Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joen Riyanto Santoso
"Proses pengadaan material merupakan salah satu mata rantai dalam proses pemeliharaan dan proses produksi kilang. Kegagalan dalam pengadaan material bisa mengakibatkan terhentinya proses produksi BBM dan pelumas, yang pada kelanjutannya bisa mengakibatkan terganggunya penyediaan bahan pokok ini.
Proses pengadaan material di Pertamina dilaksanakan oleh fungsi Pengadaan / Logistik, dengan Buyer memainkan peran yang sangat besar. Tugas utama Buyer adalah menentukan harga estimasi, jenis proses pengadaan, menyusun daftar supplier yang akan diundang mengikuti tender. Setama ini Buyer menjalankan tugas hanya dengan sedikit bantuan komputer. Bantuan komputer hanya berupa penyediaan data harga dari PO (Purchase Order) lama dan program spreadsheet untuk perhitungan harga estimasi. Akibatnya sering teijadi keterlambatan dalam proses kerja, dan untuk mengatasinya Buyer harus sering kerja lembur. Seiring dengan tuntutan kerja yang semakin meningkat, diperlukan sebuah sistem informasi yang memadukan kemampuan akses database dan pemodelan untuk membantu kerja Buyer. Mengingat kerja Buyer yang bersifat semi-terstruktur, maka sistem yang sesuai diterapkan adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Selain itu, karena dalam melaksanakan tugas Buyer harus mendalami dan menerapkan peraturan proses pengadaan, maka penerapan Sistem Berbasis Pengetahuan (SBP) akan sangat membantu sekali. Dengan demikian sistem informasi yang paling sesuai diterapkan adalah integrasi SPK dengan SBP, yang disebut SPK-BP (Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Pengetahuan).
SPK-BP untuk mendukung proses pengadaan material ini dikembangkan dengan menggunakan kombinasi beberapa software, yaitu : Access (untuk komponen database), Excel (untuk komponen pemodelan), Crystal (untuk komponen SBP), dan Visual Basic (untuk user interface). Dalam rancangan SPK-BP ini SBP ditambahkan sebagai komponen SPK yang baru dan berbagi interface sebagaimana komponen database dan pemodelan.
Komponen database terdiri dari data harga, MR (Material Requirement), PO, Supplier, dan data material. Komponen pemodelan terdiri dari model eskalasi harga, price built-up, dan penyusunan daftar rekanan. Sedangkan komponen SBP adalah penentuan jenis proses pengadaan. Sebagai user interface, menu aplikasi SPK-BP ini dibuat dalam lingkungan Window, menggunakan menu pull-down dan toolbar. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan sistem bantuan (Help).
Penggunaan aplikasi SPK-BP ini disesuaikan dengan tahapan kerja Buyer : proses estimasi harga (dengan salah satu model estimasi : Escalation and Tax, atau Price Built-Up), dilanjutkan dengan penentuan jenis proses pengadaan (dengan komponen SBP), dan terakhir adalah penyusunan daftar rekanan (dengan model Supplier List).
Penerapan aplikasi SPK-BP ini akan meningkatkan efisiensi dan efiktivitas kerja Buyer. Efisiensi Buyer meningkat karena dengan aplikasi ini pemrosesan MR akan berjalan lebih mudah dan cepat. Adapun peningkatan efektivitas diperoleh dari basil penggunaan data yang lebih akurat, penentuan jenis proses pengadaan yang lebih terstruktur, dan tersedianya fasilitas manipulasi data isian form estimasi harga.
Hasil lain Bari penerapan aplikasi ini adalah meningkatnya transparansi kerja Buyer. Dengan meningkatnya transparansi, hal ini akan meningkatkan keberhasilan dalam proses pengadaan material.

Material procurement process is a part of chain in refinery maintenance production process. Failure in material procurement can stop refinery production, and this can disturb gas and oil providing.
Material procurement process in Pertamina is done by Procurement/Logistic function, with Buyer (Procurement Analyst) has a big role. Buyer's main jobs are calculating price, selecting type of procurement process, and arranging suppliers list that will be invited to participate in tender In doing his job, Buyer must obtain proper estimation price, good supplier list, and do this in certain time. Until now, most of these jobs are done manually, computer just helps Buyer in providing price data from last PD (Purchase Order) and in estimating price (with spreadsheet), have consequences in delay some processes and Buyer must work overtime. For these reasons, it is needed to develop and implement an information system (IS) that integrated data with model.
Considering that Buyer's job can be categorised as semi-structured, so Decision Support System (DSS) is an appropriate applicationBesides that, in doing his job Buyer must apply procurement regulation. For this condition, Knowledge-Based System (KBS) is worthwhile to add. So the appropriate IS for Buyer is integration between KBS and DSS, that is called KB-DSS (Knowledge-Based Decision Support System).
This KB-DSS for support procurement process is developed using combination of DSS Generator, Shell, and OOP language: Access (for database components), Excel (for modelling components) ), Crystal (for KBS component) and Visual Basic (for user interface). KB-DSS design is based on "KBS as a separate DSS components" architecture. In this concept, KBS is added as new DSS component. KBS share the interface as well as other resource, so the integration is tight.
Database components consists of price, MR, P0, supplier, and material data (Kimap and Buying Description). Modelling component consists of Price Escalation and Tax model and Supplier List model. While KBS components is for selecting type of procurement process. As an user interface, application menu is developed in Windows environment, utilised pull-down menu and toolbar. This application also has Help function.
The KB-DSS is based on Buyer's work steps. The first step is price estimation process. For this process, user must choose one model from Estimation menu (there are two model: Escalation and Tax, and Price Built-Up). The next step is selecting procurement process type by utilise KBS component (this component is accessed from Procurement-Type menu). The last step is arranging supplier list with Supplier-List menu.
Implementation of the KB-DSS will improve Buyer's work efficiency and effectiveness. Buyer's efficiency will improve because MR processing will be done more easy and faster. Meanwhile improving in effectiveness is obtain from more accurate in data, more appropriate in selecting procurement type, and more fairness in estimating price and in arranging supplier list.
Other result from implementation of this application is improving in Buyer's work transparencies. More transparencies and fairness in Buyer's work means increasing the possibility of successful in material procurement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari
"Kebutuhan tenaga keperawatan sampai saat ini masih sangat kurang, dimana bila dilihat jumlah sarana pelayanan kesehatan tentunya dengan standar rasio perawat dengan penduduk 1 : 1500-3.000 belum dapat dipenuhi. Selain itu masih sering muncul keluhan masyarakat mengenai kinerja tenaga keperawatan di pelayanan kesehatan yang tidak memenuhi standar keperawatan jugs merupakan salah satu tantangan bagi institusi pendidikan tenaga keperawatan dalam meningkatkan mutu lulusan. Dengan penyediaan tenaga keperawatan yang andal diharapkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat semakin meningkat dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor internal yaitu umur, jenis kelamin dan motivasi, dan faktor eksternal yaitu pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga dan uang saku dengan prestasi belajar siswa di SPK Lubuk Linggau. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel yang didapat berjumlah 118 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan melihat laporan hasil evaluasi belajar mengajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diteliti lebih dari setengahnya dengan prestasi belajar baik (51,7 %). Kemudian lebih dari setengahnya siswa dengan umur tua (57,6 %), jenis kelamin perempuan (79,7 %), mempunyai motivasi belajar rendah (50,8 %), dengan pendidikan ayah tinggi (53,4), pendidikan ibu rendah (53,4 %), pekerjaan ayah non PNS/ABRI (63,6 %) dan ibu bekerja (67,8 %), serta uang saku yang diterima besar (52,5 %). Hasil analisis statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur, motivasi dan pendidikan ayah dengan prestasi belajar (p < 0,05). Dari hasil analisis multipel regresi logistik diketahui bahwa variabel yang paling besar peranannya berhubungan prestasi belajar adalah motivasi (OR = 5,7).
Disarankan bagi siswa untuk belajar giat dengan cara belajar efektif dan efisien. Bagi guru hendaknya menjelaskan tujuan dan manfaat materi yang diajarkan, menilai dan mengembalikan pekerjaan siswa secepatnya, dan menjelaskan cara meningkatkan konsentasi belajar.

The need of nursing staffs until now has not enough yet, because the increasing of health facilities to the ratio standart of nurses and inhabitans for 1 : 1500-3000 was still insufficient. Meanwhile, frequent complaint from the community about the working performance of nursing staffs in health services should be a challenge the quality of their graduated. Qualified nursing staffs could be expectected to enhance the quality of health services to the community.
The purpose of research was to know the relationship between internal factors (age, sex, motyivation) and external factors (education and accupation of parents, family income, pochet money) with the students achievement at SPK of Lubuk Linggau. This research use cross sectional design. The samples were 118 respondens. The data was collected by using questionnaires and analyzed the report of studying progress of the students.
The result of this research showed that more than a half have a good studying motivation (51,7 %), old age (57,6 %), females (79,7 %), high studying motivation (50,8 %), high education of father (53,4 %), low education of mother (65,3 %), the accupation of father were not civil servant or arm forces (63,6 %), mother was working (67,8 %) and the pocket money was more than enough (52,5 %). The result of statistical analysis showed that there was significant relationship between age, motivation and education of father with students achievement (p value < 0,05). From the of multiple logistic regression analysis, it is known that the most dominant variable related to student achievement was motivation (OR = 5,7).
Suggested to students to have a good study through effective and efficient learning process. To the teachers, they should explain the objective and the use of teaching, evaluate and return the students' assignment and also how to accelarate learning concentration.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aseanne Femelia Ramadora
"Latar belakang: Setengah dari jumlah kasus kolesistolitiasis simtomatis yang dilakukan kolesistektomi meninggalkan sejumlah masalah fungsi saluran cerna yang disebut sindrom pasca kolesistektomi (SPK) dengan frekuensi antara 6-47% yang mengganggu untuk pasien ataupun dokter bedah. Sampai saat ini belum ada data insidensi SPK yang dipublikasikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian SPK 1 bulan dan 1 tahun pasca kolesistektomi laparoskopik.
Metode: Penelitian dilakukan secara prospektif dengan pengambilan subjek secara konsekutif pada seluruh pasien kolesistolitiasis simtomatis yang menjalani kolesitektomi laparoskopik di RSCM dan RSU Tangerang periode Oktober sampai Desember 2012. Subjek diminta mengisi kuesioner yang berisi keluhan saluran cerna dan nyeri sebelum operasi, 1 bulan setelah operasi dan 1 tahun setelah operasi.
Hasil: Didapatkan Insidensi SPK 1 bulan dan 1 tahun setelah operasi sebesar 54,29 % dari 35 pasien yang menjalani kolesistektomi laparoskopik di RSCM dan RSU Tangerang. Dimana 25 (71,4%) diantaranya berjenis kelamin perempuan dan 10 (28,6%) laki-laki. Usia rerata pasien saat di operasi adalah 48 tahun, dengan usia termuda 20 tahun dan usia tertua 75 tahun, dengan kelompok usia terbanyak adalah usia 40-49 tahun. Gejala SPK yang terbanyak adalah Mual,kembung, intoleransi makanan berlemak. Nyeri yang menetap pasca operasi 1 tahun 9,375%. Penderita SPK yang ditemukan 78.9% berjenis kelamin perempuan dengan risk ratio 1,5 dan usia diatas 40 tahun 0,7 x lebih berisiko timbul SPK.
Kesimpulan: Insidensi SPK dari penelitian ini lebih tinggi dibandingkan angka penelitian-penelitian sebelumnya dengan gejala tersering yang menetap atau timbul pasca operasi sama dengan gejala umum SPK. Angka nyeri yang persisten pasca operasi lebih rendah dibandingkan penelitian sebelumnya.
......
Background: Half cases of symptomatic gallstone treated by cholecystectomy leaves certain problems of digestive function whether unchanged, worsened or new symptoms and it called Post –cholecystectomy syndrome (PCS) which varies in frequency between 6 and 47 percent. This Study aimed to get the incidence number of PCS after laparoscopic.
Methods: In this prospective study all patient with symptomatic gallstone whom the indications for cholecystectomy were defined and undergone laparoscopic cholecystectomy between October to December 2012 were included received a self – administered questionnaire before cholecystectomy about specific food intolerance, gastrointestinal problem, the location of abdominal pain and intensity of pain during previous 3 month. The patients were followed at 1 month and a year after laparoscopic cholecystectomy and the same questionnaire was administered.
Result: We found 54,29% incidence of PCS from 35 patient undergone laparoscopic cholecystectomy . from 35 subject, 25 subject are female and 10 male with average age were 47,8 (SD 12,18). The most complain symptoms were nausea, bloating and fat intolerance The incidence of persistent pain after laparoscopic cholecystectomy was 9,375%. Female1,5 had higher risk for developing PCS and age above 40 year 0,7x had higher risk for developing PCS.
Conclusion: The incidence of PCS ini this study is higher than previous study with persisten sympoms similar from prior study. The frequency of persistent abdominal pain after cholecystectomy is quite low in patients with preoperative typical localized pain. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library