Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Setianto S.
"Stress path adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan geser maksimum dari suatu sampel tanah dalam suatu uji kekuatan geser tanah. Pemanfaatan metode stress path di laboratorium memungkinkan untuk memodelisasi perubahan tegangan secara lebih realistik dibandingkan dengan menggunakan analisa hasil uji biasa. Di lapangan perubahan tegangan dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena perubahan tegangan pori. Dengan demikian aplikasinya di lapangan adalah dapat diketahui perubahan tegangan akibat perubahan tegangan pori selama proses konstruksi.
Pada dasarnya metode ini mempunyai dua Iangkah peninjauan, yaitu dengan menentukan variasi stress-strain untuk suatu elemen tanah dari kondisi yung sesungguhnya, yaitu berupa peninjauan keadaan tegangan yang dialami oleh satu elemen tanah di bawah satu bangunan yang akan didikan atau telah ada. Peninjauan kedua yaitu dengan melakukan uji laboratorium atau di lapangan atau kedua-duanya dan dilakukan teknik analisa pendekatan terhadap tegangan dan regangan tanah di Iapangan dengan kondisi-kondisi pada waktu sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan.
Tanah gambut atau sering disebut pear adalah sejenis tanah yang merupakan campuran fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk, mengalami perubahan secara kimiawi dan menjadi fosil. Tanah gambut dengan rentang ketebalan 1.00 - 6.00 meter menutupi dataran yang luas di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan dan Sumatera. Sifat dari tanah gambut adalah mempunyai kadar air dan organik yang tinggi. Pada dasarnya tanah gambut terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu tanah gambut berserat (fibrous) dan tanah gambut yang menyerupai lempung (amorphous granular), dimana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Secara umum tanah gambut adalah suatu jenis tanah yang memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Sehingga tanah gambut merupakan tanah yang dapat digolongkan sebagai tanah yang buruk untuk dijadikan tanah pendukung suatu konstruksi Teknik Sipil, misalnya untuk pondasi gedung, jembatan, dan sebagainya.
Pada dasarnya uji triaksial adalah suatu uji kekuatan geser tanah dengan cara memberi tekanan aksial (01) dan tekanan Iateral (03) secara merata pada suatu sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample), Kemudian dengan memplot kurva tegangan dan membuat suatu Mohr Envelope akan dapat diketahui parameter kekuatan geser tanah yaitu c (kohesi) dan φ (sudut geser dalam). Dari nilai parameter kekuatan geser tersebut, dapat diketahui daya dukungnya.
Uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi dilakukan dengan cara memberi pengaliran (drainage) pada contoh tanah di bawah tekanan tertentu sampai proses konsolidasi selesai, kemudian pengaliran masih diperbolehkan selama proses kompresi untuk membuat perubahan tegangan air pori sama dengan nol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Queentia K. N.
"
ABSTRAK
Mekanika Tanah merupakan hal yang sangat penting dalam dunia Teknik Sipil mengingat hampir semua pekerjaannya menggunakan pondasi yang bertumpu pada tanah, sehingga harus dilakukan penyelidikan tanah secara seksama.
Di dalam proses konstruksinya, tanah mengalami perubahan tegangan dan regangan yang dipengaruhi oleh proses pembebanan maupun sejarah pembebanan diatasnya. Dengan melakukan uji triaicsial di laboratorium akan diperoleh lintasan tegangan dari tanah yang menggambarkan perubahan tegangan yang terjadi selama proses konstruksinya.
Dalam pembangunan nasional yang sekarang akan dititikberatkan di luar Jawa, temtama di Sumatera dan Kalimantan yang sebagian besar merupakan lahan gambut, maka penelitian lahan gambut terhadap I-cernampuan dalam menahan konstruksi diatasnya hams segera dilakukan.
Secara umum tanah gambut merupakan lapisan tanah dasar yang sangat buruk untuk digunakan sebagai tanah komtxuksi. Hal ini disebabkan tanah gambut memiliki kandungan air yang sangat besar, kemampuan kompresbilitasnya yang tinggi dan memiliki daya dukung yang rendah.
Uji triaksial dalam kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi membutuhkan kecepatan pembebanan yang lambat untuk menjaga agar tidak teljadi perubahan tekanan air pori. Tanah gambut dengan pori-pori yang lebih sedikit tentunya akan membutuhkan kecepatan pembebanan yang lebih kecil dibandingkan tanah gambut dengan pori-poii yang lebih banyak. Dari pengujian ini akan didapat grafik lintasan tegangan yang kemudian akan dianalisa dengan konsep kondisi kritis. Konsep ini mempersatukan karakteristik kekuatan geser dan angka pozi dari tanah, dimana perbedaan pori-pori menentukan perubahan volume spesiik dari tanah tersebut.
Untuk tanah gambut (dengan kemampuan kompresibilitas tinggi), perubahan volume sangat menentukan kemampuan stahilitasnya.
Adapun tujuan dari lcaxya tulis ini adalah :
0 Memperkirakan pezilaku tanah gambut untuk keperluan rekayasa Teknilc Sipil, terutama yang berkaitan dengan hubungan tegangan regangan dari tanah.
0 Memberikan suatu gambaran tentang kapasitas daya dukung tanah gambut.
Dalam karya tulis ini akan dilakukan uji triaksial terkonsolidasi dan terdrainasi dengan sampel tanah gambut dani Pontianak, Kalimantan Barat. Selain uji triaksial akan dilakukan juga pengujian untuk mengetahui karakteristik tisiknya, seperti kadar air, Speszjic Gravity, kadar organik dan Atteberg Limit.
"
1997
S34647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ma`mun
"Ketahanan tanah terhadap keruntuhan geser (shear failure) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi sebagai bagian akhir dari struktur yang menahan beban bangunan di atasnya. Perubahan kekuatan tanah yang terjadi di lapangan dapat dipengaruhi akibat adanya perubahan tekanan air pori dan tekanan air pori mempengaruhi besarnya tegangan efektf tanah, karena tegangan geser hanya dapat ditahan oleh tegangan-tegangan partikel padatnya maka perlu adanya suatu perlakuan khusus agar kekuatan tanah akibat perubahan tekanan air pori ini dapat ditingkatkan.
Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung yang rendah dan banyak terdapat pada daerah kota yang dipengaruhi pasang surut-air laut seperti daerah Ancol-Jakarta Utara. Peningkatan kestabilan tanah lempung lunak sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya {subgrade) dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan compaction (pemadatan) atau pencampuran dengan bahan lain seperti semen, kapur , dan zat kimia lainya.
Mempercepat proses konsolidasi adalah salah satu metode untuk mempercepat peningkatan kekuatan geser tanah, kemudian dengan mengkondisikan tanah dalam kondisi terdrainasi diharapkan terdapat peningkatan kekuatan geser tanah. Pada penelitian ini digunakan metode pemberian pembebanan tambahan (pre loading) sebesar 2x (dua kali) beban yang akan bekeija dilapangan yang diberikan pada saat test konsolidasi, dilanjutkan dengan test triaxial menggunakan Instrumen manual mesin triaxial type 1496 LA - 100V dalam kondisi consolidated drained (CD) yaitu kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi dimana tanah dikonsolidasikan teriebih dahulu kemudian pada saat kompresi diberikan tegangan aksial dengan kontrol kecepatan pembebanan ,pemberian tegangan axial dilakukan dengan kecepatan pembebanan yang sangat lambat agar tekanan pori tetap (? ? 0) dan air dalam sampel dibiarkan mengalir keluar. Pada setiap contoh tanah ketika kompresi diberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (?3_ = 50 ,75 dan 100 kPa).
Contoh tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah lempung lunak daerah Ancol-Jakarta Utara tepatnya jalan R.E Martadinata, jenis tanah seperti ini banyak kita jumpai pada daerah yang dipengamhi oleh pasang surut air laut dimana pada dareah ini konstruksi jalan raya mengalami kegagalan pondasi akibat keruntuhan geser dan penurunan badan jalan setelah dioperasikan.
Analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan kriteria keruntuhan Mohr- Coulumb, akan didapat parameter kekuatan geser tanah yaitu : c (cohesi ) dan ? (sudut geser dalam) yang dibandingkan dengan data test UU , yang kedua menggunakan metode analisa lintasan tegangan untuk menganalisa kekuatan tanah yang terjadi dimasa lalu , sekarang dan masa yang akan datang.
Dari hasil uji triaxial yang dilakukan akan didapat gambaran mengenai hubungan antara regangan, tegangan dan volume spesifik. Selanjutnya dari parameter-parameter yang didapat, dianalisa apakah sudah menunjukan perubahan kekuatan geser yang menguntungkan atau mungkin terdapat keanehan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan mengacu pada referensi yang ada sehingga interpretasi yang dilakukan tidak keluar dari kontek yang ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library