Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Nia Latifah
"Skripsi ini merupakan usaha untuk menjelaskan pengalaman tentang Tuhan ketuhanan dalam ranah estetika. Immanuel Kant dengan term sublimnya membuka peluang untuk menjelaskan hal tersebut. Dengan menggunakan peluang yang diberikan oleh Kant, akan memperlihatkan tentang pengalaman ketuhanan itu selain berhubungan dengan iman, juga bersentuhan dengan estetika, yaitu sublim.
This thesis is about an effort in way to explaining the empirical study with reference to God divinity in the aesthetics domain of Immanuel Kant, within his sublimacy theory as it to opening more chances definition of his term. By using Kant rsquo s chance it will show about the empirical divinity related to the faith, and so do related to the aesthetic, called by sublimation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alvaro Rahman Hakim
"Surga adalah sebuah konsep yang berbeda di berbagai sistem kepercayaan dan interpretasi pribadi, tetapi secara umum, surga dipandang dengan alam atau keadaan kehidupan yang ditandai dengan tingkat kepuasan, kebahagiaan, dan ketenangan tertinggi. Skripsi ini memiliki tujuan untuk mengeksplorasi arsitektur sublim, yang berupaya untuk memberikan tanggapan atas fenomena tersebut. Tanggapan tersebut bertujuan untuk menawarkan pendekatan terstruktur, ke tingkat ketenangan dan kedamaian dalam kematian, dengan memanfaatkan tata ruang dan desain kontekstual berbasis penelitian untuk lingkungan binaan masyarakat (Perth Central Business District, Australia Barat). Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif. “Personalized Heaven” menghadirkan keterlibatan arsitektural dalam pemahaman individu terhadap surga, dengan mengembangkan solusi dalam bentuk sublim, multi-hunian, personalisasi, melalui gagasan dari berbagai pemahaman kepuasan diri. Melalui pengembangan dari keinginan setiap individu, hipotesis arsitektur ini membantu dalam menaungi kematian yang tenang dan damai bagi mereka yang terkena penyakit terminal.
Heaven is a concept that differs across various belief systems and personal interpretations, but generally speaking, it corresponds to a realm or state of life characterized by the highest levels of fulfillment, happiness, and serenity. This undergraduate thesis aims to explore sublime architecture, which seeks to provide responses to this phenomenon. Such responses aim to offer an integrated approach, to the level of the serenity of a peaceful passing, by utilizing spatial and research-based contextual design for a community's built environment (Perth Central Business District, Western Australia). The research uses both quantitative and qualitative techniques. “Personalized Heaven” delivers an architectural engagement within the individual's interpretations of heaven, by developing a solution in the form of sublime, multi-residential, personalized, and inspired by the various understanding of self-fulfillment. Through fostering each individual desires, this architectural hypothesis helps shelter a serene and peaceful passing for the terminally ill."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alfarida Herlina
"Di masa kontemporer, seni menjadi konsumsi global sehingga genre Global Art menjadi popular. Galeri, rumah lelang, museum, dan tempat pameran seni menjadikan seni adalah konsumsi publik terutama kaum borjuis. Skripsi ini membahas pergeseran yang terjadi dari seni kontemplatif yang hanya untuk seni menjadi seni konsumtif yang tanpa makna. Posisi seni dan seniman dipertanyakan karena tidak ada otonomi atas mereka. Seni hanya dinikmati oleh kaum borjuis dan seniman yang tidak mampu mengikuti standarisasi yang ada akan ternegasi secara tidak langsung. Pemikiran para pemikir seni menampilkan gambaran seni yang kontemplatif dan konsumtif. Pembahasan pergeseran seni akan mengantarkan skripsi ini pada refleksi kritis terhadap perkembangan kehidupan seni.
In contemporary times, the art of being a global consumption so that the genre of the Global Art became popular. Galleries, auction houses, museums, art exhibitions and the making of art is public consumption, especially the bourgeoisie. This paper discusses the shift that occurred from the contemplative art only for art into a consumptive art without meaning. The position of art and artists is questionable because there is no autonomy over them. Art is only enjoyed by the bourgeoisie and the artists who are not able to follow the existing standards will indirectly. Thinkers of art explained of contemplative art and consumptive. The discussion of art will bring this essay to a critical reflection on the development of artistic life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S13
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mere, Klaudia Skolastika A.
"Skripsi ini membahas tentang teror dan kaitannya dengan peradaban. Sepanjang sejarah peradaban manusia, teror selalu hadir di dalamnya. Hanya saja manifestasi teror berbeda-beda dari satu periode ke periode yang lain. Dengan demikian, dalam wujudnya sebagai gagasan, teror itu transenden dalam peradaban. Akan tetapi, dalam realisasinya teror imanen dalam peradaban. Teror yang imanen ini mengambil wujud sebagai bentuk-bentuk kekerasan yang banal. Peradaban itu sendiri adalah hasil dialektika antara Eros dan Thanatos. Thanatos bekerja dalam peradaban dengan bentuk teror itu sendiri. Karena peradaban adalah sesuatu yang berproses, maka teror itu tidak akan pernah hilang.
This thesis discusses terror and its relation to civilization. Throughout the history of human civilization, terror always present on civilization. But, it has different manifestations from one period to another. Thus, in its form as an idea, terror is trancendent to civilization. However, the realization of terror immanent on civilization. These immanent terror takes shape as forms of banal violence. Civilization itself is the result of the dialectic between Eros and Thanatos. Thanatos works in civilization in the form of terror itself. Since civilization is something which proceeds, as long as civilization exists then terror will never be vanished."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S1282
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library