Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Intensive explotation of flyingfish roe in Makasar Strait and flores Sea has been occured sine 1970 's therefore its fishery product degraded signifantly. in the last 30 years. Requirement of fishery management plan for flyingfish, espicially in Makassar strait and flores sea is urgent to keep sustainable fishery. This article shows several updated information regarding flyingfish roe production, and a management plan for its fishery resource."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hendra Siswoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman air terhadap derajat penetasan telur ikan patin (Pangasius pangasius) dan untuk mengetahui kedalam berapa yang terbaik yang menghasilkan kelulusan hidup tertinggi pada benih ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman air berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap derajat penetasan telur ikan patin. Perlakuan A (kedalaman 5 cm) adalah perlakuan terbaik yang menghasilkan derajat penetasan telur ikan patin sebesar 90,33%."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 49 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Rahayu
"Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh kuning telur sebagai ko-krioprotektan terhadap kualitas spermatozoa ikan tawes, Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850) satu hari pascakriopreservasi. Penelitian bertujuan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh beberapa konsentrasi kuning telur, yaitu sebesar 0% (kontrol), 5%, 7%, 9%, 11%, 13%, 15%, dan 17% dalam mempertahankan kualitas spermatozoa ikan tawes.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Genetika FMIPA UI selama enam bulan, yaitu dari bulan Desember 2008 sampai bulan Mei 2009. Semen ikan tawes yang diperoleh dengan cara stripping dianalisis secara makroskopis dan mikroskopis lalu diencerkan dalam larutan pengencer dengan rasio 1:4 untuk dikriopreservasi selama satu hari.
Hasil uji Anava menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata (P < 0,01) antara kontrol dan perlakuan terhadap data motilitas dan viabilitas, namun tidak berbeda sangat nyata (P > 0,01) terhadap data abnormalitas. Kuning telur 15% merupakan konsentrasi optimum dengan rata-rata persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas masing-masing sebesar 96,10 ± 3,31%, 85,50 ± 3,11%, dan 16 ± 2,94%."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiyanti Rahayu Hilia
"Penurunan populasi ikan mata merah (Systomus orphoides) terus terjadi akibat penangkapan berlebih dan kerusakan lingkungan. Upaya pembudidayaan terus dilakukan. Salah satunya dengan teknik preservasi sperma. Keberhasilan preservasi ditentukan oleh penggunaan ekstender. Ekstender yang baik ialah yang dapat menjaga keseimbangan buffer larutan dan memberikan nutrisi bagi sperma selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini ialah mendapatkan konsentrasi optimal suplemen madu dalam ekstender terhadap motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa pascapreservasi 48 jam serta mengevaluasi kemampuan fertilisasi, daya tetas telur, dan sintasan larva 3 hari dari sperma ikan mata merah (S. orphoides) pascapreservasi 48 jam. Konsentrasi madu yang digunakan yaitu 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8%, dan 1%. Rasio antara sperma dan campuran ekstender (fish Ringer dan madu) yang digunakan ialah 1:10. Pengoleksian sperma dan sel telur dilakukan secara stripping. Sampel disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 4°C selama 48 jam. Evaluasi spermatozoa pascapreservasi dilakukan dengan melihat motilitas, viabilitas, dan abnormalitas, serta kemampuannya untuk memfertilisasi sel telur, daya tetas telur, dan sintasan larva hingga umur 3 hari. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Berdasarkan hasil uji ANAVA dan uji Tukey terlihat ada perbedaan nyata (P<0,05) terhadap persentase motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa pascapreservasi, serta daya tetas telur dari spermatozoa pascapreservasi. Perbedan nyata tidak ditemukan pada fertilitas dan sitasan larva dari spermatozoa ikan mata merah pascapreservasi. Konsentrasi madu 0,6% merupakan konsentrasi optimal yang menghasilkan persentase motilitas, viabilitas, daya tetas telur tertinggi (82,35 ± 1,19%; 70,81 ± 1,06%; 28,45 ± 6,27%), serta menghasilkan nilai abnormalitas (15,73 ± 0,62%) spermatozoa terendah pascapreservasi.

Javaen barb fish (Systomus orphoides) population was decline due to overfishing and environmental changes. Cultivation efforts continue. One of them premises sperm preservation techniques. Preservation success is determined by a good use of extenders which to maintain the balance of buffer solution and provides nutrients for sperm during storage. The purpose of this study was to obtain the optimum concentration of honey supplement in extender on the motility, viability, and abnormalities of spermatozoa after 48 hours of preservation, as well as evaluating the ability of fertilization, hatching rate, and 3-day larval survival rate of javaen barb fish (S. orphoides) sperm after 48 hours of preservation. The honey concentrations used were 0%, 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, and 1%. The ratio between sperm and the mixture of extenders (fish Ringer and honey) used was 1:10. Sperm and egg collection was done by stripping. Samples were stored in a refrigerator at 4°C for 48 hours. Evaluation of post-preserved spermatozoa was carried out by observing of motility, viability, and abnormalities, as well as their ability to fertilize eggs, hatching rate, and 3-days larval survival. Analysis of data using one-way ANOVA followed by Tukey's test. Based on the results of the ANOVA test and Tukey's test, it was seen that there was a significant difference (P<0.05) on the percentage of motility, viability, and abnormalities of post-cryopreserved spermatozoa, and significantly different (P<0.05) hatching rate of post-preserved spermatozoa. Significant difference was no found in fertility and larval survival from javaen barb fish spermatozoa after preservation. Honey concentration 0.6% was the optimum concentration that produces the highest percentage of egg motility, viability, hatchability (82.35 ± 1.19%; 70.81 ± 1.06%; 28.45 ± 6.27%) and produces the lowest abnormality value (15.73 ± 0.62%) of spermatozoa after preservation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yvonne Sadovy de Mitcheson
"This book provides comprehensive and practical coverage of the biology, study and management of reef fish aggregations, exploring their how, when, where, and why. It explores ways to better protect, study, manage and conserve them, while identifying key data gaps and questions. The text is extensively illustrated with many unique, photographs and graphics. Case studies on over 20 interesting and important fishes are included, outlining their biology and fisheries and highlighting major concerns and challenges."
Dordrecht: [;Springer, Springer], 2012
e20417899
eBooks  Universitas Indonesia Library