Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwid Purwawan
Abstrak :
ABSTRAK
Pasca turnmnya popularitas Amerika sebagai negara super power terkemuka, wacana kepemimpinan global muncul ke permukaan Sehingga negara-negara besar diantaranya Perancis tergoda untuk mernperluas pengaruhnya di dunia internasional. Timur Tengah sebuah kawasan strategis menjadi target perluasan pengaruh Perancis. Perancis menghadapai berbagai kcndala menyangkut kondisi politik kawasan, kendala yang menghadapkzm Perancis kepada pilihan-pilihan sulit karena menyangkut keberpihakan. Masalah pertentangan antar golongan di Lebanon, krisis Palestina-Israel, dan polemik nuklir Iran. Semua permasalahan tersebut menunmt Perancis untuk melalcukan politik luar negeri dan mengeluarkan kebijakan yang tepat. Suriah dan Lebanon adalah dna negara Timur Tengah yang memiliki hubungan historis dengan Perancis. Pada saat pengaruh Perancis di Lebanon menguat dan mulai mapan, tetapi masih menyisakan kekhawatiran scbelum perdamaian menyeluruh terwujud di Timur Tengah. Maka pada masa pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy seorang yang dikenal ambisius dan progresitl Peranois menempuh berbagai cara unmk mewuiudkan kepentingannnya dikawasan, sepeni pendekatan yang intensif kepada Suriah, dan menggalang kekuatan dengan membentuk Uni Meditemnia, sebuah kekuatan pendukung bagi kemapanan posisi Perancis di tingkat regional Eropa maupun intemasional. Pendekatan Perancis kepada Suriah mempakan pilihan strategis, dimana Suriah sexing disebut sebagai penentu bagi masa depan perdamaian Timur Tengah.
ABSTRACT
Post lowering of United States popularity as state Super Power is notable, global leadership discourse emerged to surface. So that big nations between it?s of French tempted to extend the influence in international world. Mid-East was a strategic area, has become goals extension of French influence. French face various constraints concerning areas politics condition, constraint confronting French at difficult choices because concerning the siding Theres an Inter-communities problem in Lebanon, Palestinian-Israel crisis, and Iran nuclear polemic. All the problems claim French for doing overseas politics and spend correct policy. Suriah and lebanon is two states in the Middle East had historical relationship with French. At the time of French intluence in Lebanon is strong and start establishing, but still leave over one care before peace totally presentation of in the East Middle. Hence at a period of government of President Nicolas, Sarkozy, progressive and ambitious recognized one, French go through various means for realizing the importance in area, like intensive approach to Suriah, and look after strength with forming Uni Mediterania, a strength of supporter for settled condition of position of French in level of regional Europe and also International. Approach of French to Suriah is strategic choice, which Suriah oiten called as determinant to the future of peace in the East Middle. Keyword: Foreign Policy of French, National Inzeresr, Nicolas Sarkozy. Suriah.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kosmas Edi Susatyo
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S5511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Permana Indriani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S5823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Iriawadi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazilah Qothrunnada
Abstrak :
Latar belakang penulisan karya ilmiah ini berawal dari ketertarikan penulis tentang fenomena Arab Spring yang menjadi awal kemunculan dari konflik-konflik yang terjadi di Timur Tengah, khususnya Suriah. Konflik-konflik ini mengakibatkan penduduk Suriah harus mengungsi di negara lain. Jerman menjadi negara Eropa pertama yang menerima para pengungsi Suriah dengan tangan terbuka. Hal ini berbeda dengan tanggapan negara-negara Timur Tengah yang tidak terlalu terbuka dalam menerima para pengungsi Suriah. Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Penulis menggunakan metode ini dengan pendekatan studi pustaka yang bersumber dari surat kabar, jurnal, dan buku mengenai pengungsi Suriah di Jerman. Temuan sementara yang penulis dapat sampaikan bahwa alasan penduduk Suriah mengungsi di Jerman antara lain karena perang saudara dan juga fenomena ISIS yang muncul di negara tersebut. Para pengungsi ini memilih negara Jerman untuk dijadikan tempat mengungsi karena Jerman sangat terbuka dalam menerima pengungsi. Hal ini dilakukan Jerman karena pengalaman di masa lalu yang pernah merasakan menjadi pengungsi dan juga pernah menampung pengungsi dalam jumlah besar. Para pengungsi Suriah di Jerman tidak hanya ditangani oleh pemerintah Jerman saja, akan tetapi lembaga UNHCR juga turut berperan dalam menangani para pengungsi. Hingga saat ini terdapat beberapa masalah yang dirasakan oleh para pengungsi Suriah di Jerman, namun tidak menghalangi mereka untuk tetap tinggal di sana. ...... This journal is written based on Arab Spring phenomenon around the Middle East. This phenomenon became the beginning of the conflicts in the Middle East especially in Syria. These conflicts led to Syrian people must be fled in other countries. Germany became the first European country that receives Syrian refugees with an open arms. Contrast with the responses of the Middle Eastern countries that are not too open in accepting Syrian refugees. This journal uses descriptive method. The author uses this method with the approach of literature sourced from newspapers, thesis, and books about the Syrian refugees in Germany. The research results in the hypothesis that the Syrian refugees reasons to flee in Germany are because the civil war and ISIS phenomenon in that state. The Syrian people choose Germany to be an assylum for them is because Germany accepting them with open arms. Germany did that based on their history and experience in accepting refugees. Syrian refugees in Germany are not only handled by the government, but UNHCR also played a role in handling the refugees. Until now there are some problems perceived by the Syrian refugees in Germany, but it did not deter them to stay there.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Nur Hakiem
Abstrak :
Tesis ini berusaha untuk memahami motivasi dan kepentingan dibalik tindakan Hizbullah yang memutuskan untuk terlibat dalam konflik Suriah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik process tracing. Data penelitian diperoleh melalui kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan Hizbullah dalam konflik Suriah, merupakan upaya untuk mempertahankan keamanan wilayah Selatan Libanon, melindungi masyarakat Syi'ah Libanon dan menjaga tempat suci masyarakat Syi'ah, dan mempertahankan rezim Bashar Al-Assad. ...... The purpose of this research is to understand Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict. The research can be categorized as a qualitative research done through process of a tracing technique. The data were collected by literature study. The result of this research shows that Hezbollah's interest and motivation for intervening in the Syrian conflict are to defend territory of South Lebanon, to protect Shiite Society in Lebanon, as well as Shiite shrines, also to protect Bashar Al-Assad's regime.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T45317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Widodo
Abstrak :
Skripsi ini mencoba menggambarkan keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon yang timbul pada tahun 1975 sampai tahun 1976 dan kendala-kendala yang dihadapi Suriah di Libanon. Pembahasan ditekankan pada keterlibatan Suriah di Libanon dan kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu suatu konsep pembentukan negara Suriah Raya yang meliputi Suriah dan negara-negara di sekitarnya termasuk Libanon. Dari hasil kajian ini, diperoleh gambaran bahwa keterlibatan Suriah dalam konflik di Libanon ada kaitannya dengan konsep Suriah Raya, yaitu ingin menjadikan Libanon sebagai bagian dari wilayah Suriah Raya. Meskipun keberadaan Suriah di Libanon mendapat reaksi keras, baik dari dalam negeri Libanon maupun dari negara-negara Arab, namun Suriah, tetap mempertahankan posisinya di Libanon. Keterlibatan Suriah di Libanon akhirnya mendapat legitimasi dari Liga Arab yang memberikan mandatnya kepada Suriah. Hal ini mernbuat keberadaan Suriah di Libanon menjadi semakin kuat dan dominan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Arina Khairiyati
Abstrak :
ABSTRACT
Fenomena migrasi foreign fighter FF ke Suriah telah menjadi perhatian dunia internasional karena tingginya jumlah FF yang berpartisipasi dan beragamnya asal negara para FF tersebut. Salah satu migrasi FF yang menarik untuk dikaji adalah migrasi FF dari Belgia karena Belgia adalah negara dengan proporsi FF terbesar per kapita di Eropa. Sehingga, penelitian ini mengkaji penyebab migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah tahun 2011 sampai 2017. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan teori strukturasi dalam migrasi untuk menunjukkan pengaruh interaksi antara struktur dan agen dalam migrasi FF Belgia ke Suriah. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa migrasi warga negara Belgia menjadi FF di Suriah merupakan bentuk agensi FF Belgia terhadap hambatan yang diberikan oleh struktur, yaitu negara Belgia. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa migrasi FF terjadi karena adanya isu dan permasalahan sosial di negara asal mereka. Isu dan permasalahan sosial tersebut mendorong mereka untuk bermigrasi untuk mencari sesuatu yang lebih baik di tempat lain, yang tidak bisa mereka dapatkan di negara asalnya.
ABSTRACT
Foreign fighter FF migration to Suriah has become an international concern due to the high number and the diverse origin countries of the FF. One of the intriguing FF migration to study is FF migration from Belgia, due to the fact Belgia has the largest FF proportion per capita in Europe. This study examines the cause of the Belgian FF migration in Syria from 2011 to 2017. To answer the question, this study uses structuration theory in migration to show the influence of agent structure interaction in the Belgian FF migration to Syria. The result of the study indicates the Belgian FF migration to Syria is a form of agency against the obstacles cause by the structure, namely Belgium. Thereby, it could be said FF migration occurred because of societal problems in the origin country. Those societal problems are the catalyst for FF to migrate and looking for something better in another place, something that they could not get in their origin country.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Noffiar
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan bilateral antara Rusia dan Suriah telah terbangun sejak tahun 1944, bahkan sebelum masyarakat internasional secara resmi mengakui negara tersebut sebagai negara yang merdeka pada bulan April 1946. Hubungan kedua negara tersebut relatif stabil bahkan hingga presiden Bashar al-Assad menjabat. Krisis yang terjadi di Suriah pada tahun 2011 meningkatkan intensitas hubungan kedua negara tersebut. Hadirnya kelompok Islam Radikal dalam krisis Suriah membuat Rusia meningkatkan dukungannya bahkan dalam bentuk intervensi militer. Berangkat dari fenomena diatas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian berupa : ldquo;Mengapa Rusia Melakukan Intervensi Militer Dalam Konflik Internal Suriah ? rdquo;. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami motif dari intervensi militer Rusia dalam krisis di Suriah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Teori Ofensif Defensif oleh Van Evera 1999 . Penelitian ini menunjukan bahwa Rusia memiliki kerentanan dan juga peluang dalam konflik internal Suriah. Kerentanan tersebut di proyeksikan dalam faktor geopolitk dan perilaku balancing Suriah. Peluang yang dimiliki Rusia berupa kekuatan militernya yang superior dan rezim pemerintahannya yang stabil.
ABSTRACT
Bilateral relations between Russia and Syria have been established since 1944, even before the international community officially recognized the country as an independent state in April 1946. The relationship between the two countries was relatively stable, even until President Bashar al Assad Regime. The crisis that occurred in Syria in 2011 increased the intensity of relations between the two countries. The presence of radical Islamic groups in the Syrian crisis made Russia increase its support, even in the form of military intervention. Departing from the above phenomenon, researchers formulate research questions Why Russia Conducts Military Intervention In Syria Internal Conflict . The purpose of this study was to understand the motives of Russian military intervention in the Syrian crisis. This research uses qualitative research methods, with data collection techniques in the form of literature study. The theory used in the research is Defensive Offensive Theory by Van Evera 1999 . This study shows that Russia has vulnerabilities as well as opportunities in the internal conflicts of Syria. The vulnerability is projected in geopolitical and Syrian balancing factors. The opportunity that Russia possesses is its superior military power and stable regime of government.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iranti Mantasari
Abstrak :
Pada tahun kedelapan konflik, Suriah menjadi salah satu aktor regional di Timur Tengah yang memegang peran penting bagi Amerika Serikat (AS). Keberadaan Devide et Impera dalam diskursus strategis merupakan satu hal menarik untuk dikaji dalam konflik ini sebagai upaya AS mencapai kepentingannya. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis latar belakang dan langkah-langkah yang diambil oleh AS dalam menerapkan strategi Devide et Impera di Suriah. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan pendekatan analitis deskriptif. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode yang digagas oleh Robert K. Yin dan Michael Huberman. Elaborasi teori Devide et Impera dan teori Hegemoni serta konsep pengaruh digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan. Kepentingan AS yang anti-otoritanisme termanifestasi dalam agenda demokratisasinya serta menghilangkan pengaruh Iran yang merupakan rivalnya di kawasan dan kepentingan anti-terorisme terwujud dalam perang melawan ISIS dan afiliasinya serta pembentukan koalisi kontraterorisme. Kompleksitas konfigurasi konflik di Suriah mendorong AS untuk mengamankan eksistensi Israel dengan menerapkan strategi Devide et Impera. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa keikutsertaan AS dalam konflik di Suriah dengan mendukung pasukan oposisi yang moderat dan pro nilai Barat seperti pasukan Kurdi, khususnya Syrian Democratic Force (SDF) serta Partiya Yekitiya Demokrat (PYD) dan Free Syrian Army (FSA) dan melawan pasukan pro-rezim dan kelompok salafi-jihadis, seperti ISIS, Al Qaeda dan Hay'at Tahrir al Syam menunjukkan pola Devide et Impera yang dilakukan oleh AS dalam konflik di Suriah untuk mencapai kepentingan-kepentingan tersebut. ...... In the eighth year of the conflict, Syria has become one of the regional actors in the Middle East that has important role for the United States (US). The existence of Devide et Impera in strategic discourse is an interesting matter to be examined in this conflict as the effort of US to attain its interests. This thesis aims to analyze the background and actions taken by the US in implementing Devide et Impera strategy in Syria. This qualitative research used the method of library research with descriptive analytical approach. In terms of data collecting, the author used the method formulated by Robert K. Yin and Michael Huberman. The elaboration of theory of Devide et Impera and Hegemony as well as the concept of influence were used to answer the decided research questions. The first US interest of anti-authoritarianism is manifested in its democratization agenda and eradicating the influence of Iran as its rival in the region. The second US interest of anti-terrorism is manifested in the war against ISIS and its affiliates, and established counterterrorism coalition. The complexity of the configuration of conflict in Syria pushed the US to secure the existence of Israel by implementing the strategy of Devide et Impera. From this research, the author found that the participation of US in this conflict in Syria is by supporting the moderate opposition forces and pro-Western values, such as Syrian Democratice Force (SDF), Partiya Yekitiya Demokrat (PYD) and Free Syrian Army (FSA) and fought against pro-regime forces and the Salafi-Jihadist groups, like ISIS, Al Qaeda and Hay'at Tahrir al Syam (HTS) shows the pattern of Devide et Impera strategy in the conflict in Syria in order to achieve its aforementioned interests.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>