Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hurriah Ali Hasan
Abstrak :
Bagi Bank Perkreditan Rakyat BPR, suku bunga kredit merupakan satu-satunya sumber pendapatan yang dapat memberikan profit bagi kelangsungan operasional bank tersebut. Suku bunga diperoleh sebagai jasa yang diberikan atas peminjaman dana kepada nasabah. Semakin besar kredit yang tersalurkan kepada masyarakat, semakin besar pendapatan bank dari suku bunga, yang berarti semakin besar profit yang dapat diperoleh oleh bank tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variable-variabel kesehatan bank dan variable tingkat suku bunga terhadap kredit yang disalurkan kepada masyarakat, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rekomendasi bagi manajemen BPR dalam memperbaiki kinerja usahanya di masa mendatang. Untuk itu digunakan data time series yaitu data neraca dan laba rugi BPR X untuk periode Januari 2001 hingga Desember 2004. Data keuangan yang digunakan dikonversi ke dalam rasio-rasio, dimana KREDIT sebagai variable dependen. Sementara variable independent adalah ROA (Return on Assets), CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing - Loan), serta tingkat Suku bunga (r). Data kemudian dianalisis dengan model regresi, pengujian ekonometrik dan stgtistik yang dilakukan dengan menggunakan software Eviews 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran kredit pada BPR X tidak dipengaruhi oleh kenaikan tingkat suku bunga. Tetapi suku bunga cukup menentukan pertumbuhan kinerja BPR. Secara umum dapat disimpulkan bahwa besarnya tingkat suku bunga BPR merupakan factor penting dalam mempengaruhi suku bunga.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T27670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
BEMP 3 (1-2) 2000
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Cintya Theresia A. M.
Abstrak :
ABSTRAK Nasabah Penyimpan dinyatakan sebagai pihak yang diuntungkan secara tidak wajar apabila nasabah tersebut memperoleh tingkat bunga melebihi maksimum tingkat Suku Bunga Penjaminan (SBP) yang ditetapkan LPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan penjaminan dana Simpanan di Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang LPS dan untuk menjelaskan kesesuaian pengaturan tingkat SBP dengan Penjaminan pada Putusan No. 253/PDT/2018/PT.DKI jo. Putusan No. 287/PDT.G/PN.JKT.SEL. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitis-deskriptif dan berbentuk yuridis-normatif. Data yang ada dikumpulkan dengan wawancara dan studi kepustakaan. Simpulan dari penelitian ini adalah LPS menetapkan SBP sebagai implementasi dari ketentuan Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang LPS dan dalam penjaminan yang dilakukan oleh LPS pada perkara Putusan No. 253/PDT/2018/PT. DKI jo. Putusan No. 287/Pdt.G/PN.Jkt.Sel, terdapat ketidaksesuaian antara pengaturan penjaminan pada Pasal 19 Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang LPS dengan putusan Judex Facti. Saran dalam Penelitian adalah LPS perlu untuk mensosialisasikan kembali agar Bank tidak menerapkan bunga diatas SBP, serta agar Bank memperhatikan data dan informasi mengenai nasabah yang tercatat pada sistem informasi Bank, agar senantiasa diperbaharui apabila terjadi perubahan dan setiap Simpanan yang dinyatakan oleh LPS terbukti menerima bunga diatas Suku Bunga Penjaminan, maka Simpanan tersebut merupakan Simpanan yang tidak layak dibayar. Namun, jika dapat dibuktikan bahwa Nasabah tersebut tidak diuntungkan secara tidak wajar, maka Simpanan tersebut harus dijadikan oleh LPS sebagai Simpanan yang layak dibayar.
ABSTRACT A Depositor is considered to be an unfairly benefited party if he receives an interest rate above the Deposit Insurance Rate. This study aims to determine the deposit guarantee fund arrangements in Indonesia in accordance with the provisions of Law No. 24 of 2004 regarding Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) and to explain the appropriateness of the level of Deposit Insurance Rate with Guarantees in Decision No. 253/PDT/2018/ PT.DKI jo. Decision No. 287/PDT.G/ PN.JKT.SEL. This research is a juridical-normative research. The data were collected by interview and literature study. The conclusion of this research are that the IDIC sets the Deposit Insurance Rate as an implementation of the provisions of Law No. 24 of 2004 regarding the IDIC and in the guarantee carried out by the IDIC in the case of Decision No. 253 / PDT / 2018 / PT. DKI jo. Decision No. 287 / Pdt.G / PN.Jkt.Sel, there is a discrepancy between the guarantee arrangements as regulated in Article 19 of Law No. 24 of 2004 regarding IDIC with the decision of the Judex Facti. The suggestions on this research are the IDIC needs to re-socialize the Bank related to the application of interest so that the Bank does not apply interest rate above the Deposit Insurance Rate, and that the Bank must pay attention to data and information about customers recorded in the Bank's information system, so that it is always updated if changes occured and each Depositor whom stated by LPS is proven to receive interest above the Deoposit Insurance Rate, the Deposit is a Deposit that is not worth paying because the Depositor is an unfairly benefited party. However, if it can be proven that the Depositor is not a Depositor who has benefited unfairly, the Deposit must be changed by LPS as a Deposit that is eligible to be paid.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Timothy Adityo
Abstrak :
Pengaruh suku bunga bank sentral dalam upaya mengendalikan laju inflasi merupakan hal yang secara teoritis terbukti namun setelah krisis ekonomi tahun 2008 suku bunga penjamin atau LPS mulai berperan dalam perekonomian Indonesia sehingga memungkinkan terjadinya dualisme dalam perekonomian Dalam penelitian ini analisis dilakukan pada negara Indonesia periode 2005 kuartal 4 sampai 2014 kuartal 3 Dengan menggunakan metode Vector Error Correction Model ditemukan bahwa meski pengaruh suku bunga LPS dalam perekonomian tidak sebesar suku bunga Bank Indonesia Selain itu ditemukan juga bahwa adanya shock pada suku bunga Bank Indonesia dan suku bunga LPS mengakibatkan output perekonomian mengalami penurunan dan inflasi mengalami kenaikan namun terjadi perbedaan periode respon Selain itu ditemukan juga bahwa suku bunga Bank Indonesia masih merupakan suku bunga acuan Disisi lain suku bunga LPS yang merupakan cerminan suku bunga perbankan juga masih menggunakan suku bunga Bank Indonesia sebagai acuanya Kata Kunci Shock kebijakan moneter Suku bunga LPS Suku bunga Bank Indonesia.
In theory the effect of central bank rate is proven in an attempt to control the inflation rate but after 2008 economic crisis the LPS rate in Indonesia so there is possibility for dualism In this study the analysis was conducted in Indonesia for period 2005 quarter 4 to 2014 quarter 3 By using Vector Error Correction Model this study found that the effect of deposit insurance in the economic was weaker than Bank of Indonesia interest rate In addition this study find that shock in Bank Indonesia interest rate and LPS rate will result decrease in output and increase in inflation but duration of responses will be the difference After that this study find that in Indonesia the central bank rate is still the primary rate In the other side the deposit insurance rate which reflect the demand of banking sector interest still use Bank Indonesia rate as key interest rate Key Word Monetary policy shock Central Bank Interest rate Deposit Insurance Rate.
2016
S61641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi
Abstrak :
Berdasarkan data Bank Indonesia pendapatan bunga bank mengkontribusi 76% terhadap total pendapatan kotor operasional bank. Hal ini menunjukkan pendapatan bunga bank merupakan komponen yang penting dalam profitabilitas bank. Dikarenakan tingkat suku bunga merupakan komponen yang menghasilkan pendapatan kotor operasional bank, maka sangatlah penting mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank di tahun berjalan. Tesis ini mengindentifikasi faktor internal bank dan faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat suku bunga dalam periode 2009-2013. Objek penelitian ini menggunakan 109 bank yang tercatat aktif di Bank Indonesia. Tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan sebagai variabel dependen. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional), Rasio NIM (Net Interest Margin), rasio NPL (Non Performing Loan), total kredit, DPK (Dana Pihak Ketiga), dan LDR(Loan Deposit Ratio) dan BI RATE sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan variabel BOPO, NIM, dan NPL bergerak positif sementara variabel Total Kredit bergerak negatif terhadap tingkat suku bunga pinjaman. Variabel DPK dan BI Rate bergerak positif sementara variabel LDR bergerak negatif terhadap tingkat suku bunga simpanan.
Based on data from Bank Indonesia interest income contributed 76% to total gross income of the bank's operations. This shows the interest income of banks is an important component in the bank's profitability. Due to the interest rate is a component of gross revenue that result in the bank's operations, it is important to know what factors affect the level of interest rates in the current year. This thesis identifies factors the bank's internal and external factors that affect interest rate in the period 2009-2013. The object of this study using the 109 registered banks active in Bank Indonesia. The interest rates on loans and deposits as dependent variable. BOPO ratio (operasting expense to operational income), NIM ratio (Net Interest Margin), NPL ratio (Non Performing Loan), total kredit, TPF (Third Party Fund), LDR (Loan Deposit Ratio) and BI RATE as independent variables. The result: BOPO, NIM and NPL have positive effect meanwhile Credit have negative effect to loan interest rates. TPF and BI Rate have positive effect meanwhile LDR have negative effect to deposit interest rates.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azrina Darwis
Abstrak :
Sejarah perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa ekonomi bangsa ini bergerak seiring dengan industri perbankan. Ekonomi Indonesia adalah bank-based economy, sebuah perekonomian yang bergantung pada keberadaan perbankan sebagai sumber pembiayaan. Oleh sebab itu, upaya memperkuat sistem perbankan yang sehat, efisien dan bermanfaat bagi perekonomian menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga keberlangsungan pembangunan ekonomi nasional. Salah satu yang menjadi perhatian saat ini adalah tingginya tingkat suku bunga yang ada di Indonesia di bandingkan dengan negara ? negara lain khususnya ASEAN Tingginya tingkat suku bunga akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian bangsa ini secara umum dan secara khusus akan menghambat pengembangan-pengambangan usaha baik dari UMKM maupun pengusaha-pengusaha multinasional. Terhadap hal ini sejak 2011 KPPU menaruh perhatian dan mulai mencari penyebab tingginya tingkat suku bunga di Indonesia. Terhadap hal tersebut telah ditemukan fakta bahwa jika BI Rate naik (acuan dalam menentukan suku bunga bank), maka suku bunga dasar kredit perbankan sangat cepat naiknya, tapi jika turun, suku bunga dasar kredit perbankan tidak ikut turun. Berdasarkan fakta tersebut KPPU menduga terjadinya Kartel di antara bank-bank besar di Indonesia. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2016 dugaan kartel ini belum dapat dibuktikan, karena terbatasnya kewenangan yang dimiliki oleh KPPU dan sulitnya pembuktian berupa perjanjian sebagaimana unsur kartel dalam Pasal 11 UU No. 5/1999 Tentang Persaingan Usaha Tidak Sehat. Selain itu tidak menentunya pemberian suku bunga kepada tiap-tiap nasabah juga mempersulit KPPU untuk membuktikan adanya dugaan kartel. Oleh karenanya untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia khususnya terkait dengan suku bunga bank diharapkan sinergi antara KPPU, OJK dan BI dalam mengawal dan membuat kebijakan-kebijakan perbankan yang dapat mengontrol tingginya tingkat suku bunga bank di Indonesia
Economic history of Indonesia shows that the economy of this nation is moving along with the banking industry. Indonesian Economy is bank-based economy, an economy that relies on the presence of banks as a source of financing. Therefore, as an effort to strengthen the good banking system, efficient and beneficial to the economy is the key of success in maintaining the sustainability of national economic development. One of the current concern is the high rate of interest that exist in Indonesia that compared to another countries, especially ASEAN The high level of interest rates will greatly affects the nation's economy generally, and specifically would hinder the business development, both UMKM and multinational businessmen. Against to this, since 2011 the Competition Law supervisory Commission (KPPU) paid attention and start looking for the cause of high interest rates in Indonesia. Against this, it has been found that if the BI Rate rises (a reference in determining the interest rate), then the bank prime lending rate will also rise very fast, but if it goes down, bank lending rate does not go down. Based on these facts, the Commission suspected the cartel among the major banks in Indonesia. Since 2011 until 2016 allegations of cartel is not forthcoming, because of the limited authority possessed by the Competition Law supervisory Commission (KPPU) and the difficulty proving regarding the form of the agreement as an element of the cartel in Article 11 of Law No. 5/1999 About Unfair Competition Law. Besides, uncertainty of interest rates to the provision of each client is also complicates the Competition Law supervisory Commission (KPPU) to prove the allegations of cartel. Therefore, to maintain economic stability in Indonesia, particularly related to bank interest rates, expected there is the synergies between the Competition Law supervisory Commission (KPPU), OJK and BI in guarding and making banking policies to control the high interest rates of banks in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Puspitasari
Abstrak :
Penelitian ini meneliti mengenai variabel yang terdapat dalam kerangka teori SCP (Structure, Conduct, and Performance) di dalam industri perbankan. Yang dimaksud dengan variabel structure (struktur) adalah struktur persaingan pasar, variabel conduct (perilaku) adalah variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan, sedangkan variabel performanace (kinerja) adalah jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda jenis time series. Dalam penelitian ini hanya variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan, sedangkan untuk variabel struktur persaingan pasar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia.
This study examines the variables defined within the framework of SCP (Structure, Conduct, and Performance) theory in the industrial of banking. The structure variable is the structure of market competition, the conduct (behavior) variable is level of interest rates changes, while those referres into performance variable (performance) is the total saving in Bank Rakyat Indonesia. This study uses multiple linear regression method, time series type. In this study only the changes of interest rate variable significantly influenced the amount of saving, whereas for structure of market competition variable did not significantly influence the total saving in Bank Rakyat Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Hijaz Syam
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan moneter Bank Indonesia terhadap total kredit yang disalurkan bank umum di Indonesia. Kebijakan Moneter yang mengguanakan proksi (Pasar Uang Antar Bank PUAB) diperlakukan sebagai guncangan moneter yang dapat mempengaruhi kondisi kredit di Indonesia. Periode analisis yang digunakan terbagi menjadi tiga periode, yaitu periode BI Rate (1/1/2011 – 31/8/2016), periode BI 7 DRR (1/9/2016 – 31/12/2019), dan keseluruhan periode (1/1/2011 – 31/12/2019). Uji Regresi data time series dilakukan dengan menggunakan Error Correction Model (ECM) bertujuan untuk mengetahui dampak pada jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga PUAB sebagai proksi kebijakan moneter memiliki pengaruh pada total kredit periode 2011-2019, khususnya pada periode BI 7 DRR. Dengan demikian, perbankan maupun pengambil kebijakan perlu lebih memperhatikan pergerakan suku bunga PUAB serta faktor internal perusahaan untuk dapat meminimalkan risiko terutama terkait likuiditas perusahaan. ......This research aims to analyze the impact of Bank Indonesia’s monetary policy on commercial banks’ total credit in Indonesia. Monetary Policy in the form of interbank rate is treated as a shock that can affect the condition of total loan of Commercial Bank. The analysis period used is divided into three periods, namely BI Rate periode (1/1/2011 – 31/8/2016), BI 7 DRR period (1/9/2016 – 31/12/2019), and whole period (1/1/2011 – 31/12/2019). Time series data regressions tests performed using the Error Correction Model (ECM) aim to determine the impact on the short term. The results show that interbank rate as a proxy for monetary policy have an impact on the total credit in 2011-2019, particularly in the BI 7 DRR period. Therefore, banks and policy makers need to pay more attention to interbank rate movement and other internal factors of the company to minimize risks, especially related to company liquidity
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anisa Humairoh
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari penurunan suku bunga terhadap kecenderungan penimbunan dana di bank sentral empat daerah yang menerapkan kebijakan moneter tingkat suku bunga negatif atau sangat rendah. Daerah yang menjadi objek penelitian adalah Amerika Serikat, Jepang, Swiss dan Area Euro. Metode penelitian yang dilakukan adalah analisis hasil ekonometrika menggunakan model VAR dan VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan suku bunga tidak terbukti mempengaruhi penurunan penimbunan dana. Penerapan kebijakan yang belum menyeluruh menjadi salah satu alasan kebijakan ini belum efektif. Hal ini memungkinkan terjadinya perpindahan dana ke sektor keuangan lain yang memiliki bunga lebih tinggi sehingga target keluarnya dana ke sektor riil tidak tercapai. Fenomena tersebut dapat diprediksi dalam Islam sehingga pada sistem ekonomi Islam yang ideal kondisi ini dapat dihindari dengan pelarangan riba.
ABSTRACT
This study aims to examine the impact of decreasing interest rate to cash hoarding behavior in four central banks which adapted negative and ultra low interest rate monetary policy. Those are United States, Japan, Switzerland, and Eurozone Central Bank. Research conducted under econometric analysis using VECM and VAR model. Result shows that the decreasing interest rate statistically did not affect hoarding behavior. Half implemented policy is one of the indicated reason which makes it less effective. It still possible to transfer the money to another financial institutions who offers a higher interest rate, thus it hamper the real sector development as they had no additional money. In an ideal Islamic economic system, this phenomenon has been predicted beforehand as the system prohibit riba in advance.
2017
S67420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>