Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian berbagai
konsentrasi sukrosa terhadap kualitas spermatozoa ikan gurami (Osphronemus
goramy, Lacepede 1801) dua hari pascakriopreservasi. Penelitian bertujuan
mengetahui konsentrasi sukrosa optimum yang dapat meminimalkan penurunan
persentase motilitas dan viabilitas serta meminimalkan kenaikan persentase
abnormalitas spermatozoa ikan gurami dua hari pascakriopreservasi. Semen
diencerkan dalam larutan pengencer yang terdiri atas metanol 10% dan sukrosa
masing-masing konsentrasi 0%, 0,1%, 0,3%, 0,5%, 0,7%, dan 0,9% yang
dilarutkan dalam fish Ringer. Konsentrasi sukrosa optimum adalah sukrosa
konsentrasi 0,5% dengan persentase motilitas sebesar 81,62 ± 4,19%, viabilitas
sebesar 82,17 ± 2,56%, dan abnormalitas sebesar 12,5 ± 1,52%."
Universitas Indonesia, 2010
S31594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ursula Firdaus Hasan
"ABSTRAK
Masalah infertilitas merupakan masalah yang banyak dialami pasangan suami istri. Pria bertanggung jawab terhadap 25 -47 infertilitas. Laporan terdahulu menyebutkan bahwa terapi akupunktur dan moksibusi dapat memperbaiki kualitas semen yang abnormal. Penelitian ini ditujukan untuk melihat efek terapi akupunktur dan moksibusi terhadap kualitas semen.Penelitian ini memakai metode before and after treatment. Penelitian dilakukan pada 14 orang responden dengan abnormalitas semen. Terapi akupunktur dan moksibusi dilakukan sebanyak 24 kali terapi. Seminggu dua kali terapi. Dilakukan penilaian sebelum dan sesudah terapi terhadap volume semen, konsentrasi sperma,motilitas sperma dan morfologi sperma.Terapi akupunktur dan moksibusi mempunyai efek meningkatkan jumlah volume semen.Volume semen sebelum terapi ml 2,74 0,77, sesudah terapi ml 3,15 1,07, dimana p-value 0,015.Terapi akupunktur dan moksibusi mempunyai efek meningkatkan konsentrasi sperma. Nilai sebelum terapi juta/ml 8,44 5,20, nilai sesudah terapi juta/ml 17,09 15,07, dimana nilai p-value adalah 0,020. Tidak terdapat peningkatan yang bermakna pada motilitas dan morfologi sperma.Terapi akupunktur dan moksibusi dapat meningkatkan volume dan konsentrasi sperma

ABSTRACT
The problem of infertility is a problem experienced by many couples. The men responsible for 25 47 of infertility. Some previous report that acupuncture therapy and moxibustion can improve the abnormal semen quality. This study aimed to see the effects of acupuncture and moxibustion therapy on semen quality.This study used the method before and after treatments. The study was conducted on 14 respondents with semen abnormalities.Acupuncture therapy and moxibustion done as much as 24x therapy,two times a week therapy. Conducted assessments before and after therapy to sperm concentration, sperm motility and spermmorphologyAcupuncture and moxibustion therapy has the effect of increasing the amount of semen volume. Value before treatment ml 2.74 0.77, after therapy ml 3.15 1.07, with p value 0.015. Acupuncture and moxibustion therapy has the effect of increasing the concentration of sperm. Values before million ml 8.44 5.20, the value after therapy million ml 17.09 15.07, where the value p value is 0.020. There is no increase of motility and normal morphology.Acupuncture and moxibustion therapy can improve volume andspermconcentration."
[, ]: 2016
T55627
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Hasnaa Khoirunnisa
"

Pendahuluan: Kelainan kromosom meningkat secara eksponensial pada ibu usia lanjut dan prevalensi dapat mencapai hingga 80% pada wanita usia 40 tahun. Oleh karena itu, PGT-A telah digunakan di rumah sakit pada pasien IVF, untuk mencegah konsekuensi yang timbul dari kelainan genetik dan mengoptimalkan hasil klinis. Faktor ibu dan faktor laki-laki yang berhubungan dengan kesuburan telah dikaitkan dengan penemuan embrio aneuploid di PGT-A, namun data masih sedikit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh usia ibu, penilaian embrio, konsentrasi sperma, dan motilitas sperma pasangan terhadap hasil PGT-A. Metode: Penelitian cross-sectional ini menggunakan data rekam medis dan buku embriologi Klinik Yasmin Kencana. Sebanyak 35 pasien IVF dengan embrio tunggal yang telah menjalani PGT-A dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis untuk kemungkinan pengaruh usia ibu, penilaian embrio, konsentrasi sperma, dan motilitas sperma pasangan, terhadap hasil PGT-A. Untuk mengidentifikasi faktor terkuat yang terkait dengan tingkat aneuploidi, dilakukan analisis regresi logistik multivariat. Hasil: Usia ibu (p=0,033), penilaian embrio (p=0,002), konsentrasi sperma (p=0,002) dan motilitas sperma (p=0,008), memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan hasil PGT-A. Faktor terkuat dalam memprediksi hasil PGT-A pasien IVF adalah penilaian embrio (B=0.593, OR=1.809, 95% CI, 0.286-0.683, p<0.001). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa usia ibu, penilaian embrio, konsentrasi sperma dan motilitas sperma mempengaruhi hasil PGT-A.


Introduction: Chromosomal abnormality increases exponentially in advanced maternal age and reaches up to 80% prevalence in women ages 40. For this reason, PGT-A has been utilized in hospital settings for IVF patients, to prevent consequences arising from genetic anomalies and optimize clinical outcomes. Maternal factors and fertility-related male factors have been associated with finding an aneuploid embryo in PGT-A, yet data remain scant. The aim of this study was to analyze the influence of maternal age, embryo grading, partner’s sperm concentration and sperm motility on PGT-A results. Method: This cross-sectional study used data from Yasmin Kencana Clinic medical record and embryology book. A total of 35 single-embryo IVF patients who had undergone PGT-A were analyzed using the Kruskal Wallis test, for the possible influence of maternal age, embryo grading, partner’s sperm concentration and sperm motility on PGT-A results. For the identification of the strongest factor associated with aneuploidy rates, multivariate logistic regression analysis was performed. Results: Maternal age (p=0.033), embryo grading (p=0.002), sperm concentration (p=0.002) and sperm motility (p=0.008), have a statistically significant relationship with the PGT-A results. The strongest factor in predicting PGT-A results of IVF patients is embryo grading (B=0.593, OR=1.809, 95% CI, 0.286- 0.683, p<0.001). Conclusion: This study found that maternal age, embryo grading, sperm concentration and sperm motility influence PGT-A results.

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labiqa Hilda Ismara
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun kluwih (Artocarpus camansi Blanco) terhadap penurunan kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus) jantan galur DDY. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi kedalam 4 kelompok, yaitu: kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan yang diberikan infusa daun kluwih dengan dosis berturut-turut, yaitu 2,5; 5; dan 10 g/kg BB (KP1, KP2, dan KP3). Infusa daun kluwih diberikan selama 36 hari.
Kemudian dilakukan analisis kuantitas dan kualitas spermatozoa. Data rerata jumlah spermatozoa per militer (x106) pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturutturut ialah (42,92± 3,28), (39,57± 2,08), (36,49± 2,73), dan (33,37± 1,26) spermatozoa per mililiter. Data rerata persentase motilitas spermatozoa pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut ialah (82,92 % ± 1,74) , (68,54 % ± 6,32), (61,23 % ± 7,13), dan (46,12 % ± 3,90). Data rerata persentase abnormalitas spermatozoa pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut ialah (37,63% ± 1,32), (52,24 % ± 0,95), (61,93 % ± 1,26), dan (68,83% ± 0,66).
Hasil uji LSD (P < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol KK. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian infusa daun kluwih (Artocarpus camansi Blanco) berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit jantan pada dosis 2,5; 5; dan 10 g/kg BB.

The present study was done to determine the effect of Kluwih’s leaf’s infusion on the quantity and quality of spermatozoa of male mice DDY strain. 24 male mice have divided into 4 experimental group; control group and treament group which were given infusion with doses 2,5;5;10 g/kg bw.
Test material administated for 36 consecutive days. Mean of sperm total per militer: KK (42,92± 3,28), KP1 (39,57± 2,08), KP2 (36,49± 2,73), and KP3 (33,37± 1,26) sperm/ml. Mean of percentage of sperm motility: KK (82,92 % ± 1,74) , KP1(68,54 % ± 6,32), KP2(61,23 % ± 7,13), and KP3(46,12 % ± 3,90). Mean of percentage of sperm abnormality: KK (37,63% ± 1,32), KP1(52,24 % ± 0,95), KP2(61,93 % ± 1,26), and KP3 (68,83% ± 0,66).
Based on LSD test (P<0.05) the result showed that the data has differences between treatment and control group. The result indicated that the treatment group have impact on quantity and quality of spermatozoa of male mice with doses 2,5;5;10 g/kg bw.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Labiqa Hilda Ismara
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun kluwih (Artocarpus camansi Blanco) terhadap penurunan kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus) jantan galur DDY. Sebanyak 24 ekor mencit dibagi kedalam 4 kelompok, yaitu: kelompok kontrol (KK), kelompok perlakuan yang diberikan infusa daun kluwih dengan dosis berturut-turut, yaitu 2,5; 5; dan 10 g/kg BB (KP1, KP2, dan KP3). Infusa daun kluwih diberikan selama 36 hari. Kemudian dilakukan analisis kuantitas dan kualitas spermatozoa. Data rerata jumlah spermatozoa per militer (x106) pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturutturut ialah (42,92± 3,28), (39,57± 2,08), (36,49± 2,73), dan (33,37± 1,26) spermatozoa per mililiter. Data rerata persentase motilitas spermatozoa pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut ialah (82,92 % ± 1,74) , (68,54 % ± 6,32), (61,23 % ± 7,13), dan (46,12 % ± 3,90). Data rerata persentase abnormalitas spermatozoa pada KK, KP1, KP2, dan KP3 berturut-turut ialah (37,63% ± 1,32), (52,24 % ± 0,95), (61,93 % ± 1,26), dan (68,83% ± 0,66). Hasil uji LSD (P < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol KK. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian infusa daun kluwih (Artocarpus camansi Blanco) berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa mencit jantan pada dosis 2,5; 5; dan 10 g/kg BB.

The present study was done to determine the effect of Kluwih's leaf's infusion on the quantity and quality of spermatozoa of male mice DDY strain. 24 male mice have divided into 4 experimental group; control group and treament group which were given infusion with doses 2,5;5;10 g/kg bw. Test material administated for 36 consecutive days. Mean of sperm total per militer: KK (42,92± 3,28), KP1 (39,57± 2,08), KP2 (36,49± 2,73), and KP3 (33,37± 1,26) sperm/ml. Mean of percentage of sperm motility: KK (82,92 % ± 1,74) , KP1(68,54 % ± 6,32), KP2(61,23 % ± 7,13), and KP3(46,12 % ± 3,90). Mean of percentage of sperm abnormality: KK (37,63% ± 1,32), KP1(52,24 % ± 0,95), KP2(61,93 % ± 1,26), and KP3 (68,83% ± 0,66).Based on LSD test (P<0.05) the result showed that the data has differences between treatment and control group. The result indicated that the treatment group have impact on quantity and quality of spermatozoa of male mice with doses 2,5;5;10 g/kg bw."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library