Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhira Henrisen Sikoko
"Di era kemajuan teknologi yang pesat, pembelajaran daring semakin populer terutama setelah COVID-19. Namun, tunarungu sering menghadapi kesenjangan dalam memahami video pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan menyediakan subtitle dalam bahasa isyarat, khususnya Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Untuk mengembangkan subtitle ini, diperlukan teks input dari video pembelajaran. Namun, teks input seringkali terlalu panjang dan mengandung banyak kata yang tidak ada dalam kamus bahasa isyarat SIBI. Metode yang ada sekarang pun menghasilkan animasi SIBI secara kata demi kata, yang mengakibatkan animasi bergerak cepat dan sulit diikuti oleh pengguna tunarungu. Penelitian ini membahas integrasi translasi teks dalam pengembangan subtitle animasi isyarat SIBI untuk aplikasi Moodle, menggunakan machine learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dengan menerapkan terjemahan teks. Penelitian ini mengusulkan penggunaan dua model pretrained, yaitu mBART50 dan NLLB200 sebagai baseline model dan model yang akan di-finetuning. Eksperimen ini menggunakan dataset yang dikumpulkan dari 12 video pembelajaran. Kemudian data ini diproses, dianotasi oleh guru Sekolah Luar Biasa (SLB), dan digunakan untuk training, validation, serta testing dan dataset ini dinamakan SIBIVID-MP12. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan model baseline dengan model yang sudah di-finetuning. Finetuning dilakukan dengan dan tanpa custom loss function yang merupakan inovasi pada penelitian ini. Custom loss function menambahkan SIBIDictLoss pada total loss model, sehingga akan memaksa model untuk hanya menggunakan kata yang ada pada kamus SIBI. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan adanya finetuning, model mBART50 dan NLLB200 mengalami peningkatan performa dibandingkan model baseline-nya tanpa finetuning dalam melakukan terjemahan teks Bahasa Indonesia ke dalam SIBI. Model NLLB200 FT+CL dengan varian batch size 4, penggunaan weighting varian kedua, ukuran weight 0,2, dan besaran penalti 0,1 menjadi varian dengan nilai evaluasi tertinggi dengan peningkatan nilai sacreBLEU sebesar 71% , nilai chrF++ sebesar 9,79% , nilai METEOR 22,92% , dan nilai ROUGE-L 14,55% dibandingkan dengan model baseline. Ini menunjukkan bahwa mengintegrasikan model terjemahan teks dapat meningkatkan inklusivitas dan aksesibilitas platform pembelajaran daring bagi komunitas tunarungu di Indonesia.

In the era of rapid technological advancement, online learning has become increasingly popular, particularly following the COVID-19 pandemic. However, the deaf community often faces challenges in comprehending educational videos. One potential solution is to provide subtitles in sign language, specifically the Indonesian Sign Language System (SIBI). Developing these subtitles requires text input from educational videos. However, the input text is often too lengthy and contains many words that do not exist in the SIBI dictionary. Current methods generate SIBI animations word by word, resulting in fast-moving animations that are difficult for deaf users to follow. This research discusses the integration of text translation in the development of SIBI animated subtitles for the Moodle application, using machine learning. The study aims to develop a more effective solution by implementing text translation. The research proposes the use of two pretrained models, mBART50 and NLLB200, as baseline models and models for fine-tuning. The experiment utilizes a dataset collected from 12 educational videos. This data is processed, annotated by Special Education (SLB) teachers, and used for training, validation, and testing, and is named SIBIVID-MP12. Experiments were conducted by comparing the baseline models with the fine-tuned models. Fine-tuning was performed with and without a custom loss function, which is an innovation in this study. The custom loss function adds SIBIDictLoss to the total model loss, thereby compelling the model to use only words present in the SIBI dictionary. The experimental results show that with fine-tuning, both mBART50 and NLLB200 models demonstrated improved performance compared to their baseline models in translating Indonesian text into SIBI. The NLLB200 FT+CL model, with a batch size variant of 4, the second weighting variant, a weight size of 0.2, and a penalty size of 0.1, achieved the highest evaluation scores, with an increase in sacreBLEU score by 71%, chrF++ score by 9.79%, METEOR score by 22.92%, and ROUGE-L score by 14.55% compared to the baseline model. This indicates that integrating text translation models can enhance the inclusivity and accessibility of online learning platforms for the deaf community in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisya Putri Shaliha
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji subtitle bahasa Indonesia film Zootopia 2016 dan pengaruhnya pada referensi-referensi yang membahas rasisme serta paradigma konstruktivis dalam film tersebut. Tujuannya adalah untuk melihat perubahan arti yang terjadi selama proses penerjemahan. Penelitian ini mencoba menjawab apakah terjemahan yang salah menyebabkan hilangnya referensi-referensi rasisme dan mengubah makna konstruktivis yang ada. Terdapat tiga referensi yang dibahas menggunakan teori metode penerjemahan oleh Peter Newmark 1988 , dan hasil yang didapat selanjutnya dievaluasi menggunakan teori konstruktivisme oleh Vladimir Tatlin 1913 . Metode yang digunakan dalam menganalisis adalah kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam subtitle bahasa Indonesia film tersebut, referensi-referensinya diterjemahkan dengan metode harfiah, sehingga pemahaman rasismenya hilang. Sebagai konsekuensinya, paradigma konstruktivis filmnya berubah dari diskriminasi terhadap ras menjadi diskriminasi yang dapat terjadi pada siapa saja. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini mengonfirmasi bahwa terjemahan-terjemahan yang salah di Zootopia 2016 menghilangkan pemahaman dari referensi-referensi yang membahas rasisme dan mengubah paradigma konstruktivismenya menjadi diskriminasi yang umum.

ABSTRACT
This research examines the Indonesian subtitle of Zootopia 2016 and its impact towards the racism references and the constructivist paradigm. It aims to see the change of meaning that occurs during the translation process. This research tries to answer the question whether mistranslations cause the removal of racism references in Zootopia and if they also change the constructivist purpose. Three references are studied using methods of translation theory by Peter Newmark 1988 , and the findings are further evaluated using constructivism theory by Vladimir Tatlin 1913 . The method used in analyzing them is qualitative. The results show that in the Indonesian subtitle, the references are translated using literal translation method, which eliminates the understanding of racism. As a consequence, the constructivist paradigm of the movie changes from racial discrimination to discrimination that can happen to anyone. It can be concluded that this research confirms that the mistranslations in Zootopia 2016 eliminate the meaning of the racism references and change the constructivist paradigm to mere discrimination."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Achtarizka Yasmine Fattiya
"ABSTRAK:
Skripsi ini menganalisis penerjemahan subtitle yang ditinjau baik dari aspek teknis, maupun aspek linguistik. Penelitian kualitatif ini terfokus pada hasil penerjemahan bukan pada proses pembuatan terjemahan. Hasil aspek teknis dan aspek linguistik terjemahan subtitle dalam wawancara ini menunjukkan bahwa beberapa hal tidak terpenuhi keoptimalannya baik dari aspek teknik maupun linguistiknya. Ketidakoptimalan dari aspek teknis terdapat pada masalah ruang yang terkait dengan baris, waktu yang terkait dengan durasi tampilan, dan terkahir ketidaksesuaian peletakkan subtitle. Ketidakoptimalan dari aspek linguistik terdapat pada masalah pemenggalan klausa dan kondensasi penerjemahan.
ABSTRACT:
This thesis intends to analyse the subtitle translation‟s optimum which is reviewed from both technical and linguistic aspects. This qualitative research focuses on the result of the translation, and not on the process of the translation‟s making. The result indicates that the translation of the subtitle in this interview shows that there are some parts which are not fully optimalized, from both technical and linguistic aspects. The suboptimum of technical aspect is shown from the space problem which is related to line, time with the duration of timing in and out, and lastly, the placing of the subtitle. In addition, the suboptimum of linguistic aspect can be seen from cutting of the clauses and condensation of the translation."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeski Putri Utami
"[ABSTRAK
Tesis berupa kritik terjemahan audiovisual ini membandingkan kesepadanan
makna kesantunan berbahasa dalam subtitle serial TV Sherlock, A Scandal in
Belgravia versi VCD dan Internet. Jenis kesantunan berbahasa yang dianalisis
terbatas pada politeness markers, play-downs dan committers. Penelitian ini
dilakukan dengan ancangan sosiopragmatik dan terjemahan fungsional. Temuan
dari penelitian yang telah dilakukan adalah (1) situasi komunikasi TSu berbeda
dengan TSa sehingga kesenjangan tidak dapat dihindari. Sementara itu, motif
komunikasi antara kedua penyusun subtitle juga berbeda. Penyusun subtitle versi
VCD didasari motif komersial sedangkan versi Internet didasari motif hobi. (2)
penyusun subtitle menggunakan berbagai strategi dan prosedur penerjemahan
untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skopos penerjemahan,strategi
skopos yang didominasi oleh strategi komunikatif merupakan strategi yang paling
tepat digunakan dalam penerjemahan audiovisual, (3) struktur tuturan TSu
berubah dalam TSa demi menyampaikan makna kesantunan yang antara TSu dan
TSa. (4) berdasarkan perhitungan keakuratan subtitle versi Internet adalah 99,02%
dan versi internet adalah 96,91% dan persentase tuturan dengan tingkat
keterbacaan tinggi versi Internet adalah 66,70% dan versi VCD adalah 39,70%.
Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas subtitle serial TV Sherlock, episode A
Scandal in Belgravia versi internet lebih baik daripada versi VCD.

ABSTRACT
This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version;This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version, This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance’s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version]"
2015
T43489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febrianantya
"ABSTRAK
Dampak Penggunaan Strategi Penerjemahan pada Kesepadanan Pragmatis dalam Subtitle Film Jumanji.Tesis ini membahas dampak penggunaan strategi penerjemahan pada subtitle dalam film Jumanji. Dampak itu dilihat melalui kesepadanan pragmatis antara subtitle dan situasi adegan film. Penelitian ini berancangan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah replik dialog, subtitle, dan gambar situasi adegan film Jumanji yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah awal penelitian ini adalah penjabaran situasi adegan dari replik dialog dan subtitle yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah berikutnya adalah menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan replik dialog pada subtitle. Kemudian, menganalisis fungsi tuturan penutur dan tanggapan mitra tutur dalam peristiwa tutur yang terjadi dalam situasi adegan untuk menjabarkan tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah terakhir adalah menganalisis koherensi antara subtitle dan situasi adegan dari data terpilih. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sepuluh data dinyatakan tidak berhasil, lima data dinyatakan kurang berhasil, dan tujuh data dinyatakan sudah berhasil mencapai kesepadanan pragmatis. Dengan begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa kesepadanan pragmatis merupakan tujuan dari penerjemahan dalam film. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi penerjemahan merupakan faktor penting dalam mencapai kesepadanan pragmatis dalam film.

ABSTRACT
The impact can be seen through pragmatic equivalence between subtitle and ongoing situation scene. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis method. The source of this research is taken from replica dialog, subtitle, and ongoing situation picture that are containing directive speech acts of command and prohibition. First step to do in this research is describing ongoing situation when speaker and co speaker are doing conversation. Then researcher analyzes translation strategy that translator used to translate the directive speech acts into subtitle. Then researcher also analyzes speaker rsquo s speech and co speaker rsquo s reaction to the directive speech to describe the speech acts function in ongoing situation scene. For the last step, researcher analyzes coherency between subtitle and ongoing situation scene. By this research, researcher finds that ten data are declared unsuccessful, five data are expressed less successful, and seven data are successful to achieve pragmatic equivalence. So that, this research shows that the pragmatic equivalence can impact the quality of subtitle. Besides, researcher also finds that the aim of making subtitle in film translation is to be accurate and natural to the ongoing situation scene. "
2015
T46600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Chintya Ranita
"ABSTRAK
Film merupakan salah satu karya sastra yang digemari banyak orang. Akan tetapi, film yang diproduksi setiap negara berbeda sehingga dibutuhkan penerjemahan untuk dapat memahami bahasa yang digunakan di setiap negara. Dalam film, penerjemahan yang ditampilkan dapat berupa dubbing atau subtitle. Artikel ini membahas masalah penerjemahan yang disajikan dalam subtitile film Ballerina produksi Gaumont berbahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Namun, penelitian ini dibatasi pada penerjemahan kalimat lampau karena perbedaan penyampaian kala lampau dalam bahasa Prancis BP dan bahasa Indonesia BI cukup signifikan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan, penelitian ini memaparkan bagaimana masalah penerjemahan dapat diselesaikan dengan mempertimbangkan dampak pada penonton walaupun kedua bahasa berbeda. Melalui analisis teknik penerjemahan oleh Hoed 2006 , kesepadanan penerjemahan oleh Williams 2013 , pergeseran dalam penerjemahan oleh Catford 1965 , dan ketentuan penulisan subtitle oleh Karamitrouglou 2007 , ditemukan bahwa belum ada pola tetap dalam penerjemahan kala lampau BP tetapi hasil penerjemahan berterima karena sesuai dan tidak mengganggu alur cerita. Pergeseran tataran dan intrasistem ditemukan dalam kajian ini.

ABSTRACT
Film is one of the most popular literary works. However, films produced by each country use different languages so that translation is required to understand the language used in each country. In movies, the translation can be in the form of either dubbing or subtitle. This article disscusses about translation problem presented in the subtitle of the French-language from Gaumont 39;s film titled Ballerina that translated into Indonesian. However, this study is limited to translations of past sentences because of the difference in past tense in French BP and Indonesian BI are significant. Using qualitative methods and literature study techniques, this study explains how translation problems can be solved due to the differences between the two languages by considering the impact on the audience. Through the analysis of translation techniques, equivalent and shifting in translation, and the provision of subtitle writing, it is found that there has no fixed pattern in past BP translation but it is acceptable because it does not interfere with the story line. Level and intrasystem shifts was found in this study."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Yasmin Khoirunnisa
"Penelitian ini membahas dan menganalisis mengenai jenis-jenis strategi yang digunakan untuk menerjemahkan nama-nama jurus yang muncul dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (2019). Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis strategi yang digunakan untuk menerjemahkan nama-nama jurus. Kerangka teoritis yang digunakan dalam studi ini adalah ECR Transfer Strategies (Strategi Penerjemahan ECR) Jan Pedersen (2005, 2011), yang mengklasifikasikan strategi penerjemahan sesuai dengan orientasi bahasanya, baik BSu maupun BSa. Studi ini dilakukan menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan dengan cara melakukan analisis dan kemudian menjelaskan mengenai strategi penerjemahan yang digunakan. Data yang digunakan dalam studi ini bersumber dari anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (2019) yang ditayangkan di Netflix dengan subtitle dalam Bahasa Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis strategi penerjemahan berbeda yang digunakan dalam penerjemahan media ini, dengan direct translation sebagai strategi yang paling banyak digunakan. Selain itu, ditemukan pula bahwa penerjemahan nama jurus dalam anime ini lebih cenderung berorientasi kepada BSa.

This study discusses the strategies used to translate names of moves that appeared in the anime . This study was conducted with the aims to determine the types of strategies used to translate the names of the moves. The theory used in this study is ECR Transfer Strategy by Jan Pedersen (2005, 2011), which classified translation strategies based on the orientation of language used, whether it’s SL or TL oriented. The method used to conduct this study was descriptive method, to analyse and describe the translation strategies used in this media. The data source used was the Indonesian subtitle of the anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (2019) aired on Netflix. As results, the analysis shows that there are 6 types of translation strategies used in this media, with direct translation being the most used strategy. Furthermore, it was also found that the translation of the names of the moves in this anime tends to be more TL-oriented."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Dhia Maharani
"Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap media di Indonesia, termasuk film, dengan pesat, teknik penerjemahan khusus yang digunakan untuk menyampaikan makna dalam media audio-visual, yang disebut subtitling, dilakukan untuk membantu masyarakat global dalam memahami pesan yang disampaikan melalui berbagai sumber media. Penelitian ini berfokus pada analisis prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam subtitel bahasa Inggris film Indonesia, Dilan 1990, khususnya pada cultural-specific items (CSIs) yang ditemukan dalam ucapan karakter berdasarkan kategorisasi oleh Newmark (1998). Strategi penerjemahan CSIs kemudian diurutkan berdasarkan prosedur penerjemahan yang dicantumkan oleh Dewi dan Wijaya (2021) untuk menemukan prosedur penerjemahan yang paling dominan digunakan. Selanjutnya, ideologi penerjemahan disimpulkan dari analisis dengan mengadopsi teori Venuti (1995). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerjemah sebagian besar menggunakan prosedur penerjemahan yang mendukung ideologi pengasingan. Meskipun demikian, penerjemah menggunakan istilah-istilah yang familiar dan setara secara budaya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan adanya pertimbangan teknis seperti batas jumlah kata dalam pembuatan subtitel, yang didukung dengan prosedur-prosedur penerjemahan tertentu.

As the society's interest in Indonesia's media, including movies, has increased rapidly, a specific type of translation used to convey meaning in audio-visual media called subtitling is done to assist global audiences in understanding the messages within the media. This study focuses on analyzing the translation procedures applied in the English subtitle of the Indonesian movie, Dilan 1990, particularly the cultural-specific items (CSIs) contained in the character’s utterances based on the categorization by Newmark (1998). The translation strategies of the CSIs are then sorted based on the translation procedures listed by Dewi and Wijaya (2021) to discover the dominantly used translation procedure. Subsequently, the translation ideology is concluded from the analysis by adopting the theory by Venuti (1995). This study concludes that the translator mostly used the translation procedures that support the foreignization ideology. Nevertheless, recognized and culturally equivalent terms are also used by the translator. Additionally, it is also highlighted in this study that there are technical considerations such as word limit in making subtitles, which is supported by certain translation procedures. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evan Aurelrius
"Di era kemajuan teknologi yang pesat, pembelajaran daring semakin populer terutama setelah COVID-19. Namun, tunarungu sering menghadapi kesenjangan dalam memahami video pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan menyediakan subtitle dalam bahasa isyarat, khususnya Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Untuk mengembangkan subtitle ini, diperlukan teks input dari video pembelajaran. Namun, teks input seringkali terlalu panjang dan mengandung banyak kata yang tidak ada dalam kamus bahasa isyarat SIBI. Metode yang ada sekarang pun menghasilkan animasi SIBI secara kata demi kata, yang mengakibatkan animasi bergerak cepat dan sulit diikuti oleh pengguna tunarungu. Penelitian ini membahas integrasi translasi teks dalam pengembangan subtitle animasi isyarat SIBI untuk aplikasi Moodle, menggunakan machine learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dengan menerapkan terjemahan teks. Penelitian ini mengusulkan penggunaan dua model pretrained, yaitu mBART50 dan NLLB200 sebagai baseline model dan model yang akan di-finetuning. Eksperimen ini menggunakan dataset yang dikumpulkan dari 12 video pembelajaran. Kemudian data ini diproses, dianotasi oleh guru Sekolah Luar Biasa (SLB), dan digunakan untuk training, validation, serta testing dan dataset ini dinamakan SIBIVID-MP12. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan model baseline dengan model yang sudah di-finetuning. Finetuning dilakukan dengan dan tanpa custom loss function yang merupakan inovasi pada penelitian ini. Custom loss function menambahkan SIBIDictLoss pada total loss model, sehingga akan memaksa model untuk hanya menggunakan kata yang ada pada kamus SIBI. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan adanya finetuning, model mBART50 dan NLLB200 mengalami peningkatan performa dibandingkan model baseline-nya tanpa finetuning dalam melakukan terjemahan teks Bahasa Indonesia ke dalam SIBI. Model NLLB200 FT+CL dengan varian batch size 4, penggunaan weighting varian kedua, ukuran weight 0,2, dan besaran penalti 0,1 menjadi varian dengan nilai evaluasi tertinggi dengan peningkatan nilai sacreBLEU sebesar 71%, nilai chrF++ sebesar 9,79%, nilai METEOR 22,92%, dan nilai ROUGE-L 14,55% dibandingkan dengan model baseline. Ini menunjukkan bahwa mengintegrasikan model terjemahan teks dapat meningkatkan inklusivitas dan aksesibilitas platform pembelajaran daring bagi komunitas tunarungu di Indonesia.

In the era of rapid technological advancement, online learning has become increasingly popular, particularly following the COVID-19 pandemic. However, the deaf community often faces challenges in comprehending educational videos. One potential solution is to provide subtitles in sign language, specifically the Indonesian Sign Language System (SIBI). Developing these subtitles requires text input from educational videos. However, the input text is often too lengthy and contains many words that do not exist in the SIBI dictionary. Current methods generate SIBI animations word by word, resulting in fastmoving animations that are difficult for deaf users to follow. This research discusses the integration of text translation in the development of SIBI animated subtitles for the Moodle application, using machine learning. The study aims to develop a more effective solution by implementing text translation. The research proposes the use of two pretrained models, mBART50 and NLLB200, as baseline models and models for fine-tuning. The experiment utilizes a dataset collected from 12 educational videos. This data is processed, annotated by Special Education (SLB) teachers, and used for training, validation, and testing, and is named SIBIVID-MP12. Experiments were conducted by comparing the baseline models with the fine-tuned models. Fine-tuning was performed with and without a custom loss function, which is an innovation in this study. The custom loss function adds SIBIDictLoss to the total model loss, thereby compelling the model to use only words present in the SIBI dictionary. The experimental results show that with fine-tuning, both mBART50 and NLLB200 models demonstrated improved performance compared to their baseline models in translating Indonesian text into SIBI. The NLLB200 FT+CL model, with a batch size variant of 4, the second weighting variant, a weight size of 0.2, and a penalty size of 0.1, achieved the highest evaluation scores, with an increase in sacreBLEU score by 71%, chrF++ score by 9.79%, METEOR score by 22.92%, and ROUGE-L score by 14.55% compared to the baseline model. This indicates that integrating text translation models can enhance the inclusivity and accessibility of online learning platforms for the deaf community in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Hadiyanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesepadanan kalimat imperatif dan metode penerjemahan yang digunakan dalam penerjemahan takarir film dokumenter SAMIN vs SEMEN dengan takarir bahasa Jerman. Karya film dokumenter SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) dipilih sebagai bahan penelitian karena terjemahan takarir bahasa jerman yang tertera mengandung banyak kalimat imperatif untuk diteliti. Analisis pada penelitian fokus pada konsep kesepadanan dalam penerjemahan yang diperkenalkan oleh Mona Baker (2018). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian adalah metode simak dan catat. Setelah itu data diklasifikasikan kesepadanannya berdasarkan metode penerjemahan sehingga dapat diketahui sejauh mana kesepadanan terjemahan kalimat imperatif dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Hasil penelitian menunjukkan kesepadanan kalimat imperatif dalam terjemahan takarir bahasa Jerman dalam film dokumenter SAMIN vs SEMEN mencapai 95% dengan 1 dari 20 data diklasifikasikan tidak sepadan. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan atau referensi yang berguna bagi peneliti, pemelajar atau mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman di Indonesia.

This research aimed to acknowledge the equivalence of imperative sentences and translation strategy which is used in documentary film SAMIN vs SEMEN with German language subtitle. The documentary film SAMIN vs SEMEN (Deutsche Untertitel) is selected as research material because  many imperative sentences are found in the film. The analysis in this research focused on the concept of equivalence in translation introduced by Mona Baker (2018). To determine the equivalence classification in the translation results of the imperative sentence, the equivalence test is carried out through analysis of the translation strategies used by this documentary’s translator. The data collection method used in this research is the observation method using note-taking techniques. Then the equivalent of data is classified based on its translation strategies so it can be discovered to which extent the equivalence of the imperative sentence translation from Indonesian into German language. The results of this research showed that the equivalence of imperative sentences in the German translation of subtitles in the documentary film SAMIN vs SEMEN reached 95% in which 1 out of 20 data classified as not equivalence. Hopefully the research on this topic could increasing the insights and number of useful reading references, especially for researchers, teachers and German language enthusiasts in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>