Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nabilah Ayu Rahma Dwisiandri
Abstrak :
Makalah ini menganalisis sinonimi pada adverbia bahasa Jepang yang memiliki makna ‘akhirnya’. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu persamaan dan perbedaan yang ada pada adverbia yatto, youyaku, dan tsuini. Data penelitian diperoleh dari tulisan-tulisan di Twitter yang mengandung kata yatto, youyaku, dan tsuini. Berdasarkan hasil analisis, yatto dan youyaku menunjukkan hasil akhir yang positif dan mengekspresikan emosi senang dan rasa lega pembicara. Adverbia tsuini lebih berfokus pada hasil akhir, dapat berupa sesuatu yang diharapkan maupun tidak, setelah mengalami proses yang panjang dan bertahap sehingga dapat juga mengekspresikan rasa kecewa pembicara. Hasil analisis dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk dapat menggunakan ketiga kata tersebut dengan benar. ......This research problematizes synonymy in Japanese adverbs that have meaning of ‘finally’. This research analyzes the similarities and differences between yatto, youyaku, and tsuini. The source of the data is from Twitter that contain words yatto, youyaku, and tsuini. Based on the result of the analysis, yatto and youyaku show positive end results and express the speaker’s happy emotion and feeling of relief. Tsuini focuses more on the end result, whether it is something that is expected or not, after a long and gradual process thus it can also express the speaker’s disappointment. The result of this research is expected to help Japanese learners in Indonesia use these three words correctly.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Unversitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meity Taqdir Qodratillah
Abstrak :
Kajian ini bertujuan memperoleh gambaran yang jelas tentang pemakaian istilah oleh kalangan profesional kedokteran dan profesional keuangan. Penelitian ini mencoba menggabungkan sosiolinguistik dan terminologi, yang disebut sosioterminologi. Data dijaring melalui penyebaran kuesioner ke kalangan dokter dan profesional keuangan. Kerangka teori yang diterapkan dalam penelitian ini ialah teori perencanaan bahasa, yakni tentang pembakuan istilah, dan pembentukan istilah. Pembakuan istilah merupakan proses yang kompleks yang memerlukan sejumlah proses, seperti penyeragaman konsep dan istilah, definisi istilah, pengurangan kehomoniman dan kesinoniman, penetapan penyebutan (designation), termasuk singkatan dan lambang serta penciptaan istilah baru. Dari dasar tersebut, saya mencoba membandingkan pemakaian istilah di kalangan profesional kedokteran dan keuangan. Bagaimana tingkat keseragaman istilah yang digunakan oleh kedua kalangan itu, baik dengan orang seprofesi maupun dengan orang tak seprofesi? Bagaimana sikap kedua kalangan profesional tersebut terhadap istilah Indonesia? Istilah serapan atau terjemahankah yang lebih cenderung dipilih? Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat keseragaman pemakaian istilah di kalangan dokter, baik dengan orang seprofesi maupun dengan orang tak seprofesi tinggi, yakni 97.50% dan 90%. Sementara itu, tingkat keseragaman pemakaian istilah di kalangan profesional keuangan dengan orang seprofesi dapat dikatakan rendah (60%) dan dengan orang tak seprofesi sangat rendah (45%). Sikap dokter dan profesional keuangan terhadap istilah Indonesia positif. Namun, dari tingkat kepositifannya, sikap dokter lebih positif daripada sikap profesional keuangan. Ihwal istilah serapan dan terjemahan, keduanya cenderung memilih istilah serapan daripada terjemahan.
The aim of this study is to obtain a description of the usage of terminology by medical and financial professionals. The research has tried to combine two disciplines, i.e. sociolinguistics and terminology and thus it could be named socioterminology. The theoretical framework for in this study is the theory of language planning, especially the standardization of terminology, and term formation. Standardization of terms is a complex process that entails a number of operations, such as the unification of concepts, the definition of terms, the reduction of homonymy, the elimination of synonymy, the fixing of designations, including abbreviations and symbols, and also the coinage of new terms. For these reasons, I have tried to compare the usage of terminologies between medical and financial professionals. To what extent is the usage of terminologies by each professional uniform? How does she or he think about the Indonesian terminologies? Which terminology has he or she chosen? Does he or she prefer borrowed terms or translated terms? The results indicate that the degree of uniformity in the usage of terminology by the professionals varies. The uniformity degree among the medical professionals is higher (97.50%) than that among the financial professionals (60%). A medical professional uses a different form when talking to his or her colleagues compared to the occasion when talking to someone who belongs to a different profession. The attitudes of both groups towards the Indonesian terms are positive, but the doctors' attitudes are more positive than those of the financial professionals. They prefer the borrowed terms to the translated terms.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library