Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kapita, Oe H.
Waingapu: Dewan Penatalayanan Gereja Kristen Sumba, 1979
899.223 KAP l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini berusaha memberikan pemahaman terhadap "sepak terjang" para elit di salah satu wilayah ujung Timur Pulau Sumba ketika bersinggungan dengan program pembangunan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Mariana
"

Negara Indonesia mengatur megenai hukum persaingan usaha dalam UU No. 5 Tahun 1999, yang dalamnya terdapat peraturan mengenai kegiatan monopsoni. Dalam perkara PT ASTIL bersama Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., melawan KPPU, hakim di dalam amar putusannya menyatakan bahwa PT ASTIL bersama Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., tidak terbukti melakukan kegiatan monopsoni. Dengan putusan ini, membatalkan putusan Komisi yang menyatakan bahwa PT ASTIL bersama Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., terbukti melakukan kegiatan monopsoni dan dikenakan hukuman denda sebesar Rp.3.200.000.000,00 (tiga milyar dua ratus juta rupiah). Skripsi ini membahas 2 (dua) pokok permasalahan, yaitu apakah putusan No. 106 K/Pdt.Sus-KPPU/2018 telah memenuhi unsur monopsoni dalam UU No. 5 Tahun 1999 dan bagaimanakah akibat hukum Putusan No. 106 K/Pdt.Sus-KPPU/2018 terhadap PT ASTIL dan Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis-normatif, yang menekankan pada penggunaan norma hukum secara tertulis. Kesimpulan yang didapat adalah: 1) PT ASTIL bersama Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., tidak memenuhi syarat melakukan kegiatan monopsoni; 2) putusan No. 106 K/Pdt.Sus-KPPU/2018 tidak memiliki akibat hukum terhadap PT ASTIL dan Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si. Saran yang diberikan adalah agar KPPU lebih memaksimalkan dalam melakukan penyelidikan atau pemeriksaan perkara persaingan usaha dan kepada pemerintah untuk menetapkan Harga Patokan Petani (HPP) terhadap pasar rumput laut.


Indonesia regulates competition law in Law No. 5 of 1999, in which there are regulations regarding monopsony activities. In the case of PT ASTIL with Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., against KPPU, the Judge in his ruling stated that PT ASTIL together with Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., was not proven guilty for monopsony activities. With this court ruling, canceled the Commissions ruling which states that PT ASTIL together with Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., was proven guilty for monopsony activities and was fined Rp.3.200.000.000,00 (three billion two hundred million rupiah). This thesis discusses 2 (two) main issues, which are: 1) whether the court ruling No. 106 K / Pdt.Sus-KPPU / 2018 have fulfilled the monopsony element in Law No. 5 of 1999; 2) how is the legal consequences of court ruling No. 106 K / Pdt.Sus-KPPU / 2018 against PT ASTIL and Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si. The research method used in writing this thesis is juridical-normative, which emphasizes the use of legal norms in writing. The conclusions obtained are: 1) PT ASTIL together with Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si., is not proven guilty for monopsony activities; 2) court ruling No. 106 K / Pdt.Sus-KPPU / 2018 has no legal consequences against PT ASTIL and Ir. M. Maxon M. Pekuwali M.Si.,. The advice given is for KPPU to maximize in conducting investigations or examining competition cases and for the government to set farmers benchmark price for selling seaweed.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titan Reagan Sjofjan
"DNA Mitokondria (mtDNA) terdiri dari 16.569 pasang basa (pb), hanya
6x10 ®% dari seluruh genom manusia, tetapi kontribusi mtDNA dalam
pengetahuan terhadap evolusi, sejarah^jopulasLmanusia^daayariasi genetik.
antar Individu maupun variasi genetik dalam suatu populasi jauh lebih besar
dibanding jumlahnya dalam genom manusia. Hal ini disebabkan karena
mtDNA mempunyal beberapa karakteristik khas, seperti kuantitas yang
banyak, bersifat haploid (tidak mengalami rekombinasi), dan tingginya laju
mutasi dibandingkan DNA inti. Studi terhadap populasi, §erta variasi genetik
individu dalam populasi biasanya difokuskan pada daerah kontrol mtDNA
(D-Loop Region), daerah yang tidak menyandi gen, karena tingginya laju
mutasi pada daerah tersebut dibanding daerah lain pada mtDNA, yaitu 5-10
kali lebih tinggi dari daerah lain di mtDNA. Telah berhasil di sekuensing
daerah sepanjang 519 pb pada Hipervariabel 1 D-Loop Mitokondria
(nt 16101-16569 dan nt 1-50 berdasarkan penomoran sekuens referens
Cambridge) pada populasi Kodi dan Sumba Timur dengan 30 individu untuk
tiap populasi. Analisis terhadap 60 sampel yang dibandingkan dengan
sekuens referens Cambridge menunjukan bahwa terdapat 55 haplotipe
dengan 66 single nucleotide polymorphisms (SNPs). Ditemukan 56 SNPs
yang sudah dipublikasikan dan 10 SNPs baru dan belum pernah
dipublikasikan. Analisis lanjut terhadap polimorfisme sekuens HVR-1 D-Loop
mtDNA dan pohon filogenetik menunjukan haplotipe yang diperoleh dapat
diidentifikasi ke dalam haplogrup utama di Asia; BM (16% Kodi dan 23% Sumba Timur), M (30% Kodi dan 53,3% Sumba Timur), F (26% Kodi dan
10% Sumba Timur), dan motif Pollnesia (16,7% Kodi dan 6.7% Sumba
Timur) dan 5 haplotipe yang tidak dapat diidentifikasi. Berdasarkan pola
percabangan pohon filogenetik dengan metode Neighbor-Joining; sekaens
dapat diktasifikasi menjadi tujuh kelompok. Keunikan dari tiap kelompok
menerangkan parbadaan garis silsilah nanak moyangnya. SNP yang taramati
dimiliki olah kadua populasi dan tidak ada kacandarungan mangalompok dari
salah satu populasi. Dari pangaiompokan ini tarlihat bahwa kadua populasi
yang dianalisa tarnyata barcampur dalam tiap kalompok dalam pohon
f '
filogenetik, ha! ini menunjukan bahwa populasi Kodi dan Sumba Timur
mempunyai katarkaitan sacara ganatik yang ralatif dakat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library