Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husnul Khotimah
"Jurnal ini membahas tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda Jetis, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat besar yang telah menyebar di seluruh pelosok Indonesia. Tarekat sendiri merupakan sebuah kelompok yang mengamalkan zikir-zikir tertentu untuk mencapai penyucian jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejarah dan perkembangan tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda, Kebumen.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengambil data dari sumber tertulis berupa buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian dan dari hasil wawancara terhadap salah satu anggota tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda telah berkembang luas ke seluruh desa di daerah Kebumen dan sekitarnya. Tarekat Naqsyabandiyah di pesantren ini seperti tarekat Naqsyabandiyah pada umumnya melaksanakan zikir dalam hati untuk mencapai tingkat kesadaran dan kedekatan akan Allah. Tarekat ini memberi dampak positif dengan membantu penyebaran ilmu tasawuf ke wilayah Kebumen.

This journal discusses about Naqsyabandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al-Huda Jetis, Kebumen regency, Central Java. Naqsyabandiyah Tariqah is one of great tariqah which spread across Indonesia. The tariqah itself is a group of people who practice certain zikr to attain the level of pure soul. The aim of this research is to know the history and the development of the Naqsyabandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al-Huda Jetis.
This research uses descriptive-analysis method which getting the data from written resources such as certain books relating to the topic of this research and from interview with one of the member of Naqsbandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al-Huda.
Based on the research, it is known that Naqsyabandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al Huda has developed and spreaded to the villages in Kebumen and to the surroundings. Naqsyabandiyah Tariqah in this pesantren is the same as the common Naqsyabandiyah Tariqah which practice zikr in heart to attain the level of consciousness and closeness to Allah. This tariqah gives positive by helping to spread tasawuf in Kebumen area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Pratiwi
"Tasawuf sebagai salah satu aspek ajaran Islam memberikan sumbangan penting untuk membina manusia yang utuh baik lahir maupun batin. Ajaran tasawuf yang menekankan pentingnya moralitas serta keseimbangan aspek lahir dan batin menyebabkan studi akademis tentang tasawuf mengalami perkembangan pesat sehingga jumlah dan kajian tentang tasawuf meningkat. Perkembangan tasawuf ini diikuti oleh munculnya tarekat-tarekat.
Tujuan tarekat ini sejalan dengan tujuan tasawuf yaitu peningkatan moral anggotanya. Pada tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah peningkatan moral ini dapat dicapai melalui suluk. Anggota yang telah melalui beberapa kali suluk dapat diangkat menjadi D-1 bagi perempuan dan Petoto sebutan bagi laki-laki. D-l dan Petoto adalah panutan bagi anggota-anggota yang lain, khususnya bagi anggota yang belum mencapai tingkat tersebut dan diharapkan menampilkan perilaku moral yang baik.
Perilaku moral didasari oleh penalaran moral atau alasan yang mendasari suatu tindakan moral. Perkembangan moral ini didasari oleh aspek kognitif juga oleh rangsangan lingkungan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penalaran moral ini adalah The Defining Issues Test (DIT) dari Rest.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tahap penalaran moral anggota tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah berdasarkan tingkat keanggotaan, penelitian ini dilakukan pada 120 anggota tarekat naqsyabandiyah Khalidiyah yang terdiri dari masing-masing 30 orang anggota D-l, non-D-1, Petoto dan nonpetoto yang berada di Depok. Alat ukur yang digunakan adalah DIT dalam bentuk singkat yang terdiri dari 3 buah cerita dilema moral dengan reliabilitas sebesar 0,81.
Berdasarkan perhitungan t-lest yang terdapat pada program SPSS 10.00 diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan tahap penalaran moral anggota tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah berdasarkan tingkat keanggotaan Menurut peneliti hal itu disebabkan oleh tingkat pendidikan yang relatif setara pada anggota tarekat dalam penelitian ini, adanya seorang tokoh yang dijadikan model oleh semua anggota, adanya lingkup interaksi sosial yang luas, dan adanya rangsang lingkungan yang sama dalam lingkungan tarekat tersebut Oleh karena itu peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan menggunakan metoda pengumpulan data yang lain seperti observasi dan wawancara."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S3408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library