Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoo, Yang-seok
Seoul: Myung Won Culture, 2007
KOR 663.94 YOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Tae-yon
[Place of publication not identified]: Cha wa munhwa, 2009
KOR 641.5 KIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Rianti
"Pernikahan merupakan salah satu dari 3 peristiwa utama dalam kehidupan orang Cina, 2 hal lainnya adalah kelahiran dan kematian. Oleh karena hal tersebut, pernikahan masyarakat Cina tidak dapat dilepaskan dari tradisi upacara yang melekat didalamnya, yakni tradisi Upacara Persembahan Teh--- Chabai 茶拜. Upacara persembahan teh adalah salah satu bagian dari budaya leluhur Cina yang sudah diimplementasikkan turun temurun sampai sekarang, upacara ini terus dilaksanakan dan dilestarikan walau dengan konsep yang berbeda seiring dengan berkembangnya jaman. Meskipun demikian, makna dari Upacara Persembahan Teh tetap sama, yakni untuk menghormati orang tua dari kedua mempelai dan saudara-saudara yang dituakan dalam keluarga.

Marriage is one of the three main occasions in the life of the Chinese, besides birth and death. Therefore, Marriage in Chinese culture cannot be separated from its wedding rituals, specifically Tea Offering Ceremony ritual. Tea offering ceremony is a part of old Chinese culture that has been implemented until present days, this ceremony continues to be implemented and preserved with several conceptual changes to adjust to the modern era. Nevertheless, the significance of this ceremony remains the same, which is to honor the parents and the elders in the families of the bride and groom.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Tanuwijaya
"Skripsi ini membahas upacara minum teh di Cina. Pembahasan meliputi tata cara, jenis, bentuk, dan bahan dasar upacara minum teh di Cina. Upacara minum teh di Cina yang dibahas dalam skripsi ini adalah Upacara Teh Taois (��������) dan Upacara Teh Wu-Wo (��������) dengan metode penyajian teh yang paling umum digunakan adalah Gongfu Cha (������). Berdasarkan keseluruhan definisi kebudayaan dapat disimpulkan bahwa upacara minum teh merupakan sebuah hasil karya dan penelitian yang telah dilakukan oleh masyarakat Cina, yang kemudian diteruskan turun-temurun oleh anggota masyarakat lainnya. Tradisi upacara minum teh di Cina juga memiliki tata cara dan aturan-aturan tersendiri yang mengandung nilai estetika, spritual, dan moral. Tradisi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tersebut dihubungkan dengan definisi kebudayaan yang meliputi seni sastra, seni rupa, seni musik, seni pahat, dan pengetahuan filsafat sebagai sebuah kesatuan dalam the body of art. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa upacara minum teh merupakan bagian dari kebudayaan Cina.

This thesis discuses the tea ceremony in China which covers the method, variety, form, and basic ingredients. The tea ceremonies analyzed in this thesis are the Taoist Tea Ceremony (��������) and Wu-Wo Tea Ceremony (��������) with the Gongfu Cha (������) as the most common tea serving method. Based on the whole definition of culture, it can be concluded that the Chinese tea ceremony is a form of art and research that has been conducted by the Chinese society which furthermore passed on from generation to generation and amongst the other member of society. The tradition of tea ceremony in China also possesses its own methods and rules that embodied the aesthetic, spiritual, and moral value. The tradition and values contained in the ceremony also linked with the definition of culture that covers the art of literature, music, sculpture, philosophy, and fine arts unified in the body of art. Thus, the tea ceremony can be concluded as a part of Chinese culture."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S13098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library