Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktaviani Charra Analita Utami
Abstrak :
Dengan semakin banyaknya orang yang tinggal di daerah perkotaan, ada kebutuhan yang meningkat untuk memiliki kota yang berkelanjutan. Sharing economy muncul dalam satu dekade terakhir, membawa dampak di perkotaan dan dipromosikan sebagai cara untuk mencapai kota yang berkelanjutan. Dengan berbagi sumber daya yang tidak digunakan di kota, model ekonomi baru ini dianggap dapat menopang ekonomi, masyarakat, dan lingkungan kota. Studi sebelumnya secara normatif telah membahas hubungan antara keberlanjutan dan sharing economy secara keseluruhan. Namun, studi empiris tentang keberlanjutan yang berasal dari bentuk-bentuk tertentu dari sharing economy, khususnya space sharing, masih terbatas. Selain itu, meski studi kuantitatif yang menghubungkan beberapa bentuk ekonomi berbagi dengan keberlanjutan ada, seperti di bidang space sharing jarang ditemukan. Mengisi kekosongan dalam penelitian, penelitian ini ingin mempelajari dampak sharing economy pada keberlanjutan melalui studi kasus coliving yang memanfaatkan apartemen kosong di Jakarta. Studi ini akan mengidentifikasi secara nilai-nilai berkelanjutan yang timbul dari coliving melalui wawancara mendalam dengan penyewa dan operator. Studi ini juga akan mencoba memahami sejauh mana keberlanjutan dari coliving dianggap bernilai.
With a growing number of people living in urban areas, there's an increasing need to have sustainable cities. The sharing economy has emerged in the past decade, making impacts in cities while being promoted as a way to achieve sustainable cities. By sharing a city's idle resources, the new economic model is deemed to sustain a city's economy, community, and environment. Past studies have normatively discussed the linkage between sustainability and the sharing economy as a whole. However, empirical studies on sustainability coming from certain forms of the sharing economy, particularly space sharing, are still limited. Moreover, while quantitative studies linking some forms of sharing economy with sustainability exist, such in the field of space sharing is also scarce. Filling the gaps in research, this study would like to study the impact of sharing economy on sustainability through the case of coliving that utilizes vacant apartments in Jakarta. This study will identify the sustainable values arising from coliving through in-depth interviews with tenants and operators. This study will also try to understand the extent to which the sustainability of coliving is valued.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarranita Kusumadewi
Malang: UIN-Malang Press, 2017
297.57 TAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Based on studies across five UK cities, the book draws out findings of relevance to sustainable cities worldwide. As well as an invaluable reference to researchers in sustainable planning and urban design, the book will provide a useful text for advanced undergraduate and graduate courses and for policy makers dealing with these issues
Dordrecht: Springer, 2010
307.76 DIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nandhita Zefania Maharani
Abstrak :

Ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian utama masyarakat perkotaan karena tingginya urbanisasi, keterbatasan lahan, dan rendahnya produksi makanan lokal. Urban farming muncul sebagai solusi dengan tujuan memproduksi makanan lokal, meningkatkan nutrisi, dan mendorong pertanian berkelanjutan di lahan sempit. Dalam konteks urban farming, pengetahuan tentang metode bercocok tanam di lahan sempit menjadi kunci sukses dalam budidaya produk pangan. Namun, tantangan memasuki urban farming cukup besar karena dibutuhkan pengetahuan yang cukup dan kurangnya sistem pendukung lainnya. Oleh karena itu, diperlukan layanan digital yang menyediakan informasi komprehensif, detail, dan terstruktur mengenai urban farming yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Pada mulanya, penulis melakukan systematic literature review untuk menemukan gap dengan penelitian sebelumnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Design Science Research yang menerapkan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 20 narasumber menggunakan open question. Kemudian, hasil dari penelitian kualitatif dianalisis dengan thematic analysis dan akan menjadi sumber acuan pembuatan model adopsi layanan digital urban farming. Pada penelitian kuantitatif, penulis menyebarkan kuesioner secara daring dan didapatkan 573 responden. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa desain antarmuka layanan digital urban farming dalam bentuk high fidelity prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna dari perspektif pelaku urban farming dan praktisi di bidang ilmu terkait yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis dan perancangan aplikasi memberikan solusi desain antarmuka, serta evaluasi oleh pelaku urban farming dan masyarakat melalui expert review, usability testing, dan Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Hasil evaluasi desain antarmuka tersebut menunjukkan bahwa perancangan layanan digital urban farming dapat memberikan kepuasan kepada pengguna untuk mengadopsi layanan tersebut dari sisi usability. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengguna mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan dalam urban farming. Berdasarkan metodologi Design Science Research, purwarupa ini menggabungkan berbagai fitur, seperti edukasi, forum, konsultasi ahli, pengingat, pemberian bantuan, dan e-marketplace. Penelitian ini berkontribusi untuk mempromosikan dan mendukung ketahanan pangan dengan bantuan platform digital di lingkungan perkotaan. ......Food security and sustainable development are major concerns for urban communities due to high urbanization, limited land, and low local food production. Urban farming emerged as a solution with the aim of producing local food, improving nutrition, and promoting sustainable agriculture on small plots of land. In the context of urban farming, knowledge of farming methods on narrow land is the key to success in cultivating food products. However, the challenge of entering urban farming is considerable as it requires sufficient knowledge and lack of other support systems. Therefore, there is a need for a digital service that provides comprehensive, detailed and structured information on urban farming that can be widely accessed by the public. At first, the author conducted a systematic literature review to find gaps with previous research. The research methodology used is design science research that combines mixed methods consisting of qualitative research and quantitative research. Qualitative research was conducted on 20 interviewees with semi structured using open questions. Then, the results of the qualitative research were analyzed with thematic analysis and were the source of reference for making the digital urban farming service adoption model. In the quantitative research, researchers distributed questionnaires online and obtained 573 respondents. The final result is a digital urban farming service interface design in the form of a high fidelity prototype according to user needs from the perspective of urban farming actors and practitioners in related fields of science obtained through interviews and questionnaires. Analysis and design of the application provides interface design solutions, and will be tested by urban farming actors and the public through expert review, usability testing, and Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The results of the interface design evaluation show that the design of urban farming digital services can provide satisfaction to users to adopt these services in terms of usability. This research aims to support users to get the information, resources, and support needed in urban farming. Based on the Design Science Research methodology, the prototype incorporates various features, such as education, forum, expert consultation, reminders, assistance, and e-marketplace. This research contributes to promoting and supporting food security with the help of digital platforms in urban environments.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alphana Fridia Cessna
Abstrak :
ABSTRAK
Kota Semarang adalah anggota jaringan kota pusaka indonesia yang memiliki visi sebagai Semarang menuju Kota Pusaka Dunia 2020. Kawasan Kota lama di Kota Semarang sebagai lingkungan binaan yang berfungsi sebagai Kawasan Cagar Budaya memiliki kekayaan nilai historis yang tinggi. Kawasan yang kaya akan nilai sosial dan budaya ini perlu dikembangkan konsep pemanfaatan ruangnya yang mengarah pada keberlanjutan. Sementara Kawasan Kota Lama masih terbatas dari segi konteks tatanan keberlanjutan. Hal ini ditunjukkan dengan kawasan yang kurang terawat sehingga menciptakan suasana kawasan menjadi kumuh. Oleh karena itu perlu dikaji penerapan keberlanjutan pada kawasan kota lama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan spasial dan penelaahan data yang bersifat kuantitatif. Cara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa deskriptif hasil olahan data peta sesuai Sistem Informasi Geografis (SIG) dan analisis deskriptif perhitungan olahan data statistik. Langkah validasi data menggunakan wawancara dengan informan yang ahli pada saat pengumpulan data. Penerapan konsep keberlanjutan pada program Rencana Aksi Kota Pusaka dapat menjadi awal titik cerah bagi pengembangan wilayah Kawasan Cagar Budaya kota lama. Hal ini menjadi pembuktian bahwa jika penataan ruang dan Kawasan Cagar Budaya memperhatikan aspek keberlanjutan (keberlanjutan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan) maka dapat menyebabkan kota yang keberlanjutan.
ABSTRACT
Semarang city is one of the membersfor Indonesian heritage cities( Jaringan Kota Pusaka Indonesia) with a vision as Semarang Towards World Heritage City in 2020. The Old town area in Semarang City as the built environment has high historical value. This area needs to develop a concept of utilization for space that leads into sustainability. While the Old Town area was still limited in terms of the context for sustainability. This is demonstrated by the lack of well-maintained area, and the atmosphere became slum area. Therefore, it is necessary to study the application of sustainability in the old city area. This study used a descriptive method of spatial approach and review of quantitative data. The method of data analysis used in this study with technical descriptive analysis of map baseline the data processed in Geographic Information Systems (GIS) and statistical calculations. Step for validation data use interviews with expert informants compile when the time of data collection carried out Application of the concept of sustainability in the Heritage City Action Plan program (Rencana Aksi Kota Pusaka) could be the initial of a bright view for the development for old city heritage area.To maintance sustainability of the heritage area, one should cover three major aspect (sustainable economic, social , and environment).
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Kristiadi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indeks dan kerangka kerja kota cerdas berbasis lingkungan secara komprehensif dengan kerangka kerja Driver-Pressure-State-Impact-Response (DPSIR) untuk mengukur kinerja kota Jakarta untuk menjadi kota cerdas berkelanjutan. Penulis memasukkan indikator ekologi dan data perubahan lahan dalam deret waktu spasial (spatiotemporal) dan variabel persepsi perilaku masyarakat sebagai kebaruan dari penelitian sebelumnya, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai suatu kerangka evaluasi kinerja kota-kota di dunia dan dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut. Metode penelitian menggunakan metode bobot entropi dan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasilnya dengan pengolahan data sekunder dan data primer persepsi sosial, ditemukan 7 (tujuh) indikator ekologi yaitu kecepatan angin, suhu, curah hujan, konsentrasi rata-rata tahunan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), kelembaban, pH tanah, dan data perubahan lahan secara spatiotemporal melalui Indeks Vegetasi yang terbukti sangat berpengaruh untuk menilai kondisi ekologi lingkungan perkotaan, khususnya di kota Jakarta dengan kerangka kerja DPSIR. Kesimpulan dari penelitian ini, Jakarta sebagai sebuah kota saat ini mempunyai masalah kebutuhan air bersih, pengelolaan limbah air dan sampah, kebutuhan listrik, kebutuhan ruang terbuka hijau, dan kualitas udara seiring dengan pertumbuhan penduduknya sampai 10,61 juta jiwa pada akhir tahun 2021 dan menghasilkan pengembangan sebuah kerangka kerja untuk mendeteksi, dan mengerti keadaan sebuah kota dengan melakukan evaluasi secara komprehensif keadaan dan kinerja lingkungan sebuah kota cerdas berkelanjutan. ......This study aims to develop a comprehensive index and framework for a smart city based on the environment with the Driver-Pressure-State-Impact-Response (DPSIR) framework to measure the performance of the city of Jakarta to become a smart sustainable city. The author incorporates ecological indicators and land change data in a spatial time series (spatiotemporal) and variables of perceptions of people's behaviour as a novelty from previous research, so that the results can be used as a framework for evaluating the performance of cities in the world and can be developed for further research. The research method uses the entropy weight method and the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. As a result, by processing secondary data and primary data on social perception, 7 (seven) ecological indicators were found, namely wind speed, temperature, rainfall, annual average concentration of the Standard Air Pollutant Index (ISPU), humidity, soil pH, and land change data on an annual basis. spatiotemporal through the Vegetation Index which is proven to be very influential for assessing the ecological conditions of the urban environment, especially in the city of Jakarta with the DPSIR framework. The conclusion from this study, Jakarta as a city currently has problems with the need for clean water, wastewater and waste management, electricity demand, green open space requirements, and air quality as its population grows to 10.61 million people by the end of 2021 and resulting in the development of a framework for detecting and understanding the state of a city by comprehensively evaluating the state and environmental performance of a sustainable smart city.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aditya Rahmanto
Abstrak :
Pandemi telah memaksa orang ke dalam isolasi dan bertindak di bawah protokol dengan mengintegrasikan jarak sosial ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan-kegiatan yang dipicu oleh situasi bahaya yang tiba-tiba ini memperburuk optimalisasi kualitas kota yang berkelanjutan, terutama komponen-komponennya yang mengintegrasikan kendali kepadatannya masing-masing. Namun karena fakta bahwa solusi yang tepat untuk virus tersebut belum ditemukan, manusia harus menggunakan solusi yang lebih holistik sambil menunggu solusi yang tepat untuk membuahkan hasil. Oleh karena itu, pendekatan kontradiktif di mana integrasi model kota berkelanjutan diusulkan. Kota yang berkelanjutan memiliki penekanan besar pada integrasi kepadatannya dan bagaimana hal itu membantu dalam menciptakan sistem aliran manusia yang lebih efisien dan optimal sedangkan integrasi jarak sosial justru sebaliknya. Peluang untuk hidup berdampingan relatif kecil sehingga diperlukan sekecil apapun kemungkinan untuk dibuktikan melalui argumen yang kuat yang dihasilkan dari perbandingan dan analisis mikro. ......The pandemic has forced people into isolation and to act under the protocol by integrating social distancing onto their lives. These activities triggered by the sudden hazardous situation deteriorates the very optimization of a city’s sustainable qualities, mainly its components which integrate the control of its respective density. However due to the fact that the perfect solution to the virus has yet to be found, humans would have to resort to a more holistic solution while waiting for a perfect solution to come to fruition. Therefore the contradictory approach where the integration of a sustainable city model is proposed. Sustainable cities have a huge emphasis towards their integration of densities and how it helps in creating a more efficient and optimal system of human flow whereas the integration of social distancing is very much the opposite. The chances of coexistence is relatively thin therefore the slightest of possibilities are needed in order to prove through a strong argument generated from comparisons and micro analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandhita Zefania Maharani
Abstrak :
Ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan menjadi perhatian utama masyarakat perkotaan karena tingginya urbanisasi, keterbatasan lahan, dan rendahnya produksi makanan lokal. Urban farming muncul sebagai solusi dengan tujuan memproduksi makanan lokal, meningkatkan nutrisi, dan mendorong pertanian berkelanjutan di lahan sempit. Dalam konteks urban farming, pengetahuan tentang metode bercocok tanam di lahan sempit menjadi kunci sukses dalam budidaya produk pangan. Namun, tantangan memasuki urban farming cukup besar karena dibutuhkan pengetahuan yang cukup dan kurangnya sistem pendukung lainnya. Oleh karena itu, diperlukan layanan digital yang menyediakan informasi komprehensif, detail, dan terstruktur mengenai urban farming yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat. Pada mulanya, penulis melakukan systematic literature review untuk menemukan gap dengan penelitian sebelumnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Design Science Research yang menerapkan mixed method, yaitu gabungan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara semi terstruktur terhadap 20 narasumber menggunakan open question. Kemudian, hasil dari penelitian kualitatif dianalisis dengan thematic analysis dan akan menjadi sumber acuan pembuatan model adopsi layanan digital urban farming. Pada penelitian kuantitatif, penulis menyebarkan kuesioner secara daring dan didapatkan 573 responden. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu berupa desain antarmuka layanan digital urban farming dalam bentuk high fidelity prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna dari perspektif pelaku urban farming dan praktisi di bidang ilmu terkait yang didapatkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner.Analisis dan perancangan aplikasi memberikan solusi desain antarmuka, serta evaluasi oleh pelaku urban farming dan masyarakat melalui expert review, usability testing, dan Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Hasil evaluasi desain antarmuka tersebut menunjukkan bahwa perancangan layanan digital urban farming dapat memberikan kepuasan kepada pengguna untuk mengadopsi layanan tersebut dari sisi usability. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengguna mendapatkan informasi, sumber daya, dan dukungan yang dibutuhkan dalam urban farming. Berdasarkan metodologi Design Science Research, purwarupa ini menggabungkan berbagai fitur, seperti edukasi, forum, konsultasi ahli, pengingat, pemberian bantuan, dan e-marketplace. Penelitian ini berkontribusi untuk mempromosikan dan mendukung ketahanan pangan dengan bantuan platform digital di lingkungan perkotaan. ......Food security and sustainable development are major concerns for urban communities due to high urbanization, limited land, and low local food production. Urban farming emerged as a solution with the aim of producing local food, improving nutrition, and promoting sustainable agriculture on small plots of land. In the context of urban farming, knowledge of farming methods on narrow land is the key to success in cultivating food products. However, the challenge of entering urban farming is considerable as it requires sufficient knowledge and lack of other support systems. Therefore, there is a need for a digital service that provides comprehensive, detailed and structured information on urban farming that can be widely accessed by the public. At first, the author conducted a systematic literature review to find gaps with previous research. The research methodology used is design science research that combines mixed methods consisting of qualitative research and quantitative research. Qualitative research was conducted on 20 interviewees with semi structured using open questions. Then, the results of the qualitative research were analyzed with thematic analysis and were the source of reference for making the digital urban farming service adoption model. In the quantitative research, researchers distributed questionnaires online and obtained 573 respondents. The final result is a digital urban farming service interface design in the form of a high fidelity prototype according to user needs from the perspective of urban farming actors and practitioners in related fields of science obtained through interviews and questionnaires. Analysis and design of the application provides interface design solutions, and will be tested by urban farming actors and the public through expert review, usability testing, and Post Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The results of the interface design evaluation show that the design of urban farming digital services can provide satisfaction to users to adopt these services in terms of usability. This research aims to support users to get the information, resources, and support needed in urban farming. Based on the Design Science Research methodology, the prototype incorporates various features, such as education, forum, expert consultation, reminders, assistance, and e-marketplace. This research contributes to promoting and supporting food security with the help of digital platforms in urban environments. 
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library