Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Dwi Winanto
"Pendahuluan
Salah satu tantangan dalam tatalaksana fraktur saat ini adalah rekonstruksi fraktur dengan defek tulang yang luas, di mana dibutuhkannya restorasi alignment dan fiksasi yang stabil untuk keberhasilan rekonstruksi. Pada kasus fraktur dengan defek tulang tidak ada lagi komponen osteoinduksi dan osteokonduktif sehingga diperlukan penggunaan graft tulang ataupun tindakan transport tulang. Walaupun perkembangan teknologi dan kemajuan dalam pembedahan orthopaedi telah berkembang saat ini, hasil akhir dari penyembuhan tulang paska pembedahan pada beberapa kasus fraktur akan mengalami penyembuhan tulang yang kurang baik yang akhirnya akan menyebabkan defek ataupun non-union dari fraktur tersebut.
Metode
Desain penelitian adalah studi post test control group design. Sampel yang digunakan adalah dua puluh delapan tikus putih Sprague Dawley yang telah mengalami maturasi skeletal (8-12 minggu), dibagi menjadi empat kelompok, tiap tikus akan dilakukan tindakan fraktur dengan defek tulang pada tulang femur selebar 4mm, kemudian tikus dibagi berdasarkan implantasi yang diberikan, yaitu kelompok kontrol, kelompok implantasi amnion liofilisasi steril, kelompok implantasi xenograft morcalized bovine, dan kelompok implantasi kombinasi amnion dengan xenograft. Hewan coba akan dikorbankan setelah 8 minggu, kemudian dilakukan pemeriksaan radiologis dan histopatologis dari fraktur. Evaluasi radiologis menggunakan skor menurut Lane dan Sandhu, evaluasi histopatologis menggunakan skor menurut Salkeld.
Hasil
Berdasarkan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis terhadap skor radiologis tulang pada minggu ke-8 paska pembedahan didapat nilai p 0,25. Secara statistik dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna perbandingan skor radiologis antara empat kelompok tersebut. uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis pada skor histopatologis menurut Salkeld minggu ke-8 paska pembedahan didapat nilai p 0,001 secara statistik, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan bermakna perbandingan skor histopatologis antara empat kelompok tersebut.
Kesimpulan
Skor radiologis pada implantasi amnion liofilisasi steril dibanding dengan kelompok kontrol pada fraktur dengan defek tulang tidak memberikan perbedaan bermakna, sementara skor histologis memberikan perbedaan percepatan penyembuhan bermakna pada implantasi amnion liofilisasi steril dibanding dengan kelompok kontrol. Skor radiologis dan histologis pada implantasi xenograft morcalized bovine dibanding kelompok kontrol tidak memberikan perbedaan percepatan penyembuhan bermakna. Skor radiologis pada implantasi kombinasi amnion liofilisasi steril dan xenograft morcalized bovine dibanding dengan kelompok kontrol tidak memberikan perbedaan bermakna, sementara skor histologis memberikan perbedaan percepatan penyembuhan bermakna dibanding dengan kelompok kontrol.
......Introduction
One of the current chalenge on fracture treatment is reconstruction of fracture with critical size bone defect, where the restoration of the alignment dan stable fixation for succesfull result is necessary. bone graft or bone transport is usually needed for bone defect reconstruction because there isnt any osteoinductive and osteoconductive component on fracture with bone defect. Although new technologies and advances in orthopaedic surgery have enhanced fracture healing and surgical outcomes, there are fracture that continue to be deficient in bone repair or become non-union.
Methode
The research design is post test control group using twenty eight skeletally matured Sprague Dawley rats, divided into four groups, 4mm sized femoral defects were surgically created in the right femur of 28 rats. 7 rats were ran­domly assigned to each treatment group, in which the femoral defect was filled with sterile lyophilized amnion, morcalized bovine xenograft and combination. In the empty defect group (control group) defects were left empty. Animals were sacrificed at 8 weeks postoperatively. Then the radiologic and histopathologic examination were completed. Radiologic evaluation using Lane and Sandhu score, histologic evaluation using Salkeld score.
Result
Non parametric Kruskal-Wallis statistic analysis for the radiologic score 8 weeks postoperatively reveal p value 0,25 which mean there is no significance difference between four groups. However for the histopathologic score statistic analysis examination reveal the p value 0,001 which mean there are significance differences between four groups. The statistic analysis for histopathologic is then continued with Man Whitney analysis.
Conclusion
Regarding the radiologic score, amniotic membrane has similar radiological score to control, however the histopathologic score is better. Xenograft have similar radiological and histopathological score to the control. Combination of amniotic membrane with xenograft has better histopathological score to control. Although the radiologic score is similar.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Maulidina
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di PT Finusolprima Farma Internasional FIMA selama 2 dua bulan. Apoteker di industri farmasi memiliki peranan penting yaitu sebagai personil kunci, penanggungjawab produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sesuai aspek-aspek yang terdapat di pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB agar dihasilkan obat yang memenuhi kriteria mutu, kemanfaatan, dan keamanan. Tugas khusus yang diberikan adalah analisis gap penerapan GMP yaitu PIC/S, CPOB, WHO, dan EU di PT FIMA. Tujuan analisis gap ini untuk mengetahui pencapaian pemenuhan berbagai GMP di PT FIMA dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diharakan pada masa datang.

ABSTRACT
Apothecary instership is conducted at PT Finusolprima Farma International FIMA for two months. Apotecary in pharmaceutical industry have an important role as a key personnel, responsible for production, quality control, and quality assurance in accordance with aspects in Good Manufacturing Practices/GMP guidelines CPOB to produce drugs that meet the criteria of quality, usefulness, and safety. Special assignment entitled gap analysis of GMP implementation i.e PIC/S, CPOB, WHO, and EU guidelines at PT FIMA. The aims of this gap analysis is to know the achievement of various GMPs at PT FIMA and to identify the actions that necessary to archieve future performance. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Wdiastuti
"Kebersihan pengembangan padi hibrida bergantung pada ketersediaan galur/ mandul jantan ( cytoplasmic male strelity, CMS) dan galur pemulihan kesuburan ( restorer) yang efektif. Teknik molekuler dapat di gunakan untuk membantu pemulia dalam menentukan galur-galur tetua yang tepat untuk perakitan padi hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan genetic tiga tipe sitoplasma padi ( wild abortive/ WA, Kalinga, dan Gambiaca) dan mengidentifikasi keragaman gen yang mengendalikan pemulihan kesuburan. Penelitian ini menggunakan sembilan hibrida F1 dan populasi F2 yang diperoleh dari tiga tipe sitoplasma (IR58025A-WA, IR80156A-Kalinga, dan IR80154A-Gambiaca) yang disilangkan dengan tiga galur pemulih kesuburan (PK90, PK12, dan BPII). Sebanyak 15 marka SSR digunakan untuk menyeleksi daerah genom pada kromosom 1 dan 10 di mana gen Rf3 and RF4 berada. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemulihan kesuburan pada galur CMS-WA dan CMS-Gambiaca didominasi oleh dua gen independen Rf3 and Rf4, sedangkan pada galur CMS-Kalinga oleh gen tunggal. Proses biologi yang mengendalikan pemulihan kesuburan tiga tipe CMS pada semua hibrida F1 adalah sama berdasarkan tingkat fertilitas polen dan spliket, yaitu masing-masing 76,1-78,3% dan 69,1-76,7%. Galur mandul jantan PK12 memilki kemampuan memulihkan kesuburan lebih kuat dibandingkan dengan PK90 dan BPII. Marka SSR RM490 dan RM258 berpotensi menjadi penanda untuk gen Rf3 dan Rf4 untuk memulihkan kesuburan CMS tipe WA. Penggunaan galur mandul jantan tipe WA dianjurkan untuk mengidentifikasi galur R yang mampu memulihkan kesuburan."
Jakarta: Indonesian Agency for Agricultural Research and Development, 2017
630 IJAS 11:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Nur Islami
"Analisis biaya dilakukan untuk memudahkan perhitungan tarif karena adanya aktivitas
sterilisasi di Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) yang menimbulkan biaya. Rumah Sakit
Universitas Indonesia (RSUI) merupakan rumah sakit baru yang memerlukan penentuan
tarif sterilisasi alat-alat kesehatan, sehingga perlu dilakukannya analisis biaya di CSSD
berdasarkan aktivitas-aktivitas sterilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
biaya sterilisasi di CSSD RSUI pada tahun 2019 dengan menggunakan metode Activity-
Based Costing (ABC). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan
mengumpulkan data sekunder yaitu laporan keuangan yang berkaitan dengan aktivitas
sterilisasi di CSSD RSUI dari bulan Januari hingga Desember 2019 berdasarkan biaya
langsung dan tidak langsung, serta data primer dengan melakukan wawancara mengenai
alur kegiatan dan aktivitas sterilisasi dengan staf CSSD RSUI. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh aktivitas sterilisasi yang menimbulkan biaya di CSSD dan sampelnya
adalah aktivitas sterilisasi alat-alat kesehatan yang dapat dipakai kembali dengan
menggunakan otoklaf suhu tinggi atau suhu rendah. Output dalam penelitian ini adalah
total cost dan unit cost per mesin. Hasil penelitian diperoleh total cost berdasarkan
aktivitas biaya langsung dan biaya tidak langsung sebesar Rp3.446.452.193, sedangkan
unit cost per mesin sterilisasi sebesar Rp3.411.947; Rp860.827; Rp6.283.597 dan
Rp5.526.039 berturut-turut untuk mesin otoklaf besar suhu tinggi, otoklaf kecil suhu
tinggi, otoklaf Etilen oksida dan otoklaf Formaldehid. Unit cost per mesin dapat
digunakan untuk merekomendasikan tarif sterilisasi untuk setiap alat-alat kesehatan
berdasarkan mesin sterilisasi yang digunakan

Cost analysis is carried out to provide the calculation of tariff due to the sterilization activity at the Central Sterile Supply Department (CSSD) which incurs costs. Universitas Indonesia Hospital (RSUI) is a new hospital which requires the determination of sterilization tariff for medical devices, therefore it is necessary to do a cost analysis in
CSSD based on sterilization activities. This study aimed to analyze the cost of sterilization at CSSD RSUI in 2019 using the Activity-Based Costing (ABC) method. This study used a cross-sectional design by collecting secondary data, specifically financial reports related to sterilization activities at CSSD RSUI from January to December 2019 based on direct and indirect costs, and primary data by conducting interviews about the flow of activities and sterilization activities with CSSD staff. The population of this study was all
sterilization activities that incur costs in CSSD and the samples were the sterilization activities of reusable medical devices using high or low temperature autoclaves. The output in this study is the total cost and unit cost per machine. The total cost based on direct and indirect cost activities was Rp3.446.452.193 while the unit cost per machines were Rp3.411.947; Rp860.827; Rp6.283.597 and Rp5.526.039 respectively for large high temperature autoclave, small high temperature autoclave, Ethylene oxide autoclave and Formaldehyde autoclave. The unit cost per machine can then be used to recommend the sterilization tariff for medical devices based on the sterilization machine used"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Cipta Sari
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di PT. Ethica Industri Farmasi Cikarang Periode Bulan Januari-Februari Tahun 2017 bertujuan untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi, terutama untuk sediaan steril. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;Pengkajian Laporan Hasil Pemantauan Ruangan Secara Mikrobiologi rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengkaji data laporan hasil pemantauan ruangan secara mikrobiologi. Secara umum, PT. Ethica Industri Farmasi telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulis juga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawab apoteker dan memberikan solusi pada permasalahan di industri farmasi.

ABSTRACT
Internship at PT. Ethica Industri Farmasi Cikarang month period January-February 2017 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and the understanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry, especially sterile drugs preparation. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The special assignment given is ldquo;Review of Microbiological Environment Monitoring Report rdquo;. The purpose of this special assignment is to review and assess the microbiological environment monitoring report. In general, PT. Ethica Industri Farmasi has applied 12 aspects of GMP well and correctly, the authors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities of pharmacists and provide solutions on products in the industry pharmacy."
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabillah Amelano
"Central Sterile Supply Department (CSSD) adalah adalah salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang merupaakan pusat sterilisasi. Biaya satuan dianalisis untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan anggaran, pengendalian biaya, penetapan harga, penetapan subsidi dan membantu dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apoteker dalam pengelolaan dan pengendalian pelayanan kefarmasian serta untuk mendapatkan hasil analisa biaya satuan di Central Sterile Supply Department (CSSD) di Rumah Sakit Universitas Indonesia. Data yang digunakan adalah biaya langsung yang terdiri dari bahan dan alat medis habis pakai dan biaya tidak langsung yang terdiri dari bahan habis pakai non medis, biaya sumber daya manusia, biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan biaya utilisisasi. Hasil penelitian menunjukkan peran apoteker dalam menganalisis biaya satuan pada layanan di unit CSSD RSUI yaitu memelihara sistem manajemen informasi secara lengkap agar lebih banyak lagi informasi yang andal dan terperinci, yang memungkinkan penilaian akurat tentang pemanfaatan sumber daya yang efisien pada unit pelayanan CSSD. Hasil analisis perhitungan biaya satuan dengan metode tradisional diperoleh biaya satuan pada layanan sterilisasi ulang sebesar Rp. 1.399.991 dan produksi kassa steril sebesar Rp. 54.061 yang menunjukkan biaya yang cukup tinggi sehingga diperlukan pengendalian dengan menekan biaya bahan habis pakai.
......The Central Sterile Supply Department (CSSD) is a service unit in a hospital which is a sterilization center. Unit costs are analyzed to obtain information on budget planning, cost control, pricing, setting subsidies and assisting in decision making. This study aims to determine the role of pharmacists in the management and control of pharmaceutical services and to obtain the result of unit cost analysis at the Central Sterile Supply Department (CSSD) at Rumah Sakit Univeristas Indonesia. The data used are direct costs consisting of consumable medical materials and equipment and indirect costs consisting of non-medical consumables, human resource costs, depreciation costs, maintenance costs and utilization costs. The results of the study show the pharmacist's role in analyzing unit costs for services in the CSSD unit at RSUI, namely maintaining a complete information management system so that there is more reliable and detailed information, which allows accurate assessment of the efficient use of resources in the CSSD service unit. The results of the analysis of calculating unit costs using the traditional method obtained unit costs for re- sterilization services of Rp. 1,399,991 and sterile gauze production of Rp. 54,061 which shows a fairly high cost so that control is needed by reducing the cost of consumables.
"
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Ayu Lestari
"Produk injeksi steril membutuhkan kebersihan dan sterilisasi yang tinggi agar keamanan dan efektivitas produk yang dihasilkan juga terjamin dengan tetap memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP). Proses pembersihan peralatan produksi dapat dilakukan dengan metode cleaning in place (CIP) dan sterilization in place (SIP) yang penerapannya tanpa harus melepas ataupun memindahkan peralatan produksi. Pada proses akhir pembersihan tangki mixing, yaitu pengeringan, PT CKD OTTO Pharmaceuticals menggunakan gas nitrogen sebagai pengering yang membutuhkan biaya lebih tinggi karena penyimpanan gas nitrogen sendiri harus dalam tekanan tinggi, menggunakan tangki khusus. Clean air sterile dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai pengganti gas nitrogen karena lebih cost effective, lebih aman untuk personil dan lingkungan. Dari hasil pengkajian terkait penggantian gas nitrogen menjadi clean air sterile untuk proses pengeringan pada proses Cleaning in Place (CIP) – Sterilization in Place (SIP) didapatkan bahwa penggantian gas nitrogen menjadi clean air sterile dapat dilakukan dengan penambahan selang penghubung antara selang compressed air dengan selang nitrogen, beserta penambahan katup pada masing-masing selang penghubung dan selang nitrogen; penggantian gas ini juga relatif aman dalam pembersihan dan sterilisasi permukaan interior tangki mixing, serta seluruh risiko yang mungkin terjadi dapat dikendalikan oleh sistem yang ada; serta dapat dilakukan penggantian apabila memenuhi parameter dari uji keberterimaan, yaitu memenuhi uji inspeksi visual setelah proses CIP-SIP.
......Sterile injection products require high cleanliness and sterilization to ensure the safety and effectiveness of the resulting products while maintaining Good Manufacturing Practice (GMP) standards. The cleaning of production equipment can be achieved using the cleaning in place (CIP) and sterilization in place (SIP) methods, which can be applied without the need to disassemble or relocate the production equipment. In the final stage of cleaning the mixing tank, which is drying, PT CKD OTTO Pharmaceuticals employs nitrogen gas as a drying agent, incurring higher costs due to the need for high-pressure nitrogen gas storage in specialized tanks. The consideration of using clean sterile air as a replacement for nitrogen gas is deemed more cost-effective and safer for personnel and the environment. The assessment regarding the replacement of nitrogen gas with clean sterile air for the drying process in the Cleaning in Place (CIP) – Sterilization in Place (SIP) process revealed that this replacement can be achieved by adding a connecting hose between the compressed air and nitrogen hoses, along with the addition of valves to each connecting hose and the nitrogen hose. This gas replacement method is also relatively safe for cleaning and sterilizing the interior surfaces of the mixing tank, and any potential risks can be controlled by the existing system. Additionally, the replacement can proceed if it meets the acceptance criteria parameters, including passing a visual inspection after the CIP-SIP process.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Figel Ilham
"

Banyak penyakit mata, jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan seorang pasien sehingga mengurangi kualitas hidup pasien. Penyakit seperti glaukoma dan penyakit degenerative macula banyak ditangani dengan menggunakan obat mata. Beberapa diantaranya adalah obat tetes mata dan salep mata. Penggunaan kedua obat tersebut rentan tidak benar sehingga obat tersebut tercemar yang mengakibatkan obat tersebut tidak dapat digunakan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat brosur pada situs Canva. Adapun persiapan sebelum menggunakan obat tetes atau salep mata adalah mencuci tangan sebelum menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat tetes atau salep mata diusahakan sesteril mungkin dengan tidak mengenai ujung wadah pada mata. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat tetes atau salep mata. Adapun ukuran kertas desain yang digunakan dalam Canva adalah ukuran A3 dengan catatan halaman tersebut diletakkan secara horizontal dan kemudian dibagi tiga sehingga dapat dilipat seperti layaknya brosur pada umumnya. Brosur dicetak dengan menggunakan kertas A4.


Many eye diseases, if not treated properly, can cause blindness to a patient; hence, decrease the patient’s quality of life. Diseases like glaucoma and macular degenerative disease are treated with eye-related medicine, i.e. eyedrops and eye ointments. Administering both medicines tend to be incorrect, therefore, the medicine may be contaminated that may not be used anymore. This activity includes designing the brochure by using Canva website. Preparation before using eyedrops or eye ointments includes washing hands before using the medicine. Administering the eyedrops or eye ointments are attempted to be as sterile as possible by not touching the tip of the container with the eyes. In addition, there are things to be considered while using eyedrops or eye ointments. The paper design size used in Canva is A3 size aligned horizontally and divided into three equal parts so that it can be folded as normal brochure found generally. Brochures are printed using A4 paper.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Berdita
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hubungan akses layanan alat suntik steril terhadap penggunaan kondom pada Pengguna Napza Suntik (Penasun) di 7 kota di Indonesia menggunakan data sekunder Survei Cepat Perilaku Penasun tahun 2010, 2011 dan 2012. Analisis kecenderungan dan analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan pendekatan complex sample. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin tidak berisiko pasangan seksualnya maka semakin rendah proporsi penggunaan kondom. Selanjutnya, akses LASS mempengaruhi penggunaan kondom seks terakhir pada Penasun dengan pasangan seks berisiko dan pasangan tidak tetap tetapi akses LASS belum konsisten mempengaruhi penggunaan kondom seks sebulan terakhir dengan setiap jenis pasangan seksnya.

ABSTRACT
This thesis examine the association sterile syringe service access against condom use among people who injecting drug (PWID) in 7 cities in Indonesia using secondary data behavioral rapid survey among PWID in 2010, 2011 and 2012. Trend analysis and multivariate analysis done by using complex sample approach. The result of this study has been showing that increasingly risky sexual partners, the lower the proportion of condom use. Furthermore, sterile syringe service access affect for condom use at last sex among PWID with risky sexual partners and casual partners but does not consistently affect sterile syringe service access for condom use sex last month with any type of sexual partners."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desta Andriyani
"ABSTRAK
Praktik kerja apoteker di PT ETHICA Industri Farmasi Periode Bulan Februari ndash; Maret Tahun 2018 bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yangberhubungan dengan penerapan CPOB di PT ETHICA Industri Farmasi dan memahami peran serta tanggung jawab apoteker di industri farmasi. Dilakukan pengamatan dan praktik langsung di industri farmasi selama dua bulan penuh di PT ETHICA Industri Farmasi dimana selama dua bulan tersebut akan diadakan induksi dari masing-masing bagian didalam struktur perusahaan, selain itu calon apoteker juga terjun langsung untuk mengerjakan pekerjaan perusahaan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyusunan Standard Operating Procedure Aseptic Behavior dimana dilakukan pembuatan serta penyusunan standar operasi tingkah laku aseptis di dalam ruang kelas A dan B PT ETHICA Industri Farmasi plant Pulo Gadung. Dalam dua bulan dilaksanakannya praktik kerja dapat disimpulkan bahwa PT ETHICA Industri Farmasi telah menerapkan aspek CPOB sesuai dengan peraturan yang berlaku serta setelah pengerjaan tugas khusus, SOP tingkah laku aseptis didalam ruang kelas A dan B di PT ETHICA Industri Farmasi telah disusun dan juga di terapkan sebagai SOP yang berlaku PT ETHICA Industri Farmasi

ABSTRACT
Internship at PT ETHICA Pharmaceutical Industry Period February - March 2018 aims to identify aspects related to the application of CPOB in PT ETHICA Pharmaceutical Industry and understand the role and responsibility of pharmacists in the pharmaceutical industry. Observations and direct practice in pharmaceutical industry for two full months at PT ETHICA Pharmaceutical Industry where for two months will be held induction of each part in the structure of the company, in addition student also do the work of the company. Special assignment are given entitled preparation of Standard Operating Procedure Aseptic Behavior which made the preparation of standard operating procedure aseptic behavior in production area class A and B PT ETHICA Pulo Gadung Industrial Pharmaceutical plant. Within two months of the implementation of work practices it can be concluded that PT ETHICA Pharmaceutical Industry has applied the aspect of CPOB in accordance with the applicable regulations and after the execution of special assignment, aseptic behavior SOP in production area class A and B in PT ETHICA Pharmaceutical Industry have been prepared and also applied as applicable SOP at PT ETHICA Pharmaceutical Industry "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library