Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Laela
Abstrak :
ABSTRAK
Ibu postpartum dengan bayi prematur beresiko mengalami postpartum blues dan ansietas, hal ini disebabkan karena banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh ibu postpartum dengan bayi prematur. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi thought stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur. Metode penelitian yang digunakan quasi-experiment with control group pretest-post test design dengan metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum dengan bayi prematur yang dirawat diruang Perina ? Nicu sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan postpartum blues dan ansietas secara bermakna (p-value= 0,000) pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi suportif, dan lebih besar penurunan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang hanya mendapat tindakan keperawatan Ners.. Terapi thought stopping dan terapi suportif mampu menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur
ABSTRACT
Postpartum mothers with premature infants at risk for postpartum blues and anxiety, it is due to the many problems faced by postpartum mothers with premature infants. The purpose of this study identified the influence of thought stopping therapy and supportive therapy against postpartum blues and anxiety postpartum mothers with premature infants. The method used a quasiexperimental control group pretest-posttest design with consecutive sampling method. The sample in this study is postpartum mothers with premature infants who were treated in the Perinatology - Nicu were 62 respondents. The results showed differences in postpartum blues and anxiety levels postpartum mothers with premature infants significant (p-value = 0.000) between the groups thought stopping therapy and supportive therapy with groups that receive Ners nursing actions. Thought stopping therapy and supportive therapy can lower postpartum blues and anxiety levels for postpartum mothers with premature infants
2016
T46173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herningtyas Padma P.
Abstrak :
Model penyebaran penyakit MERS dengan intervensi masker kesehatan, kampanye kesehatan mengenai pentingnya menggunakan masker, dan pengobatan dibahas pada skripsi ini. Model deterministik dibuat dengan menggunakan sistem persamaan diferensial biasa berdimensi lima yang merepresentasikan lima kelompok individu yaitu individu rentan (S1), individu rentan dengan masker kesehatan (S2), individu terinfeksi (I1), individu terinfeksi dengan masker kesehatan (I2), dan individu pulih (R). Kajian analitik dan numerik digunakan untuk menjelaskan keberadaan titik keseimbangan dan basic reproduction number (R0) pada model. Dari kajian analitik dan numerik, didapatkan bahwa titik kesetimbangan bebas penyakit stabil asimtotik lokal jika R0<1 dan tidak stabil jika R0>1. Dari analisis sensitivitas terhadap R0 dan simulasi numerik, dapat ditunjukkan bahwa intervensi masker kesahatan jauh lebih baik dalam mengontrol penyebaran penyakit MERS dibandingkan dengan intervensi pengobatan. ...... A mathematical model for the spread of MERS with various interventions such as medical mask, medical campaign about importance of medical mask, and supportive care is discussed in this thesis. The deterministic model is constructed using SIR model in five dimensional system which interpreted as five different human subpopulations such as susceptible human (S1), susceptible human with medical mask (S2), infected human (I1), infected human with medical mask (I2), and recovered human (R). Analytical and numerical analysis are used to explain the existence of equilibrium points and basic reproduction number R0 of the model. We find that the disease free equilibrium point is locally asymptotic stable if R0<1 and unstable if R0>1. According to the sensitivity analysis of R0, we find that the intervention of medical mask along with campaign about its importance is much better rather than medical treatment intervention to control the spread of MERS.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Riska Amalya
Abstrak :
Halusinasi merupakan salah satu masalah yang banyak dialami oleh klien dengan skizofrenia. Tanda dan gejala yang dialami oleh klien halusinasi salah satunya adalah keluyuran yang menjadi hal mengkhawatirkan bagi keluarga. Keluarga yang merawat klien dengan halusinasi merasakan beban yang cukup berat dalam merawat klien. Adapun sumber beban pengasuh lainnya adalah tidak terpenuhi kebutuhan dan kesulitan dalam memberikan perawatan kepada klien.. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan manajemen kasus spesialis melalui pemberian psikoedukasi keluarga dan terapi suportif berbasis kebutuhan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Metode yang digunakan adalah case series. Manajemen kasus ini dilakukan pada 7 keluarga yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, psikoedukasi keluarga, dan terapi suportif. Pengkajian awal pada keluarga menggunakan instrumen Camberwell Assessment of Need Short Appraisal Schedule (CANSAS) untuk mengkaji kebutuhan keluarga. Hasil analisa kasus menunjukkan perubahan pada kebutuhan keluarga yang pada saat sebelum diberikan tindakan tidak terpenuhi menjadi terpenuhi dan juga terjadi perubahan peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan halusinasi. Tindakan keperawatan ners direkomendasikan dilakukan oleh perawat puskesmas serta psikoedukasi keluarga dan terapi suportif dapat dilakukan oleh perawat spesialis jiwa dalam membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang merawat klien dengan halusinasi. ......Hallucinations is one of the problems experienced by many clients with schizophrenia. Signs and symptoms experienced by hallucinations clients, one of which is wandering which is a worrying thing for the family. Families who treat clients with hallucinations feel a considerable burden in caring for clients. The source of the burden of other caregivers is unmet needs and difficulties in providing care to clients. The purpose of writing this scientific paper is to describe case management through the provision of family psychoeducation and supportive therapy based on carers need in caring for clients with hallucinations. The method used is case series. This case management was carried out in 7 families who received general nursing intervention, family psychoeducation, and supportive therapy. The initial assessment of the family used the Camberwell Assessment of Need Short Appraisal Schedule (CANSAS) instrument to assess carers need. The results of case analysis show changes in carers need which at the time before being given unfulfilled actions are fulfilled and there is also a change in the increase in family capacity in caring for clients with hallucinations. General nursing intervention are recommended performed by nurses in community and family psychoeducation and supportive therapy can be carried out by psychiatric nurses to help meet the needs of families caring for clients with hallucinations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yati Afiyanti
Abstrak :
Objective: The number of gynecological cancer survivors is increasing in Indonesia, and these women often require physical and emotional support from their male partners as primary caregivers. However, the male caregiver`s need for biological, psychological, and social support is often neglected. This study aims to assess the demographic and clinical determinants affecting the unmet supportive care needs of the gynecological cancer survivors` husbands in Indonesia. Methods: This cross‑sectional survey involved 152 husbands of survivors who were recruited by a consecutive sampling method in two national referral hospitals. A self‑administered Cancer Survivors` Partners Unmet Needs Questionnaire was used for data collection. Multiple linear regression was performed to analyze the data. Results: The majority of participants (97.4%) reported at least one unmet need. The primary unmet needs were legal services (71.1%), financial support (70.4%), cancer recurrence concerns (69.7%), and ongoing health support (66.4%). These needs were significantly associated with the wife`s radio‑chemotherapy and lower household income (P < 0.01) and also related to the husband`s education level, duration of caregiving, and wife`s cancer stage. Conclusions: Husbands of gynecological cancer survivors in Indonesia reported a need for legal, financial, and health‑care information and assistance. Multidisciplinary professionals should be involved in developing policy and interventions which facilitate the social‑economic protection of survivors and their husbands, as well as comprehensive care needs to enhance the women`s survival rate.
Wolter Kluwer, 2021
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lidwina Banowati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan membuktikan apakah psikoterapi suportif dapat menurunkan derajat depresi, derajat ansietas, serta meningkatkan semangat hidup pasien hemiparese.

Angka kecacatan pasien hemiparese sekitar 50 - 60% dari pasien yang menderita stroke. Seperlima sampai sepertiga dari mereka mengalami cacat menahun dan tak dapat kembali normal seperti sebelum sakit. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai akibat sampingan seperti keadaan stres, frustrasi, keadaan ansietas dan depresi, serta menurunnya semangat hidup.

Dalam proses penanggulangan pasien hemiparese, khususnya dalam upaya terapi dan rehabilitasi, diperlukan suatu teknik terapi yang sesuai dan tepat, sehingga pasien hemiparese dapat mengembangkan diri dan mengembalikan semangat hidupnya, walaupun mereka menyandang cacat. Subyek penelitian adalah pasien-pasien hemiparese pria dan wanita yang dirawat inap di Bagian Neurologi RSCM Jakarta dan di bagian rehabilitasi sebuah klinik swasta (pasien hemiparese yang memperoleh pelayanan fisioterapi).

Alat penelitian yang dipakai adalah Hamilton Rating Scale for Depression (HRS-D), Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang telah diuji validitasnya, dan Rating Scale Semangat Hidup yang dibuat sendiri oleh penulis bersama dua rekan psikolog lain yang dicari lebih dulu validitas dan reliabilitasnya sebelum dipergunakan pada subyek penelitian.

Terapi yang dilakukan pada pasien-pasien hemiparese adalah psikoterapi suportif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoterapi suportif yang dilakukan pada pasien hemiparese dapat menurunkan derajat depresi dan ansietas, serta meningkatkan semangat hidup yang lebih besar dibandingkan dengan pasien-pasien hemiparese yang tidak memperoleh psikoterapi suportif. Penulis menyarankan agar psikoterapi suportif dapat diterapkan secara luas terhadap pasien-pasien hemiparese yang mengalami depresi, ansietas, serta penurunan semangat hidup.
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Mayadewi Istyawardhani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh supportive learning environment terhadap retensi karyawan dengan dimediasi oleh psychological capital dan person – organization fit. Penelitian ini menggunakan data yang didapatkan dari responden (n = 166) yang bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi, diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode structural equation modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psychological capital memediasi secara parsial pengaruh supportive learning environment terhadap retensi karyawan dengan arah hubungan negatif. Artinya lingkungan kerja yang mendukung pembelajaran karyawan menyebabkan meningkatnya psychological capital namun mengakibatkan menurunnya retensi karyawan. Hasil lainnya mengungkapkan person – organization fit memediasi secara parsial pengaruh positif supportive learning environment terhadap retensi karyawan. Disimpulkan bahwa adanya supportive learning environment mempengaruhi peningkatan person-organization fit dan kemudian meningkatkan retensi karyawan.
This research aims to analyze the effect of supportive learning environment on employee retention through person-organization fit and psychological capital as mediators. This research is using data obtained from 166 employees who work in a telecommunication company. The data processed and analyzed using the structural equation modeling method. The results demonstrate that psychological capital partially mediates the influence of supportive learning environment toward employee retention in negative direction. This means that the supportive learning environment causing the increasing psychological capital but later resulted in a decrease in employee retention. Another result reveals that the person – organization fit partially mediates the positive influence of supportive learning environment against the retention of employees. It is concluded that the provision of supportive learning environment affects the increase of person-organization fit and then increase the retention of employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Atun Wahyuningsih
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap kemampuan keluarga merawat klien GGK yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PELNI Jakarta. Disain penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain pre-post design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian terapi suportif. Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling berjumlah 45 untuk kelompok intervensi dan 45 kelompok control yang memenuhi criteria inklusi. Hasil penelitian didapatkan perbedaan signifikan skor kemampuan merawat setelah dilakukan Terapi Suportif. Terdapat peningkatan yang bermakna pada kemampuan kognitif sebesar 4,84, afektif 4,4 dan kemampuan psikomotor sebesar 5,98 dibandingkan yang tidak mendapatkan terapi suportif pada kelompok control (p =α). Rekomendasi penelitian ini adalah agar dapat dilakukan terus menerus di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PELNI Jakarta dan dapat mengupayakan terapi spesialistik guna memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensip. ......The aim of this research is to know about the impact of supportive therapy on family ability against GGK client during hemodyialisys care on PELNI Hospital Jakarta. Research method is the experiment quation by designing pre-post design with control group. The data were taken before and after giving supportive therapy. The experiment samples are gotten by 45 consequtive sampling for intervention group and 45 control group. The experiment result found that there are significant increasing on cognitive capability about 4.84, affective 4,4 and psychomotor capability about 5,98 with compared to non supportive therapy on control group (p value=0.000). This research recommended to Hemodialisys room in Pelni Hospital Jakarta is able to manage specific therapy for comprehensive nursing service.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlun Nissa
Abstrak :
Kepuasan pernikahan yang rendah pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme dapat menimbulkan dampak negatif terhadap individu maupun keluarga. Orang tua sering ditemukan mengalami parenting stress dalam mengasuh anak dengan spektrum autisme. Parenting stress yang berkepanjangan dapat memprediksi rendahnya kepuasan pernikahan orang tua. Akan tetapi, supportive dyadic coping diduga dapat mengurangi stres yang dirasakan orang tua, sehingga kepuasan pernikahan dapat tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta efek moderasi dari supportive dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress pada orang tua dari anak dengan spektrum autisme di Indonesia. Penelitian ini dilakukan kepada 134 partisipan di Jabodetabek, Lampung, dan Bali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress serta tidak ditemukan efek moderasi dari supportive dyadic coping terhadap hubungan antara kepuasan pernikahan dan parenting stress. ......Low marriage satisfaction in parents of children with the autism spectrum can have a negative impact on individuals and families. Parents are often encountered experiencing parenting stress in caring for children with the autism spectrum. Prolonged parenting stress can predict low satisfaction of marriages. However, supportive dyadic coping is thought to reduce parenting stress, so that marital satisfaction can be maintained. This study aims to look at the relationship between marital satisfaction and parenting stress and the moderating effects of supportive dyadic coping on the relationship between marital satisfaction and parenting stress in parents of children with autism spectrum in Indonesia. This research was conducted on 134 participants in Jabodetabek, Lampung, and Bali. The results showed that there was a significant negative relationship between marital satisfaction and parenting stress and no moderating effect of supportive dyadic coping on the relationship between marital satisfaction and parenting stress was found.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alula Aurelia Alfediar
Abstrak :
enelitian ini bertujuan untuk melihat peran Supportive Dyadic Coping sebagai moderator dalam hubungan stres eksternal dan stres internal pada pasangan dengan usia pernikahan 1-5 tahun di Indonesia. Diketahui tingkat perceraian di Indonesia meningkat. Hal ini dikarenakan pasangan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri terhadap satu sama lain, terutama pasangan dengan usia pernikahan 1-5 tahun yang membutuhkan banyak penyesuaian. Penelitian dilaksanakan pada 128 partisipan WNI yang berusia minimal 20 tahun yang sudah menikah dengan memiliki usia pernikahan 1-5 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah Multidimensional Stress Questionnaire for Couple Dyadic Coping Inventory (DCI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara stres eksternal dan stres internal serta adanya efek moderasi supportive dyadic coping (SDC) terhadap hubungan stres eksternal dan stres internal. Implikasi penelitian ini adalah dapat menjadi acuan bagi konselor pernikahan/psikolog agar dapat menggunakan strategi supportive dyadic coping (SDC) sebagai strategi dyadic coping yang paling sesuai dengan kriteria partisipan yaitu pasangan yang sudah menikah dengan usia pernikahan 1-5 tahun di Indonesia dalam mengatasi stres eksternal dan stres internal. ......This study aims to examine the role of Supportive Dyadic Coping as a moderator in the relationship between external stress and internal stress in couples with 1-5 years of marriage in Indonesia. It is known that the divorce rate in Indonesia is increasing. This is because couples have difficulty adjusting to each other, especially couples with a marriage age of 1-5 years which requires a lot of adjustment. The study was conducted on 128 Indonesian participants who were at least 20 years old who were married with a marriage age of 1-5 years. The measuring instruments used were the Multidimensional Stress Questionnaire for Couples (MSF-P) and the Dyadic Coping Inventory (DCI). The results showed that there was a significant positive relationship between external stress and internal stress and the moderating effect of supportive dyadic coping (SDC) on the relationship between external stress and internal stress. The implication of this study is that it can be a reference for marriage counselors/psychologists to be able to use the supportive dyadic coping (SDC) strategy as a dyadic coping strategy that best fits the criteria of participants, namely married couples with a marriage age of 1-5 years in Indonesia in overcoming external stress and internal stress.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Azzahra Putri
Abstrak :
Orang tua dari anak dengan ASD mengalami stres pengasuhan yang lebih tinggi daripada anak tanpa ASD. Jika tidak diatasi dengan baik, maka stres pengasuhan bisa berdampak bagi penurunan kualitas pengasuhan, serta berkaitan dengan hubungan pasangan. Oleh karena itu, diperlukan strategi coping untuk menghadapi stres pengasuhan pada orang tua dari anak dengan ASD. Dyadic coping dapat digunakan untuk menghadapi stres pengasuhan dalam mengasuh anak dengan ASD. Dyadic coping terdiri dari positive dan negative dyadic coping. Positive dyadic coping terdiri dari supportive, delegated, dan common dyadic coping. Peneliti berfokus pada supportive dyadic coping karena menampilkan dukungan yang diberikan dan didapatkan pasangan dalam menghadapi stres pengasuhan. Tujuan penelitian adalah melihat hubungan antara supportive dyadic coping dan stres pengasuhan pada orang tua dengan anak ASD. Partisipan penelitian berjumlah 82 ayah atau ibu dari anak dengan ASD di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah subskala supportive dyadic coping (by partner dan by self) dari Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF). Hasil penelitian menampilkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara supportive dyadic coping dan stres pengasuhan pada orang tua dengan anak ASD (r=-.261, N=82, p<.01, one-tailed). Artinya, semakin tinggi supportive dyadic coping, maka semakin rendah stres pengasuhan orang tua dengan anak ASD. ...... Parents of ASD children experience higher parenting stress than those without ASD children. If it doesn't dealt properly, there is a chance that parenting stress has an impact on the quality of parenting and couple's relationship. Therefore, coping strategies are needed to deal with parenting stress for parents of ASD children. Dyadic coping can be used to deal with parenting stress in rearing ASD children. Dyadic coping consists of positive and negative dyadic coping. Positive dyadic coping consists of supportive, delegated, and common dyadic coping. This study focused on supportive dyadic coping because it displays the support by self and partner in dealing with parenting stress. The purpose of this study was to assess the relationship between supportive dyadic coping and parenting stress in parents of ASD children. There are 82 fathers or mothers of ASD children in Indonesia that participated in this study. The measurement tools used in this study were the supportive dyadic coping subscales (by partner and by self) of the Dyadic Coping Inventory (DCI) and the Parenting Stress Index-Short Form (PSI-SF). The results showed that there was a significant negative relationship between supportive dyadic coping and parenting stress in parents of ASD children (r=-.261, N=82, p<.01, one-tailed). That is, the higher the supportive dyadic coping, the lower the parenting stress of parents of ASD children.
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>