Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dawud Shibghotulloh
Abstrak :
Energi listrik merupakan sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia. Hampir semua sektor kehidupan membutuhkan energi listrik. Saat ini permintaan tenaga listrik terus meningkat disaat yang sama juga masalah baru muncul, yaitu perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi yang sangat terbatas. Oleh karena itu, terjadi pola pembebanan yang dipaksakan pada pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang terlampau berat. Pada sistem tegangan yang jauh dari pembangkit cenderung akan mengalami jatuh tegangan yang paling besar. Pada skripsi ini lokasi studi kasusnya di daerah Serpong - Lengkong dikarenakan jarak Transmisi 150 kV ke beban dari pembangkit yang cukup jauh sehingga mengakibatkan jatuh tegangan yang cukup besar. Oleh karenanya, untuk mengatasi jatuh tegangan pada sistem transmisi, dipasang teknologi Flexible AC Transmission System berupa Static Synchronous Compenstor (STATCOM). Ketika dipasang STATCOM di serpong dan lengkong (kapasitas masing-masing peralatan 50 MVA) dengan nilai injeksi sebesar 5 Mvar. Tegangan sistem dari yang sebelumnya 133.18 kV dan 133.98 kV naik menjadi 142.25 kV dan 142.59 kV.
Electric power is an important energy source for human life. Almost all sectors of life need electrical energy. The current demand for electricity continues to increase while the same issue recently emerged, namely the expansion of power plants and transmission line construction are very limited. Therefore, there is a pattern of loading imposed on power plants and transmission of outrageously heavy. On the system voltage away from the plant are likely to be experiencing the greatest voltage falls. In this thesis the location study his case in the area of Serpong-Lengkong due to the distance to the 150 kV Transmission load from plants far enough so that the resulting fall in voltage. Therefore, to cope with the falling voltage on the transmission system, installed the technology of Flexible AC Transmission System in the form of Static Synchronous Compenstor (STATCOM). When installed in serpong STATCOM and lengkong (capacity of each piece of equipment 50 MVA) with a value of 5 Mvar injection. Voltage system from the previous 133.18 kV and 133.98 kV up to 142.25 kV and 142.59 kV.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haidar Ali
Abstrak :
Energi listrik merupakan sumber energi yang penting bagi kehidupan manusia. Saat ini permintaan tenaga listrik terus meningkat, namun disaat yang sama perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi cukup terbatas. Oleh karena itu, terjadi pola pembebanan yang dipaksakan pada pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang terlampau berat. Pembebanan yang dipaksakan dapat menyebabkan gangguan pada saluran transmisi yang dapat mengakibatkan lepasnya saluran transmisi, sehingga terjadi penurunan tegangan pada sistem tenaga listrik. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah pada Subsistem Cibatu34-Mandirancan. Terdapat jatuh tegangan yang cukup besar ketika 2 saluran transmisi Indramayu-Kosambibaru lepas. Lepasnya 2 saluran transmisi tersebut menyebabkan 14 dari 17 gardu induk mengalami penurunan tegangan hingga dibawah 5 mengacu pada standar IEEE/ANSI C84.1. Maka, dilakukan pemasangan teknologi Flexible AC Transmission System (FACTS) berupa Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada subsistem Cibatu34-Mandirancan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, didapati penempatan STATCOM paling optimum pada subsistem Cibatu34-Mandirancan yaitu pada gardu induk Dawuan dan Haergeulis dengan masing-masing injeksi daya reaktif sebesar 175 MVAr dan 175 MVAr sehingga terjadi perbaikan profil tegangan pada seluruh Gardu Induk subsistem Cibatu34-Mandirancan hingga sesuai standar IEEE ANSI C84.1 yaitu adalah 5.
Electrical energy is an important source of energy for human life. Nowadays, the demand for electricity continues to increase, but at the same time the expansion of power plants and the construction of transmission lines are quite limited. Therefore, forced loading occurs on the power plants and the transmission lines are too heavy. Forced loading may cause disturbances on the transmission lines which may lead to the release of the transmission lines, and lead to voltage drop on the power system. The location of the research is in the Cibatu34-Mandirancan subsystem. There is a significant voltage drop when two of Indramayu-Kosambibaru transmission lines are released. The release of these two transmission lines causes 14 of the 17 substations to experience a voltage drop below 5 according to the IEEE ANSI C84.1 standard. In this manner, a Flexible AC Transmission System (FACTS) device such as Static Synchronous Compensator (STATCOM) is installed in the Cibatu3&4-Mandirancan subsystem to overcome these issues. In this study, the most optimal STATCOM placement in the Cibatu34-Mandirancan subsystem is found at Dawuan and Haergeulis substations with reactive power injections of 175 MVAr and 175 MVAr respectively so that the voltage profile improves in all substations of Cibatu34-Mandirancan subsystem up to IEEE ANSI C84.1 standard which is 5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Chandra Wibawa
Abstrak :
Daya reaktif yang berlebihan dalam sistem listrik menjadi salah satu penyebab penurunan kualitas daya. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penggunaan Static Synchronous Compensator (STATCOM) sebagai bagian dari kompensator daya reaktif. Skripsi ini menjelaskan mengenai STATCOM dengan pembahasan lebih khusus pada konfigurasi STATCOM serta metode pengendalian dan perancangannya. Metode pengendalian secara keseluruhan terdiri dari pengendalain daya reaktif dan tegangan kapasitor yang didukung pengendalian penyeimbangan tegangan. Pada penelitian dibahas mengenai perbaikan profil tegangan pada GITET 500 kV Paiton, Grati dan Kediri akibat putusnya dua saluran Paiton-Grati, dengan menentukan peletakan STATCOM yang paling optimal agar sesuai dengan ketentuan aturan jaringan (Grid Code) yaitu +5% dan -10% dari tegangan nominal. Pada saat terjadi gangguan didapatkan nilai tegangan pada masing-masing Gitet 500 kV Paiton, Grati dan Kediri berturut-turut adalah +11,4%, -22% dan +6,9%, setelah itu didapatkan pemasangan STATCOM yang paling optimal adalah pada Gitet 500 kV Paiton dengan menginjeksikan nilai daya reaktif sebesar 458,546 MVAr dengan perubahan nilai tegangan pada bus Paiton, Grati dan Kediri berturut-turut adalah menjadi 2,34%, -3,6%, -6,73%. ......Excessive reactive power in electrical sistem has becomes one faktor that contribute to the power quality problems. As a reactive power compensator, Static Synchronous Compensator (STATCOM) has ability to control excessive reactive power. This book describes STATCOM especially for STATCOM configuration with focussed on dicussion of the control method and design. The whole control are consist of reactive power and capacitor voltage control combining with the voltage balancing control for capacitor voltage implemented. In this study discussed the improvement of the stress profile of the 500 kV Paiton, Grati and Kediri GITET due to the breakdown of two Paiton-Grati channels, by determining the optimal placement of STATCOM to comply with the provisions of the network code (Grid Code) which is +5% and -10% form nominal voltage When a disturbance occurs, the voltage values for each 500 kV Gitet Paiton, Grati and Kediri are + 11.4%, -22% and + 6.9% respectively, after that the most optimal installation of STATCOM is obtained at Gitet Paiton 500 kV by injecting a reactive power value of 458,546 MVAr with changes in the value of stress on the Paiton, Grati and Kediri buses respectively is 2.34%, -3.6%,-6.73%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library