Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ndaru Setyawan
"Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan prasarana publik yang dibutuhkan khususnya malam hari. Agar efisien dalam pengoperasian dan pengawasan, maka sistem lampu jalan pintar dirancang dapat menyesuaikan keadaan lingkungan sekitar dan terdapat sistem monitoring. Dalam penelitian ini penulis membuat sistem lampu jalan pintar berbasis mikrokontroler yang dapat menyala secara otomatis pada malam hari, keadaan gelap, dan dapat dikendalikan oleh server. Lampu pada sistem ini hanya menyala dengan terang apabila terdapat gerakan manusia di sekitar lampu jalan untuk menghemat energi. Selain tenaga surya, sistem memiliki sumber cadangan PLN. Sistem ini dapat memilih secara otomatis sumber daya mana yang harus digunakan berdasarkan level tegangan baterai. Dari hasil pengujian, sensor gerak dapat mendeteksi gerakan hingga jangkauan jarak 12 meter pada sudut 90°. Rata-rata kesalahan pada sensor arus sebesar 1,32 ± 2,75 % sedangkan pada sensor tegangan sebesar 4,73 ± 12,61 %. Sistem dapat mengirimkan data melalui komunikasi serial mengenai level tegangan baterai, arus dan tegangan pada lampu, status nyala lampu, waktu, tanggal, sumber daya yang sedang digunakan, serta peringatan apabila terjadi kerusakan pada lampu.
Street light is public infrastructure that needed in the evening. To reach efficiency of operation and monitoring, so street light system is designed to adapt with environment condition and monitoring system. This research design smart street light system based on microcontroller that can turn on automatically in the evening, in the dark, and controlled by server. The lamp only reach its maximum brightness if the motion detector sensing object to save energy. Except solar power, this system using back up power which is PLN. This system can choose automatically which resources should be used based on the level of battery voltages. By testing this system obtained motion detector can detect maximum range 12 meters at 90°. Error tolerance of current sensor is 1,32 ± 2,75 % and voltage sensor is 4,73 ± 12,61 %. The system can transmit data through the serial communication about the level of battery voltages, current and the voltage at the lamp, lamp state, time, date, resources are being used, and send a warning if the lamp is broken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Praditya Rizky Pratama Putra
"Populasi dunia terus tumbuh dan mencapai titik evolusi masyarakat yang signifikan, di mana jumlah penduduk yang tinggal di kota melebihi jumlah penduduk di pedesaan. Hal ini menjadikan perhatian khusus bagi pemerintah pusat dan daerah karena sumber daya yang terbatas, seperti energi, harus dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan warga. Sehingga lampu penerangan jalan yang hemat energi diharapkan untuk dapat menggantikan lampu penerangan konvensional yang masih banyak ditemukan di kota besar, tidak terkecuali Kota Depok. Oleh karena itu, berbagai alat, mulai dari sensor hingga proses, layanan, dan kecerdasan buatan, digunakan untuk mengakomodir penggunaan infrastruktur pada aset penerangan kota dengan konsep hemat energi serta mempunyai fleksibilitas tinggi. Depok Smart Pole dengan salah satu feature Intelligent Street Light, menjadi Program Smart Living Pemerintah Kota Depok. Konsep lampu penerangan cerdas ini, dirancang menggunakan jaringan LoRa dengan menentukan kapasitas site dan jumlah site gateway yang akan digunakan. Simulasi cakupan wilayah jaringan LoRa pada Kota Depok dilakukan dengan menghitung link budget menggunakan Model Okumura Hata dan dilanjutkan simulasi menggunakan Forsk Atoll 3.3.2. Optimasi jaringan LoRa bergantung pada parameter awal yang ditentukan dengan Bandwidth 125KHz, Spreading Factor (SF-8), dan Coding Rate (CR 4/5). Sesuai parameter tersebut, hasil penelitian ini  sebelas site gateway dengan radius 1.8Km, dan sensitivitas penerima ≤-127.0dBm pada SF-8. Kapasitas setiap sel dapat melayani 45.425 perangkat dengan utilisasi jaringan 83,73% pada perencanaan hingga tahun 2032. Aspek kelayakan implementasi intelligent street light di Kota Depok memberikan nilai NPV Rp285.770.413.193 sehingga proyek dapat dijalankan menggunakan skema pembiayaan capex dan opex melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

The world's population continues to grow and is reaching a significant point of societal evolution, where the number of people living in cities exceeds those in rural areas. This is of particular concern to the central and local governments because limited resources, such as energy, must be optimized to meet the needs of citizens. So that energy-efficient street lighting is expected to be able to replace conventional lighting which is still widely found in big cities, Depok City is no exception. Therefore, various tools, from sensors to processes, services, and artificial intelligence, are used to accommodate the infrastructure use of urban lighting assets with the concept of energy saving and high flexibility. The Depok Smart Pole with one of the Intelligent Street Light features has become the Depok City Government's Smart Living Program. This smart lighting concept is designed using the LoRa network by determining the site capacity and the number of site gateways to be used. The simulation of the LoRa network area coverage in Depok City was carried out by calculating the link budget using the Okumura Hata Model and continued with the simulation using Forsk Atoll 3.3.2. LoRa network optimization depends on the initial parameters specified with 125KHz Bandwidth, Spreading Factor (SF-8), and Coding Rate (CR 4/5). According to these parameters, the results of this study are eleven gateway sites with a radius of 1.8Km, and a receiver sensitivity of -127.0dBm on SF-8. The capacity of each cell can serve 45.425 devices with 83.73% network utilization in planning until 2032. The implementation of intelligent street light in Depok City gives a NPV value of Rp285.770.413.193 so that the project can be run using a capex and opex financing scheme through Government Cooperation with Business Entities (KPBU). "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emana Fasianti
"Perkembangan fisik kota mengakibatkan peningkatan kebutuhan penerangan jalan dan konsumsi energi listrik. Di tengah isu lingkungan dan krisis energi yang dihadapi kota-kota, penggunaan lampu PJU hemat energi LED seperti yang dilakukan kota di Jakarta berpotensi memberikan penghematan energi dan menurunkan dampak terhadap lingkungan, namun membutuhkan biaya investasi yang besar sehingga perlu dikombinasikan dengan skenario penghematan energi yang lain seperti peredupan cahaya (dimming). Skenario dimming perlu dibuat dengan menyesuaikan intensitas aktivitas warga berdasarkan pola persebaran titik PJU pada struktur dan pola ruang kota. Dengan mengambil studi kasus di Jakarta Pusat dan menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk menganalisis pola spasial PJU, hasil pengukuran volume lalu lintas, dan hasil perhitungan potensi penghematan, diperoleh hasil bahwa (1) pola spasial PJU berdasarkan struktur dan pola ruang menunjukkan persebaran pelayanan titik PJU yang disesuaikan dengan hierarki sistem pusat kegiatan dan kebutuhan pelayanan, (2) Intensitas lalu lintas yang bervariasi pada kawasan pusat kegiatan dan permukiman menunjukkan kebutuhan penerangan jalan yang bervariasi sehingga dimming bisa dilakukan dengan nilai dan periode yang bervariasi menyesuaikan intensitas lalu lintas, serta (3) skenario dimming yang diterapkan bersama dengan penggunaan lampu PJU LED smart system di Jakarta Pusat berpotensi mengoptimalkan penurunan konsumsi energi listrik, tagihan listrik PJU serta emisi CO2.

Physical development of the city resulting in increased demand of street lighting and consumption of electrical energy in the city. Among environmental issues and the crises of energy in the city, the use of energy efficient lamps LED and smart sytem in Jakarta has potential to provide energy savings and reduce the impact on the environment, but this project requires big investment costs so need to be combined with other energy saving scenarios such as dimming system. Dimming system need to be made by adjusting the intensity of the citizens activities based on the distribution pattern of street lighting system on the structure and functional zone of urban space. By taking a case study in Central Jakarta and using descriptive analysis approach to analyse the spatial pattern of street lighting, the traffic measurement result, and the calculation of saving, it is found that (1) spatial pattern of Central Jakarta street lighting system shows the distribution of street lighting point service has been adjusted to the hierarchy of city center system of activities and service needs, (2) the varying traffic intensity at the center of activity and residential area shows the need for varied street lighting so that dimming can be done with the varying values and periods based on the traffic intensity and (3) dimming scenarios applied with the use of LED smart systems in Central Jakarta street lighting system, potentially optimize the reduction of the consumption of electrical peak load, local government expenditure and greenhouse gas emissions."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library