Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samitra Rismadani
"

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan arah kausalitas nilai tukar dan indeks saham negara Emerging Market (EM) saat periode kebijakanQuantitative Easing(QE) dan Tapering Off(TO) oleh The Fed. Negara EMdalam penelitian ini dipilih berdasarkan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat, yaitu China, India, Korea Selatan, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Meksiko, Rusia dan Turki. Adapun dari hubungan perdagangan ini dapat dilihat apakah suatu negara memiliki ketergantungan ekonomi dengan negara lainnya (Park, 2018). Penelitian ini sendiri dilakukan dengan membandingkan arah kausalitas masing-masing variabel (indeks S&P 500, indeks saham dan nilai tukar negara EM) sebelum dan sesudah implementasi kebijakan QE dan TO (1 Januari 2008 - 31 Desember 2017). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji kausalitas Granger dan Vector Auto Regression(VAR). Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa hubungan kausal sebagian besar negara cenderung mengalami perubahan arah saat periode QE ke TO. 


This study was conducted to know the causality change of Emerging Market (EM) capital market and United States (US) capital market in the periods of the Quantitative Easing (QE) and Tapering Off (TO) policies by the Fed. The EM countries in this study were selected based on trade relations with the US, those are China, India, South Korea, Taiwan, Indonesia, Argentina, Brazil, Mexico, Russia and Turkey. From this trade relationship, it can be seen whether a country has an economic interdependence with other countries (Park, 2018). The study itself was conducted by comparing the causal direction of each variable (S & P 500 index, EM’s stock index and exchange rate) before and after the implementation of QE and TO policy (January 1st, 2008 - December 31st, 2017). The method used in this study is by using Granger causality test and Vector Auto Regression (VAR) model. The results of this study found that the causal relationships of most countries was changed during the period of QE to TO.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Pinondang Meilan
"ABSTRAK
Kebijakan Quantitative Easing (QE) dijalankan The Fed untuk menggerakan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terpuruk akibat krisis subprime mortgage. Kebijakan QE yang telah tiga kali dilaksanakan sejak 2008, juga dianggap mendorong masuknya investor asing ke emerging markets. Penelitian ini fokus pada korelasi dinamis antara bursa saham AS dengan emerging markets dalam ASEAN 6 dan Fragile Five. Menggunakan metode Dynamic Conditional Correlation, hasil penelitian menunjukan bahwa bursa saham Brazil dan Afrika Selatan merupakan emerging market yang memiliki korelasi terkuat dengan AS. Selain itu, aset saham juga terlihat merupakan jenis investasi yang paling dominan dipilih investor asing di hampir semua emerging markets, kecuali di Thailand dan Filipina saat periode QE1 berjalan.

ABSTRACT
Quantitative Easing (QE) is a policy implemented by The Fed to stimulate U.S. economy after subprime mortgage crisis. Implemented three times since 2008, QE is also considered as the cause of foreign short term capital flows to emerging markets. This research focuses on the dynamic correlation between the U.S. stock market and emerging stock markets in ASEAN 6 and Fragile Five. Using Dynamic Conditional Correlation method, the results shows that Brazil and South Africa are strongly correlated with the U.S. Additionally, foreign investors seem to pick stocks as their main asset class during QE in almost all emerging markets, except in Thailand and The Philippines during the first QE period.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Ihsan
"Economic openness between countries is now increasingly visible as it can certainly have a good impact on the countries themselves. However, behind this benefit, there is a risk, namely the existence of a spillover effect on a country's policies that has a negative impact on other countries. This study attempts to see and project the impact of the Fed's two monetary policies, namely Quantitative Easing and Tapering, on foreign capital flows in the Indonesian stock and bond markets during the 2008 Global Financial Crisis and the 2020 Covid-19 pandemic. Using the Vector Autoregression (VAR), this study finds the impact of Quantitative Easing (QE) and tapering on foreign capital flows, stock market performance and government bond yields. The impact of QE led to foreign capital inflows, an increase in the composite index, and a decrease in government bond yields. Meanwhile, tapering led to a decrease in capital inflows, a decrease in the composite index, and an increase in government bond yields. However, the effects caused by Quantitative Easing (QE) and tapering are only temporary and do not affect the financial market significantly.
...... Keterbukaan ekonomi antar negara kini semakin terlihat karena tentunya dapat berdampak baik bagi negara itu sendiri. Namun dibalik keuntungan tersebut terdapat resiko yaitu adanya spillover effect terhadap kebijakan suatu negara yang berdampak negatif bagi negara lain. Studi ini mencoba melihat dan memproyeksikan dampak dua kebijakan moneter The Fed, yaitu Quantitative Easing dan Tapering, terhadap aliran modal asing di pasar saham dan obligasi Indonesia selama Krisis Keuangan Global 2008 dan pandemi Covid-19 2020. Dengan menggunakan Vector Autoregression (VAR), penelitian ini menemukan dampak Quantitative Easing (QE) dan tapering terhadap aliran modal asing, kinerja pasar saham dan imbal hasil obligasi pemerintah. Dampak QE menyebabkan aliran masuk modal asing, peningkatan indeks komposit, dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah. Sementara itu, tapering berdampak pada penurunan aliran modal masuk, penurunan IHSG, dan peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah. Namun, efek yang ditimbulkan oleh Quantitative Easing (QE) dan tapering hanya bersifat sementara dan tidak mempengaruhi pasar keuangan secara signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library