Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christiany
"ABSTRAK
Dalam hidupnya, kadang manusia memiliki pengalaman disakiti atau
mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang lain. Pengalaman ini disebut dengan
transgresi. Transgresi ini menimbulkan perasaan tertekan yang menetap dan emosiemosi
negatif t «hadap orang yang menyebabkan pengalaman menyakitkan atau
perlakuan tidak adil tersebut (pelaku). Ketika individu menyadari adanya emosi
negatif tersebut, timbul suatu kebutuhan bagi individu tersebut (korban) untuk
menyembuhkan luka tersebut. Salah satu cara penyembuhan adalah dengan
memaafkan pelaku. Usaha dari individu dalam memberi maaf ini, diasumsikan
melibatkan penggunaan strategi regulasi emosi dalam dirinya. Dalam hal ini, strategi
regulasi emosi ditujukan untuk menurunkan emosi negatif sehingga muncul kesiapan
untuk memaafkan dalam dirinya.
Masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah ada hubungan antara strategi
regulasi emosi dan kesiapan memaafkan?" Strategi regulasi emosi dalam penelitian ini
dilihat dari dua aspek, yaitu aspek strategi regulasi emosi reappraisal dan aspek
strategi regulasi emosi suppression. Sedang kesiapan memaafkan dalam penelitian ini
dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek balas dendam versus pemaafan, aspek situasi sosial
dan personal, dan aspek halangan terhadap pemaafan. Guna menjawab permasalahan
itu, peneliti menggunakan studi kuantitatif dengan desain non-experimental jenis
penelitian korelasional.
Hasil penelitian ini, strategi regulasi emosi reappraisal memiliki hubungan
yang signifikan dengan semua aspek kesiapan memaafkan. Sedangkan strategi
regulasi emosi suppression memiliki hubungan yang signifikan dengan aspek situasi
sosial dan personal.
Berdasarkan hasil penelitian, saran metodologis yang diajukan adalah untuk
pengembangan teori. Sedang saran praktis yang diajukan penulis adalah bagi
seseorang yang pernah mengalami transgresi dan ingin terbebas dari emosi-emosi
negatif yang muncul akibat transgresi tersebut."
2004
S3407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Novliarahma
"Gangguan dalam perkembangan bahasa menghambat anak usia prasekolah untuk berinteraksi dengan kemudahan dan kelancaran yang setara dengan anak pada umumnya dan hal itu dapat memicu masalah emosi. Anak usia prasekolah yang mengalami gangguan perkembangan bahasa juga mengalami kesulitan dalam meregulasi emosi mereka dengan baik. Penelitian ini berupaya untuk mencari tahu strategi regulasi emosi apa saja yang digunakan oleh anak di usia prasekolah dengan perkembangan bahasa atipikal, serta membandingkannya dengan strategi regulasi emosi yang digunakan anak usia prasekolah dengan perkembangan bahasa tipikal. Partisipan penelitian ini terdiri 119 orang tua/pengasuh dari anak usia prasekolah (3-5 tahun). Data dalam penelitian ini diambil menggunakan Speech and Language Developmental Milestones (SLDM) untuk membedakan partisipan berdasarkan perkembangan bahasa anak (atipikal dan tipikal). Selain itu, Emotion Regulation Skills Questionnaire (ERSQ) digunakan untuk mengukur strategi regulasi emosi anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi regulasi emosi yang dominan digunakan oleh kelompok atipikal adalah venting, support seeking, dan comfort seeking. Hasil analisis statistik diferensial menunjukkan bahwa ada perbedaan strategi regulasi emosi antara kelompok atipikal dan tipikal. Untuk ke depannya, penelitian ini diharapkan dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan metode penelitian lain agar dapat memperdalam pemahaman mengenai strategi regulasi emosi anak usia prasekolah berdasarkan perkembangan bahasa.

Preschool children with language difficulties are at risk of experiencing more socio-emotional related problems compared to those who are typically developed. Previous studies have also found that language difficulties may negatively affect preschool childrens' emotion regulation skills. The purpose of this study is to find out which emotion regulation strategies are most likely to be used by preschool children with an assumed language difficulty (atypical) and to compare them with those who are typically developed. A total of 119 participants consisted of parents/caregivers of preschool children (3-5 years) were grouped based on child language development (atypical and typical) using the Speech and Language Developmental Milestones (SLDM). Childrens' emotion regulation strategies were measured using the Emotion Regulation Skills Questionnaire (ERSQ). Results showed that preschool children in the atypical group tend to use venting, support seeking, and comfort seeking to regulate their emotions. Differential test results showed that there is a significant difference of emotion regulation strategies between preschool children in both language development groups. Future studies are to be improved by using different research methods in order to obtain a deeper understanding of emotion regulation strategies in preschool children based on their language development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library