Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Su Ritohardoyo
Yogyakarta : Ombak, 2013
711.4 RIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salindeho, Rosalind Robertina
"Upaya pengembangan kelistrikan desa di Indonesia, pada dasarnya mempunyai dua tujuan utama, yaitu meningkatkan segi material dan segi spiritual dari masyarakat desa itu sendiri. Seperti dimungkinkannya peningkatan produktivitas, dimana akan dapat menambah pendapatan masyarakat desa, serta bimbingan--bimbingan, kursus-kursus dan penyuluhan-penyuluhan yang sebelumnya hanya diselenggarakan pada waktu siang hari, akan dapat dilakukan pada waktu malam hari. Segi keagamaan, kegiatan-kegiatan sosial pun dapat lebih ditingkatkan. Listrik mempunyai peranan penting untuk pengembangan pedesaan. Program listrik masuk desa dapat berpengaruh jauh di dalam perkembangan teknologi dan informasi (Soemardian 1990:10).
Sejauh ini pengembangan listrik pedesaan di Indonesia diterapkan dengan berbagai pendekatan seperti unit percontohan dari teknologi energi terbaharui. Terutama bagi desa-desa yang terpencil dan tidak terjangkau oleh jaringan distribusi listrik dari PLN. Listrik untuk pedesaan ini diutamakan dengan memanfaatkan sumber daya energi setempat, diantaranya energi matahari dan air. Serta bisa dikelola koperasi, swasta, atau masyarakat desa itu sendiri. Salah satu unit percontohan ialah listrik mikro-hidro yang terdapat di desa Winong, yang telah menggunakannya selama kurang lebih 5 tahun, dengan memiliki konsumen sebanyak 141 Kepala Keluarga.
Penerapan listrik mikro-hidro ini memerlukan dukungan sikap penduduk desa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sikap penduduk terhadap listrik mikro-hidro. Selain itu apakah sikap tersebut ada hubungannya dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan.
Kegunaan penelitian ini ialah:
1. Untuk mendapatkan data/bukti-bukti empiris tentang sikap penduduk terhadap adanya listrik PLTM.
2. Untuk mendapatkan kejelasan lebih rinci tentang manfaat adanya listrik PLTM di pedesaan.
3. Memperkaya bahan pertimbangan pengambil keputusan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup penduduk pedesaan, terutama yang menggunakan listrik mikro-hidro.
4. Memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya.
Pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara mendalam pada responden tertentu untuk menunjang hasil penelitian. Sedangkan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan skor T untuk mengubah skor mentah dari kuesioner sikap yang menggunakan skala Likert. Berdasarkan skor T tersebut dilakukan penggolongan-penggolongan setuju, tidak setuju, netral. Untuk melihat hubungan antara sikap dengan tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan digunakan metode Chi-square (X2) dan Koefisien Kontingensi (C). Penelitian ini mengambil sampel secara random sebanyak 40 orang Kepala Keluarga, karena populasi sampel cukup homogen.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penduduk yang menggunakan listrik PLTM pada dasarnya memiliki sikap setuju atau mendukung terhadap adanya listrik PLTM di desanya yaitu sebanyak 72,5% dan yang bersikap tidak setuju atau tidak mendukung sebanyak 27,5%. Sedangkan berdasarkan uji statistik ada hubungan antara sikap setuju terhadap adanya listrik PLTM dengan tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Tidak ada hubungan antara sikap setuju dengan tingkat pendapatan. Tidak ada hubungan antara sikap tidak setuju terhadap adanya listrik PLTM dengan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan.
Penduduk masih banyak yang memiliki persepsi bahwa listrik PLTM adalah lama dengan listrik PLN sehingga timbul ketidak-puasan karena tidak sesuainya harapan dan kenyataan. Hal ini bisa dikatakan kurang berhasilnya program listrik PLTM di desa Winong. Selain itu terbatasnya pengadaan suku cadang mesin-mesin hidro mengganggu penggunaan listrik PLTM. Selain itu walaupun sikap penduduk yang setuju akan adanya listrik PLTM sebesar 72,5%, yang menyatakan tidak memenuhi kebutuhan sebesar 65%.

The effort of developing village?s electricity mainly has two goals: to improve their material needs as well as spiritual life. Such as the possibility to increase people productivity, on one hand, and can improve and increase their income, on the other hand. Besides the other night and day activities can be carried out continually such as courses, counseling. Electricity has contributed some evening creative activities to improve their social needs. It has played a very important role in developing rural life.
Electricity for the Rural Program has affected deeply for rural technology and information (Soemardjan 1990:10), The Development of Rural Electricity in Indonesia has been applied in various approaches such as by sampling-units, of Renewed-Energy Technology. As for remote rural areas in particular where the PLN (State Electricity Central Unit) is unoperationable, power can be gained and supplied by local possible power such as Solar Power and Hydro Power. This can be carried out and operated by social cooperative, private bodies, or by the people themselves. One of the Sampling-Unit is the Micro-Hydro Power (MHP) located in Winong Village which has been operated and used for about five years, supplying 141 families (houses).
The operation of such unit acquires and needs a full support of the villages. This research has taken place to study the attitude towards Micro-Hydro Power itself. Besides, it is also to find out whether such attitude has any relationship with their education, income rate and kind of job.
The purpose of this Research is:
1. To obtain the data and empirical proof on villager?s attitude towards the Micro-Hydro Power.
2. To obtain more detailed information on the need of Micro-Hydro Power in villages.
3. To enriched those who might concern to improve rural people quality of life, especially people who are using micro-hydro electricity.
4. To supply basic data for further research.
The data have been collected by questionnaire and interview to certain people to support the research results. Statistical analysis is used with T score to change raw data from attitude questionnaire which using Likert scales. Based on T score it is done to classify approve, disapprove, and neutral attitude. To know the relations among attitude with educations income rate, and kind of job, chi-square (X2) method is used and contingency coefficient (C). The sampling technique is random sampling, with 40 family heads because of the homogenous of sample population.
The data analysis has pointed out that villagers, who have been using MHP, basically have had an approval and supporting attitude toward the existence of MHP they are 72,5%, and 27,5% villagers with disapproval attitude. From the statistical test, it is found that there is a relation among people's approval attitude with educational level, and kind of job. There is no relation between people's approval attitude with income level. There is no relation among people's disapproval attitude toward HHP with educational level, income level and kind of job.
There are a lot of villagers perception that MHP is the same with Government Electricity (PLN) so that dissatisfied happened because of the reality is against the expectation. This is because of the unsuccessful MHP in Winong village, and the limitation of MHP spare-parts. Besides even though there is 72,5% people's approval of MHP but there is 85% said that unsatisfied using.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhendro Priadi
"Indeks Aktifitas Parkir adalah suatu besararn Baru yang menunjukkan tingkat kesibukan parkir pada suatu arael parkir. Tujuan mengukur Indeks ini adalah untuk mengetahui tingkat kesibukan areal parlor tersebut. Suatu jenis kegiatan bisnis tertentu disuatu areal yang menimbulkan adanya kebutuhan parlor dengan kesibukannya dapat diukur dengan indeks baru ini.
Studi ini dilakukan disuatu areal parkir dengan Tata Guna Lahan tertentu yaitu suatu areal pertokoan di ]l. Panglima Polim yang ben uafan bahan-bahan bangunan yang tidak menyediakan lahan khusus untuk parkir. Parkir kendaraan dilakukan di kerb jalan yang berubah fungsi menjadi areal parkir.
Data yang dikumpulkan di lapangan adalah : akumulasi kendaraan parkir, turnover, lamanya parkin, jumlah pergerakan parkir dan pengaruh dari semua aktifitas tersebut terhadap kendaraan yang lewat di jalan raya itu yang diidentifikasi dengan kecepatan kendaraan yang lewat melalui pengukuran waktu tempuh sepanjang areal parkir.
Hasil analisa menunjukkan korelasi yang didapat antara sejumlah pergerakan parkir dengan kendaraan yang lewat di jalan. Juga dari data yang dikumpulkan dapat diukur suatu angka Indeks Aktifitas Parkir, IAP = 12,6 yang menunjukan kesibukan perparkiran arael tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodid Murdohardono
"Retakan tanah telah terjadi di Dusun Retes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Dusun Tretes menempati lereng perbukitan dan mempunyai kemiringan lereng 3-20° dengan penggunaan lahan sebagai pemukiman dan sawah tadah hujan, sedangkan di perbukitannya merupakan tanah kehutanan yang di beberapa tempat dimanfaatkan oleh penduduk untuk kebun jagung. Batuan penyusun berupa napal yang mudah luruh air..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Yanto
"Akhir-akhir ini sering sekali terjadi banjir di daerah sekitar sungai Pesanggrahan. Banjir yang dialami oleh wilayah sekitar sungai Pesanggrahan merupakan imbas dari semakin banyaknya lahan yang tertutup oleh bangunan-bangunan baru yang tidak berlandaskan strategi dan perencanaan dari sistem drainase yang ada. Pada musim hujan debit air yang memasuki badan sungai menjadi lebih besar dan berakibat pada tidak mencukupinya kapasitas sungai.
Analisa dilakukan terhadap data-data hidrologi, tata guna lahan dan geometri serta data eksisting lokasi studi. Melalui analisa hidrologi diperoleh debit puncak banjir rencana, yang dilanjutkan dengan analisa hidrolika untuk mengecek kapasitas penampang sungai yang mampu melalukan debit banjir rencana tersebut. Pengolahan data selain dengan metode rasional juga dengan permodelan menggunakan software SMADA.
Dari hasil analisa didapat perhitungan dengan Program SMADA lebih besar daripada metode rasional dan kapasitas sungai tidak mampu menampung debit banjir rencana.

Recently floods happened in Pesanggrahan river and surrounding. The floods caused by the increasing covered land due to the unwell planned development and drainage system design. During raining season the water in high velocity and at the end get over flood in some places because the capacity of the river no longer able to convey the water.
The analysis is done using hydrology, land use and geometry data of the study area. The hydrology data is used to calculate the peak flow to examine the capacity of the river. The calculation is done by using the rational method and SMADA software.
The result shows the calculation SMADA software has greater value of the flow than the rational method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anis
"ABSTRAK
Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kehidupan, tidak hanya bagi hewan dan tumbuhan tetapi juga dan terutama bagi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memanfaatkan air untuk berbagai kebutuhan seperti untuk minum, mandi, mencuci ataupun untuk pengairan sawah/ladang, perikanan dan lain sebagainya. Namun tidak selamanya air memberikan manfaat, karena air kadang kalajuga bisa berbahaya bagi kehidupan manusia. Hal ini bisa terjadi apabila sumber daya air yang ada tidak dikelola atau dikendalikan dengan baik.
Sumber daya air yang kita gunakan tidak selamanya mempunyai kualitas dan kuantitas sesuai dengan yang kita harapkan. Keadaan alam dan terutama aktifitas manusia memberikan pengaruh yang besar terhadap hal tersebut. Perubahan ekosistem dan tata guna lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) akan mempengaruhi ketersedian sumber daya air.
Hujan yang jatuh pada suatu tata guna lahan akan menguap, meresap dan menjadi aliran/limpasan permukaan. Pemanfaatan lahan pada suatu DAS untuk berbagai penggunaan, akan mempengaruhi besarnya aliran yang terjadi di sungai. Hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya bagian hujan yang meresap ke dalam tanah tergantung pada masing-masing tata guna lahan di mana hujan jatuh. Sebagai contoh apabila lahan hutan pada suatu DAS berubah menjadi lahan pemukiman, tentu akan berpengaruh pada jumlah air hujan yang meresap ke dalam tanah Air hujan yang masuk ke sungai menjadi lebih banyak. Akibatnya kebanjiran akan sering terjadi pada musim penghujan dan kekeringan di musim kemarau.
Dengan demikian suatu tata guna lahan harmonis harus diupayakan untuk menunjang sungai yang berkelanjutan. Adapun pengertian sungai yang berkelanjutan adalah sungai yang mempunyai perbedaan debit maksimum rata-rata tahunan, debit rata-rata tahunan dan debit minimum rata-rata tahunan yang lidak besar serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan air penduduk diwilayahnya secara kontinu sepanjang tahun. Oleh karena itu sungai yang berkelanjutan tergantung pada pola tata guna lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Koefisien limpasan merupakan bagian hujan yang menjadi limpasan permukaan. Koefisien ini tergantung pada pola tata guna lahannya. Limpasan inilah yang membentuk pola aliran sungai sepanjang tahun.
Tata guna lahan yang harmonis adalah suatu susunan/tatanan tata guna lahan yang dapat menentukan perbandingan luasan untuk masing-masing lahan yang proporsional. Tata guna lahan yang harmonis ini diperlukan untuk membantu menentukan besaran koefisien tata guna lahan yang mendukung suatu sungai yang berkelanjutan. Untuk memudahkan menentukan koefisien tata guna lahan yang harmonis tersebut diperlukan suatu tabel. Tabel ini memuat kombinasi luasan tata guna lahan untuk berbagai pola penggunaan lahan. Dengan acuan perhitungan adalah persentasi luasan hutan agar dihasilkan nilai koefisien tata guna lahan yang terkecil untuk berbagai pola tata guna lahan.

"
2000
S34945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Dini Suhani
"Kota Serang terletak di tengah provinsi Banten, yang merupakan pintu gerbang pergerakan manusia, barang, dan jasa antar regional yang sangat strategis sehingga akan dibangun pusat perbelanjaan dan bisnis. Rencana pembangunan Mall of Serang ini akan mempengaruhi perubahan tata guna lahan yang ada di daerah sekitarnya. Tentunya ini juga akan berdampak pada perubahan transportasi di wilayah Kota Serang khususnya daerah sekitar pembangunan Mall of Serang.
Dengan memperhatikan segala aspek rencana pembangunan Mall of Serang perlu dilakukan analisis kinerja lalu lintas. Analisis menggunakan perencanaan empat model transportasi yaitu bangkitan perjalanan yang menghasilkan model hubungan antara parameter tata guna lahan dengan jumlah perjalanan yang menuju ke suatu zona atau meninggalkan suatu zona. Analisis model bangkitan perjalanan menggunakan metode ITE dengan berdasarkan tipe tata guna lahan dimana luas lahan mall pembanding, yang nantinya sebagai acuan untuk memprediksikan pengunjung Mall of Serang. Model distribusi perjalanan untuk mendapatkan data arus lalu lintas dari zona asal ke zona tujuan dalam suatu lingkup studi. Yang menjadi objek adalah 3 jenis kendaraan yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), dan Sepeda motor (MC).
Dari hasil pengamatan yang dilakukan sekitar Mall of Serang didapat jumlah pengunjung Mall of Serang dengan mengestimasi luas lahan dari suatu daerah studi yaitu dengan mengetahui luas bangunan mall pembanding adalah sebesar 241 smp, yang terdiri dari angkutan umum, sepeda motor dan mobil pribadi. Memprediksikan kondisi yang akan datang mengasumsikan nilai tingkat pertumbuhan setiap zona. Dengan nilai tingkat pertumbuhan sebesar 1.022. Dengan metode seragam, semua matriks asal-tujuan dikalikan dengan factor 1.022 untuk mendapat matriks asal-tujuan pada masa mendatang.

Serang town located in the middle of province Banten, Serang is a gate of people movement, thing, and service inter regional that very strategic so it will build center of shopping and bussines. Plan of contruction Mall of Serang will influence use areas system in surroundings region. Certainly it's also impact to transportation in Serang town especially in araound contraction Mall of Serang.
With look all of aspect the plan of contruction Mall os Serang need traffic perfomance analysis. The analysis using four models of transport planning is trip generation resulting model of the correlation between land use parameters with number of trips towards to a zone or leaving to a zone. Analysis model trip generation using methode ITE by type land use where the mall area as a reference, and it use to give a prediction of visitor Mall of Serang. Model trip distribution to get the data of traffic flow from origin zone to destination zone within a scope study. The object are the three types of the vehicle specifically light vehicle, heavy vehicle, and motorcycle.
From the result of observations around the Mall of Serang can be obtained the visitors Mall of Serang with in estimating land of the studi area by knowing the comprasion another mall area is 241 smp, consist of public tranport, motorcycle, and private car. To predict the condition of the future we can assuming the value of the zones growth rate.With get the value of growth is 1.022. With the same methode, all of matrix origin-destination multiplied by factor 1.022 to get the matrix origin-destination of the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42964
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Yemima Gaberiella
"Pertumbuhan populasi dan kemajuan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan peningkatan kebutuhan manusia yang dapat berdampak pada kelestarian lingkungan DAS. Sungai Citarum menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penurunan kualitas air akibat pencemaran, penipisan kuantitas air terutama di musim kemarau, pendangkalan sungai karena sedimentasi dan degradasi lahan di hulu DAS yang tercermin dalam rasio debit air yang besar. Penerapan langkah-langkah ini harus didahului oleh penilaian risiko erosi yang didistribusikan secara spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan laju erosi terhadap perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu dengan pemodelan Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Hasil menunjukkan, perubahan tutupan lahan tahun 2000 sampai 2023, konversi hutan dan pertanian menjadi urban yang dapat dilihat dari terjadi kenaikan sekitar 19.21% berdasarkan hasil interpretasi citra. Dengan menggunakan SWAT, studi ini menunjukkan bahwa faktor CP dengan intepretasi citra selama periode yang berbeda, perubahan rata-rata tingkat kehilangan tanah untuk suatu wilayah dapat direpresentasikan secara berurutan sebesar 64.11 ton/ha/tahun, 68.40 ton/ha/tahun, 62.27 ton/ha/tahun dan kondisi RTRW sebesar 47.96 ton/ha/tahun. Semakin rapat vegetasi penutupan lahan maka semakin efektif dalam melindungi permukaan tanah dan risiko erosi. Dengan tutupan lahan open space dan pavement yang lebih besar pada RTRW maka potensi laju erosi akan semakin besar.

Population growth and scientific advances have led to increased human needs that have an impact on the sustainability of DAS environment. Citarum River faces several challenges, decrease in water quality due to pollution, depletion of water quantity especially in dry season, river cooling due to sedimentation and land degradation upstream of watershed which is reflected in water discharge ratio. Implementation of these measures should be preceded by a spatially distributed erosion risk assessment. This study aims to evaluate the rate of erosion on land-use changes in Upper Citarum River Basin by modeling Soil and Water Assessment Tool (SWAT). The results show that land cover changes from 2000 to 2023, conversion of forests and agriculture into urban areas, can be seen from an increase of about 19.21% based on the results of image interpretation. Using SWAT, CP factors with image interpretation different periods, average soil loss rates for a region can be represented sequentially by 64.11, 68.40, 62.27 tons/ha/year and RTRW conditions of 47.96 tons/ha/year. The tighter the vegetation covers the land, the more effective it is in protecting the soil surface and risking erosion. With greater cover of open space and pavement to RTRW, potential for erosion will be greater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sachio Edgar Retaja
"Kota Depok merupakan daerah urban dengan luasan daerah terbangun yang tinggi. Hingga saat ini banjir masih terjadi di beberapa wilayah Kota Depok, termasuk banjir di Jalan Margonda. Salah satu penyebab banjir di wilayah Jalan Margonda adalah meluapnya Kali Cabang Timur. Kali Cabang Timur merupakan saluran drainase yang sebagian airnya dialirkan ke Danau Kenanga UI melalui pintu air dan sebagian lainnya diteruskan. Penelitian ini akan membahas Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Kenanga yang meliputi Kali Cabang Timur dan sebagian wilayah Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kapasitas saluran di DTA Danau Kenanga dengan mempertimbangkan perubahan tata guna lahan serta limpasan yang mengalir melalui pintu air Kali Cabang Timur. Penelitian ini membandingkan hasil perhitungan debit banjir rencana dengan kapasitas saluran drainase di DTA Danau Kenanga menggunakan perangkat lunak WinTR-55 dan HEC-RAS. Penggunaan WinTR-55 dan HEC-RAS dilakukan untuk mengetahui debit banjir dan tinggi muka air pada saluran drainase untuk periode ulang 2 tahun hingga 10 tahun. Hasil pemodelan WinTR-55 dan HEC-RAS menunjukkan bahwa beberapa titik pada saluran drainase DTA Danau Kenanga tidak dapat menampung debit banjir pada beberapa periode ulang. Sebagai upaya untuk menanggulangi banjir di DTA Danau Kenanga, diberikan usulan dimensi saluran drainase yang mampu mengatasi debit banjir 10 tahunan dan perubahan tata guna lahan.

Depok City is an urbanized area with a high built-up area. Until now, flooding still occurs in several areas of Depok City, including flooding on Jalan Margonda Raya. One of the causes of flooding in the Jalan Margonda Raya area is the overflow of Kali Cabang Timur. Kali Cabang Timur is a drainage channel where part of its water is channeled to Lake Kenanga UI through the sluice gate and the other part is forwarded. This research will discuss the Kenanga Lake Catchment Area which includes Kali Cabang Timur and part of the University of Indonesia area. The purpose of this research is to evaluate the channel capacity in the Lake Kenanga catchment area by considering land use changes and runoff flowing through the Kali Cabang Timur sluice gate. This research compares the calculation results of the planned flood discharge with the capacity of the drainage channel in the Lake Kenanga catchment using WinTR-55 and HEC-RAS software. WinTR-55 and HEC-RAS were used to determine the flood discharge and water level in the drainage channel for a return period of 2 years to 10 years. The results of WinTR-55 and HEC-RAS modeling show that several points in the drainage channel in the Lake Kenanga catchment area cannot accommodate flood discharge at several return periods. As an effort to overcome flooding in the Lake Kenanga catchment area, the proposed dimensions of the drainage channel that can cope with the 10-year flood discharge and land use changes are given.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>