioethanol is currently widely developed for the use of vehicle fuel. Utilization of low grade bioethanol is the beginning of this research conducted. Starting from the manufacture of compact distillator on carburetor SI engine to obtain high grade bioethanol by utilizing exhaust gas up to the latest research on the use of additives in fuel mixture ethanol and gasoline to get better performance and emission gas. The test was performed in a 125 cc SI engine on engine dynamometer using 7 variants of fuel, E0, E5, E10, E15, E5 adfitive, E10 additive, and E15 additive. The results obtained that the addition of ethanol can generally improve the performance, and with the addition of oxygenated cyclohexanol additive in some variations of fuel produces increased torque and power generated. Same with performance, CO, and HC exhaust emissions are reduced due to the use of ethanol as a fuel mixture, and the value of CO2 increases because the ndash OH molecules contained in the fuel mixture with the additive will react with CO. CO2 is also rated as one of the perfect burning indicators. This study aims to see the effect of additives on the performance and exhaust emission produced by the motor test.
2018
T51548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Sultansyah
Abstrak :
Salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan penyediaan kelistrikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yaitu melalui PLTBm sekam padi. Sekam padi yang tersedia secara besar menjadi suatu potensi untuk dijadikan feedsotck dalam proses gasifikasi, selanjutnya gas sintetik digunakan sebagai bahan bakar mesin untuk memutar generator. Lab Gasifikasi FTUI saat ini sedang berfokus kepada program riset berbasis komersialiasi dalam pembuatan PLTBm skala kecil untuk daerah 3T. Namun belum adanya penelitian pemanfaatan gas sintetik melalui spark-ignition engine di Lab Gasifikasi FTUI, sehingga dibutuhkan studi literatur pemanfaatan gas sintetik sekam padi sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Penelitian ini berfokus kepada pengumpulan informasi untuk mengetahui karakteristik gas sintetik sekam padi, unjuk kerja pembersihan gas sintetik di Lab Gasifikasi FTUI, dan pemanfaatan gas sintetik sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Dari studi literatur, karakteristik gas sintetik sekam padi yaitu: penyusun utama yaitu H2, CO, CH4, CO2, dan N2, LHV rendah, terdapat tar, serta terdapat variasi komposisi setiap waktunya. Gas sintetik mampu dijadikan sebagai bahan bakar spark-ignition engine meskipun terdapat penurunan daya akibat rendahnya nilai LHV, namun emisi yang lebih bersih terhadap CO, HC, dan NOx. Parameter proses yaitu AFR, ignition timing, dan rasio kompresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya output dan emisi, sehingga dibutuhkan penyesuaian terhadap parameter tersebut. Rekomendasi pemanfaatan gas sintetik meliputi: meningkatkan LHV, meningkatkan kemampuan pembersihan gas sintetik, penyesuaian AFR, pengontrolan AFR otomatis, penyesuaian ignition timing, dan penggunaan mesin dengan rasio kompresi tinggi. ......One alternative in overcoming the problem of providing electricity in rural areas is through the rice husk biomass gasification. Rice husk that has already available in those areas becomes potential in utilizing rice husk as a feedstock for the gasification process, then the synthetic gas is used as a fuel for spark-ignition engine to turn the generator. FTUI Gasification Laboratory is currently focusing on research to commercialization program for the development of small-scale biomass gasifier for rural areas. However, the absence of research on this topic before in FTUI Gasification Laboratory, therefore it is necessary to have a literature review focusing on the utilization of synthetic gas from rice husk biomass gasification as fuel for spark-ignition engines. This research focusing on collects information from various studies to gives an overview of the characteristics of synthetic gas from rice husk gasification, synthetic gas cleaning system performance at FTUI Gasification Laboratory, and the utilization of the synthetic gas through spark-ignition engine. From the literature, the synthetic gas from rice husk gasification is composed of the main constituent gases namely H2, CO, CH4, CO2, and N2, low LHV, has tar, and has variations in the composition of synthetic gas each time. Synthetic gas can be used as a fuel for the engine even though there is a decrease in power due to low LHV, but it gives cleaner emissions on CO, HC, and NOx. Process parameters, namely AFR, ignition timing, and compression ratio have a significant effect on output power and emissions. Therefore, the adjustments of those parameters are needed. Recommendations for using syngas as fuel for spark-ignition engine include increasing the LHV value, increasing syngas cleaning system performance, AFR adjustment, automatic AFR control, ignition timing adjustment, and using an engine with a high compression ratio.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Abimanyu
Abstrak :
Pengembangan motor pembakaran dalam atau mesin Otto yang terus dilakukan membuat teknologi pada mesin Otto merupakan salah satu yang tercanggih di abad ini Hal ini ditandai oleh pengembangan mesin Otto yang sudah dimulai dari tingkat universitas di berbagai penjuru dunia untuk riset ataupun untuk mengikuti kompetisi hemat energi atau Eco marathon Universitas Indonesia adalah salah satu universitas yang mengembangkan mesin Otto Mesin yang dikembangkan yaitu mesin Otto satu silinder empat langkah berkapasitas 65 cc. Mesin ini mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan mesin pada umumnya dan mempunyai pengaturan yang berbeda pula Salah satu pengaturan penting pada mesin Otto yaitu ignition timing Ignition timing berperan dalam penentuan waktu pembakaran pada mesin Otto Penentuan waktu pengapian harus disesuaikan dengan parameter parameter mesin lainnya seperti kompresi dan jenis bahan bakar yang digunakan Pada pengukuran diperoleh ignition timing standar mesin Otto 65 cc berkisar antara 15 o 40 o BTDC Dengan kondisi pengapian standar didapatkan daya maksimum mesin pada 733 Watt dan torsi maksimum 2,66 Nm Selain itu dilakukan analisis pada proses dynotest dan failure yang terjadi pada pulley.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Abdurahman
Abstrak :
Berkembangnya teknologi serta gencarnya kompetisi hemat bahan bakar membuat banyaknya tim dari berbagai universitas untuk berlomba-lomba menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Mesin hemat bahan bakar tentunya memiliki dimensi yang ringkas dan dengan kapasitas yang kecil, namun dengan rekayasa teknik tetap mampu menghasilkan daya yang besar sesuai dengan kebutuhan. UI pun ikut berpartisipasi dalam pengembang mesin hemat bahan bakar ini. Riset dan pengembangan telah dilakukan sehingga terciptalah mesin Otto dengan satu silinder empat langkah berkapasitas 65 cc. Kajian teoritis telah dilakukan dalam pengembangan mesin ini dengan menggunakan rumus-rumus empiris pada perhitungan termodinamika. Kajian teoritis tersebut perlu dilakukan pembuktian dan pengujian agar terbukti kebenarannya. Tulisan ini akan mempresentasikan mengenai hasil karakteristik dari mesin Otto satu silinder empat langkah berkapasitas 65 cc melalui pengujian dengan aspek utama adalah daya dan torsi. Pengukuran emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar juga dilakukan untuk mendapatkan karakteristik serta kelayakan mesin. Dari pengujian didapatkan daya maksimum sebesar 733 watt pada 2630 rpm, serta torsi maksimum sebesar 2,66 Nm pada putaran. Sedangkan rata-rata emisi yang dihasilkan pada kondisi idle yaitu kadar HC sebesar 777,1 ppm, kadar CO sebesar 0,698 % vol, kadar CO2 sebesar 8,43 % vol, dan kadar O2 sebesar 7,96 % vol. ......The advancement of technology and low fuel consumption engine competition triggers numerous teams from various universities around the world to create low fuel consumption engine. Low fuel consumption engine has a compact dimension and small capacity, yet because of the sophisticated development, it still provides huge power as needed. Universitas Indonesia also participates in developing low fuel consumption engine. Through proper and intense research and development, a 65 cc one-cylinder four-stroke spark ignition engine was created. Theoritical overview has been done within the development of this engine using empirical formula based on thermodynamics. Theoritical overview needs to get done in order to prove and test the thermodynamics calculation. This study represents characteristic results of the engine through power and torque testing. Measurement of emission and fuel consumption has also been done to acquire characteristic and feasibility of the engine itself. Low fuel consumption engine should have low emission rate. From the result that given from the dyno test shows that the engine can generate maximum power of 733 watt at 2630 rpm and maximum torque 2,66 Nm at 2630 rpm. From the emission test the engine give a result of 777,1 ppm HC content, 0,698 % vol CO content, 8,43 % vol CO2 content, and 7,96 % vol O2 content.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library