Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabila Putri
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung adalah salah satu sumber air permukaan yang penting bagi Jakarta dan Jawa Barat, Indonesia, yang menjadi tumpuan hidup bagi jutaan penduduk. Namun, sungai Ciliwung mengalir melalui daerah-daerah yang padat penduduk di Jakarta, sehingga kebutuhan akan air terutama untuk keperluan domestik menjadi sangat tinggi. Meskipun kebutuhan ini tinggi, DAS Ciliwung telah mengalami degradasi yang menyebabkan penurunan pasokan air sehingga berkontribusi pada fenomena kekeringan di wilayah tersebut. Analisis fenomena kekeringan ini akan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) selama periode 42 tahun. Analisis ini menyatakan bahwa daerah-daerah tertentu dalam DAS ternyata lebih rentan terhadap kondisi kekeringan parah yang terjadi akibat perubahan pola presipitasi. Perbandingan data hasil SPI dari tahun 1980-1999 dan 2000-2022 menunjukkan pergeseran signifikan dalam pola presipitasi, yang mengindikasikan peningkatan kekeringan meteorologis akibat perubahan iklim. Analisis ini, berdasarkan data dari 13 stasiun hujan, menunjukkan hasil yang mencolok bahwa daerah yang paling kering teridentifikasi di sekitar FTUI, dengan 141 kasus kekeringan tercatat dari tahun 2003-2022 dan peningkatan keseluruhan kekeringan di DAS Ciliwung dari 53,95% selama periode 1980-1999 menjadi 61,23% pada periode 2000-2022, serta penurunan kebasahan dari 46,05% menjadi 38,77%, yang pada garis besar menunjukkan peningkatan kekeringan sebesar 7,28%. ......The Ciliwung Watershed is a crucial source of surface water for Jakarta and West Java, Indonesia, serving as a lifeline for millions of residents. The Ciliwung River flows through densely populated areas in Jakarta, leading to a high demand for water primarily for domestic purposes. Despite this demand, watershed degradation has led to a decrease in water supply, contributing to drought phenomena in the region. This thesis analyzes this drought phenomena using the Standardized Precipitation Index (SPI) method over a 42-years period. The analysis reveals that certain areas within the watershed are more prone to severe drought conditions, potentially linked to changes in precipitation patterns. A comparison of SPI data from 1980-1999 and 2000-2022 highlights significant shifts in precipitation patterns, suggesting an increase in meteorological droughts due to climate change. The analysis, based on data from 13 rainfall stations, shows a notable result of the driest area identified is around FTUI, with 141 drought cases recorded from 2003-2022 and increase in overall Ciliwung Watershed dryness from 53.95% during the 1980-1999 period to 61.23% in the 2000-2022 period, and a corresponding decrease in wetness from 46.05% to 38.77%, indicating a 7.28% increase in dryness.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Agni Mayatirtana
Abstrak :
Air adalah sumberdaya yang utama dalam mendukung kehidupan manusia, baik untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun sebagai pendukung kegiatan manusia. Kabupaten Bojonegoro dengan luas 230.706 ha adalah wilayah dengan kondisi perbedaan curah hujan yang cukup jelas, pada saat musim kemarau dan musim hujan. Kejadian El-Nino menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan yang dapat dikategorikan menjadi kekeringan meteorologis yang berakibat pada ketersediaan air yang tidak mencukupi dan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya air tersebut, pemerintah membangun Bendung Gerak Bojonegoro untuk mengalirkan air Sungai Bengawan Solo ke areal persawahan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkatan kekeringan yang terjadi dari kondisi curah hujan selama 30 tahun menggunakan metode SPI (Standardized Precipitation Index) pada tahun El Nino (tahun 1991, 1997, 2002, 2009 dan 2015) yang dihubungkan dengan ketersediaan air Bendung Gerak Bojonegoro terhadap pola tanam tembakau. Maka didapatkan kondisi kekeringan di tahun terjadinya El Nino lebih cenderung menunjukkan peningkatan dan rata-rata mencapai puncaknya di bulan September. Sedangkan budidaya tembakau yang di optimalkan tahun 2002 dan 2009 dengan kondisi kekeringan yang terjadi, petani masih mengoptimalkan melalui pergeseran tanam di sepanjang aliran sungai. Sedangkan di tahun 2015 di saat kekeringan sangat tinggi, maka ketersediaan air yang berkurang membuat petani lebih cenderung memperhatikan waktu tanam guna mengurangi kendala ketersediaan air atau lebih memilih mengkosongkan sementara lahan yang ada (diberakan). ......Water is a key resource in support of human life, both for the fulfillment of their daily needs as well as a supporter of human activity. Bojonegoro with an area of 230 706 ha is the region with the condition of difference rainfall is quite clear, during the dry season and the rainy season. Genesis El-Nino became one of the factors of drought which can be categorized into a meteorological drought that resulted in inadequate water availability and to overcome the limitations of water resources, the government is building a dam to drain water Gerak Bojonegoro Solo River to the paddy fields. The purpose of this study was to determine the level of the drought that occurred from rainfall for 30 years using SPI (Standardized Precipitation Index) in the year of El Nino (1991, 1997, 2002, 2009 and 2015) associated with the availability of water weir Gerak Bojonegoro to pattern planting tobacco. Then obtained the drought conditions in the year of El Nino is more likely to show increased and the average peaked in September. While the cultivation of tobacco in optimizing in 2002 and 2009 with drought conditions, farmers still optimizing through shifting planting along streams and rivers. Whereas in 2015 in the time of drought is very high, the availability of water is reduced to make farmers more likely to pay attention to the time of planting to reduce water availability constraints or prefer mengkosongkan while the existing land (fallow).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aude Ilman Rasjiddin
Abstrak :
ABSTRAK
Kekeringan merupakan suatu fenomena yang diakibatkan penyimpangan iklim atau secara umum sebagai kurangnya hujan pada suatu wilayah. Kekeringan juga berdampak pada lapisan permukaan tanah dimana kandungan air dibutuhkan untuk keseimbangan bahan organik, biota tanah, serta kelangsungan hidup vegetasi. Kondisi tersegut dikateogrikan oleh NOAA sebagai kekeringan pertanian/tanah. Penelitian ini mencari wilayah berpotensi kekeringan tanah di Kabupaten Kebumen dengan algoritma indeks kebasahan dan indeks kecerahan yang dibuat oleh Jensen dalam Chen 2014 untuk melihat kondisi bahan organik dan juga kelembaban tanah sebagai indikator kekeringan tanah pada tahun 2015, serta hubunganya dengan kekeringan meteorologis dengan metode standartdized precipitation index SPI data curah hujan 30 tahun secara statistik. Kedua indeks tersebut kebasahan dan kecerahan dihitung pada data citra satelit. Kekeringan tanah dilihat secara spasial dengan penggunaan tanah sebagai unit analisisnya melalui metode overlay. Hasil mengatakan bahwa kekeringan tanah cenderung tinggi pada penggunaan tanah sawah tanah hujan, padang rumput dan tegalan. Hubungan kekeringan tanah dengan meteorologis secara statistik tidak signifikan.
ABSTRAK
Drought is a phenomenon resulting irrelevancy or climate in General as a lack of rain in the area. Droughts also impact on the surface layer of the soil where the moisture content required to balance organic matter, soil biota, as well as the survival of vegetation. Tersegut condition dikateogrikan by NOAA as drought farms land. This research finding potentially soil drought region in the District of Kebumen index algorithm with kebasahan and brightness index made by Jensen in Chen 2014 to see the condition of the organic matter and soil moisture as well as indicators of soil drought by 2015, as well as linked with meteorological drought by the method of standartdized precipitation index SPI 30 years of rainfall data statistically. Both the index wetness and brightness are calculated on the data of satellite imagery. Drought seen in spatial soil with land use as the unit of analysis through the overlay method. The results say that the dryness of soils tend to high ground on the use of rice land, pasture and moorland. Relationship of soil drought by meteorologists are statistically insignificant.
2017
S69156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library