Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Sutjipto
"ABSTRAK
Pada dasarnya Industri Jasa Konstruksi adalah industri jasa dengan proses produksi yang memerlukan teknologi untuk mewujudkan perencanaan dalam bentuk gambar menjadi bangunan sesuai dengan spesifikasi teknis dan dalam waktu yang telah ditentukan.
Lokasi dan proses produksi yang selalu berganti, mengharuskan pemikiran teknologi produksi yang berubah-ubah sesuai dengan jenis produk pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Hal ini berarti bahwa semakin besar dan tinggi teknologi pekerjaan akan menuntut tingkat teknologi produksi yang tinggi pula.
Disinilah letak permasalahan bagi Industri Jasa Konstruksi Nasional yang selalu ketinggalan dalam hal penguasaan teknologi dan kemampuan pelaksanaan proyek-proyek besar dan berskala internasional. Situasi ini dapat dimengerti karena memang industri nasional masih dalam usia yang relatif muda dan kecil dalam skala usaha, dibandingkan dengan pesaing-pesaing yang datang dari luar negeri.
Sementara itu laju pertumbuhan industri dipengaruhi langsung oleh laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun ekonomi dunia, sehingga dengan membaiknya perekonomian Indonesia sejak tahun 1987 telah meningkatkan laju pertumbuhan industri konstruksi khususnya. Proses globalisasi perekonomian dunia telah ikut memberikan dampak yang positif bagi industri Jasa Konstruksi Nasional dengan meningkatnya arus investasi asing didalam negeri.
Namun demikian dilain pihak proses globalisasi tidak hanya terjadi pada industri manufacturing akan tetapi juga dalam industri jasa termasuk industri jasa konstruksi, sehingga perusahaan-perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya dan menikmati laju pertumbuhan harus berani hersaing dengan pendatang-pendatang baru yang berskala internasional. Hal ini berarti industri Jasa Konstruksi Nasional harus mau dan berani meningkatkan daya saing dan keunggulan secara komparatif agar menjadi keunggulan daya saing yang kompetitif melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan kecepatan pelayanan. Kondisi diatas tidak terlepas dari permasalahan yang diakibatkan oleh lingkungan operasional industri maupun lingkungan makro yang langsung mempengaruhi kemampuan dan keunggulan daya saing industri dalam negeri.
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah membahas permasalahan, menganalisa dan memberikan alternatif pemecahan yang mungkin dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional. Metoda yang digunakan adalah pendekatan Manajemen Strateji dengan membuat studi kasus pada Perusahaan Jasa Konstruksi PT WIDYA PRATAMA.
Berdasarkan analisa tersebut penulis mencoba menetapkan alternatif pemecahan masalah pembinaan Industri Jasa Konstruksi Nasional dengan merekomendasikan strateji untuk perusahaan Jasa Konstruksi dan saran strateji pembinaan industri beserta tahap-tahap implementasinya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur industri lokal (spesialisasi, diversifikasi, dan kompetisi) terhadap produktivitas perusahaan di kawasan industri. Dengan menggunakan unbalanced data panel dari perusahaan industri besar dan sedang di Indonesia Tahun 2010-2015 serta metode estimasi fixed effect, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh struktur industri lokal terhadap produktivitas perusahaan. Pengaruh tersebut berbeda antara perusahaan di luar kawasan industri dengan perusahaan di kawasan industri. Spesialisasi menurunkan produktivitas baik perusahaan di kawasan industri maupun di luar kawasan industri, dengan penurunan yang lebih besar pada perusahaan di kawasan. Diversifikasi memberikan pengaruh positif pada peningkatan produktivitas perusahaan di kawasan industri. Sedangkan bagi perusahaan di luar kawasan, diversifikasi berpengaruh negatif pada produktivitas perusahaan, namun pengaruhnya kurang signifikan. Sementara untuk kompetisi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas perusahaan di luar kawasan, namun pengaruhnya tidak signifikan untuk produktivitas perusahaan di kawasan industri. Dari bukti empiris ini, maka perusahaan di kawasan industri mendapat manfaat dari struktur industri lokal yang terdiversifikasi.

This study aims to determine the effect of local industry structure (specialization, diversification, and competition) on firm productivity in the industrial estates. By using unbalanced panel data from large and medium-sized industrial companies in Indonesia in 2010-2015 and the fixed effect estimation method, the results show that local industry structure influences firm productivity. The effect differs between firms outside the industrial estate and firms in the industrial estate. Specialization decreases the productivity of both firms in the industrial estate and outside the industrial estate, with a greater decline to firms in the industrial estate. Diversification has a positive effect on increasing firm productivity in industrial estate. As for firms outside the industrial estate, diversification has a negative effect on firm productivity, but the effect is less significant. For competition, it has a positive and significant effect on firm productivity outside the industrial estate, but the effect is not significant for firms within industrial estate. From this empirical evidence, firms in industrial estates benefit from a diversified local industry structure."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tivany Angga Dewi
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27299
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Dewi Muktiono Pringgodigdo
"ABSTRAK
Perekonomian dunia saat ini sedang banyak mengalami perubahan akibat
teijadinya perubahan kondisi External. Perubahan ini mempunyai dampak terhadap
pembangunan Ekonomi Indonesia karena Indonesia menganut sistem Ekonomi terbuka
yang peka terhadap perkembangan Internasional.
Memasuki akhir dasawarsa abad 20 menjelang abad 21 tatanan dunia akan
melanjutkan proses perubahan yang cepat dan mendasar balk politik, ekonomi, sosial
budaya maupun hankam.
Kecenderungan perubahan menunjukkan betapa cepat dan dinamisnya
perubahan masyarakat misalnya dan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri
untuk kemudian menjangkau masyarakat informasi.
Tendensi Globalisasi aspek kehidupan, terutama kehidupan ekonomi serta
berubahnya sumber kehidupan, terutama kehidupan ekonomi serta berubahnya sumber
konflik antar bangsa, dan konfluic ideologi menjadi konflik ekonomi. Kecenderungan
Iingkungan strategis menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi internasional alcan penuh
tantangan dan industri nasional serta dunia bisnis harus mampu mengantisipasi demi
tercapainya kemajuan selanjutnya.
Dengan terjadinya Globalisasi disegala bidang termasuk Globalisasi ekonomi
dan karena Indonesia menganut sistem Ekonomi Terbuka, maka Industri Tekstil di
Indonesia-pun terpengaruh oleh adanya Globalisasi ini.
Peluang dan ancaman timbul dipasar dalam negeri maupun dipasar internasional.
Dengan adanya peluang (opportunities) dipasar internasional, industri tekstil Indonesia
telah berusaha penetrasi kepasar internasional dan saat ini Indonesia sudah termasuk
negara pengekspor tekstil utama didunia.
Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) beberapa tahun terakhir
menunjukkan peningkatan pesat. Pada tahun 1991, nilai ekspor TPT telah mencapai US$
4 milyar, padahal tahun 1990 hanya US$ 2,9 milyar dan pada tahun 1985 masih US$
569 juta. Saat ini devisa yang diha.Silkafl dan TPT jauh diatas hasil ekspor kayu lapis.
ladi ekspor TPT merupalcan ekspor Non Migas yang paling menguntungkan sehingga
pada bulan Agustus 1992 telah ditandatangani oleb MenEen Perdagangan Arifin Siregar
penambahan kuota sebesar 35,1% daii kuota yang lama ke Amerika Serikat. ladi kuota
laina yang habis Juni 1992 sebesaj 360.435.545 SMÆ (Square Meter Equivalent)
dinaikican menjacii 486.807.456 SME yang akan beralchir 30 Juni 1994.
Penambahan kuota ini harus diimbangi dengan pemberian konsesj oleb dalam bidang
film oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Amerika.
Sebagai ancaman yang saat ini teij adj dipasar Intemasional adalafi adanya
tendensi semakin lajamnya persaingan dibidang industri tekstil dewasa ini. Berbagai
usaha harus ditempuh untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan-perusahaan
tekstil yang ada dewasa ini, baik terhadap saingan dan dalam negeri maupun sarngan
dipasar internasional.
Usaha-usaha yang dapat ditempuh antara lain:
. Diversifikasi produk.
. Diversifikasi pasar, termasuk upaya penetrasi ke pasar ekspor.
. Peningkatan efisiensi, baik dengan modernisasi permesinan
maupun dengan cara-cara lain yang memungkinkan.
Kajian dalam Karya Akhir ini ditujukan kearah upaya peningkatan efisiensi
dalam pemanfaatan jalur produksi yang ada, dengan melalui perierapan metode-metode
ilmiah khususnya metode Heuristik yang merupakan salah satu ?alat? dalain Riset
Operasi. Sampai dimana Iceberhasilan pemanfaatan metode tersebut kemudian diuji
kembali dengan kajian cash flow dan financial returns yang dapat dicapai.
Efisiensi dapat ditingkatkan dengan tercapainya keseimbangan pada jalur
produksi (Optimum Line Balancing) yaitu dimana tidak ada waktu idle (menganggur)
pada tiap-tiap work station adalah suatu tempat/bagian sepanjang suatu jalur produksi
dimana suatu pekerjaan atau beberapa pekerjaan ditempatkan dan ditangani oleh seorang
operator/beberapa operator. Pekerjaan itu dapat berupa pekerjaan yang berhubungan
dengan technology maupun managerial.
Pada perusahaan tekstil yang selalu menggunakan beraneka ragam mesin yang
Berlainan kapasitasnya tergantung pada type dan umur mesin yang bersangkutan maupun
berbeda pabrik pembuatannya, penting sekali untuk menerapkan konsep Line Balancing
pada perusahaannya agar tidak terjadi idle capacity dari mesin-mesin yang terdapat
dalam berbagai work station disetiap perusahaan. Bila tidak diatur keseimbangan
kapasitas pada setiap work station misalnya warping, sizing dan sebagainya, dapat
timbul in-efficiency karena kapasitas mesin yang idle ini yang merupakan biaya, dapat
rnenaikkan harga jual tekstil sehingga harganya mnenjadi tidak kompetitif lagi.
Setelah dilaksanakan penerapan Konsep Line Balancing dengan membuat Model Teknis
berdasarican data-data pada PT.ADX, dilakukan pengujian terhadap Model Teknis
tersebut dengan Metode Heuristik. Analisa dengan Metode Heuristik terhadap Model
Teknis P.T.ADX, setelah iterasi ke 60 memberikan efisiensi yang cukup tinggi dalam
Kegiatan produksinya. Dimana dicapai tingkat optimum bagi jalur produksi karena total
prosentasi waktu menganggur diberbagai work station (Bagian) adalah paling kecil.
Analisa Heuristik, melalui sejumlah literasi, dapat dilakukan dengan komputer
jenis PC dengan dukungan program spreadsheet Lotus 123. Dianjurkan yang memiliki
program solver, misalnya Microsoft Excel® Ver.2.O, Quattro Pro® Ver.4O dan
sebagainya.
Dibentuk Model Finansial terhadap Model Teknis kemudian masih harus
dilakukan lagi pengujian untuk memastikan bahwa Model Teknis itu disamping
memenuhi kritena viability dan segi Teknis Produksi juga memenuhi kriteria feasibility
dari Finansial Ekonomis. Feasibility dapat tercapai bila selama masa daur hidupnya
menghasilkan finansial returns yang diharapkan. Penyajian dapat dilakukan terhadap
Cash Flow dan Model Industri bersangkutan.
Jadi dari Model Teknis dapat disusun Model Finansial, terhadap mana dapat
dilakukan pengujian untuk menetapkan Model mana yang mernberikan Investment
Returns yang tertinggi.
Metode pengujian secam iteratif terhadap Model Teknis dan Model Keuangan dapat
ditempuh secam heuristik pula.
Sehingga dengan demikian untuk setiap komposisi machine park yang direncanakan
untuk Model PT ADX dapat dibentuk seperangkat Proyeksi Keuangan.
Terhadap masing-masing perangkat Proyeksi Keuangan itu dilakukan
Commercial Profitability Analysis yang lazim dipakai.
Dengan adanya sejumlah prosentase tertentu Idle Capacity pada masing-masiflg mesin
dapat diterjemahkan menjadi beban keuangan, sehingga dapat menaik1fl tingkat harga
atau mengurangi tingkat laba.
"
Lengkap +
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Gumuruh Soeparto
"Dengan telah ditandatanganinya perjanjian perdagangan bebas dan telah diratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat, industri konstruksi nasional Indonesia akan semakin terancam, apabila tidak segera melakukan perbaikan-perbaikan yang mendasar. Pada saat ini Industri Konstruksi Nasional masih belum benar-benar siap dalam menghadapi perdagangan bebas dan globalisasi, karena masih rendahnya daya saing, yang ditunjukkan oleh masih rendahnya produktifitas Industri Konstruksi. Melihat kenyataan ini dirasa perlu untuk mencari sebab-sebab mengapa produktifitas industri konstruksi tersebut masih rendah, kemudian dicarikan jalan agar produktifitas tersebut dapat meningkat. Untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian ini. Definisi masalah dilakukan dengan penelitian exploratory menggunakan sarana-sarana wawancara naratif dan statistik deskriptif serta statistik interferensi. Pada penelitian kedua pemodelan dilakukan dengan menggunakan Soft System Dynamic Methodology dan untuk mengestimasi parameter digunakan metoda Structural Equation Modeling, yang juga digunakan untuk melakukan confirmatory factor analysis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebuah hasil produksi berasal dari sarana produksi yang terdiri dari: ketersediaan teknologi, sumber daya manusia, tenaga kerja dan peralatan. Unsur-unsur ini terpadu dan bekerja sama untuk menghasilkan hasil produksi. Pertanyaan berikutnya adalah dari mana sebenarnya datangnya sarana produksi tersebut, hal tersebut ditentukan oleh arah investasi yang dilakukan oleh para pelaku industri, dan bagaimana pelaku industri menentukan keputusan investasi tersebut, hal ini akan tercermin pada rencana strategis masing-masing perusahaan. Apakah ia akan cenderung untuk lebih meningkatkan kemampuandalam bidang pemasaran atau lebih meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan pekerjaan atau lebih meningkatkan kemampuan dalam bidang keahlian teknis tertentu atau lebih kepada penyediaan peralatan konstruksi. Dalam penentuan strategi ini para pelaku akan mempertimbangkan kondisi lingkungan industri, kondisi persaingan, besarnya pasar, kemudahan masuk ke dalam industri dan biaya transaksi ekonomi didalam industri tersebut. Biaya transaksi ekonomi dan kemudahan masuk industri disebabkan oleh kondisi sosial dan politik serta kondisi ekonomi dan tingkat penerapan ekonomi pengetahuan serta kinerja ekonomi dimana industri tersebut berada. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap penelitian yakni: pertama penelitian untuk menetapkan definisi masalah dan kedua penelitian untuk membangun model. Akar masalah sebenarnya ada pada kurang efektifnya kontribusi tenaga ahli dan managerial, produksi konstruksi lebih dominan dihasilkan oleh tenaga kerja langsung dan peralatan konstruksi. Para pelaku sendiri dalam menginterpretasikan usaha industri konstruksi ternyata lebih mementingkan manfaat jangka pendek dari pada jangka panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa mementingkan manfaat jangka pendek kurang menguntungkan bagi peningkatan produktifitas industri konstruksi nasional berkesinambungan, dibandingkan dengan memperhatikan manfaat jangka panjang.

Indonesia has become a member of World Trade Organization since 1996, this membership has been ratified by the parliament. Indigenous Indonesian Construction Industry will face a problem if they are not prepared to face this new situation. Due to its low competitiveness, to enable the indigenous construction industry, it is necessary to address the root of the cause. This research therefore was conducted to find the solution for this prolem and to indicate what were theroot cause of the problem and to attack them as sson as possible. According to M. Porter the source of competitiveness is productivity. Productivity of construction industry can be calculated from production volume divided by the number of total construction workforce. The research were conducted in two steps, the purpose of the first step is to determine the problem of the Indonesian construction industry, within the context, the purpose of the second research is to build a soft system dynamics model, where parameters were calculated using structural equation modeling in order to simulate the construction aggregate productivity. Secondary data were collected from various sources such as World Bank Institute, Freedom House, International Corruption Watch, UNDP, Indonesian Bureau of Statistics and Bank Indonesia. Primary data were collected from Indonesian Construction Industry Players through a series of surveys. The findings of the study is that the production of construction industry can be calculated from the production function coined by Cobb Douglass, wherein parameters of the workforce and capital, that were appropriated from value shared for each of the variables. The parameter of available workforce and construction capital were determined by the investment strategy intention of industry players. Investment decision is determined during the course of strategic planning. The decision making choices were to invest in human resource for marketing and engineering, project management or in skill labour or in construction equipment. Which will be determined or at least influenced by the business environment like governance. As defined by the World Bank Institute the determining factors were: voices and accountability, political stability, effectiveness of the government, rules of laws, quality of rules, and control of coruption. Beside those factors, the industry players should also consider their perception on market size, the time horizon in which they will consider for strategic planning horizon, and severity of competition which will be determined by entry regulation, and transaction cost economy. Final results of the study are : Higher Educated Human Resources in construction industry are not effectively supporting the productivity of the industry, Indonesian Construction Industry Players tend to consider short term benefit than long term sustainability and growth, strategic planning time horizon contribute significantly in long term productivity, it is indicated that Indonesian Contractors are more involve in simple construction activities than the sophisticated ones. Therefore it is suggested that to improve productivity of Indonesian construction industry, There are several step to be taken: Orientation toward long term growth and planning horizon, marketing orientation toward more spohisticated project, empowerment of institution for collaboration in construction industry should be initiated, effective utilization of educated and skilled construction workers and high standard of governance should be established and maintained."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2007
D854
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library