Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
Penelitian ini mengenai efektifitas pembelajaran IPA, yang lebih umum mencakup bidang iptek - ilmu pengetahuan dan teknologi. Kajian ini menekankan pada sistem cara pembelajaran IPA yang diterapkan di sekolah yang umumnya lebih banyak menerapkan sistem penyampaian dengan cara verbal. Cara ini diyakini tidak cukup efektif, sehingga dalam upaya pemahaman materi pembelajaran IPA perlu ditempuh upaya lain dengan menggunakan media alat peraga interaktif. Ada anggapan sebagian masyarakat bahwa mempelajari IPA itu sulit, sehingga ada kecenderungan untuk menghindari pelajaran IPA di masa sekolah. Hal ini berdampak pada peminat jurusan IPA yang jika dibandingkan jurusan lainnya semakin berkurang.

Penelitian ini dilakukan di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Taman Mini Indonesia indah, Jakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah murid sekolah SLTP yang berkunjung ke PPIPTEK pada tahun 2002. SLTP tersebut dibatasi hanya yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).

Dalam upaya menggambarkan komunikasi pembelajaran IPA di PPIPTEK ini, digunakan pendekatan Model S-M-C-R dari David Berlo dengan menggunakan model transmisi yang langsung ke pokok permasalahannya yang dalam hal ini ia menekankan pada komunikasi dyadic, bahwa penekanan pada peranan dari hubungan antara source dan receiver merupakan variabel penting dalam proses komunikasi. Ditambahkan juga oleh Robert Gagne bahwa Kapabilitas (Hasil Belajar) diperoleh melalui Stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan Proses Kognitif yang dilakukan oleh di belajar. Gagne mendefinisikan belajar yaitu seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang diperlukan untuk memperoleh Kapabilitas (dari Hasil Belajar) yang baru.

Studi ini hendak mengetahui efektifitas penyampaian pesan melalui media alat peraga iptek interaktif yang mungkin mampu mendorong tumbuhnya motivasi mempelajari iptek di kalangan pelajar. Pendekatan yang ingin dilakukan melalui Metode Survei. Penelitian ini dilakukan dengan metode kepada responden yang sama sebelum berkunjung ke PPIPTEK atau pada Pengujian Pertama diberi Kuesioner 1, dan setetah berkunjung atau pada Pengujian Kedua diberi Kuesioner 2.

Proses analisis data yang diperoleh di lapangan akan dilakukan uji beda. Untuk statistik non parametik ini digunakan metode tabulasi silang (Crosstab) dan korelasi, dengan alat uji Chi-Squaredlan Pearson's r Correlation.

Untuk mengukur efektifitas, pada penetitian ini diasumsikan dengan cara melihat ada atau tidaknya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK yang mengarah kepada pemilihan sikap menyenangi IPA. Sedangkan untuk mengukur adanya motivasi, diasumsikan dengan adanya perubahan sikap sebelum berkunjung dan sesudah berkunjung ke PPIPTEK melalui pernyataan pada pemilihan sikap menyenangi IPA.

Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh kesimpulan, bahwa saat ini alat peraga interaktif PPIPTEK belum mampu menggugah minat pelajar terhadap IPA. Kunjungan ke PPIPTEK juga belum cukup untuk mendorong/ memotivasi pelajar atau orang untuk menyenangi IPA/iptek. Selain itu juga masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi motivasi pelajar/orang menyenangi IPA/iptek. Dari aspek metodologis mungkin hal ini terjadi akibat dari selang waktu penyebaran Kuesioner 1 ke Kuesioner 2 belum dilakukan dengan perhitungan yang lebih cermat. Tindakan ini terjadi mengingat waktu yang tersedia relatif singkat.

Abstrak :
ABSTRAK
Genome Sequence Analysis for genetic datasets by using ORF (Open Reading Frames) techniques is an interesting area of research for bioinformatics researchers nowadays. There is a strong research focus on comparative analysis between genetic behaviors and diversity of different species. Contrary to whole genome sequence analysis, scientists are now trying to concentrate specifically on layered analysis to get a better insight of relevancy among genetic datasets. This phenomenon will help to better understand species. An ORF statistical analysis for genetic data-sets of species Chimera Monstrosa and Poly Odontidae is presented. For completion of this analysis, we use a hybrid approach that combines a generic mechanism for statistical analysis with specific approach designed for out performance. At first instance, genetic datasets are refined for better usage at next level. These sets are then passed through layers of filters that perform DNA to Protein translation. Statistical comparison is performed during this translation. This layered architecture helps in better understanding of the degree of similarity and differences in genomic sequences.

Abstrak :
This book explores how two primary school teachers, identified as effective practitioners, approached science teaching and learning over a unit of work. In recording the teaching and learning experiences in their classrooms, the author highlights how the two teachers adopted different approaches, drawing on their particular beliefs and knowledge, to support student learning in science in ways that were appropriate to their contexts as well as reflected their different experiences, strengths and backgrounds. Through sharing their stories, this book illustrates, that due to the complex nature of teaching and learning, there is no one way of defining effectiveness. In documenting this research, it is hoped that other teachers and teacher educators will be inspired to think about primary school science education in innovative ways.

Abstrak :
Indonesian government attempts to improve connectivity and to increase regional activities in Sumatera Island through the development of Trans Sumatera Toll Road (TSTR). However, despite its benefits to local economic development in Sumatera, the project shows low feasibility due to a low amount of investment. It can be attributed from the lack of planning in the initial phase to produce a comprehensive route that considers the various potentials of the regions. Thus, this research aims to investigate alternative route planning of Trans Sumatera Toll Road particularly in this paper for Central Sumatera by studying Gross Regional Domestic Product (GRDP), population and other significant factors. This research exposes cities and districts in Riau, West Sumatera, and Jambi which potentially contribute to the regional economy. Each selected towns and districts will be integrated with the intermodal system and connected to other functions to establish the Trans Sumatera Toll Road project in Central Sumatera. Compared to existing estimation of investment from public records, this alternative route has generated a competitive cost of investment which is estimated around 118,053,400,074,696 rupiahs. The research findings are expected to become the basis to improve other similar infrastructure toll road project development.

---

Pembangunan Perencanaan Rute Infrastruktur Jalan: Meningkatkan Kelayakan Proyek Jalan Tol. Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan konektivitas dan meningkatkan kegiatan ekonomi regional di Pulau Sumatera melalui pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Namun demikian, proyek tersebut masih menunjukkan kelayakan rendah yang disebabkan minimnya kelayakan investasi. Hal ini disebabkan kurangnya perencanaan pada tahap awal proyek dalam menghasilkan rute komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai potensi daerah. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perencanaan rute alternatif Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) khususnya Sumatera bagian tengah. Hal ini dilakukan dengan mempelajari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), populasi dan faktor signifikan lainnya. Penelitian akan menghasilkan kota dan kabupaten di Riau, Sumatera Barat dan Jambi yang potensinya diintegrasikan dengan sistem intermodal dan terhubung dengan fungsi lain pada proyek JTTS bagian Sumatera Tengah. Dibandingkan dengan estimasi biaya yang tercatat dalam catatan publik, rute alternatif ini menghasilkan biaya yang kompetitif yang mencapai 118.053.400.074.696 rupiah. Luaran penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan proyek infrastruktur lain di Indonesia.