Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatimah Nasyroh Riskitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tata kelola perusahaan pada masing-masing negara anggota ASEAN dan pada ASEAN secara keseluruhan. Tata kelola tersebut dijabarkan dalam beberapa karakteristik sesuai yang digunakan dalam penelitian Weimer dan Pape (1998). Hasilnya, kepemilikan di ASEAN masih sangat terkonsentrasi. Tingkat kepentingan pasar modal di negara ASEAN lebih bervariasi dan berada pada level rendah/medium. Aktivitas pasar ekternal atas kontrol perusahaan juga relatif rendah. Tata kelola perusahaan ASEAN berorientasi relasi dengan horizon hubungan ekonomi jangka panjang. Selain itu, penggunaan kompensasi berbasis performa sudah cukup umum di ASEAN, dengan tren yang meningkat.
ABSTRACT
This research tried to analyze the corporate governance system of each ASEAN member country and ASEAN as a whole. The corporate governance system will be explained using some characteristics used in Weimer and Pape’s (1998) study. This research found that ownership in ASEAN is highly concentrated. The importance of stock markets in ASEAN countries are more varied between low/medium levels. The activity of external market of corporate control is also relatively low. ASEAN’s corporate governance is network-oriented with longterm horizon of economic relationship. In addition, the usage of performancedependent compensation for executives is in trend now.
2014
S54453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gembong Tjitrosoepomo
Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1991
582 GEM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Holt, Rineharton , 1972
570 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gembong Tjitrosoepomo
Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2001
582 GEM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, M.F.
Bogor: Prosea Indonesia, 1999
581.909 NEW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Newman, M.F.
Bogor: Prosea Indonesia, 1999
581.909 NEW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2011
581.634 TAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mien A. Rifai
Abstrak :
Seandainya tidak dibesarkan di alam Indonesia merdeka, tidaklah mungkin akan terbuka peluang bagi saya buat menekuni bidang biologi dengan spesialisasi taksonomi yang menurut anggapan beberapa orang membaurkan batas ilmu dan seni. Di bawah kungkungan belenggu kolonial saya tidak akan mendapat kesempatan mendalami seluk-beluk penamaan (naming), pencirian (characterizing), dan penggolongan (classifying) sekelompok makhluk tak berarti seperti jamur yang ketersohorannya hanyalah kemuskilan bentuknya guna pemuas dahaga kemelitan (curiosity), serta kemolekan penampilannya untuk dipandang mata. Jika Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tidak berkesaktian, pastilah bidang ilmu dan objek penelitian memikat tadi akan tetap menjadi monopoli ilmuwan dari kalangan penjajah bumi nusantara kita nan indah permai sehingga tertutup buat saya dan bagi kaum pribumi lainnya. Bukankah beberapa ilmuwan barat meragukan kemampuan orang Indonesia untuk berpikiran abstrak sehingga bisa menghayati dan menemukan makna dalam kesimpangsiuran kaitan berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan budaya seperti yang diperlukan oleh taksonomi?. Pada pihak lain, sekarang adalah era ketika kepesatan bioteknologi menyita tajuk utarpa surat-surat kabar, karena pesona terobosan rekayasa genetikanya sangat.menakjubkan sehingga seakan-akan penuh mukjizat seperti dongeng seribu satu malam saja layaknya. Oleh karena itu memang pantas dipertanyakan keperluan bagi perguruan tinggi kenamaan seperti Universitas Indonesia untuk mengangkat seorang guru besar berspesialisasi dalam cabang ilmu yang dalam beberapa tahun terakhir dijauhi orang karena dianggap ketinggalan zaman. Buat apa membebani otak mahasiswa Indonesia dengan lika-liku penamaan, pencirian dan penggolongan makhluk yang penguasaannya dalam waktu dekat tidak akan mampu menghasilkan produk teknologi untuk membuat hidup lebih layak dan lebih nyaman dijalani-sedangkan pengembangan pemanfaatannya ditentukan oleh terobosan ilmu dan teknologi pada tingkat molekul?. Bukankah pengekstrakan, pengisolasian, pemurnian dan pengidentifikasian substansi bioaktif yang diperlukan industri dapat dilakukan tanpa mengetahui nama ilmiah makhluk tertulis dalam bahasa Latin yang dapat mematahkan lidah bila diucapkan? Mengapa memusingkan penggolongan ilmiah .ruahan khazanah keanekaragaman hayati yang serba pelik, jika dari zaman dulu nenek moyang kita telah berhasil mendayagunakan sumber daya alam tersebut dengan tidak kurang suatu apa? Dengan tersedianya teknologi untuk langsung mengotak-ngatik DNA, yang memungkinkan penjalinan gen (gene splicing) ikan dari kutub utara ke dalam kromosom tomat tropik sehingga kini orang dapat bercocok tanam tomat di daerah bersalju, apa masih perlu mempelajari kekerabatan jenis-jenis makhluk bernilai ekonomi untuk keperluan pemuliannya secara konvensional?. Pertanyaan-pertanyaan mengusik tersebut telah mengilhami dan menuntun saya untuk menggunakan kesempatan baik yang terbuka ini buat mengajukan suatu pleidooi bagi taksonomi.
Jakarta: UI-Press, 1995
PGB 0307
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
One of the scientists, whose name is still inherently kept in scientists'mind nowadays, is Carolus Linneous. He is known as the Father of Taxonomy who has laid down the principles of taxonomy....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Agus Santoso
Abstrak :
Salah satu program manajemen risiko di rumah sakit yang sedang tren dalam rangka peningkatan mutu adalah Program Keselamatan Pasien (Patienf Safey). Kesadaran safety tentang faktor manusia pada industri rumah sakit mulai banyak menjadi perhatian. Perhatian tersebut tidak hanya dari pemerintah namun juga sektor swasta dan beberapa badan akreditasi mutu yang independen. Setiap sistem pelaporan keselamatan pasien di setiap organisasi memiliki taksonomi baik secara implisit maupun eksplisit. Peneliti mengkaji taksonomi dari Badan Kesehatan WHO (World Health Organization), Badan Akreditasi JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization), dan KKPRS-Persi (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) terutama taksonomi tentang medical error. Dengan mengetahui bentuk-bentuk taksonomi tersebut, peneliti membual taksonomi yang baru untuk RS XYZ, dengan tujuan memudahkan Para Pembuat Kebijakan RS XYZ melakukan mitigasi. Setelah dilakukan wawancara mendalam dan studi kasus kepada Para Pengambil Kebijakan, taksonomi medical error yang ditawarkan oleh peneliti disetujui untuk dilakukan penerapan. Dan penelitian ini menyimpulkan bahwa taksonomi medical error yang baru berdasarkan framework James Reason untuk RS XYZ secara umum bisa mempermudah analisis dan mengambil tindakan. Peneliti pun mcnyarankan perlunya dukungan dari Pemerintah dalam hal ini Departemcn Kesehatan untuk penerapan taksonomi medical error di rumah sakit di Indonesia. ......One of risk management program in hospital that in-trend for quality improving is Patient Safety. Safety awareness especialb/ human factor awareness is in attention in healthcare industry. The attention is not only from Government but also from private sector and independent accreditation bony. All patient safety reporting system in every orgameation has taxonomy jar implicit or explicit. Researcher assess the taxonomy from World Health Organization, Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization, and from National Patient Sakty Committee KKPRS-Persi Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Pehimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) especialbt in medical error taxonomy. In knowing the taxonomiesjbrm, taxonomy model was made jbrXYZ Hospital with goal jbr making mitigation easibi by the XYZ Hospital Policy Maker. The methodology is in-depth interview and qualitative case stua§/ to the policy maker; and the result is medical error taxonomy that it is proposed have been agreed by policy maker to implement. And this research concluded the new medical error taxonomy that based on James Reason framework can make anabze easibt to mitigation. Researcher also suggest to government especiality Department of Health for medical error taxonomy implementation in hospital in Indonesia.
Universitas Indonesia, 2009
T33832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>