Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhinta Dwimar Dhanti
Abstrak :
Masyarakat Indonesia merupakan pengonsumsi susu terendah di Asia Tenggara. Dengan peluang pasar ini, perusahaan susu di Indonesia perlu meningkatkan keunggulan kompetitifnya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lain dan salah satu caranya adalah pengelolaan hubungan dan pengembangan supplier yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang strategi hubungan dan pengembangan supplier yang melihat dari segmen supplier serta prioritas dari sub-variabel Capability maupun Willingness. Dalam penelitian ini, digunakan metode Delphi untuk memilih variabel dengan memberikan kuesioner kepada 4 orang Expert, lalu digunakan Best Worst Method (BWM) dengan bantuan 3 Expert untuk mencari bobot dari masing-masing sub-variabel hingga pada akhirnya dilakukan segmentasi supplier. Dari segmentasi supplier didapatkan bahwa terdapat delapan supplier dengan nilai Capability serta Willingness yang tinggi, satu supplier yang memiliki nilai Capability tinggi namun Willingness rendah , dan terdapat empat supplier yang memiliki nilai Capability rendah namun Willingness tinggi. Strategi untuk masing-masing supplier dibuat dalam matriks strategi supplier.
Indonesia's milk consumption level is the lowest in Southeast Asia. With this market opportunity, milk based companies in Indonesia need to have competitive advantage and one of the options is to have good management of supplier's relationship and development. The aim of this research is to design supplier's relationship and development strategies that focus on supplier?s segment and priority of Capability and Willingness sub-variabel. In this research, Delphi Method was used to obtain variables by giving out questionnaires to 4 Experts, then Best Worst Method was used with the help of 3 Experts to find weight of each sub-variabel and to segment suppliers. From supplier segmentation, there are 8 supplier which have high Capability and Willingness, 1 supplier has high Capability and low Willingness, and 4 suppliers which have low Capability and high Willingness. The strategy for each supplier then was made by using strategy matrix.
2016
S62076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrie Permata Dini
Abstrak :
Manajemen rantai pasokan telah menjadi bagian integral dari sebuah bisnis dan penting untuk mencapai keberhasilan dan kepuasan pelanggan bagi sebuah perusahaan. Perusahaan Telekomunikasi terbesar di Indonesia menjadi salah satu perhatian dalam pengembangan rantai pasok, karena merupakan salah satu pendorong untuk terus meningkatkan layanan pengembangan ekosistem Telekomunikasi yang berkelanjutan seperti penyediaan jasa telekomunikasi, jaringan tetap, layanan Telekomunikasi secara khusus dan mobile network. Studi kasus penelitian ini dilakukan pada perusahaan Telekomunikasi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menilai Supplier/supplier berdasarkan aspek berwawasan literasi review akademik, dengan tujuan menganalisis pemilihan Supplier berdasarkan Supply Chain Managaement (SCM) di perusahaan Telekomunikasi serta merancang strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan Supplier yang dapat berlanjut pada penunjukan pelaksanaan pekerjaan untuk pelanggan Telekomunikasi pada sektor Enterprise, Bisnis dan Pemerintahan. Penilaian Supplier didasarkan pada dimensi kemampuan dan dimensi kinerja yang dimiliki Supplier. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot atas kriteria dalam melakukan penilaian Supplier dan Technique for Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dalam penilaian setiap Supplier. Hasil dari penelitian ini adalah menyediakan usulan pengembangan proses bisnis bagi 20 Supplier perusahaan yang telah terdaftar dalam list Supplier perusahaan Telekomunikasi yang dibandingkan dengan kondisi eksisting. Hasil penelitian ini memberi peringkat terutama terhadap 20 (dua puluh) Supplier direkomendasikan yang paling tepat dalam melaksanakan pekerjaan ke pelanggan perusahaan Telekomunikasi. ......Supply chain management has become an integral part of a business and is important for achieving success and customer satisfaction for a company. The largest telecommunications company in Indonesia is one of the concerns in supply chain development. It is one of the drivers to continue improving services for the development of a sustainable telecommunications ecosystem such as the provision of telecommunications services, fixed networks, and telecommunications services specifically and clar networks. This research case study was conducted on a telecommunication company in Indonesia. This research was conducted to assess suppliers/suppliers based on aspects of academic review literacy, with the aim of analyzing the selection of suppliers based on supply chain management (SCM) in telecommunications companies and designing strategies that can be used in supplier development that can continue in the appointment of work implementation for telecommunications customers in Enterprise, Business, and Government. The sector supplier is based on the dimensions of capabilities and performance dimensions of the Supplier. The method used in this research is the Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of the criteria in evaluating Suppliers and the Technique for Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score in the assessment of each Supplier. The result of this research is to provide business process development proposals for 20 company suppliers that have been registered in the supplier list of telecommunication companies compared to the existing conditions. The results of this study give a rating especially to the 20 (twenty) definite Suppliers who are the most appropriate in carrying out workforce communications with customers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhillah Fairuzzahira
Abstrak :
ABSTRAK
Pemasok (supplier) adalah aset yang sangat berharga, tidak hanya di mana perusahaan mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan tetapi juga sumber informasi yang dapat membantu perusahaan. Loyalitas dari pemasok (supplier loyalty) adalah kunci penting dalam produktivitas perusahaan. Fokus pada bagaimana pemasok dapat loyal pada manufaktur dengan hubungan pembeli-pemasok (buyer-supplier relationship) sebagai mediasi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan faktor-faktor penting dalam buyer-supplier relationship untuk mencapai loyalitas pemasok, yaitu komunikasi, pembayaran, logistik dan kepercayaan.

Sampel diambil dari pemasok bahan baku yang melakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengukuran dalam bentuk beberapa pertanyaan yang didistribusikan kepada 112 responden yang mewakili masing-masing perusahaan. Penelitian ini menggunakan pemodelan persamaan struktural berbasis komponen atau varians dimana dalam mengolah data menggunakan partial least square (Smart-PLS) yang merupakan metode Variance Based SEM.

Analisis data telah dilakukan dari tahap konseptualisasi model untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis dapat menunjukkan bagaimana peran mediasi dilakukan oleh hubungan pembeli-pemasok dalam komunikasi, pembayaran, logistik, kepercayaan, dan hubungan loyalitas pemasok. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari tiga belas hipotesis yang diuji, tujuh hipotesis diterima dan enam hipotesis ditolak.
ABSTRACT
Supplier is a very valuable asset, not only where the company gets the raw materials needed but also sources of information that can help the company. Loyalty from suppliers is an important key in company productivity. Focus on how supplier can be loyal to a manufacture with buyer-supplier relationship as mediation. This study aims to model the important factors in buyer-supplier relationship (BSR) to achieve the supplier loyalty, there are communication, payments, logistics and trust.

Sampling are taken from supplier of raw material conducting by using questionnaires as an measurement instrument in the form of several questions distributed to 112 respondents representing each company. This research uses component or variance based structural equation modeling where in processing data using partial least square (Smart-PLS) version 3.0 PLS (Partial Least Square) is a method of Variance Based SEM.

Data analysis has been carried out from the conceptualization stage of the model to testing the research hypothesis. The results of the analysis can show how the mediating role carried out by buyer-supplier relationships in communications, payments, logistics, trust and supplier loyalty relationships. From the results of testing the hypothesis shows that of the thirteen hypotheses tested, seven hypotheses were accepted and six hypotheses were rejected.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Suzy Farida S
Abstrak :
ABSTRAK
Pemenuhan order customer pada industri manufaktur ditentukan oleh ketepatan penyelesaian order produksi. Order produksi mengalami keterlambatan karena keterlambatan kedatangan material kanban. Terlambatnya kedatangan material kanban disebabkan oleh keterlambatan replenishment kartu kanban dan lamanya monitoring terkait material kanban. Data material kanban yang tidak real time juga mengakibatkan manajemen puncak tidak bisa memberikan keputusan yang real time. Saat ini pengelolaan material kanban masih bersifat manual, belum terintegrasi dengan ERP. Penelitian mengusulkan perubahan proses untuk mempercepat aliran informasi di area produksi dan warehouse dengan cara mengintegrasikan kanban supplier dengan ERP. Perubahan proses ini membutuhkan metodologi rekayasa ulang proses bisnis melalui metode Business Process Reengineering (BPR). Penelitian ini memetakan aliran informasi proses produksi kondisi saat ini menggunakan flowchart dan IDEF0. Kondisi saat ini di area produksi dan warehouse meliputi enam sub-process yaitu production planning, BPA master, requisition, issuing dan supplier performance reporting. To-be yang diusulkan meliputi eliminasi aktivitas berulang, eliminasi aktivitas mengunggah dan mengunduh, mengintegrasikan database ERP dengan kanban dan dashboard untuk supplier performance reporting. Usulan perbaikan dapat mengurangi waktu proses aliran informasi selama 136.24 jam dari 198.8 jam yaitu 69% dari waktu proses pada proses saat ini.
ABSTRACT
Fulfillment of customer orders in the manufacturing industry is determined by the accuracy of completion of production orders. Order production has been delayed due to late arrival of materials kanban. Delayed arrival kanban material caused by delays card kanban replenishment and kanban material related monitoring duration. Data kanban material that is not real time also resulted in top management can not provide real-time decisions. Currently kanban material management is still manual, yet integrated with ERP. Research proposed to change the process to speed up the flow of information in the area of production and warehouse by integrating with ERP supplier kanban. This process changes require business process reengineering methodology through methods Business Process Reengineering (BPR) is mapped. Research production process information flow current conditions using the flowchart and IDEF0. Current conditions in the production area and warehouse covering six sub process ie production planning, master BPA, requisition, issuing and reporting supplier performance.To-be proposed include the elimination of repetitive activities, elimination upload and download activity, integrating the ERP database with kanban and dashboard for supplier performance reporting. Proposed improvements can reduce processing time information flow for 136.24 hours of 198.8 hours being 69% of the processing time in the current process.
2016
T46239
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifarel Virya
Abstrak :
Perkembangan rantai pasok global telah membuka peluang hubungan yang luas antara perusahaan manufaktur dengan pemasok. Bertambahnya pemasok harus didampingi dengan program manajemen pemasok dalam rupa supplier Relationship Management (SRM). Salah satu program SRM adalah pengembagnan pemasok atau supplier development yang bertujuan untuk membawa keunggulan bagi pihak perusahaan pembeli dan pemasok. Untuk memulai supplier development, perusahaan pembeli harus terlebih dahulu menilai performa dan mensegmentasi pemasok. Sebuah perusahaan pengolahan bahan pangan kakao ingin menerapkan supplier development kepada jaringan pemasok mereka yang terdiri atas 552 pemasok. Akan tetapi perusahaan tidak memiliki data riwayat performa pemasok dan menilai pemasok secara satu per satu membutuhkan usaha dan waktu yang lebih banyak. Penelitian ini mencoba untuk mempermudah proses awal supplier development dengan mensegmentasi pemasok menggunakan konsep recency, frequency, monetary (RFM) dan menilai segmen tersebut menggunakan fuzzy SWOT. Segmentasi pemasok dilakukan dengan menggunakan algoritma K-Means terhadap nilai RFM sehingga menghasilkan empat segmen pemasok. Segmen tersebut kemudian dinilai dengan metode fuzzy SWOT yang terdiri atas penilaian kriteria internal berupa nilai RFM dan penilaian kriteria eksternal yang terdiri tiga kriteria kualitatif. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah diketahui segmen 1 dan 2 sebagai segmen terbaik dan kedua terbaik berdasarkan kriteria internal dan eksternal model fuzzy SWOT. Segmen 1 dan 2 disarankan untuk diterapkan strategic alliance sebagai program supplier development dalam bentuk hak kontrak pemasok eksklusif, pertukaran informasi teknologi, pengadaan vendor managed inventori (VMI) , dan pembuatan saluran komunikasi sigap. Segmen 3 dinilai sebagai segmen ketiga terbaik dan disarankan untuk menjalankan transaksi secara arm’s length transaction. Identifikasi pemasok dan pasokan bottleneck juga disarankan pada segmen 3. Segmen 4 dinilai sebagai segmen pemasok lampau dan disarankan untuk menjalankan transaksi layaknya pemasok baru dengan melakukan komparasi layanan. ......The development of global supply chains has opened up opportunities for extensive relationships between manufacturing companies and suppliers. The increase in suppliers must be accompanied by supplier management programs in the form of Supplier Relationship Management (SRM). Among the SRM programs is supplier development, which aims to bring advantages to both the buying company and the supplier. To start supplier development, the buying company must first assess the performance and segment the suppliers. A cocoa food processing company wants to apply supplier development to their supplier network of 552 suppliers. However, the company did not have any historical supplier performance data and assessing suppliers one by one would take a lot of time and effort. This research attempts to ease the initial supplier development process by segmenting suppliers using the concept of recency, frequency, monetary (RFM) and assessing the segments using fuzzy SWOT. Supplier segmentation is performed using the K-Means algorithm based on RFM values, resulting in four supplier segments. The segments are then assessed using the fuzzy SWOT method which consists of an internal criteria assessment in the form of RFM values and an external criteria assessment consisting of three qualitative criteria. The results of the research conducted are known to be segments 1 and 2 as the best and second best segments based on internal and external criteria of the SWOT fuzzy model. Segments 1 and 2 are recommended to be implemented with a strategic alliance as a supplier development program in the form of exclusive supplier contract rights, exchange of technological information, the creation of vendor managed inventory (VMI), and the creation of an instant communication channel. Segment 3 was rated as the third best segment and was advised to conduct an arm's length transaction. Supplier and bottleneck supply identification is also recommended in segment 3. Segment 4 is rated as the lapsed supplier segment and is recommended to execute transactions as if it were a new supplier by conducting service comparisons.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hugo Priladi
Abstrak :
Seluruh perusahaan membutuhkan faktor produksi, termasuk tenaga kerja danbahan baku untuk menyediakan produk dan jasa kepada pelanggan mereka. Bahan baku pada umumnya diperoleh dari supplier, sedangkan tenaga kerja dan jasa lainnya dapat diperoleh dari internal perusahaan atau aktivitas outsourcing. Secara khusus, tujuan penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah ada dengan mengkaji pengaruh supplier selection terhadap partnership quality kemitraan dan supplier selection pada success of buyer-supplier relationship SBSR dan firm performance pada UKM restoran di Jakarta, Bogor dan Depok. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survei denganmen distribusikan kuesioner kepada 96 responden yang merupakan pemilik/manajer restoran UKM di ketiga daerah tersebut, dan analisis hasil survei dilakukan dengan menggunakan partial least square structural equation model PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supplier selection berpengaruh terhadap partnership quality dan SBSR, sedangkan partnership quality tidak berpengaruh terhadap SBSR serta SBSR berpengaruh terhadap firm performance. ......All companies require all factors of production, including labor and raw materials, to provide goods and services to their customers. The raw materials are usually obtained from the suppliers, while labor and other services can be managed in house or obtained through outsourcing activities. Specifically, the objective of this research is to explore an existing model by assessing the influence of supplier selection on partnership quality, partnership quality and supplier selection on the success of buyer supplier relationship SBSR and firm performance of small medium restaurants in Jakarta, Bogor and Depok. A questionnaire is developed and distributed through a field survey to 96 respondents who are restaurant sowner manager in the aforementioned areas. Partial least square structural equation model PLS SEM is used to analize survey result. The research result shows that supplier selection has effect on partnership quality and SBSR, while partnership quality does not affect on SBSR, and SBSR has effect on firm performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Nugroho
Abstrak :
Tesis ini membahas strategi perusahaan yang berkaitan dengan rantai pasok, dalam rangka melakukan lokalisasi pembelian komponen elektronika yang sebelumnya dibeli dari China, dipindahkan ke Indonesia. Studi kasus pada tesis ini membahas proses-proses yang dilalui perusahaan mulai dari identifikasi komponen, pencarian pemasok, melakukan verifikasi, audit kepada pemasok dan pada akhirnya melakukan penetapan atas pemasok yang terpilih, berdasarkan pada kriteria Quality, Cost, Delivery (QCD). Fokus pembahasan tesis ini adalah pada strategi pemilihan pemasok dari setiap kategori produk yang akan dilokalisasi. Metode pemilihan pemasok di lakukan dengan cara melakukan verifikasi kelokasi pemasok, audit untuk pemasok baru, pengecekan kapasitas dan kapabilitas produksi di pemasok, perbandingan penawaran harga hingga pada bagian akhir dilakukan penetapan pemasok yang terpilih untuk memasok kebutuhan perusahaan. Cost Benefit Analysis juga dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa rencana lokalisasi ini dapat berkontribusi pada perusahaan dengan memberikan manfaat tidak saja secara nyata (tangible), namun juga manfaat yang tidak nyata (intangible). Pada akhirnya, rencana lokalisasi tersebut dapat berjalan secara lancar dan memberikan efek penurunan biaya yang cukup signifikan kepada perusahaan, selain manfaat lainnya yang akan dirasakan seperti penghematan area penyimpanan, mempersingkat Lead Time Order dan memudahkan karyawan  dalam melakukan pengaturan kedatangan barang dari para pemasok lokal. ...... The purpose of this thesis is to analyze company's strategy that related with supply chain, in order to conduct purchasing localization project for electronic components that are previously produced in China, and then transferred to Indonesia. This case study discusses all the process that the company had discovered, started from supplier identification, verification, audit for new suppliers   and making decision on the selected suppliers, based on Quality, Cost and Delivery (QCD) Criteria. Focuses on this case study are on the supplier selection strategies from each product categories which will be localize in Indonesia.  Supplier selection method was held by conducting verification on supplier's site, audit for new suppliers, checking on supplier's production capacity and capability, price quotation comparison and supplier approval. Cost Benefit Analysis also conducted in order to confirm that these localization plans will contribute to the company with such tangible and intangible benefits. in the end, localization plan can be carried out smoothly and contribute a significant cost down effect for the company, other than the benefit in inventory space, shorten the lead time order and easier for the planner staff to arrange the delivery from local suppliers.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf Islami
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan minyak dan gas dengan tujuan mendapatkan kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Pemasok memiliki peranan yang sangat penting dalam rantai pasok. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memilih pemasok yang dapat menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas yang diekspektasikan oleh perusahaan yang tentunya paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Adanya pemeringkatan pemasok dapat membantu perusahaan dalam menunjang proses pemilihan pemasok yang terbaik sesuai dengan kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan. Penelitian ini menggunakan penggabungan metode antara metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan metode Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria sedangkan TOPSIS digunakan untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Berdasarkan pengolahan data menggunakan kedua metode tersebut, harga jasa merupakan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu 0,12195. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 3 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 5 sebagai pemasok terburuk diantara 5 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model pembobotan kriteria, sub kriteria, dan pemeringkatan pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok pada kasus lainnya.
This research was conducted on Oil and Gas Company with the purpose of getting criteria and sub criteria on supplier selection and ranking suppliers. Suppliers play a key role in the supply chain. Therefore, a company have to choose a supplier that can produce services or products that have quality that is expected by the company which is certainly the most suitable for the conditions and needs of the company. Doing supplier ranking can assist the company in selecting the most suitable supplier according to the considered criteria and sub criteria. This research used a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) method and Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. AHP was used to determine the importance weight of criteria and sub criteria and TOPSIS was used to produce an outranking of suppliers. Based on data processing using the two methods, servive price is the sub criteria that has a highest weight about 0,12195. Whereas the result of the ranking for suppliers plaing Supplier 3 as the best supplier and Supplier as the worst among the five alternatives of suppliers. With the establishment of criteria and sub criteria weight and supplier ranks, this model can be usefull for the supplier selection process in another case.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadheatul Arifa
Abstrak :
Dampak terhadap lingkungan yang semakin tinggi menuntut industri untuk mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok berwawasan lingkungan, karena pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemasok pada salah satu hotel di Bogor, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 31 pemasok hotel ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.
The increasing impact on the environment requires the industry to integrate environmental issues into their supply chain. One of them by having green supplier, because suppliers play a key role in the supply chain. This study aims to evaluate supplier in one of the hotel in Bogor, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The result of this study are classifying 31 suppliers of hotel into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Manto
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana  permasalahan perusahaan minyak dan gas sejak era gross split dalam melakukan efesiensi terhadap proses pengadaan barang dengan ruang lingkup peralatan pipa tubing dan casing yang menjadi salah satu barang pendukung utama produksi minyak. Sistem pengadaan barang dan jasa dengan CIVD sangat membantu staff pengadaan untuk mencari dan menyeleksi pemasok pemasok yang terdaftar di dalam sistem secara administratif, adapun sistem KPI pemasok masih sedang di kembangkan di PT XYZ sehingga peneliti mencoba membantu mengembangkan sistem seleksi pemasok  dengan metode AHP-Promethee dimana pembobotan dan peringkat pemasok yg terbangun berdasarkan proses yang objektif dan di kemudian hari dapat terhubung dengan sistem ERP sehingga database KPI pemasok dapat di bentuk untuk tujuan lebih lanjut yaitu program rasionalisasi pemasok. ...... This thesis discusses the problems of oil and gas companies since the Gross-Split era in making the efficiency of the procurement process of goods with the scope of tubing and casing pipe equipment which is one of the main supporting goods for oil production. The procurement system of goods and services with CIVD is very helpful for procurement staff to find and select suppliers suppliers registered in the system administratively, while supplier KPI systems are still being developed at PT XYZ so researchers try to help develop supplier selection systems using the AHP-Promethee method where weighting and rating of suppliers that are built based on an objective process and can later be connected to an ERP system so that the supplier KPI database can be formed for further purposes, namely the supplier rationalization program.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>