Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Charles Barita Paska
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The objective of the research are to know the description of sugarcane enterprise especially concerning with coat and income , to know the sugarcane practice as a guide to famers within their enterprise and to increase input guarantee to raw material to sugarcane factory.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adam Rayhan Adi
Abstrak :
Produksi gula adalah industri besar di Australia, yang menghasilkan pendapatan hingga 2,0 miliar Dollar Australia. Namun, terdapat kerugian pendapatan sebesar 7% untuk setiap panen, disebabkan oleh tebu yang rusak oleh pemanen mekanis. Kerusakan tersebut - terutama yang merupakan fraktur - berasal mesih pemanen yang menekuk dan memotong tebu tersebut dapat dipanen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menemukan bagaimana proses panen dapat merusak tebu selama proses panen; dengan cara menemukan sifat-sifat batang tebu, hubungannya dengan pemotong, dan berapa banyak kekuatan yang ditimbulkan sehingga menyebabkan patah. Namun, tidak ada yang menemukan bagaimana data ini pada akhirnya dapat mengurangi kerusakan pada tongkat, sehingga kerugian dapat diminimalkan. Makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut: bagaimana cara mengurangi kerugian tebu saat dipanen. Dengan mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang batang tebu, serta interaksinya dengan mesin pemanen. ......Sugar production is a major industry in Australia, generating up to $2.0 billion of income. However, 7% of revenue is lost for each harvest, caused by cane being damage by the harvester. The damage—mainly fracture—come from bending and cutting the cane for it to be harvested. Several studies have been conducted to discover how the harvesting process may damage the cane during the harvesting process; by finding the properties of the cane, the relation with the base cutter, and how much force needed to break it. However, nobody has found how these data can eventually reduce the damage on the cane, so the loss can be minimised. This paper will try to answer that question: how to reduce cane loss due to harvesting. By pursuing a deeper understanding of the sugarcane stalk, as well as its interaction with the harvester.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dwi Evi Fani
Abstrak :
Afdeeling Mojokerto merupakan penyumbang produksi gula terbesar kedua di Keresidenan Surabaya. Persaingan perluasan lahan, percepatan hasil produksi, maupun desakan hidup dan ekonomi liberal mendorong orang untuk berpindah menjadi buruh di perkebunan dan pabrik gula. Undang-Undang Agraria 1870 berdampak pada pengalihan status hak milik atas tanah dari negara ke pengusaha swasta. Pengalihan ini berimbas pada semakin terbukanya sektor ekonomi baru yang menciptakan kebutuhan akan buruh upahan. Kajian ini bertujuan untuk mengamati migrasi masuk buruh perkebunan tebu di wilayah Mojokerto. Hasil kajian menunjukkan bahwa migrasi yang didukung oleh adanya peningkatan layanan kesehatan, lingkungan yang kondusif bagi permukiman, serta ditopang dengan perbaikan infrastruktur transportasi, nyatanya juga menghadirkan beragam permasalahan yang berasal dari perubahan struktur keruangan akibat masifnya buruh bumiputra yang datang ke wilayah tersebut. Oleh karenanya, kebaruan pada kajian ini terlihat pada posisi buruh di tingkat lokal dalam permasalahan demografi yang muncul sebagai dampak dari migrasi.
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2022
900 HAN 5:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Bachri Oktora
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa pemerintah Orde Baru berbagai kebijakan pembangunan terutama pertanian, tidak sedikit diantaranya yang kemudian menimbulkan kontroversial. Salah satunya adalah kebijakan atas pemenuhan terhadap kebutuhan gula nasional. Pro dan kontra atas kebijakan ini terutama pada pelaksanaannya. Kebijakan tersebut tertuang pada INPRES No. 9/1975 tentang tebu rakyat intensifikasi atau yang kemudian lebih dikenal dengan TRI. Tugas ini secara otomatis dibebankan kepada para petani untuk melaksanakannya. Salah satu daerah yang juga terkena untuk dijadikan areal perkebunan tabu adalah daerah Karesidenan Surakarta. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa daerah Surakarta merupakan salah satu daerah yang berpotensi di wilayah propinsi Jawa Tengah termasuk untuk perkebunan tabu. Bagi petani di daerah karesidenan Surakarta sesungguhnya mereka merasa berat untuk mengikuiinya namun tak ada pilihan bagi mereka untuk menghindar. Petani sebagai salah satu pelaku utarnanya diberi tanggung jawab yang besar namun dengan beban resiko yang hams mereka tanggung sendiri terutama dalam hal budi daya tabu_ Hal ini sudah merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh mereka. Mulai dari penggarapan lahan, penanaman dan pemeliharaan yang dilakukan oleh para petani tergabung di dalam kelompok-kelompok tani. Dari apa yang diutarakan oleh para petani peserta TRI nampak bahwa sesungguhnya para petani tidaklah terlalu paham dengan apa yang harus dikeajakan oleh mereka dalam hal menanam tebu. Gambaran kerja teknis yang sangat panjang dan perlunya ketelitian serta ketekunan para petani dalam merawat dan mengelola tanaman tabu, ternyata membutubkan waktu kerja yang tak sedikit pula jam kerja yang panjang merupakan hal lain yang tarut menyertai rasa enggan petani untuk mau menanam tebu. Dalam pandangan petani bila dibandingkan antara jam kerja menanam tebu dengan padi yang lebih menguntungkan bagi mereka adalah menanam padi.
2001
S12628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Lika Jayanti Budi Ranti
Abstrak :
Jerami padi dan ampas tebu merupakan limbah alam yang berpotensi untuk dijadikan papan serat. Polivinil asetat sebagai perekat dipilih karena termasuk polimer yang tidak terlalu mahal sehingga memungkinkan untuk membuat papan hibrida serat jerami padi - ampas tebu yang murah dan juga ramah lingkungan. Perlakuan kimia diterapkan pada kedua serat untuk memperbaiki mutu serat jerami padi dan ampas tebu sebelum dijadikan penguat pada papan hibrida. Penelitian ini bertujuan mengetahui komposisi terbaik papan jerami berbasis lem putih PVAc dan pengaruh penambahan ampas tebu dalam papan jerami padi, untuk mendapatkan komposisi terbaik juga mendapatkan sifat fisis dan mekanik terbaik. Komposisi optimal papan serat jerami padi sebesar 30 wt% menghasilkan kekuatan tarik sebesar 4.8 MPa sedangkan komposisi optimal papan hibrid jerami padi-ampas tebu adalah komposisi 15 wt% jerami padi, 15 wt% ampas tebu dan 70 wt% PVAc menghasilkan kekuatan tarik sebesar 3.7 MPa. Rata- rata kerapatan yang didapatkan pada papan hibrida adalah 0.75 gr/cm3 dengan kadar air 10% dan daya serap air mendekati 100%. Sifat mekanik dan sifat fisis papan hibrida yang tidak terlalu baik dikarenakan perekat yang digunakan mempunyai kuat tarik lemah, viskositas tinggi dan larut dalam air.
Rice straw and bagasse are natural waste materials that have the potential to be used as fiber boards. Polyvinyl acetate adhesives have been employed because it is relatively economical and this is possible to produce relatively cheap and eco-friendly rice straw-bagasse hybrid boards. Chemical treatment applied to improve the quality of rice straw and bagasse prior the rice straw ? bagasse hybrid board production. This study aimed to determine the optimum composition of rice straw - PVAC white glue boards and the effects of bagasse addition to rice straw boards in order to achieve the optimum composition that provides the best physical and mechanical properties. Optimal composition of rice straw boards was in 30 wt% rice straw that provide a tensile strength of 4.8 MPa, while the optimal composition of hybrid boards is 15 wt% rice straw, 15 wt% bagasse and 70 wt% PVAc resulted a tensile strength of 3.7 MPa. Average density obtained on the hybrid fiber board was 0.75 gr/cm3 with 10 % moisture content and close to 100 % of water absorption. The mechanical and physical properties of these hybrid boards were not very good due to the adhesive used that had a low tensile strength, high viscosity and high water solubility.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S53179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>