Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Scoles, Graham J.
"Buku yang berjudul "Handbook of rectifier circuits" ini ditulis oleh Graham J. Scoles. Buku ini membahas tentang sirkuit tegangan listrik."
New York: Ellis Horwood, 1980
R 621.3137 SCO h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
TA327
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asrizal Tatang
"ELCB mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1980-an, yaitu dipasang pada instalasi perumahan dengan tegangan sistem 220 volt. tanpa megetahui terlebih dahulu tingkat sensi ti vi tas dan efektifitas kerjanya dalam melidungi dari bahaya terkena sengatan listrik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ELCB yang beredar di pasaran dapat bekerja secara efektif untuk melindungi dari bahaya kematian akibat listrik. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil 3 sampel ELCB yang beredar di pasaran kemudian dicoba diteliti dengan Cara memasangkannya pada rangkaian simulasi listrik dan perumahan dengan tegangan sistem 220 .V satu fasa. Didapat beberapa besaran arus bocor dan tegangan sentuh yang terdeteksi oleh ELCB untuk memutuskan sumber daya listrik jika terjadi kontak satu kutub ke tanah. Hasil dari hasil penel i ti an ter nyata salah satu ELCB dapat bekerja dengan efektif memutuskan daya listrik jika arus bocor yang terdeteksi 21.5 mA dengan tahanan tubuh manusia 3000 Ohm."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Daniel Moses
"Tenaga listrik dibutuhkan hampir di seluruh sektor kehidupan manusia, mulai dari rumah tangga, pendidikan, industri, dan lain sebagainya. Kualitas daya listrik yang rendah pada suatu waktu akan dapat menimbulkan dampak kerugian, evaluasi terhadap kualitas daya listrik sangat penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas daya listrik pada gedung Departemen Teknik Elektro, dan memberikan rekomendasi untuk menjaga atau memperbaiki kualitas daya listrik agar sesuai dengan standar yang diijinkan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survei aktivitas gedung, pengukuran, perhitungan, dan simulasi.
Hasil evaluasi menunjukan Pada parameter tegangan, kondisi tegangan maksimal dan minimal sistem gedung berada pada batas yang diijinkan, yaitu masih dalam batas dari 220 Volt, yaitu pada nilai tertingginya 231,53 Volt dan terendahnya pada nilai 211,27 Volt dengan nilai ketidakseimbangan tegangan marginal pada 5,35% pada fasa S dalam batas 5%. Kondisi frekuensi sistem listrik gedung berada pada batas yang diijinkan, yaitu dengan nilai fluktuasi tertinggi 50,24 Hz dan nilai frekuensi terendah pada 49,6 Hz. THD tegangan masih dalam batas yang diijinkan dengan nilai tertinggi 1,68% dari batas 3%, sedangkan THD arus mencapai nilai yang melebihi standard 5% untuk THD, yaitu pada 9,77%, dengan nilai penyumbang harmonik tertinggi pada orde kelima, yaitu 9,38%. Faktor daya terendah gedung berada pada nilai 0,62 tertinggal, dengan konsumsi daya 22,51 kVA dan daya aktif 13,99 kWatt pada pukul 18:34 WIB, jauh melebih batas standar yang diijinkan dengan kecenderungan penurunan mulai pukul 16:34 WIB.

The electrical power is needed in almost all sectors of human life, ranging from household, education, industry, etc. The low electrical power quality at a time will be able to inflict any damage, so that the evaluation of the quality of the electrical power it is very important to do. The purpose of this study is to evaluate the quality of electrical power at the Electrical Engineering Department building, and provides recommendations for maintaining or improving the quality of electric power to meet the standard. The method used is to do a survey of the activity of building, measurements, calculations, and simulation.
Evaluation results showed on the parameters of voltage, maximum voltage conditions and minimal system building is at the limit permitted, i.e. still within ± 10% of the 220 Volt, its highest value and the lowest 231.53 volts and 211.27 volts, and voltage unbalance value marginal 5.35% in S phase in the limit of 5%. The condition of the building's electrical system frequencies are at the limit permitted, i.e. with the highest fluctuation value 50.24 Hz and the frequency of the lowest value at 49.6 Hz. voltage THD is still within the limits permitted by the highest value 1.68% from the 3% limit, while the THD current reaches the value that exceeds the standard 5% THD at 9,77%, with the highest at harmonic order contributor in fifth, namely 9.38%. Lowest power factor of the building is on the left, with the value of 0.62 power consumption kVA active power and 22.51 13.99 kWatt at 18:34 GMT, far exceeds the standard limit permitted by the tendency of decrease starting at 4:34 pm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Imam Afandi
"Tesis ini bertujuan untuk melakukan modifikasi algoritma digital Phase Locked-Loop (PLL) untuk mengatasi kondisi unbalance pada pengukuran tegangan listrik tiga fasa. Kondisi unbalance pada sistem tegangan listrik tiga fasa ini merupakan hal yang sering terjadi karena ketidaksetimbangan antar fasa yang biasanya disebabkan oleh gangguan beban, sumber dan/atau jalur distribusinya. Saat terjadi kondisi unbalance seringkali algoritma digital Phase Locked-Loop konvensional akan mengalami osilasi/hunting pada saat melakukan pengukuran parameter sudut fasa, frekuensi dan amplitudo dari sinyal tegangan listrik tiga fasa. Padahal keakuratan informasi pengukuran parameter sudut fasa, frekuensi dan amplitudo sangat penting dibutuhkan dalam melakukan sistem sinkronisasi dan sistem proteksi pada peralatan pengkondisian daya. Sehingga diperlukan modifikasi pada algoritma digital PLL untuk mengatasi kondisi unbalance tersebut dengan menambahkan digital filter pada keluaran perhitungan algoritma PLL. Selain itu, untuk menjamin algoritma sesuai dengan hasil yang diharapkan maka perlu diperhatikan proses pengkondisi sinyal data dan waktu cuplik pengambilan sinyal data. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa modifikasi algoritma digital PLL dengan digital filter mempunyai respon yang lebih stabil pada saat kondisi unbalance dibandingkan dengan algoritma digital PLL konvensional dalam melakukan perhitungan parameter sudut fasa, frekuensi, dan amplitudo tegangan listrik tiga fasa.

This thesis aims to modify the digital Phase Locked-Loop (PLL) algorithm for measurement of phase angles, frequency, and amplitude in unbalance condition of the three-phase grid voltage. The condition of unbalance voltage in the three-phase grid is a thing that often happens due to imbalance between the phase that is usually caused by load disturbances, the source and/or distribution lines. When unbalance condition occurs, the conventional PLL algorithm will tend to have oscillation/hunting to estimate the parameter value of phase angles, frequency, and amplitude in the three-phase grid voltage. Whereas the precision of measurements of phase angles, frequency, and amplitude are the important information to make grid synchronization system and protection system for electronics power converter. In addition, to ensure the algorithm works properly so the signal conditioning and the time sampling must be more precise and accurate. The testing result obtained that the modified algorithm of digital PLL with digital filter has a more stable response in unbalance condition compared with the conventional PLL algorithm in order to calculate the estimation parameter of phase angles, frequency, and amplitude in the three-phase grid voltage."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T31399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Halim Abdurrahman
"Listrik merupakan kebutuhan vital bagi berbagai sektor kehidupan manusia, seperti rumah tangga, pendidikan, industri, dan lain sebagainya. Ini dibuktikan dengan data statistik ketenagalistrikan 2022 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menunjukkan pertumbuhan konsumsi tenaga listrik per kapita serta pelanggan dari seluruh sektor. Untuk itu, pasokan energi listrik perlu dijaga agar pertumbuhan konsumsi tenaga listrik per kapita serta pelanggan dari seluruh sektor, salah satunya dengan menjaga kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik yang buruk dapat menyebabkan kerugian, sehingga evaluasi kualitas daya listrik menjadi hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas daya listrik di gedung IMERI FKUI dan memberikan rekomendasi untuk menjaga atau meningkatkan kualitasnya agar sesuai dengan standar yang diizinkan. Pertama, dilakukan pengukuran pada titik panel distribusi tegangan rendah 2 dengan parameter tegangan, arus, daya, faktor daya, frekuensi, dan harmonisa. Berdasarkan data yang diambil, didapatkan parameter yang tidak memenuhi standar seperti ketidakseimbangan beban dan arus netral terhadap arus fasa, IHD arus, dan TDD arus. Nilai ketidakseimbangan beban tertinggi yang terukur pada panel tersebut sebesar 24% dimana nilai tersebut tidak memenuhi standar ketidakseimbangan beban berdasarkan Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0017.E/DIR/ 2014 Tentang Metode Pemeliharaan Trafo Distribusi Berbasis Kaidah Manajemen Aset. Selanjutnya, nilai IHDi dan TDDi juga tidak sesuai dengan standar IEEE Standard 519-2022: Standard for Harmonic Control in Electrical Power System. Nilai IHDi terbesar yang tidak memenuhi standar ada di orde ke-3, sebesar 31,45% di fasa T, orde ke-5, sebesar 13,69% di fasa R, dan orde ke-11, sebesar 6,68% di fasa R. Sementara itu, nilai TDD terbesar yang tidak memenuhi standar sebesar 25,54%. Nilai-nilai kualitas daya yang buruk inilah yang menyebabkan perlu adanya mitigasi. Mitigasi yang dapat dilakukan adalah pengaturan beban kembali pada gedung untuk ketidakseimbangan beban dan arus netral terhadap arus beban trafo dan pemasangan active harmonic filter.

Electricity is a vital necessity for various sectors of human life, such as households, education, industry, and so on. This is proven by the 2022 electricity statistics from the Ministry of Energy and Mineral Resources which shows the growth of electricity consumption per capita and customers from all sectors. For this reason, the supply of electrical energy needs to be maintained so that the growth of electricity consumption per capita and customers from all sectors, one of which is by maintaining the quality of electrical power. Poor electrical power quality can cause losses, so evaluating the quality of electrical power is important. This study aims to evaluate the quality of electrical power in the IMERI FKUI building and provide recommendations to maintain or improve its quality to comply with the permitted standards. First, measurements were taken at low voltage distribution panel point 2 with parameters of voltage, current, power, power factor, frequency, and harmonics. Based on the data taken, parameters that do not meet the standards such as load imbalance and neutral current to phase current, current IHD, and current TDD are obtained. The highest load imbalance value measured in the panel is 24%, which does not meet the load imbalance standard based on the Circular of the Board of Directors of PT PLN (Persero) Number 0017.E/DIR/2014 concerning Maintenance Methods for Distribution Transformers Based on Asset Management Rules. Furthermore, the IHDi and TDDi values also do not comply with IEEE Standard 519-2022: Standard for Harmonic Control in Electrical Power System. The largest IHDi value that does not meet the standard is at 3rd order, 31.45% in phase T, 5th order, 13.69% in phase R, and 11th order, 6.68% in phase R. Meanwhile, the largest TDD value that does not meet the standard is 25.54%. These poor power quality values cause the need for mitigation. Mitigation that can be done is setting the load back on the building for load imbalance and neutral current against the transformer load current and installing an active harmonic filter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Radityo Anggoro
"Kualitas daya listrik merupakan hal yang sangat menentukan dalam performa suatu peralatan listrik, terlebih pada dunia bisnis seperti perbankan dimana transaksi terjadi hampir setiap saat. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik merupakan setiap permasalahan daya listrik yang berbentuk penyimpangan tegangan, arus, atau frekuensi yang mengakibatkan kegagalan ataupun kesalahan operasi pada peralatan yang terjadi pada sisi konsumen energi listrik. Adapun permasalahan kualitas daya listrik yang paling
banyak dijumpai adalah harmonik.
Penelitian ini membahas tentang metode yang akan digunakan dalam menganalisa kualitas daya listrik pada gedung Plaza BNI guna menentukan kualitas daya listrik bangunan tersebut sesuai dengan standar yang berlaku. Hasil yang didapat untuk parameter variasi nilai tegangan, ketidakseimbangan tegangan, faktor daya, dan harmonisa tegangan sudah memenuhi standar yang berlaku. Namun untuk
harmonisa arus belum memenuhi standar yang berlaku dimana penyumbang nilai harmonisa berada pada orde ketiga, ketujuh, dan kesebelas.
Peniliti telah berhasil merancang 2 buah single-tuned filter yang bertujuan untuk mereduksi harmonik orde ketujuh dan kesebelas. Filter ini berhasil mereduksi
harmonisa arus pada orde ketujuh dari 3,8 % menjadi 0,3% dan orde kesebelas dari 3% menjadi 0,1%. Untuk mereduksi harmonisa arus orde ketiga, digunakan transformator penggeser fasa Dy3 dan berhasil mereduksi 13,2 % menjadi 0%.

Electric power quality is very decisive in the performance of electrical equipment, especially in the business world such as banking where transactions occur almost every time. Therefore a measurement of electric power quality is needed. Electric power quality is any problem of electrical power in the form of voltage, current, or frequency deviations which results in failure or operation errors in equipment that occur on the consumer side of electrical energy. The most common problem with electric power quality is harmonics.
This study discusses the method that will be used in analyzing the quality of electric power in high-rise buildings to determine the electrical quality of the building in accordance with applicable standards. The results obtained for parameter variations in voltage values, voltage imbalances, power factors, and voltage
harmonics meet the applicable standards. However, for current harmonics, it does not meet the applicable standards where contributors to harmonic values are in the
third, seventh and eleventh order. Researchers have succeeded in designing 2 single-tuned filters which aim to reduce the seventh and eleventh order harmonics. This filter succeeded in reducing the harmonic current in the seventh order from 3.8% to 0.3% and the order of freedom
from 3% to 0.1%. To reduce third-order current harmonics, Dy3 phase shift transformer was used and successfully reduced 13.2% to 0%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library