Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York: McGraw-Hill, 1975
378.73 TEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meifaliana Osman
Abstrak :
Penelitian ini membahas proses penyampaian dan penerimaan pesan dalam kegiatan belajar-mengajar, melihat bagaimana cara yang dilakukan guru ketika memberikan berbagai informasi kepada siswanya. Melalui penjelasan yang terarah, guru dapat memperkecil kesalahpahaman atau ketidakmengertian siswa dalam menerima/menguasai materi pelajaran yang dapat menghambat prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan melalui metode Pengamatan dan Wawancara dengan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Melalui komunikasi dua arah, Interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, dapat mengetahui sejauhmana materi pelajaran dapat diterima dan dimengerti siswa. Analisis data dilakukan terhadap cara penyampaian materi pelajaran oleh guru dan proses penerimaan materi yang diberikan kepada siswa. Berdasarkan hasil analisis tersebut, harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu dapat memperkecil kesalah pahaman antara pesan yang disampaikan dan interpretasi pesan yang diterima siswa. Proses Belajar Mengajar (PBM) sebagai media dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan dimana guru bertindak sebagai sumber informasi/komunikator dan siswa sebagai penerima informasi/komunikan. Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran adalah sama (ceramah/instruksional) tetapi perbedaan sikap guru mempengaruhi proses penerimaan pesan bagi siswa. Hasil penelitian dari pengamatan dan wawancara dengan guru dan siswa, dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari cara dan sikap guru dalam menyampaikan materi pelajaran, pada dasarnya cara yang dilakukan guru "lama" yaitu ceramah/ instruksional. Bila cara yang dilakukan guru lebih variatif dalam penyampaiannya serta sikap guru lebih menyenangkan dan memotivasi siswa untuk berpikir kreatif ( tidak textbook) maka siswa dapat lebih konsentrasi dalam proses penerimaan pesan/materi pelajaran. Pada tingkat pemahaman materi, penyampaian materi yang abstrak dijelaskan ke dalam hal yang lebih kongkrit. Penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti (memperjelas kata-kata kiasan), membantu siswa untuk lebih memahami materi. Sehingga kesalahpahaman atau ketidak mengertian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, bukan karena siswa mempunyai kemampuan menghafal. Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan untuk diadakan penelitian lanjutan mengenai kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, ide atau gagasan yang lebih kreatif baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama maupun di Sekolah Menengah Atas/ umum untuk lebih mengembangkan diri dan mempunyai kemampuan berkomunikasi.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Karmila Sari
Abstrak :
Pemerintah Indonesia membuat kebijakan tentang keharusan pengintegrasian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengajaran di sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tetapi, peneliti menyangsikan bahwa penerapan TIK dalam pengajaran belum sesuai dengan yang dianjurkan oleh pemerintah. Berdasarkan persepsi pengajar dan pemelajar di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), penelitian ini menginvestigasi penggunaan TIK dalam pengajaran bahasa Inggris. Penelitian ini mengambil data melalui kuesioner, observasi dan wawancara di tiga SMA dan tiga SMK bersertifikasi RSBI yang ada di kota Padang. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penggunaan TIK dalam pengajaran bahasa Inggris masih untuk keperluan akses informasi, belum untuk berkomunikasi. Hambatan utama penggunaan TIK adalah kurang tersedianya sarana dan prasarana penunjang sehingga pengajaran bahasa Inggris dengan memanfaatkan TIK tidak berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun demikian, pengajar dan pemelajar setuju bahwa TIK sangat bermanfaat bagi pengajaran bahasa Inggris. Selain itu, penelitian ini menemukan pengajaran blended learning telah diimplementasikan di SMK dengan memanfaatkan suatu program pembelajaran online, program DynEd, yang didanai oleh pemerintah ......Although the Indonesian Government has established a policy about the necessity of integrating Information and Communication Technology (ICT) in teaching to upgrade the quality of education, there is a concern that ICT is not utilize as recommended by the government in the implementing schools. Based on the perceptions of both teachers and students in Piloted International Standard Schools, this study investigates the use of ICT in the teaching of English. This study makes use of questionnaires, observations and interviews to collect data in three High Schools and three Vocational Schools which have Piloted International Standard School certification in Padang city. Results show that the use of ICT in teaching English is limited to accessing information and not yet used for communication. The main barrier of using ICT is the lack of infrastructure that supports the utilization of ICT for English teaching. Nevertheless, teachers and students agree that ICT is very beneficial for the teaching of English. However, this study found that blended learning has been implemented in Vocational Schools through online learning program, DynEd program, which provided by the government
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T42707
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sasanti Yuniar
Abstrak :
ABSTRACT
Abbreviated Conners' Teacher Rating Scale (ACTRS) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diuji validitasnya sebagai penyaring Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH), serta reliabilitasnya untuk digunakan oleh guru Sekolah Dasar. Diperiksa 66 anak Sekolah Dasar sebagai subjek penelitian, yang terbagi atas kelompok GPPH sebanyak 33 orang dan kelompok kelola dalam jumlah yang sama. ACTRS terbukti sahib sebagai alat penyaring GPPH, pada "cutoff score" 12 dan 13 dengan sensitivitas ? 90%. ACTRS juga terbukti dapat dipercaya ("reliable") untuk digunakan oleh guru Sekolah Dasar. llntuk penggunaan secara umum dianjurkan memakai "cutoff score" 13, karena jarak kesalahannya, baik yang "false positive" maupun yang "false negative" masing-masing kurang dari 10%.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library