Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Valeska Riady
"Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans adalah salah satu penyebab utama dari periodontitis. Bakteri A. Actinomycetemcomitans dibagi menjadi dua subtipe, yaitu subtipe rough dan tipe smooth. Subtipe rough memiliki virulensi yang lebih tinggi dan daya lekat lebih baik karena adanya fimbriae dibandingkan dengan koloni bakteri yang smooth, sebaliknya subtipe smooth memiliki daya invasi yang lebih kuat. Bakteri A. actinomycetemcomitans ditemukan lebih banyak pada pasien periodontitis dibandingkan dengan individu sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi A. Actinomycetemcomitans subtipe smooth dan rough pada pasien dengan periodontitis dan individu sehat. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan metode eksperimental laboratorium, pengumpulan sampel cairan sulkus gingiva (GCF) dari individu sehat dan pasien dengan periodontitis, kemudian sampel dikultur pada medium BHI dan TSBV untuk menumbuhkan bakteri A. Actinomycetemcomitans yang selanjutnya dilakukan observasi serta perhitungan jumlah koloni yang terbentuk dari sampel. Didapatkan hasil penelitian dimana proporsi bakteri A. actinomycetemcomitans subtipe rough pada pasien periodontitis kronis adalah 0,00347%, sedangkan proporsi bakteri A. actinomycetemcomitans subtipe rough pada individu sehat adalah 0%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proporsi koloni bakteri A. Actinomycetemcomitans subtipe rough lebih besar pada pasien dengan periodontitis kronis dibandingkan dengan individu sehat.
Aggregatibacter actinomycetemcomitans bacteria is one of the main causes of periodontitis. A. Actinomycetemcomitans bacteria are divided into two subtypes, the rough and the smooth subtypes. The rough subtype has higher virulence and better adhesion due to the presence of fimbriae, whereas the smooth subtype has stronger invasion power. A. actinomycetemcomitans bacteria were found more in periodontitis patients compared to healthy individuals. This study aims to determine the difference in the proportion of A. Actinomycetemcomitans subtypes smooth and rough in patients with periodontitis and healthy individuals. This study was conducted in vitro research with laboratory experimental methods, using gingival crevicular fluid (GCF) samples that were collected, then the samples were cultured in BHI and TSBV media to grow A. Actinomycetemcomitans bacteria, which were then observed and the number of colonies formed from the samples was calculated. The results of the study showed that the proportion of A. actinomycetemcomitans rough subtype bacteria in chronic periodontitis patients was 0.00347%, while the proportion of A. actinomycetemcomitans rough subtype bacteria in healthy individuals was 0%. It can be concluded that the proportion of A. Actinomycetemcomitans rough subtype bacterial colonies is greater in patients with chronic periodontitis compared to healthy individuals."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nicholas Ardian
"Latar belakang : Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan patogen utama pada periodontitis agresif, dengan dua subtipe fenotipik, rough dan smooth. Bakteri ini diketahui memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan melalui perubahan morfologi. Serum yang menyediakan berbagai nutrisi esensial seperti protein, lipid, faktor pertumbuhan, dan hormon, mendukung pertumbuhan bakteri serta diduga dapat memicu perubahan fenotipe bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans subtipe smooth dan rough. Tujuan: Mengetahui apakah penambahan serum pada medium pertumbuhan bakteri A. Actinomycetemcomitans dapat memicu perubahan dari subtipe smooth ke rough atau rough ke smooth. Metode : Penelitian dilakukan secara in vitro dengan eksperimental laboratorium. Sampel cairan sulkus gingiva (GCF) diambil dari pasien periodontitis dan individu sehat. Sampel dikultur pada media selektif TSBV dan AaGM dengan dan tanpa penambahan serum (Fetal Bovine Serum). Observasi dilakukan untuk memantau perubahan morfologi koloni rough dan smooth selama 7 hari. Hasil : Pada medium TSBV tanpa serum, subtipe smooth mengalami perubahan menjadi rough. Sebaliknya, pada media dengan serum, perubahan ini tidak terjadi. Media AaGM, baik dengan maupun tanpa serum, tidak menunjukkan perubahan signifikan pada kedua subtipe. Kesimpulan : Perubahan morfologi A. actinomycetemcomitans dipengaruhi oleh kondisi kultur yang berbeda dengan serum tidak menunjukkan efek signifikan dalam perubahan fenotipe bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Background : Aggregatibacter actinomycetemcomitans is a major pathogen in aggressive periodontitis, with two phenotypic subtypes: rough and smooth. This bacterium is known for its ability to adapt to environmental conditions through morphological changes. Serum, which provides essential nutrients such as proteins, lipids, growth factors, and hormones, supports bacterial growth and is suspected to influence phenotypic changes in Aggregatibacter actinomycetemcomitans smooth and rough subtypes. Objective : To determine whether the addition of serum to the culture medium stimulates changes from the smooth to rough subtype or vice versa in Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Methods : This in vitro experimental study utilized gingival crevicular fluid (GCF) samples collected from patients with periodontitis and healthy individuals. The samples were cultured on selective media (TSBV and AaGM), with and without the addition of serum (Fetal Bovine Serum). Observations were conducted to monitor morphological changes in rough and smooth colonies over 7 days. Results: In TSBV medium without serum, the smooth subtype underwent transformation into the rough subtype. Conversely, no morphological changes were observed in the presence of serum. On AaGM media, with or without serum, no significant morphological changes were detected in either subtype. Conclusion : The morphological changes in Aggregatibacter actinomycetemcomitans are influenced by different culture conditions, with serum showing no significant effect on altering the phenotypes of the bacterium."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nicholas Ardian
"Latar belakang : Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan patogen utama pada periodontitis agresif, dengan dua subtipe fenotipik, rough dan smooth. Bakteri ini diketahui memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan melalui perubahan morfologi. Serum yang menyediakan berbagai nutrisi esensial seperti protein, lipid, faktor pertumbuhan, dan hormon, mendukung pertumbuhan bakteri serta diduga dapat memicu perubahan fenotipe bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans subtipe smooth dan rough. Tujuan: Mengetahui apakah penambahan serum pada medium pertumbuhan bakteri A. Actinomycetemcomitans dapat memicu perubahan dari subtipe smooth ke rough atau rough ke smooth. Metode : Penelitian dilakukan secara in vitro dengan eksperimental laboratorium. Sampel cairan sulkus gingiva (GCF) diambil dari pasien periodontitis dan individu sehat. Sampel dikultur pada media selektif TSBV dan AaGM dengan dan tanpa penambahan serum (Fetal Bovine Serum). Observasi dilakukan untuk memantau perubahan morfologi koloni rough dan smooth selama 7 hari. Hasil : Pada medium TSBV tanpa serum, subtipe smooth mengalami perubahan menjadi rough. Sebaliknya, pada media dengan serum, perubahan ini tidak terjadi. Media AaGM, baik dengan maupun tanpa serum, tidak menunjukkan perubahan signifikan pada kedua subtipe. Kesimpulan : Perubahan morfologi A. actinomycetemcomitans dipengaruhi oleh kondisi kultur yang berbeda dengan serum tidak menunjukkan efek signifikan dalam perubahan fenotipe bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Background : Aggregatibacter actinomycetemcomitans is a major pathogen in aggressive periodontitis, with two phenotypic subtypes: rough and smooth. This bacterium is known for its ability to adapt to environmental conditions through morphological changes. Serum, which provides essential nutrients such as proteins, lipids, growth factors, and hormones, supports bacterial growth and is suspected to influence phenotypic changes in Aggregatibacter actinomycetemcomitans smooth and rough subtypes. Objective : To determine whether the addition of serum to the culture medium stimulates changes from the smooth to rough subtype or vice versa in Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Methods : This in vitro experimental study utilized gingival crevicular fluid (GCF) samples collected from patients with periodontitis and healthy individuals. The samples were cultured on selective media (TSBV and AaGM), with and without the addition of serum (Fetal Bovine Serum). Observations were conducted to monitor morphological changes in rough and smooth colonies over 7 days. Results: In TSBV medium without serum, the smooth subtype underwent transformation into the rough subtype. Conversely, no morphological changes were observed in the presence of serum. On AaGM media, with or without serum, no significant morphological changes were detected in either subtype. Conclusion : The morphological changes in Aggregatibacter actinomycetemcomitans are influenced by different culture conditions, with serum showing no significant effect on altering the phenotypes of the bacterium."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library