Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Buhono Thahadibrata
Abstrak :
ABSTRAK Program Makanan Tambahan Anak Sekolah ( PMT AS ) adalah suatu gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan fisik siswa sekolah dasar baik negeri maupun swasta melalui perbaikan gizi dan kesehatan sehingga dapat mendorong minat dan kemampuan belajar anak untuk meningkatkan prestasi belajar dalam rangka menunj ang tercapainya Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Gerakan nasional ini mempunyai sasaran seluruh siswa sekolah dasar baik negeri maupun swasta yang berada di desa tertinggal atau di desa-desa yang ditetapkan pemerintah. Diharapkan masyarakat bisa memahami, mendukung dan berperan aktif dalam program ini sehingga di kemudian hari program ini menjadi mandiri dan berkelanjutan dan diselenggarakan oleh orang tua dan masyarakat sendiri. Program Makanan Tambahan Anak Sekolah dimulai pada tahun anggaran 1997/1998 yang pelaksanaannya dimotori oleh beberapa sektor terkait, yaitu : sektor Perencanaan Daerah, Pembangunan Masyarakat Desa, Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan, Pertanian , Agama , dan Tim Penggerak PICK. Di Kabupaten DT II Sukabumi, penyelenggaraan PMT AS ini telah ditindak lanjuti dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sukabumi Nomor 444.3183 -- PMD197 tertanggal 22 April 1997 Tentang Pembentukan Forum Koordinasi PMT AS Tingkat Kabupaten DT II Sukabumi, yang secara teknis operasional koordinasi ini dijalankan oleh Sekertariat Forum Koordinasi PMT AS Tingkat Kabupaten DT Q Sukabumi. Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu dengan menganalisis koordinasi dari Sekertariat Forum Koordinasi PMT AS Kabupaten DT II Sukabumi baik dari komponen input maupun prosesnya. Data diperoleh dengan wawancara mendalam terhadap para informan yang terdiri dari seiuruh personil sekertariat forum dengan validasi melalui informan Bari tim tingkat kecamatan. Dari penelitian ini terungkap kurang effektifnya koordinasi di dalam sekertariat forum. Mengingat koordinasi dan sektor-sektor terkait dalam wadah Sekertariat Forum Koordinasi tersebut belum mencapai koordinasi yang efektif untuk memperoleh hasil guna dan daya guna yang maksimal maka disarankan agar dilakukan penyempurnaan langkah-langkah operasional oleh sekertariat forum baik dari faktor input maupun prosesnya serta pengawasan yang lebih cermat terhadap indikator-indikatornya. Demikian juga perlu ditindak lanjuti dengan kebijakan-kebijakan dari pemerintah daerah melalui pimpinan sektor-sektor terkait agar koordinasi yang telah terjalin bisa lebih efektif Iagi, yaitu dengan meningkatkan kontribusi masing-masing sektor, meningkatkan peran serta masyarakat sehingga pads akhirnya secara bertahap PMT AS bisa dilaksanakan secara mandiri.
ABSTRACT Coordination analysis about implementation of Supplementary Feeding Program for Elementary Students ( PMT-AS ) by The Secretariat of Coordination Forum of Supplementary Feeding Program for Elementary Students at Sukabumi regency on 1997/1998.Supplementary Feeding Program for Elementary Students is a nation wide movement to increase a stamina of elementary students by nutrition and health improvement to achieve a students performance and supporting a successfull of 9 Years Compulsory Education Program. Main objective of this national movement is not only a government elementary school but also a nongovernment elementary school students which are generally located at the secluded villages.This program hoped that the community will be understand, give a support and participated to make this program can be operate by themselves continously. Suplementary Feeding Program for Elementary Students have already started on 1997/1998 in which operated by intersector activity with the coordination of local government. In order to solve this program at Sukabumi regency has issued a Decision Letter of Sukabumi's Regent No. 444.3/83-PMD/97 about forming The Coordination Forum of Supplementary Feeding Program for Elementary Students of Sukabumi ( Forum Koordinasi PMT AS Kabupaten Sukabumi ), in which the technical operation cared by A Secretariat of The Coordination Forum. This research try to give an expression of less effective of coordination in the forum looking at from input, process and some indicators. This study is a qualitative one, and discribe the coordination aspects of The Secretariat of Coordination Forum of Supplementary Feeding Program in Sukabumi regency. Data were collected from interviews with informans are the person of the secretariat of the forum and some from subdistrict team. They were, then analyzed by analyzing the study result and compare it with the theories of the references. This condition resulting an adviced that forum should be perfecting an operational activity not only an input but also a process and give a special attention for controlling the indicators of a process. And the local government of Sukabumi should give some policies to give more stressing for better coordination among the forum.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temy Ramadan
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program PMT-P untuk Balita pada dua Puskesmas kecamatan di Jakarta Utara tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengetahui masukan SDM, anggaran, sarana dan prasarana, bahan makanan tambahan , proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, dan keluaran balita sasaran yang menerima makanan tambahan, hari makan anak serta metode kuantitatif potong lintang untuk mengetahui proses pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dan keluaran balita sasaran yang menerima makanan tambahan, hari makan anak program pada kedua Puskesmas. Data penelitian didapatkan dengan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, wawancara terstruktur, dan observasi. Informan penelitian ini adalah masing-masing 1 orang TPG, 1 orang kepala Puskesmas, dan 8 orang kader pada kedua Puskesmas. Serta responden penelitian masing-masing 10 orang ibu dari sasaran program pada kedua Puskesmas. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Pademangan dan Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. Hasil dari penelitian di Puskesmas Kecamatan Pademangan menunjukkan TPG yang diisi oleh tenaga kesehatan lain, belum tersedia gudang penyimpanan yang baik, makanan tambahan dengan kuantitas berlebih dan kualitas kurang baik, perbedaan istilah sasaran program, perbedaan indikator, penolakan dari sasaran, hari makan anak yang tidak dipantau, dan kenaikan berat badan yang tidak terlalu bermakna. Sedangkan penelitian di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok menunjukkan anggaran yang dirasa kurang cukup, kuantitas makanan tambahan yang berlebih, perbedaan istilah sasaran, perbedaan indikator, kenaikan berat badan yang tidak terlalu bermakna, penolakan dari sasaran, dan jumlah hari makan anak yang tidak dipantau.
ABSTRACT
The focus of this study is to evaluate Supplementary Feeding Program for Baby Under 5 Years Old PMT P untuk Balita at two health centres in North Jakarta Region in 2017. This study used descriptive qualitative to describe input resources, budget, facilities, food commodities , process planning, implementation, monitoring and evaluation, and output targeted baby received supplementary food, child consumption days also cross sectional quantitative method to describe process implementation, monitoring and evaluation and output targeted baby received supplementary food, child consumption days of PMT P untuk Balita at both health centres. The data gathered with in depth interview, focus group discussion, structured interview, and observation. The informants were one nutritionist, one head of health centre, and eight health cadres kader for each health centre. The respondents were ten mothers from targets of PMT P untuk Balita for each health centre. This study conducted at Pademangan District Health Centre and Tanjung Priok District Health Centre. The results showed PMT P untuk Balita at Pademangan District Health Centre had a nutritionist position occupied by another health worker, proper storage is not available, abundant quantity and poor quality of food commodities, different terminologies for the program rsquo s targets, different program rsquo s indicators, rejections from the beneficiaries, not monitored number of child consumption days, and not visible weight gain. Meanwhile the result showed PMT P untuk Balita at Tanjung Priok District Health Centre had an inadequate budget, abundant quality of food commodities, different terminologies for the program rsquo s targets, different program rsquo s indicators, not visible weight gain, rejections from the beneficiaries, and number of consumption days is not monitored.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Amos
Abstrak :
Kekurangan Energi dan Protein (KEP) masih merupakan salah satu masalah gizi utama pada usia balita di Indonesia. KEP ini meningkat di masa krisis ekonomi terutama pads keluarga miskin. Untuk itu pemerintah menggulirkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan bagi balita keluarga miskin agar merehabilitasi atau mengembalikan dampak dari KEP. Program PMT-Pemulihan akan berhasil dengan baik apabila didukung persepsi tentang kurang gizi ("malnutrition") yang baik, sebab persepsi kurang gizi penting sebagai kekuatan intervensi pads balita yang menderita kurang gizi dan upaya penyebaran pesan-pesan gizi. Oleh karena itu penelitian ini memusatkan perhatian pads upaya untuk memperoleh gambaran bagaimana hubungan antara persepsi ibu balita tentang kurang gizi dan PMT-Pemulihan dengan status gizi balita penerima PMTPemulihan tersebut. Penelitian dilakukan pads keluarga miskin yang balitanya mendapat PMTPemulihan di Kecamatan Sungai Limau dan Kecamatan VII Koto Sungai Sarik. Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat. Disain penelitian adalah survei dengan pendekatan crossectional (studi potong lintang). Pengambilan sampel dilakukan secara multistage cluster random sampling dan sampel sebanyak 300 ibu balita. Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi KEP total sebesar 42,2 % dar KEP nyata 12,8 %. Persepsi kurang tentang kurang gizi dan PMT-Pemulihan cukul tinggi yaitu 46,2 %. Ada hubungan yang bermakna antara persepsi ibu balita tentans kurang gizi dan PMT-Pemulhan dengan status gizi balitanya (p<0.05). Tetapi ibu balit: yang mempunyai persepsi kurang tentang kurang gizi dan PMT-Pemulihan mempunya proteksi atau memperkecil risiko terjadinya KEP pada balitanya sebesar 0,616 kal dibandingkan dengan ibu balita yang mempunyai persepsi balk tentang kurang gizi Faktor persepsi ibu balita tentang kurang gizi dan PMT-Pemulihan, pendidikan ibu balit, dan konsumsi energi balita secara bersama-sama mempengaruhi terjadinya KEP pad; balita. Konsumsi energi balita merupakan faktor yang paling dorninan mempengarul' terjadinya KEP pada balita. Dari basil penelitian ini disarankan agar tetap meneruskan pemberian PMT Pemulihan dengan disertai pendidikan gizi dan dibentuk kembali "Taman Gizi" yan, menyelenggarakan makanan balita yang KEP. Perlu dilakukan penyuluhan yang lebi intensif dengan melibatkan tokoh masyarakat khususnya Tungku Nan Tigo Sajaranga (ulama, tokoh adat dan cerdik pandai). Perlu penelitian lain yang lebih cocok rnisalny studi kasus kontrol dan mencari faktor-faktor penyebab rendahnya keberhasilan PMT Pemulihan.
The Relationship Between Perception of Mother Under Five Years Children about Malnutrition and Supplementary Feeding Program ("PMT-Pemulihan") with Nutritional Status in Poor Family at Padang Pariaman District, West SumatraProtein-Energy Malnutrition (PEM) is still one primer nutrition problem under five years children in Indonesia. PEM increased in economic crisis especially for poor family. The program of supplementary feeding ("PMT-Pemulihan") for under five years children in order to rehabilitate or reduce PEM impact. Supplementary Feeding Program ("PMT-Pemulihan") could be successe if supported by perception of malnutrition and supplementary feeding program. It was very important as treatment powerful on under five years children who malnutrition and efforted to distribute nutrition massages. There fore, the research focused for efforting how to describe the relationship between mother under five years children who malnutrition and supplementary feeding program with nutritional status of under five years children who consume food supplementary. The research have done for poor family who got supplementary feeding program at Sungai Limau subdistrict and VII Kota Sungai Sarik subdistrict, Padang Pariaman District West Sumatra. Reseach designed has survey by crossectional. Samplimg used by multi cluster random sampling and sample size were 300 mothers under five years children. The result of research show prevalence PEM 42,2 percent and severe PEM 12,8 percent. Perception about malnutrition and supplementary feeding program for less category is 46,2 percent. A significant relationship between perception mother under five years children who malnutrition and supplementary feeding program with nutritional status of under five years children (p<0,05). The mother of under five years children who has less perception about malnutrition and supplementary feeding program could be protection of risk PEM for their under five years children as 0,616 times than the others enough category. The perception of malnutrition and supplementary feeding program, education of mother under five years children and energy consumption of under five years children are factors which could be PEM to under five years children. The research recommended to be continuing supplementary feeding program with used nutrition education and reformed the Nutrition Demontration Plot ("Taman Gizi") which can apply under five years children food which PEM It has necessary to be done with an intensive education by involved community specially Tungku Nan Tigo Sajarangan ("Ulama, Tokoh Adat, Cerdik Pandai"). More research which another design, for example made by case control study and to have unsuccesfull factors of supplementary feeding program cause it.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusi Fitriyanti
Abstrak :
ABSTRACT
Status gizi balita tetap kurus walauapun sudah mendapatkan PMT. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui Pemberian Makanan Tambahan dan faktor apa sajayang berperan terhadap perbaikan status gizi balita penerima program PMT diKota Tanjungpinang. Jenis penelitian adalah case control dengan tehnikprobability sampling. Sampel penelitian sebanyak 44 responden yang terbagimenjadi 2 kelompok yaitu 26 kasus dan 18 kontrol. Data dianalisis menggunakanuji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermaknaantara pendidikan ibu p=0,010, OR=6,66 dengan CI 95 =1,74-25,43 , danpendapatan keluarga p=0,026, OR=5,23 dengan CI 95 =1,40 ndash; 19,51 . Variabelyang tidak berhubungan PMT dapat dihabiskan balita p=1,000, OR=1,19 denganCI 95 =0,24-5,76 , yang menghabiskan PMT p=0,20, OR=2,56 dengan CI95 =0,66-9,96 , penyakit infeksi p=0,577, OR=0,58 dengan CI 95 =1,40-9,51 ,pengeluaran pangan keluarga p=0,240, OR=0,33 dengan CI 95 =0,07-1,65 ,perilaku pemberian makan p=1,00, OR=0,83 dengan CI 95 =0,23-2,89 , ASIEksklusif p=0,417, OR=2,00 dengan CI 95 =0,59-6,77 , waktu akses kepelayanan kesehatan p=0,314, OR=0,47 dengan CI 95 =0,11-1,89 , modatransportasi ke pelayanan kesehatan p=0,697, OR=0,63 dengan CI 95 =0,13-2,96 dan kelengkapan imunisasi p=0,009, OR=1,47 dengan CI 95 =0,42-5,12 dengan status gizi balita yang mendapatkan PMT di Kota Tanjungpinang tahun2017.
ABSTRACT
Nutritional status of infants are remain thin even though they have gotSupplementary Feeding Program. This study aims to determine theSupplementary Feeding Program and factors that play a role to improve thenutritional status of children under five years who receiving SupplementaryFeeding Program in Tanjungpinang. A case control method, with a probabilitysampling technique, was carried out in this study. As many as 44 respondentswere divided into 2 groups 26 cases group and 18 control group . The data wereanalyzed by using Chi square test. The study revealed two findings. First, therewere significant correlation of Mother education level p 0,010, OR 6,66 with CI95 1,74 25,43 , and family income p 0,026, OR 5,23 with CI 95 1,40 19,51 . Second, there were no correlation of supplementary feeding can be spent p 1,000, OR 1,19 with CI 95 0,24 5,76 , who spent the supplementaryfeeding p 0,20, OR 2,56 with n CI 95 0,66 9,96 , infectious disease p 0,577, OR 0,58 with CI 95 1,40 19,51 , family food expenditure p 0,240,OR 0,33 with CI 95 0,07 1,65 , feeding behavior p 1,00, OR 0,83 with CI95 0,23 2,89 , exclusive breast feeding p 0,417, OR 2,00 with CI 95 0,59 6,77 , time of access to health services p 0,314, OR 0,47 with CI 95 0,11 1,89 , means of transportation to health services p 0,697, OR 0,63 with CI95 0,13 2,96 and complete immunization p 0,009, OR 1,47 with CI95 0,42 5,12 with nutritional status of children under five who gainsupplementary feeding program in Tanjungpinang City 2017.
2017
S68036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Assyifa
Abstrak :
ABSTRAK
Kurang gizi merupakan salah satu permasalahan pokok dunia yaitu sebagai penyebab 50 kematian pada balita. Pelaksanaan program pemberian makanan tambahan PMT oleh pemerintah sebagai penanggulangan kurang gizi. Penelitian ini betujuan untuk mengevaluasi manfaat program PMT pada balita dengan kurang gizi terhadap status gizi balita. Penelitian cross sectional melibatkan 100 balita kurang gizi yang telah mendapatkan PMT di Kabupaten Tegal yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Status gizi akan diukur menurut BB/TB. Hasil dari penelitian yaitu status gizi balita setelah pemberian PMT; 41 normal, 39 gizi kurang dan 20 gizi buruk. Selain itu pemberian PMT yang sesuai ada 13 dan tidak sesuai 87 balita. Sedangkan lamanya balita diberikan PMT 78 balita diberikan lebih dari sama dengan 3 bulan. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukan ada hubungan antara PMT dengan status gizi nilai p 0,003 dan ada hubungan antara lamanya diberi PMT dengan status gizi nilai p 0,000.
ABSTRACT
Malnutrition is one of the main problems of the world, that is as the cause of 50 infants death. Implementation of supplementary feeding programs PMT by the government as malnutrition prevention. This study aims to evaluate the benefits of PMT programs in infants with malnutrition to nutritional status of children under five. The cross sectional study involved 100 malnourished toddlers who had obtained PMT in Tegal Regency, selected using cluster sampling technique. Nutritional status will be measured by BB TB. The result of the research is the nutritional status of under five children after giving PMT 41 normal, 39 less nutrition and 20 malnutrition. In addition, the provision of appropriate PMT is 13 and not 87 of children under five. While the length of toddlers given PMT 78 of infants given more than equal to 3 months. Based on Chi Square test results showed there is a relationship between PMT with nutritional status p value 0,003 and there is correlation between length of given PMT with nutrient status p value 0,000.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library