Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzul Husna
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang prevalensinya semakin meningkat. Data RisKesDas menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan obat herbal untuk mengatasi DM. Daun kari (Murraya koenigii) adalah salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai rempah dan penambah aroma makanan, telah digunakan sebagai herbal untuk mengatasi hiperglikemia pada masyarakat khususnya oleh masyarakat Aceh. Sehubungan dengan itu diperlukan penelitian untuk membuktikan efek antihiperglikemia daun kari untuk memperoleh bukti ilmiah mengenai keamanan dan efikasi penggunaan daun kari untuk mengatasi DM.

Tujuan penelitian. Membuktikan efek antihiperglikemia dan mekanisme dasar efek antihiperglikemia daun kari (Murraya koenigii) pada tikus diabetes yang diinduksi dengan streptozotosin dan nikotinamid.

Metode penelitian. Studi eksperimental in vivo menggunakan 30 tikus Spraque-Dawley yang diinduksi hiperglikemia dengan streptozotosin 55 mg/kg.BB dan nikotinamid 120 mg/kg.BB (STZ-NA). Selanjutnya kelompok tikus diberikan ekstrak etanol daun kari (Murraya koenigii) 200 mg/kg.BB, 400 mg/kg.BB dan glibenklamid 1 mg/kg.BB selama 30 hari. Berat badan dan kadar glukosa darah dihitung secara berkala. Parameter yang diperiksan adalah insulin plasma, kadar MDA dan GSH, aktivitas enzim heksokinase dan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, ekspresi mRNA GLUT4, TNF-α dan IL-1β, Fungsi hati dan ginjal dan histopatologi pankreas serta hati yang diwarnai Hematoksilin-Eosin.

Hasil. Ekstrak etanol Murraya koenigii (MKE) dosis 200 and 400 mg/kg.BB menurunkan kadar glukosa darah dan indeks HOMA-IR tikus diabetes secara signifikan dibanding dengan tikus diabetes yang tidak diterapi. Pemberian MKE pada tikus diabetes memperbaiki aktivitas rate limitting enzyme yang terlibat dalam metabolisme glukosa dan meningkatan ekspresi mRNA GLUT4 pada otot skelet yang terlibat dalam homeostasis glukosa. Pemberian MKE juga memodulasi efek inflamasi pada tikus diabetes secara signifikan dan mengendalikan stres oksidatif akibat diabetes.

Kesimpulan. Ekstrak etanol Murraya koenigii (MKE) 200 dan 400 mg/kg.BB mempunyai efek antihiperglikemia. Mekanisme efek antihiperglikemia MKE melalui perannya dalam meningkatkan kapasitas antioksidan, meningkatkan aktivitas rate limiting enzyme yang terlibat dalam metabolisme glukosa, meregulasi transporter glukosa dan meregulasi mediator pro-inflamasi.
ABSTRACT
Background. Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia with increasing prevalence in the world. Data from RISKESDAS 2013 showed that certain Indonesian use herbal medicines to treat DM. Curry leaf (Murraya koenigii) is commonly used as a spice and food enhancer and has been used as an herb to treat hyperglycemia in the community, especially by Acehnese. Research to prove the antihiperglycemia effect of curry leaves is scientifically needed to support evidence regarding the safety and efficacy of using curry leaves to the treatment of DM

Aims. The present study aimed to investigate the antihyperglycemic effect and the mechanism of the antihyperglycemic effect of curry leaves (Murraya koenigii) in diabetic rats induced by streptozotocin and nicotinamide.

Methods Thirty Spraque-Dawley rats were induced hyperglycemia by streptozotocin 55 mg/kg b.w and nicotinamide 120 mg/kg b.w (STZ-NA). The hyperglycemic rats were treated with an ethanolic extract of Murraya koenigii 200 mg/kg b.w, 400 mg/kg b.w, and glibenclamide 1 mg/kg b.w 30 days. The body weight and blood glucose levels were recorded. Plasma insulin, MDA and GSH levels, hexokinase and glucose-6-phosphate dehydrogenase activity GLUT4, TNF-α, and IL-1β mRNA expression were examined after 30 days treatment and pancreatic and liver histopathology assessed by Hematoxylin-Eosin staining.

Results. Ethanolic extract of Murraya koenigii (MKE) of 200 and 400 mg/kg b.w showed a significant reduction in blood glucose level and HOMA-IR. Administration of MKE improved the activity of rate-limiting enzymes involved in glucose metabolism and increased GLUT4 mRNA expression in skeletal muscles involved in glucose homeostasis. Besides, supplementation of MKE appeared to modulate the inflammatory reaction in diabetic rats significantly and controled oxidative stress due to hyperglycemia

Conclusions The present study reveals that ethanol extract of Murraya koenigii 200 and 400 mg/kg b.w. possess antihyperglycemic effect. The antihyperglycemic mechanism of the MKE carried out by means of its role in increasing antioxidant capacity, increase the activity of the rate-limiting enzymes involved in glucose metabolism, regulate glucose transporter and modulate pro-inflammatory mediators.
2018
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Laurentius
Abstrak :
Menurut International Diabetes Federation, lebih dari 382 juta penduduk dunia yang menderita diabetes mellitus di tahun 2013 dengan tingkat insidensi global yang mencapai 9,5 juta jiwa tiap tahunnya. Sesuai dengan data kesehatan Kemenkes tahun 2013, insidensi diabetes mellitus adalah sebesar 54% dari total penduduk Indonesia. Pengobatan DM yang tidak murah dengan efek samping beragam telah membatasi terapi tersebut dengan kondisi Indonesia saat ini. Walaupun demikian, tingkat biodiversitas Indonesia yang tinggi menyediakan suplai tumbuhan bagi peneliti yang diketahui memiliki efek terapeutik. Oleh karena itu, pengobatan herbal alternatif menggunakan ekstrak daun kari (Murraya koenigii) sebagai potensi antidiabetes melalui kontrol ekspresi mRNA G6Pase sebagai kunci regulator metabolisme glukosa pada hati tikus diabetes mellitus hasil induksi streptozotosin-nikotinamid akan menjadi tujuan utama dari studi ini. Daun kari telah digunakan orang banyak dan mudah untuk diproses, sehingga menjanjikan daun kari sebagai kandidat utama obat herbal antidiabetes. Studi eksperimental yang melibatkan jaringan hati beku dari tikus Sprague-Dawley dimulai dengan ekstraksi RNA total. Jaringan hati tersebut diperoleh dari enam kelompok tikus dengan berbagai perlakuan selama 30 hari. mRNA G6Pase yang terdapat di dalam ekstrak RNA akan mengalami reverse transcription menjadi cDNA untuk amplifikasi RT-qPCR. Kuantifikasi tingkat ekspresi G6Pase dilakukan dengan metode Livak-Schmittgen dari nilai Ct hasil RT-qPCR. Perbandingan signifikansi ekspresi G6Pase hati antar kelompok tikus dianalisis dengan menggunakan one-way ANOVA. Kelompok tikus diabetes mellitus hasil induksi streptozotosin-nikotinamid mengalami peningkatan ekspresi relatif G6Pase dibandingkan dengan kelompok normal (3,04 kali lipat, p<0,001). Sebagai tambahan, pemberian ekstrak daun kari per oral pada kelompok tikus diabetes menunjukkan perbedaan tingkat ekspresi G6Pase hati yang tidak signifikan dibandingkan dengan kelompok normal pada dosis ekstrak 200 mg/kg/hari (1,5 kali lipat, p=0,24) dan 400 mg/kg/hari (1,37 kali lipat, p=0,204), namun berhasil menurunkan ekspresi relatif dari G6Pase tikus DM saat diberi ekstrak daun kari pada dosis 200 mg/kg/hari (0,55 kali lipat, p<0,001) dan 400 mg/kg/hari (0,5 kali lipat, p<0,001). Terapi glibenklamid (1 mg/kg/hari) pada kelompok tikus diabetes menghasilkan ekspresi relatif G6Pase yang mirip dengan kelompok normal (1,1 kali lipat, p=0,164), sehingga menunjukkan efektivitas antihiperglikemik yang sama dengan ekstrak daun kari. Ekstrak daun kari berperan sebagai potensi terapi antidiabetes melalui kontrol ekspresi dari enzim hati G6Pase. ......According to International Diabetes Federation, more than 382 million people suffered diabetes mellitus in 2013 of which the global incidences could increase up to 9.5 million annually. Based on the Indonesia Ministry of Health data, incidence level of diabetes mellitus has been discovered up to 54% in 2013. Unaffordable diabetes medication with numbers of side effects have restricted its optimal pharmacotherapy within Indonesia’s economic condition; nevertheless, its local biodiversity has augmented supplies of plants that are known to have therapeutic effect. Hence, alternative herbal medicine of using curry leaves (Murraya koenigii) extract as potential antidiabetics towards expression level of liver G6Pase on streptozotocin-nicotinamide-induced rat model of diabetes mellitus would be the main objective of this study. That curry leaves are widely used in population makes them as the primary candidate for diabetes mellitus therapy. Experimental study using frozen liver tissues of Sprague-Dawley rat variant begins with total RNA extraction. The respective tissues are obtained from six groups of rats with prior different treatments. mRNA of G6Pase found in the RNA extract is reversely transcribed into cDNA for further real time qPCR amplification. Quantification of G6Pase expression level is done via Livak-Schmittgen method utilizing Ct value results of RT-qPCR. Comparison of statistical significance between groups are then analysed with ANOVA. Streptozotocin-nicotinamide induced diabetic rat group has an increased G6Pase relative expression level compared with normal group (3.04 folds, p<0.001). Additionally, administration of curry leaves extract per oral in the diabetic rat group shows no significant difference of G6Pase expression compared to normal groups on both 200 mg/kg/day (1.5 folds, p=0.24) and 400 mg/kg/day dosage (1.37 folds, p=0.204). Glibenclamide (1 mg/kg/day) given to the diabetic rat group as control treatment contributes to similar expression level of liver G6Pase (1.1 folds, p=0.164) compared to normal, thus showing the same effectiveness with curry leaves extract. Besides, it significantly reduces the relative expression of G6Pase in DM mice given with the extract of 200 mg/kg/day (0.55 folds, p<0.001) and 400 mg/kg/day dosage (0.5 folds, p<0.001). Curry leaves extract could serve as potential antidiabetic therapy via evidence of liver G6Pase expression level control.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Nurrahman Galileo
Abstrak :
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis metabolis yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia dan dapat berkomplikasi ke berbagai organ seperti hepatopati. Pengobatan diabetes mellitus memerlukan biaya yang tinggi dan masih memiliki berbagai efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengobatan alternatif dari bahan-bahan herbal yang dapat memberikan efek antihiperglikemik dan efek protektif pada hepar dengan salah satu yang berpotensi adalah daun jati (Tectona grandis). Penelitian ini diawali dengan 30 tikus Wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok kontrol positif yang diberikan metformin, kelompok kontrol negatif, dan tiga kelompok perlakuan lain yang diberikan ekstrak etanol daun jati. Induksi diabetes mellitus dilakukan dengan injeksi streptozotosin (STZ) dosis 40 mg/kgBB secara intraperitoneal. Setelah 3 hari induksi, diberikan perlakuan sesuai kelompok masing-masing selama 40 hari dan GDP akan diukur secara berkala. Pada hari terakhir, dilakukan terminasi dan pengambilan organ hepar untuk pemeriksaan histopatologi preparat hepar. Pemeriksaan dilakukan dengan mencari adanya perubahan histopatologi hepar pada hepatosit berupa makrovesikular steatosis, mikrovesikular steatosis, perubahan hidrofik, degenerasi ballooning, dan nekrosis. Data GDP akan dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jati dengan dosis 200 mg/dL, 400 mg/dL, dan 800 mg/dL dapat menurunkan GDP tikus diabetes yang diinduksi STZ. Akan tetapi, ekstrak etanol daun jati tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan gambaran histopatologi hepar pada tikus diabetes yang diinduksi STZ. Ekstrak etanol daun jati dapat menurunkan kadar GDP tikus yang diinduksi STZ tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan gambaran histopatologi hepar dati tikus tersebut. ......Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease characterized by hyperglycemia and can cause many organ complication including hepatopathy. Treatment of diabetes mellitus requires high costs and still has unwanted side effects. Therefore, it is necessary to have an alternative treatment from herbal ingredients that have antihyperglicemic and hepatoprotective effect, one of which has the potential to be teak (Tectona grandis) leaves. This study began with 30 Wistar rats which were divided into 6 groups, namely normal group, positive control group was treated with metformin, negative control group, and three other treatment groups were treated with teak leaf ethanol extract. Diabetes mellitus induction was carried out using intraperitoneal injection of streptozotocin (STZ) 40 mg/kg. After the induction, treatments for each group is given for 40 days and FBG will be measured periodically. Then, the rat was terminated and the liver was harvested for histopathological examination to look for liver histopathological change on hepatocytes the form of macrovesicular steatosis, microvesicular steatosis, hydrophic changes, ballooning degeneration, and necrosis. The FBG data will be analyzed using One-Way ANOVA test. This study showed that teak leaf ethanol extract with doses of 200 mg/dL, 400 mg/dL, and 800 mg/dL could reduce the FBG of STZ-induced diabetic rats. However, the extract has not been shown to improve histopathological changes in the rat’s liver. Teak leaf ethanol extract can reduce the FBG levels of STZ-induced rats but did not have an effect on changes in the histopathological appearance of the rat’s liver.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library