Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kajian kebijakan& peta jalan (Roadmap) pembangunan pertanian dlam rangka ketahanan & swasembada pangan bertujuan merumuskan dasar & arah kebijakan pembangunan pertanian dlm rangka ketahanan pangan , utamanya dlm hal kemandirian pangan pokok. Kajian dilaksanakan pd dlm th 2008, diawali dengan pertemuan tim untuk menyusun rencana kerja , diikuti debgab focus group discussion di Jakarta & seminar di Malang, Yogyakarta dan Bogor. Informasi & masukan yg diperoleh kemudian disusun menjadi laporan utuh yg meliputi kondis & perkembangan pertanian & pangan , tantangan & kendala, serta strategi yg dpt ditempuh , untuk mewujudkan ketahanan pangan. jenis data yg digunakan adalah data sekunder mengenai produksi , konsumsi & distribusi pangan serta di gunakan pula dokumen produk perundangan yg terkait dengan bidang ketahanan pangan. ruang lingkup kajian meliputi: (1) Rangkaian seminar yg dilaksanakan di tiga kota (2) roundtable (focused group discussion, serta(3) kajian (desk studi/literature review) . Hasil yg diharapkan adalah rekomendasi kebijakan dlm pembangunan pangan nasional. kajian mengindentifikasikan beberapa isu strategis ketahanan pangan di Indonesia beberapa th ke depan. Isu strategis tersebut diantaranya adalah (a) pengambilan keputusan yg lambat dlm mengantisipasi perubahan permintaan & penawaran produk pangan memperburuk kondisi krisi pangan global yg terjadi; (b) urbanisasi (yg didorong oleh pertumbuhan ekonomi perkotaan yg lebih cepat, , substitusi energi fosil dengan biofuel & perubahan iklim global menjadi variabel penentu ituasi pangan global (hasil proyeksi badan & lembaga internasional)(c)perubahan ekonomi & demografi yg terjadi dlm kurun waktu 2009 - 2015 berdampak pd ketahanan pangan nasional (d) terbatasnya kapasitas produksi pangan nasional karena terbatasnya lahan, menurunnya kualitas lahan, rusaknya prasarana tdk terealisasinya harga & persebaran (distribusi) optimal pupuk bersubsidi dll (e) terhambatnya distribusi & akses pangan krn lambannya pengembangan sarana & prasarana, kelembagaan sistem informasi, pembinaan standar kualitas dll.(f) adanya perubahan pola konsumsi beras & tepung terigu (g) merabaknya kasus keracunan pangan (h) kebijakan yg dikembangkan secara implisit menghendaki suatu sistem ketahanan pangan yg hierakis mulai dr level rumah tangga, desa kec, kab./kota, provinsi & nasional. Hal itu menjadi masalah krn terkait dengan desentralisasi pembangunan yg terjadi di Ind, keterpaduan lintas sektor & lintas daerah, serta kondis keragaman selera, budaya,kelembagaan & sumberdaya bahan pangan..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pradana Elok Pambudi
"ABSTRACT
Gula sempat menjadi komoditas ekspor utama Indonesia pada masa era kolonialisasi Belanda. Akan tetapi, produksi gula saat ini cenderung stagnan dan tidak dapat lagi memenuhi permintaan dalam negeri sehingga impor dilakukan agar kebutuhan dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran gula dengan menggunakan pendekatan deskriptif and estimasi Least Square serta menganalisis dampaknya terhadap keadaan pergulaan di Indonesia saat ini. Penelitian ini memperlihatkan luas lahan tebu dan harga konsumen berpengaruh terhadap kuantitas penawaran sedangkan permintaan dipengaruhi oleh harga gula konsumen, konsumsi masa lampau, konsumsi per kapita, konsumsi kalori makanan olahan dan PDB.

ABSTRACT
The Growth of the State of Sugar in Indonesia Sugar had become Indonesias main export commodity during the Dutch colonial era. However, the current production of sugar tends to be stagnant and can no longer meet its demands, resulting in imports. This study aims to identify the factors that influence sugar demand and supply through descriptive approach and Least Square method and analyzes the impacts they cause to the current situation in Indonesia. This study shows that size of plantation area of sugar cane and consumers price of sugar affect the quantity of sugar supplied while lag consumption, consumers price, GDP, consumption per capita and calories consumption through processed food affect the quantity demanded."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Mukti Qoni’ah
"Penelitian ini membahas tentang peran Bank BRI dalam penyaluran KUT kepada petani di Kediri Jawa Timur tahun 1994-1999. Bank BRI memiliki tugas utama dalam memberikan kredit kepada sektor pertanian, koperasi, dan nelayan. BRI juga harus membantu upaya negara untuk menerapkan politik agraria dan membangun masyarakat desa yang diwujudkan melalui program penyaluran KUT di Kediri. Kediri merupakan sebuah kawasan terpilih dalam program Kredit Usaha Tani (KUT) melalui pemberian modal dan penyuluhan untuk meningkatkan produksi pertanian dan mencapai swasembada pangan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber utama penelitian ini adalah Arsip Undang-Undang No. 21 tahun 1968 tentang Pendirian Bank Rakyat Indonesia dan Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 yang disandingkan dengan sumber lainnya seperti surat kabar sezaman, jurnal, buku, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menggambarkan meningkatnya pemahaman petani terhadap fasilitas keuangan formal berupa pemberian modal oleh Bank BRI yang disalurkan kepada KUD. Akan tetapi dalam aspek peningkatan pendapatan hasil panen belum banyak dirasakan oleh para petani. Sebab rantai pemasaran hasil panen para petani KUT masih dikuasai oleh tengkulak dan dihadapkan dengan anjloknya harga di pasaran.

This research discusses the role of Bank BRI in the distribution of KUT to farmers in Kediri, East Java in 1994-1999. Bank BRI has the main task of providing credit to the agricultural sector, cooperatives, and fishermen. BRI also had to assist the state's efforts to implement agrarian politics and build rural communities which was realized through the KUT distribution program in Kediri. Kediri is a selected area in the Farmer Business Credit (KUT) program through the provision of capital and counseling to increase agricultural production and achieve food self-sufficiency. This research uses historical methods which include heuristics, criticism, interpretation and historiography. The main sources of this research are the Archives of Law No. 21 of 1968 concerning the Establishment of Bank Rakyat Indonesia and the Financial Memorandum and State Budget for the 1999/2000 Fiscal Year which are juxtaposed with other sources such as contemporaneous newspapers, journals, books, and interviews. The results of this study illustrate the increasing understanding of farmers towards formal financial facilities in the form of capital provision by Bank BRI channeled to KUD. However, in the aspect of increasing crop income has not been much felt by the farmers. Because the marketing chain of KUT farmers' crops is still controlled by middlemen and faced with falling prices in the market.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fathi Faizuddin Amin
"Daging sapi merupakan salah satu komoditas yang termasuk dalam barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Namun, Indonesia sampai sekarang belum mampu memenuhi kebutuhan akan daging sapi dari dalam negeri. Peningkatan kapasitas produksi daging sapi domestik belum mampu mengimbangi kenaikan tren konsumsi daging sapi, sehingga menyebabkan adanya kesenjangan antar penawaran dan permintaan dalam negeri. Disparitas ini menyebabkan kebutuhan akan impor dan juga peningkatan harga di level konsumen. Di sisi lain, Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan swasembada daging sapi yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2026. Riset ini bertujuan untuk mendapatkan model sistem dinamis yang dapat menggambarkan hubungan interaksi antara intervensi kebijakan pada level reproduksi sapi dan dampaknya terhadap harga daging sapi pada level konsumen, sehingga dapat mengukur efektivitas program swasembada daging sapi yang dilakukan Pemerintah terhadap produksi daging sapi, jumlah impor, fluktuasi harga pasar, dan target swasembada pada tahun 2026 dan membuat analisis rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan untuk daging sapi di Indonesia menggunakan metode Analisis Kebijakan berbasis model pembelajaran (exploratory modeling). Keluaran dari penelitian ini adalah analisis dan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia.

Beef is one of the essential commodities the people in Indonesia. However, until now Indonesia has not been able to meet the demand for beef within the country. The increase in domestic beef production capacity has not been able to offset the increasing trend of beef consumption, thus causing disparity of supply and demand. This disparity causes the need for imports and also increases prices at the consumer level. On the other hand, the Government of the Republic of Indonesia has an ambition to reach beef self-sufficiency in 2026. This research aims to obtain a dynamic sistem model that can describe the interaction relationship between policy interventions at the beef reproduction level and their impact on beef prices at the consumer level, so that the model could help to measure the effectiveness of the government's beef self-sufficiency program on beef production, the number of imports, fluctuations in market prices, and the target for self-sufficiency in 2026 and conduct an analysis of policy recommendations to improve food security in Indonesia using the exploratory modeling-based Policy Analysis method. The output of this research is analysis and policy recommendations to increase beef production in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library