Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fitri
"[ABSTRAK
Tumbukan ion berat menghasilkan suatu kondisi dimana jumlah proton dan neutron
sama, hal ini disebut symmetric nuclear matter. Pemeriksaan terhadap karakteristik
SNM masih dilakukan sampai saat ini. Efek suku non linear dianggap
memberikan kontribusi terhadap karakteristik dari SNM, selain itu pemeriksaan
terhadap kestabilan persamaan keadaan dilakukan dengan menggunakan metode
medan rerata lanjutan. Pengecekkan lanjutan terhadap kestabilan persamaan energi
dilakukan dengan mengamati nilai kecepatan suara untuk setiap parameter. Solusi
dari persamaan densitas skalar, potensial skalar, dan turunan pertama potensial
skalar ditunjukkan oleh titik potong ketiga kurva tersebut. Selain itu, pemeriksaan
efek non linear terhadap kenaikan energi ikat dan tekanan setiap kenaikan temperatur
juga diperiksa. Parameter G2 yang memiliki konstanta suku cross coupling
terbukti memberikan kontribusi menahan laju kenaikan energi pada SNM, hal ini
diperlihatkan oleh kurva parameter G2 merupakan kurva paling soft. Kurva parameter
NLZ merupakan kurva paling stiff, serta memiliki nilai Cs paling besar saat nilai
massa efektif tinggi. Kestabilan persamaan energi untuk setiap parameter masih
dinilai realistik, ditinjau dari nilai C2s C2 < 1, namun setiap parameter memiliki daerahketidakstabilan saat massa efektif rendah karena nilai C2s negatif.

ABSTRACT
Heavy ion collision produces a condition where the total of proton equal with the total of the neutron this condition is named Symmetric Nuclear Matter SNM The investigation of SNM characteristic is still being done nowadays Effects of nonlinear term are considered to contribute to characteristics of SNM in addition to the examination of the stability equation of state were calculated using extended mean field method Advanced checking the stability of the energy equation is done by observing the sound velocity values each parameter The solution of scalar density equation scalar potential and first derivative of scalar potential are showed by crossing point of three curves The investigation of non linear effects to the binding energy increasing and pressure every rise of temperature G2 which has cross coupling term contributes to restrain increasing of SNM energy it is shown by the G2 parameter curve is softest NLZ is stiffest and has biggest Cs value when high effective mass condition The stability of energy equation every Heavy ion collision produces a condition where the total of proton equal with
the total of the neutron, this condition is named Symmetric Nuclear Matter (SNM).
The investigation of SNM characteristic is still being done nowadays. Effects of
nonlinear term are considered to contribute to characteristics of SNM, in addition
to the examination of the stability equation of state were calculated using extended
mean field method. Advanced checking the stability of the energy equation is done
by observing the sound velocity values each parameter. The solution of scalar density
equation, scalar potential, and first derivative of scalar potential are showed by
crossing point of three curves. The investigation of non linear effects to the binding
energy increasing and pressure every rise of temperature. G2 which has cross
coupling term contributes to restrain increasing of SNM energy, it is shown by the
G2 parameter curve is softest. NLZ is stiffest, and has biggest Cs value when high
effective mass condition. The stability of energy equation every parameter could
be said mentioned realistic, it is considered from C2
s
C2 < 1 value, but each parameter
has instability region when low effective mass condition is happened, because the
values C2
s are negative.
, Heavy ion collision produces a condition where the total of proton equal with the total of the neutron this condition is named Symmetric Nuclear Matter SNM The investigation of SNM characteristic is still being done nowadays Effects of nonlinear term are considered to contribute to characteristics of SNM in addition to the examination of the stability equation of state were calculated using extended mean field method Advanced checking the stability of the energy equation is done by observing the sound velocity values each parameter The solution of scalar density equation scalar potential and first derivative of scalar potential are showed by crossing point of three curves The investigation of non linear effects to the binding energy increasing and pressure every rise of temperature G2 which has cross coupling term contributes to restrain increasing of SNM energy it is shown by the G2 parameter curve is softest NLZ is stiffest and has biggest Cs value when high effective mass condition The stability of energy equation every Heavy ion collision produces a condition where the total of proton equal with
the total of the neutron, this condition is named Symmetric Nuclear Matter (SNM).
The investigation of SNM characteristic is still being done nowadays. Effects of
nonlinear term are considered to contribute to characteristics of SNM, in addition
to the examination of the stability equation of state were calculated using extended
mean field method. Advanced checking the stability of the energy equation is done
by observing the sound velocity values each parameter. The solution of scalar density
equation, scalar potential, and first derivative of scalar potential are showed by
crossing point of three curves. The investigation of non linear effects to the binding
energy increasing and pressure every rise of temperature. G2 which has cross
coupling term contributes to restrain increasing of SNM energy, it is shown by the
G2 parameter curve is softest. NLZ is stiffest, and has biggest Cs value when high
effective mass condition. The stability of energy equation every parameter could
be said mentioned realistic, it is considered from C2
s
C2 < 1 value, but each parameter
has instability region when low effective mass condition is happened, because the
values C2
s are negative.
Key words: coupling, soft, stiff.
ix]"
Universitas Indonesia, 2015
S60449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, M. F. Conny
"Hingga saat ini kejang demam masih merupakan tipe kejang yang paling sering ditemukan pada masa kanak-kanak Dua sampai 5% anak pernah mengalami suatu serangan kejang demam sebelum usia 5 tahun. Meskipun serangan kejang tersebut biasanya hanya berlangsung beberapa menit namun serangan tersebut amat menakutkan dan mengkhawatirkan orangtua. Setelah kejang dapat teratasi akan timbul pertanyaan apakah kejang dapat berulang, apakah akan terjadi epilepsi di kemudian hari, bagaimana dengan perkembangan dan kecerdasan anak tersebut? Tidaklah mengherankan kejang demam merupakan fokus penelitian yang intensif.
Secara umum kejang demam diklasifikasikan dalam dua kelompok yakni kejang demam sederhana (KDS) dan kejang demam kompleks (KDK). Kejang demam diklasifikasikan sebagai KDK bila kejang demam berakhir lebih dari 15 menit atau bersifat fokal atau terjadi kembali dalam 24 jam. Di luar kriteria tersebut, ia diklasifikasikan dalam KDS. Data-data dari penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa KDS, bentuk terbanyak dari kejang demam, umummya mempunyai perjalanan alamiah yang benign sehingga tampaknya tidak dibutuhkan usaha-usaha preventif untuk mencegah dampak jangka panjangnya. Hal yang serupa tidak berlaku untuk KDK yang memiliki insidens sebesar 27 - 37% dari seluruh kejang demam. Dari berbagai penelitian diketahui bahwa KDK mempunyai hubungan erat dengan berulangnya kejang demam dan timbulnya epilepsi. Pengobatan profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang demam dan epilepsi pasca-KDK juga masih menjadi kontroversi hingga saat ini, meskipun profilaksis harian jangka panjang tidak lagi direkomendasikan untuk diguna kan secara rutin.
Mengingat kedua implikasi tersebut, penting bagi kita untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor prognosis yang mempengaruhi berulangnya kejang. Sepanjang pengetahuan kami, hingga kini belum didapatkan penelitian terpublikasi yang membahas tentang faktor-faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam setelah kejang demam kompleks pertama. Penelitian yang ada saat ini menggabungkan faktor-faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam pasca-KDS dan KDK.
Untuk memperoleh data yang disebutkan di atas diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar subyek dalam waktu yang lama. Sebagai langkah awal, penelitian ini akan mengumpulkan berbagai karakteristik pasien KDK serta faktor-faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam atau timbulnya epilepsi pasca-KDK.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a) Bagaimanakah karakteristik demografis (usia, jenis kelamin) dan klinis (jenis kejang, lama kejang, frekuensi kejang, riwayat kejang demam dalam keluarga, riwayat epilepsi dalam keluarga, durasi antara demam hingga timbulnya kejang, suhu saat KDK I, adanya gangguan perkembangan atau kelainan neurologis sebelum kejang) dari pasien KDK pertama di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) ?
b) Berapakah angka kejadian berulangnya kejang demam setelah KDK pertama dalam penelitian ini?
c) Berapakah angka kejadian epilepsi setelah KDK pertama dalam penelitian ini?
d) Apa sajakah yang menjadi faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam berdasarkan karakteristik yang tersebut dalam butir a) tersebut?
Pasien KDK pertama yang memiliki gangguan perkembangan, usia awitan sebelum dua tahun, suhu yang rendah saat KDK pertama, riwayat kejang demam dalam keluarga, riwayat epilepsi dalam keluarga, dan durasi yang singkat antara demam hingga timbulnya KDK pertama mempunyai kemungkinan berulangnya kejang demam yang lebih besar dibandingkan dengan pasien KDK pertama yang tidak memiliki faktor prognosis tersebut di atas.
Tujuan umum penelitian untuk mengetahui faktor-faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam pasca-KDK. Tujuan khusus penelitian mendapatkan karakteristik demografis dan klinis dari pasien yang mengalami KDK pertama yang berobat di R.SCM, mendapatkan angka kejadian berulangnya kejang demam setelah KDK pertama, mendapatkan angka kejadian epilepsi setelah KDK pertama, mengetahui faktor-faktor prognosis untuk berulangnya kejang demam."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhya Nandana Kumara
"Dengan bertambahnya pembangunan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, maka kedalaman fondasi yang dapat menopang kekuatan gedung-gedung tersebut semakin diperlukan. Walaupun telah banyak dilakukan penyelidikan tanah yang mencapai kedalaman lebih dari 100 meter untuk kebutuhan design, tetapi belum banyak studi akademik mengenai data dari hasil penyelidikan tanah tersebut. Di Jakarta, terutama di daerah Jalan Thamrin dan Sudirman, terdapat banyak gedung-gedung tinggi, di mana pada kedalaman 30-150 meter sering ditemukan jenis tanah lempung teguh. Tesis ini akan membahas mengenai jenis tanah lempung teguh Jakarta dengan berfokus pada parameter kompresi atau konsolidasi dari jenis tanah ini.
......With the increased population of high-rise buildings in Jakarta, deeper foundation is required to support these buildings’ weight. Although deep soil investigation has been done for more than 100m depth for design purposes, there are not many academic studies for this kind of soil. At Thamrin and Sudirman Street, where most skyscraper buildings are located, stiff clay layer can be found at 30-150m depth. This thesis will focus on compression or consolidation parameter for this deep layer stiff clay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Christiani
"Penggalian basement dalam dengan sistem galian bertahap dengan menempatkan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah akan mempengaruhi displacement dan deformasi tanah di sekitarnya, yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap bangunan-bangunan existing di sekitarnya. Untuk dapat menyelesaikan masalah ini merupakan suatu tantangan bagi dunia rekayasa sipil.
Sistem galian dalam dan bukaan bawah tanah merupakan masalah interaksi tanah/struktur yang kompleks. Untuk mendapatkan besamya tegangan-tegangan dan deformasi yang akurat dan hasil disain yang optimal perlu digunakan metode analisis dan pemodelan tanah struktur yang memadai. Penggunaan metode elemen hingga dengan model tanah yang realistik dan memperhitungkan konstruksi galian bertahap.
Dalam studi ini dilakukan suatu analisis elemen hingga model tanah elastis-plastis dan non-linier dari galian bertahap untuk konstruksi dengan dinding penahan tanah dan pengaruhnya terhadap bangunan sekitar. Untuk menunjukkan kemampuan dari pemodelan elemen hingga ini telah dilakukan simulasi galian bertahap terhadap konstruksi. Response tegangan-deformasi dari hasil analisis elemen hingga dibandingkan dengan data-data pengukuran yang ada. Pemodelan elemen hingga juga dicoba dilakukan terhadap pengaruh bangunan sekitar. Adapun pemodelan ini menggunakan satu bagian rencana konstruksi penggalian basement dalam Niaga Tower Project II Jakarta di section Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dengan dua analisa kondisi tanah yaitu tanah lempung medium-hard clay yang merupakan tanah asli dari lokasi Niaga Tower Project II dan tanah lempung cenderung sangat lunak (very- soft-stiff Clay) yang sampelnya diambil dari lokasi Gedung Bank Indonesia di section Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Studi ini bertujuan untuk memberikan suatu response simulasi numerik perilaku dinding diafragma dan interaksi terhadap tanah pada tahapan galian dan pengaruhnya tiap terhadap bangunan-bangunan existing, dengan modelisasi berbagai altematif penggunaan strutting pada dinding diafragma, untuk kedua kondisi tanah yaitu medium-hard clay dan very- soft-stiff Clay.
Analisa yang digunakan adalah suatu analisa dua dimensi dengan kondisi plane Sirain. Unluk model tanah digunakan model tanah elastis-plastis dan model tanah hiperholic dengan kriteria keruntuhan mohr-coulomh untuk dapat mensimulasikan perilaku penting tanah seperti sifat non linier, ketergantungan terhadap taraf (level) tegangan, sejarah pembebanan, sifat elastis-plastis, dan lintasan tegangan sehingga dapat terprediksi respons tegangan dan deformasi.
Adapun software elemen hingga yang digunakan adalah SIGMA/W yang telah menggunakan model tanah non-linier dan elastis-plastis sehingga diharapkan dapat memodelkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Hasil analisis menunjukkan kemampuan dari metode elemen hingga dalarn memodelkan konstruksi dinding penahan tanah dengan lebih realistik dibandingkan dengan metoda-metoda konvensional yang biasa digunakan selama ini. Disarankan untuk menggunakan metode elemen hingga model tanah non-linier yang didapat lebih baik dalam memodelkan tanah untuk analisis, disain, maupun analisis balik dari pengukuran lapangan untuk konstruksi dinding penahan tanah yang melibatkan galian bertahap serta interaksi tanah-struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library