Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silviatun Nihayah
Abstrak :
Pendahuluan: Tingkat kematian pasien kanker payudara menempati posisis tertinggi dunia dan umum terjadi pada wanita. TNBC merupakan jenis kanker payudara yang memiliki prognosis buruk. Selain tidak memiliki reseptor hormonal (ER, PR, dan HER2), TNBC memiliki kemampuan yang tinggi dalam mempertahankan hidup dan menolak apoptosis. Hal ini berkaitan dengan tingginya ekspresi gen Survivin, sebagai protein IAP (inhibitor apoptosis protein) yang berperan dalam menghambat apoptosis dan meningkatkan proliferasi. Studi terbaru menunjukkan bahwa CRISPR/Cas9 merupakan pendekatan yang sesuai untuk mengedit gen yang berpeluang besar dalam terapi kanker. Bahan dan Metode: Sel TNBC BT549 yang telah ditransfeksi dengan Cas9 dan sgRNA. Analisis molekuler dimulai dengan analisis aktifitas pembelahan gen menggunakan (PCR), efisiensi pengeditan genom (Sanger Sequencing), ekspresi mRNA Survivin (qRT-PCR), dan analisis ekspresi protein Survivin (westernblot). Analisis fenotipe dilakukan dengan uji apoptosis (flowcytometry) dan proliferasi (tripan-blue exclusion assay). Analisis bioinformatika dilakukan dengan menganalisis struktur protein (PyMoL) dan analisis interaksi protein (Cytoscape). Hasil: CRISPR/Cas9 berhasil menghilangkan fungsi gen Survivin pada sel TNBC BT549. Penurunan ekspresi mRNA dan protein Survivin signifikan, peningkatan apoptosis dan penghambatan proliferasi pada sel TNBC BT549. Kesimpulan: Penelitian ini merupakan riset pertama kali yang berhasil membuktikan efek dari KO Survivin pada apoptosis dan proliferasi sel TNBC BT549. ......Introduction: Breast cancer has the highest mortality rate in the world and is most common in women. TNBC is a type of breast cancer with a poor prognosis. TNBC, in addition to lacking hormonal receptors (ER, PR, and HER2), has a high ability to maintain life and resist apoptosis. This is due to the high expression of the Survivin gene, an apoptotic inhibitor protein that plays a role in inhibiting apoptosis and increasing proliferation. Recent research has shown that CRISPR/Cas9 is a suitable approach for gene editing with great potential in cancer therapy. Materials and Methods: Cas9 and sgRNA were transfected into BT549 TNBC cells. Molecular analysis with PCR, genome editing efficiency (Sanger Sequencing), Survivin mRNA expression (qRT-PCR), and protein expression analysis (westernblot). Phenotypic analysis were carried out by apoptosis (flowcytometry) and proliferation (trypan-blue exclusion assay). Protein structure were studied using (PyMoL) and protein interaction (Cytoscape). Results: CRISPR/Cas9 successfully eliminated the function of the Survivin gene in BT549 TNBC cells. Significant reduction in Survivin mRNA and protein expression, increased apoptosis, and inhibition of proliferation in BT549 TNBC cells. Conclusion: This study is the first to demonstrate the effect of Survivin knockout on apoptosis and proliferation of TNBC BT549 cells.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvira Yunita
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Elvira YunitaProgram Studi : Program Magister Ilmu BiomedikJudul : Efek In Vitro Andrografolida terhadap Apoptosis Jalur Intrinsik pada Sel Punca Kanker Payudara Manusia yang Dipaparkan Rotenon: Tinjauan Ekspresi Caspase-9, Caspase-3 dan Survivin. Latar belakang: Andrografolida ANDRO merupakan senyawa bioaktif utama yang berasal dari sambiloto, Andrographis paniculata. Penelitian in silico yang telah dilakukan menunjukan ANDRO mempengaruhi apoptosis intrinsik dengan berinteraksi dengan survivin, caspase-9 dan caspase-3. Penelitian lain menunjukkan bahwa Breast Cancer Stem Cell BCSC memiliki survival rate yang lebih tinggi setelah dipaparkan dengan rotenon jika dibandingkan dengan non-BCSC. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apoptosis jalur intrinsik pada BCSC yang telah dipaparkan rotenon dan ANDRO.Metode: BCSC dipaparkan dengan 50 ?M rotenon selama 6 jam dan kemudian sel dipaparkan dengan ANDRO 0.075 mM, 0.15 mM, 0.3 mM dan 0.6 mM selama 24 jam. RNA sel diisolasi dan diikuti dengan pengukuran ekspresi mRNA caspase-9 dan 3 dengan qRT-PCR. Protein sel akan digunakan untuk pengukuran ekspresi protein survivin total dan survivin terfosforilasi. Selain itu, Apoptosis sel juga diukur dengan flowcytomety.Hasil: Perlakuan dengan rotenon dan ANDRO dapat meningkatkan ekspresi mRNA caspase-9 dan caspase-3 yang juga disertai dengan penurunan viabilitas. Paparan ANDRO dengan konsentrasi rendah hingga 0.015 mM pada BCSC yang telah diberikan rotenon dapat menurunkan ekspresi mRNA survivin. Dosis yang lebih tinggi dapat meningkatkan ekspresi mRNA survivin. Ekspresi protein survivin mengalami peningkatan yang disertai dengan penurunan rasio survivin yang teraktivasi. Selain itu, persentase apoptosis setelah paparan rotenon dan ANDRO hingga 0.3 mM ANDRO juga mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya konsentrasi ANDRO yang dipaparkan dose dependent manner .Kesimpulan: Paparan rotenon dan ANDRO dapat menginduksi kematian sel melalui apoptosis jalur intrinsik pada BCSC. Selain itu, ANDRO juga diusulkan sebagai senyawa yang potensial menjadi agen terapi pendamping bagi pasien-pasien yang menjalani kemoterapi maupun radioterapi.
ABSTRACT
ABSTRACT Name Elvira YunitaStudy Program Biomedical ScienceTitle In Vitro Effect of Andrographolide on the intrinsic pathway of apoptosis in rotenone induced human breast cancer stem cells Focus on caspase 9, caspase 3 and survivin expression Background Andrographolide ANDRO is an active compound of Andrographis paniculata, has been suggested to have an anti cancer property. Our in silico study has shown that ANDRO could interact with survivin, caspase 9 and caspase 3 which influence the intrinsic apoptotic pathway. We have also demonstrated that human breast cancer stem cells BCSCs could survive better than their counterpart non BCSCs after rotenone treatment. In this study, we aimed to investigate whether andrographolide could induced apoptotic of rotenone induced BCSCs.Method Human BCSCs ALDH cells were first induced by 50 M rotenone for 6 hours and treated with 0.075 mM, 0.15 mM, 0.3 mM dan 0.6 mM of ANDRO for 24 hours. Total RNA from the cells was isolated, followed by determination of survivin, caspase 9 and caspase 3 m RNA expression level using Real Time RT PCR technique. Protein from the cells used to examine expression of survivin and phosphorylated survivin. Besides, examining of apoptotic cell also measured by flowcytometry.Result Treatment of rotenone and ANDRO drastically increase caspase 9 and caspase 3 expression, leading to the decrease of cell viability. Low concentration of ANDRO treatment until 0.15 mM could supress survivin expression, but gradually increased higher than the control in line with the increasing of ANDRO concentration. Survivin protein expression was increased following by decreasing ratio of activated survivin. Besides, percentage of apoptosis after rotenone and ANDRO treatment until 0.3 mM of ANDRO treatment also increased in line with increasing ANDRO concentration dose dependent manner .Conclusion Rotenone and ANDRO treatment could induced apoptotic intrinsic in BCSCs. Thus, we propose that andrographolide as potential compound that could be used as a novel co chemoradiation therapy and radiotherapy targeted to BCSCs.
2017
T55641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Suraduhita
Abstrak :
Latar Belakang: Penggunaan doksorubisin untuk terapi kanker masih menjadi pilihan utama karena terbukti poten.Namun, terjadinya resistensi pada sel kanker terhadap kemoterapi merupakan salah satu penghambat keberhasilan dari pengobatan ini. Sel punca kanker payudara berperan pada terjadinya resistensi terapi yang ditandai dengan adanya peningkatan ekspresi survivin. Survivin adalah protein bifungsional yang dapat menekan apoptosis dan mengatur pembelahan sel. Penelitian terbaru menyarankan untuk mengkombinasikan terapi kanker konvensional dengan senyawa aktif bahan alam untuk mencegah resistensi sel kanker terhadap kemoterapi seperti andrografolida. Oleh karena itu senyawa andrografolida diharapkan dapat digunakan sebagai kemosensitizer terhadap doksorubisin. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran andrografolida dalam mengatasi resistensi dan meningkatkan efektivitas doksorubisin pada sel punca kanker payudara melalui penekanan aktivitas survivin pada jalur apoptosis intrinsik. Metode: Sel punca kanker payudara (CD24-/CD44+) diberikan doksorubisin 0,1μM. Setelah 14 hari perlakuan maka dilakukan kombinasi doksorubisin 0,1μM dan andrografolida 0,285 mM hingga hari ke-22. Setiap 2 hari, sel dipanen dan dihitung dengan metode eksklusi trypan blue. Analisis ekspresi mRNA Caspase-9, Caspase-3, dan Survivin dilakukan dengan qRT-PCR, sedangkan uji apoptosis dilakukan dengan metode flow cytometry. Hasil: Pemberian doksorubisin tunggal dapat mengurangi viabilitas sel punca kanker payudara (CD24-/CD44+). Setelah 12 hari pemberian, viabilitas sel punca kanker payudara (CD24-/CD44+). dan ekspresi mRNA survivin meningkat, tetapi ekspresi mRNA caspase 9 dan caspase 3 ditekan. Sedangkan kombinasi doksorubisin dan andrografolida dapat menurunkan viabilitas sel punca kanker payudara (CD24- /CD44+) pada hari ke 16, sejalan dengan penurunan ekspresi survivin mRNA dan peningkatan ekspresi mRNA caspase-9 dan caspase-3. Kesimpulan: Andrografolida dapat berfungsi sebagai kemosensitizer untuk meningkatkan apoptosis intrinsik pada sel punca kanker payudara yang telah diberikan doksorubisin berulang. ......Background: Doxorubicin is still the main option for cancer treatment because it has proven to be effective. However, the resistance of cancer cells to chemotherapy is one of the obstacles to the success of this treatment. Breast cancer stem cells play a role in the development of treatment resistance, which is indicated by the increase in survivin expression. Survivin is a bifunctional protein that suppresses apoptosis and regulates cell division. Recent studies had suggested using additional substances to prevent cancer cell resistance to chemotherapy such as andrographolide. Hence, andrographolide compounds are expected to be used as chemosensitizer against the doxorubicin. This study aimed to analyze the role of andrographolide to overcome the resistance and improve the effectiveness of doxorubicin in human BCSC through suppressing survivin activity on the intrinsic apoptosis pathway. Method: BCSCs (CD24-/CD44+) were treated with 0.1μM doxorubicin. After 14 days of treatment, the cells were treated with a combination of 0.1μM doxorubicin and 0.285 mM andrographolide until the 22nd day. Every 2 days, the cells were harvested and counted by using the trypan blue exclusion method. The analysis of Caspase-9, Caspase-3, and Survivin mRNA expression was performed by using qRT-PCR, while apoptotic assay was done using flow cytometry. Result: The single treatment of doxorubicin could reduce BCSCs viability. After 12 days of treatment, the survivin mRNA expression was increased following BCSCs viability, but the caspase 9 and caspase 3 mRNA expressions were suppressed. Meanwhile, the combination of doxorubicin and andrographolide could decrease BCSCs viability on the 16th day, in line with the decreased expression of survivin mRNA, there was an improvement of caspase-9 and caspase-3 mRNA expression levels. Conclusion: Andrographolide could be considered as chemosensitizer to increase intrinsic apoptosis in breast cancer stem cells that given repeated doxorubicin administration.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jessica Halim
Abstrak :
Latar Belakang : Kanker payudara adalah kanker kedua tersering pada wanita dengan angka kcmatian yang tinggi. Keganasan, cherno-resistance, dan kegagaJan tempi untuk menyembuhkan kanker payudara disebabkan oleb adanya sel punca kanker payudara (BCSCs). BCSCs mengekspresikan multigen untuk kelangsungan hidup, kemampuan self-renewal, dan kemampuan bennetastasis. LingkWlgan hipoksia memicu sel tumor untuk mengekspresikan gen pro-survival dan beradaptasi secara metabolik terhadap stres, sehingga memlcu pertumbuhan sel kanker. Inhibitor of Apoptosis Prolein (lAP), mengatur supresi apoptosis, kontrol pembelahan sel, dan promosi angiogenesis. Ekspresi gen survivin sangat tinggi di sei tumor Wltuk kclangsungan hidup. perkembangan tumor dan keganasan. Survivin sangat papuler dijadikan sebagai gen target kanker. Mendalami peran SUrYivin dalam kondisi hipoksia akan menjanjikan manfaat terapeutik yang lebih baik. Dalam percobaan ini, ekspresi survivin akan diamati di BCSCs yang dibiakkan dalam media bebas serum yang diberi perlakuan hipoksia 1%dengan periode berbeda. Mctode : Sel punca diekstrak dari kanker payudara, kemudian diberi perlakuan hipoksia. RNA kemudian diisolasi dan diukur dengan spectrophotometry Wltuk menentukan kadar kemumian sampeL Setelah itu, One-Step qRT-PCR dilakukan untuk mendapatkan hasH ekspresi relatif gen survivin. Produk peR tersebut kemudian diproses dengan electrophoresis uotuk memastikan gen yang telat diamplifikasi. HasH : Kadar ekspresi gen survivin rnengalami penurunan di sci pWlca kanker payudara selama proses hypoxia dengan interval yang berbeda. Kesimpulan : Sci punca kanker payudara yang diberi perlakuan hypoxia yang berbeda menunjukkan kadar ekspresi gen survi.vin yang rendah. Ada kemungkinan bahwa seI tersebut telah berdiferensiasi dalam popuJasi sel puncak. Penelitian tambahan perlu dilaksanakan untuk memastikan aktivitas apoptosis di sel puncak kanker payudara dalam kondisi hypoxia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyadi Kusuma
Abstrak :
Angka kematian kanker serviks masih tinggi karena banyak pasien datang berobat pada tahap lanjut. Respons terapi radiasi pada pasien kanker serviks stadium lanjut bervariasi walau dengan faktor klinikopatologi yang sama seperti stadium, massa tumor, jenis histopatologi, derajat diferensiasi, invasi limfovaskular, reaksi limfosit dan nekrosis. Oleh karena itu dipikirkan faktor prognosis lain seperti faktor apoptosis-survivin, telomerase dan sitokrom c. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran survivin, telomerase, dan sitokrom c sebagai prediktor respons terapi radiasi pada kanker serviks stadium lanjut khususnya stadium IIIB.Studi ini bersifat prospektif menggunakan metode nested case control. Pengambilan data dilakukan di Poliklinik Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM serta Departemen Patologi Anatomi FKUI pada bulan Januari 2016 hingga Mei 2017. Pada subjek penelitian dilakukan wawancara, pemeriksaan histopatologi dan pemeriksaan biokimia secara ELISA untuk mengetahui kadar survivin, telomerase, sitokrom c, dan MRI pra-radiasi serta pasca-radiasi. Dari 90 subjek penelitian didapatkan rerata usia pasien 50 tahun, rerata massa tumor 6,7 cm dan sebagian besar berkeratin 84,4 , berdiferensiasi baik 81,1 , reaksi limfosit negatif 75,6 dan nekrosis 74,4 . Rerata faktor apoptosis-survivin, telomerase dan sitokrom c adalah 591,2 pg/mL, 5.223,2 pg/mL dan 191,3 ng/mL. Dari analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan dengan respons terapi secara independen adalah massa tumor p = 0,1 , diferensiasi p = 0,17 , kadar survivin p = 0,01 , kadar telomerase p = 0,08 dan kadar sitokrom c p = 0,47. Hasil analisis multivariat didapatkan hubungan kadar survivin dan kadar telomerase dengan respons terapi radiasi p = 0,01 dan p = 0,07 . Tidak terdapat hubungan kadar sitokrom c dengan respons terapi radiasi p = 0,64 . Dengan model cox regresi survival didapatkan hazard ratio subjek dengan kadar survivin tinggi dan kadar telomerase tinggi terhadap respons terapi radiasi negatif adalah 4,20 dan 1,97.Simpulan: kadar survivin dan telomerase tinggi berhubungan dengan respons terapi radiasi negatif. ......Cervical cancer mortality rate is still high mostly due to patients seeking for help in advanced stage of the disease. Even with the same clinicopathologic features such as stage of the diseases, size of the tumor, histopathological types, level of differentiation, lymphocyte reaction and tumor necrosis, the radiotherapy outcomes still vary from patient to patient. Therefore, we thought another predictive factors like apoptosis inducing factors i.e. survivin, telomerase and cytochrome c as a new predictor of therapeutic resp onses on patients with stage IIIB squamous cell carcinoma of cervix. This is a prospective study with nested case control method. Data collection was conducted in Oncology Polyclinic, Department of Obstetrics and Gynecology RSCM and Department of Pathological Anatomy of FKUI from January 2016 to May 2017. Subjects were interviewed, conducted histopathological and biochemical examination with ELISA to determine levels of survivin, telomerase, cytochrome c, and patients undergo pre and post radiation MR imaging. There were 90 patients in this study with the mean of ages was 50 years, mean of tumor size was 6.7 cm and most subjects were keratinizing 84.4 , well differentiated 81.1 , negative lymphocyte reaction 75.6 and tumor necrosis 74.4 . The mean levels of apoptosis inducing factors survivin, telomerase and cytochrome c were 591.2 pg mL, 5,223.2 pg mL, and 191.3 ng mL. Bivariate analysis showed the independent association between tumor size, level of differentiation, levels of survivin and telomerase p 0.1, p 0.17, p 0.01, p 0.08 . Multivariate analysis showed the correlation between levels of survivin and telomerase with radiation therapeutic response p 0.01 and p 0.07 and there was no association with level of cytochrome c p 0.64 With the survival cox regression models, the hazard ratio of subjects with high levels of survivin and telomerase on the negative radiation therapy responses were 4.20 and 1.97.Conclusion there were association between high levels of survivin and telomerase on the negative radiation therapy response.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Ngadiono
Abstrak :
Pendahuluan: Ekspresi berlebih suatu molekul bernama survivin dapat mencegah terjadinya apoptosis dengan menghambat caspase 9 dan mempertahankan keganasan pada sel glioblastoma. Penggunaan secretome sel punca tali pusat dapat mencegah perkembangan glioblastoma meskipun penggunaanya masih kontroversial. Untuk menguji efektifitas apoptosis secretome sel punca tali pusat pada glioblastoma, dapat dilakukan pengukuran survivin dan caspase 9 yang merupakan komponen penting pada jalur apoptosis intrinsik. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sekretom sel punca tali pusat terhadap ekspresi survivin dan caspase9 sebagai molekul yang mempengaruhi pertumbuhan glioblastoma Metode: Desain eksperimental in vitro dengan menggunakan galur sel glioblastoma T98G. Conditioned medium (CM) yang mengandung secretome sel punca tali pusat diperoleh dari medium sel punca  tali pusat yang dikultur selama 24 jam dengan  Î±MEM yang tidak mengandung serum. CM diencerkan 2 kali  dengan  medium tinggi glukosa Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) (50% konsentrasi). Perlakuan Sel glioblastoma T98G yang diberikan CM 50% dilakukan selama 24 jam, kemudian dilakukan ekstraksi RNA total dari sel T98G tersebut. RNA total digunakan untuk analisis ekspresi gen dengan menggunakan real-time quantitative reverse transcription polymerase chain reaction (qRT-PCR). Metode Livak dilakukan untuk menghitung ekspresi relatif  caspase 9 dan survivin dengan 18srRNA sebagai gen referensi.

Hasil: Ekspresi mRNA survivin meningkat 3.5 kali (p=0.002) dan ekspresi mRNA caspase 9 meningkat 1.6 kali (p=0.017) pada sel T98G yang diberikan CM50% dibandingkan sampel kontrol. Kesimpulan : CM  sel punca pada tali pusat meningkatkan ekspresi survivin dan caspase 9 pada sel glioblastoma T98G. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengetahui pengaruh peningkatan ekspresi gen tersebut terhadap proliferasi sel glioblastoma serta mekanisme molekulernya. ......Introduction: Aberrant expression of a molecule called survivin has been suspected to prevent apoptosis by indirectly inhibits a critical apoptosis enzyme called caspase 9, maintaining tumorigenicity of glioblastoma. Umbilical cord mesenchymal stem cells (UCMSC) has been discovered to inhibit glioblastoma growth but its usage is still controversial. To measure the apoptosis effectiveness of UCMSC-CM secretome against glioblastoma, measuring survivin and caspase 9, as essential components in intrinsic apoptosis pathway, are required. Therefore, this research aims to analyze the effect of UCMSC-CM against survivin and caspase 9 expression as the molecules that affect the growth of glioblastoma. Method: In vitro experimental design by using glioblastoma cell line T98G. Conditioned medium (CM) which contain umbilical cord mesenchymal stem cell (UCMSC) secretome was obtained from UCMSC-CM that was cultured for 24 hours with αMEM that does not contain serum. CM was diluted twice with high glucose Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) (50% concentration). The treatment of T98G glioblastoma cell, that had been exposed to 50% CM, was performed for 24 hours, then total RNA extraction was carried out from the T98G cells. Total RNA was used to analyze genetic expression by using real-time quantitative reverse transcription polymerase chain reaction (qRT-PCR). Livak’s method was used to calculate relative expression of Survivin and Caspase 9 expression with 18srRNA as reference gene. Results: Survivin mRNA expression increased 3.5-fold (p=0.002) while caspase 9 mRNA expression increased 1.6-fold (p=0.017) in T98G cell that was given CM50% compared with control sample. Conclusion: UCMSC-CM increases survivin and caspase 9 expression in glioblastoma T98G cells. Future researches are required to identify the effect of the elevated genetic expressions against glioblastoma cell proliferation as well as their molecular mechanisms.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library